lingshenyao's blog



Kista ovarium masih menjadi salah satu momok penyakit bagi wanita. Walaupun kista ovarium bukanlah penyakit yang berbahaya dan mematikan, namun apabila kista tumbuh dengan ukuran yang besar dan pecah, maka dapat menimbulkan gejala hingga komplikasi yang serius. Banyak orang yang percaya bahwa kista dapat diatasi dengan mengonsumsi sayuran. Lantas, apa saja sayuran penghancur kista? Simak ulasan berikut.

 

Seperti apa kista ovarium itu? Kista ovarium sendiri merupakan kondisi yang ditandai dengan munculnya benjolan jinak berisi cairan di bagian indung telur atau ovarium. Benjolan tersebut dapat tumbuh dengan ukuran yang bermacam-macam.

 

Pada dasarnya, setiap wanita memiliki dua buah ovarium, yakni di bagian sisi kanan dan sisi kiri rahim. Kista ovarium seringkali muncul selama masa subur atau selama wanita berada dalam masa menstruasi. 

 

Fungsi dari ovarium sendiri adalah untuk menghasilkan sel telur, yang mana terjadi di setiap bulan mulai dari masa pubertas hingga menopause. Tak hanya itu, ovarium juga berfungsi untuk memperoduksi hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Namun, fungsi ovarium terkadang dapat terganggu, dan salah satu penyebabnya adalah kista.

Penyebab Kista Ovarium

 

Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab terbentuknya kista ovarium. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini terjadi akibat siklus menstruasi atau akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Meski ada pertumbuhan sel abnormal, namun Anda tidak perlu panik, sebab kista ovarium kebanyakan bersifat jinak atau non-kanker.

 

Selain itu, kista ovarium juga dapat terjadi akibat gagalnya folikel berovulasi, faktor genetik (turunan), serta kurangnya asupan makanan berserat.

 

Gejala Kista Ovarium

 

Kista ovarium seringkali tidak menimbulkan gejala apapun yang spesifik dan dapat membuat pengidapnya sadar akan kondisinya. Oleh sebab itu, banyak kasus kista ovarium yang baru terdeteksi ketika ukurannya sudah besar dan menimbulkan gejala yang mengganggu.

 

Meski begitu, dalam beberapa kondisi, kista ovarium juga dapat menimbulkan gejala ,yang diantaranya adalah nyeri di area perut atau pinggu.

 

Selain itu, berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan kista ovarium menyebabkan timbulnya rasa nyeri, yaitu :

 

- Pertumbuhan kista yang cenderung berlangsung dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan pelebaran jaringan.

- Kista yang mengalami ruptur (kista pecah).

- Pendarahan pada kista.

- Kista yang terlilit pembuluh darah atau torsi.

 

Selain nyeri di perut dan pinggul, kista ovarium juga dapat menimbulkan gejala lain ketika tumbuh dengan ukuran besar. Gejala lain yang timbul juga mungkin saja terjadi akibat adanya perubahan pada struktur tubuh. Di antaranya adalah :

 

- Perut bengkak, terasa penuh dan kembung.

- Terasa nyeri di bagian bawah punggung.

- Tidak dapat menahan keinginan untuk buang air kecil, atau bisa juga disebut beser.

- Gangguan pada sistem pencernaan.

- Menjadi lebih mudah merasa kenyang, meski hanya makan sedikit.

- Kesulitan untuk buang air kecil.

- Susah buang air besar atau sembelit.

- Merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual.

 

Selain menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu, kista yang pecah juga dapat menyebabkan gejala yang cukup serius, yaitu pendarahan. Rasa nyeri yang timbul akibat kondisi ini umumnya datang secara tiba-tiba dan hanya terasa pada salah satu sisi saja. Rasa nyeri juga dapat timbul saat melakukan kegiatan olahraga yang berat. Meski begitu, kista yang pecah tidak menimbulkan gejala seperti demam atau gangguan pencernaan.

 

Sayuran Penghancur Kista Ovarium

 

Sebenarnya, makanan tidak menyembuhkan kista secara menyeluruh, namun ada beberapa jenis sayuran sehat yang dapat membantu mencegah di anjurkan untuk pengidap kista ovarium agar kondisinya tidak memburuk dan mengatasinya secara perlahan, sayuran tersebut di antaranya adalah :

 

1. Bayam

 

Bayam merupakan salah satu jenis sayuran yang dianjurkan untuk wanita dengan kista ovarium. Hal ini disebabkan karena bayam adalah makanan yang rendah kalori namun bergizi tinggi. Bagi Anda pengdap kista, Anda dapat mengonsumsi bayam setiap hari secara rutin.

 

2. Brokoli hijau

 

Brokoli merupakan jenis sayuran yang dijuluki “super food” karena khasiatnya untuk kesehatan tubuh tidak diragukan lagi, termasuk untuk pengidap kista ovarium. Pasalnya, jenis sayuran yang satu ini juga memiliki kandungan kalori dan indeks glikemik yang rendah. Selain itu, brokoli juga memiliki sifat anti-kanker, dan baik untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan.

 

3. Tomat

Tomat juga memiliki segudang manfaat yang luar biasa untuk kesehatan tubuh. Selain baik dikonsumsi untuk menurunkan berat badan, ternyata tomat juga dapat membantu menangkal dan mencegah kista obvarium.

 

Makanan Penyebab Kista Ovarium

 

Selain jenis sayuran yang dapat membantu memberantas kista, perlu Anda ketahui juga bahwa ada beberapa makanan yang tidak dianjurkan untuk pengidap kista ovarium.

 

Meski makanan-makanan ini bukan merupakan penyebab utama terbentuknya kista, namun sebaiknya Anda menghindari beberapa jenis makanan di bawah ini :

 

1. Makanan cepat saji (junk food)

 

Salah satu makanan yang tidak dianjurkan untuk pengidap kista ovarium adalah makanan cepat saji (junk food). Maka dari itu, sebaiknya Anda hindari konsumsi junk food secara berlebihan.

 

2. Daging merah

 

Selain makanan cepat saji, penderita kista ovarium juga perlu membatasi konsumsi daging merah. Hal ini disebabkan karena, daging merah juga mengandung kadar kolseterol yang cukup tinggi. Kadar kolesterol tinggi yang terdapat di dalam tubuh juga dapat menyebabkan berkembangnya sel abnormal di dalam tubuh.

 

3. Makanan laut (seafood)

 

Selain daging merah, Anda yang memiliki kista ovarium mau tidak mau juga harus membatasi konsumsi makanan laut (sea food). Pasalnya, makanan laut mengandung kolesterol tinggi yang membuat pertumbuhan dan perkembangan kista ovarium menjadi begitu cepat.

 

4. Kafein

 

Bagi Anda para wanita, terutama yang mengidap kista ovarium, sebaiknya batasi konsumsi minuman atau makanan yang mengandung kafein. Pasalnya, kafein dapat mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh yang mana dapat memperburuk kondisi kista ovarium. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tidak berlebihan dalam mengonsumsi kafein.

 

5. Alkohol dan Soda

 

Selain kafein, alkohol dan soda juga perlu dihindari agar tidak memicu kista ovarium. Hal ini disebabkan karena, kedua kandungan tersebut dapat meningkatkan kadar estrogen yang dapat memperburuk keadaannya.

 

Obat Herbal untuk Kista Ovarium

 

Salah satu obat herbal alami dan aman dan tentunya ampuh dalam mengatasi kista ovarium adalah obat herbalalami  LING SHEN YAO. Obat herbal yang satu ini terbuat dari bahan herbal alami yang tidak akan menimbulkan efek samping berbahaya.

 

Anda tidak perlu ragu, sebab obat herbal Ling Shen Yao juga teruji secara praklinis di perguruan tinggi terakreditasi, terdaftar di BPOM, dan juga telah mendapat label hala dari MUI. Tak hanya itu, Ling Shen Yao sudah dipercaya selama 30 tahun lebih akan khasiatnya yang dapat menyembuhkan kista tanpa operasi.

 

Selain dikenal dapat melakukan pencegaha terhadap kista, Ling Shen Yao juga dapat membantu meminimalisir pertumbuhan sel kanker, serta dapat membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit yang tergolong serius, seperti miom, endometriosis, gangguan kehamilan, tiroid, hingga diabetes.

 

Jika Anda tertarik untuk mencoba obat herbal LING SHEN YAO untuk mengobati kista ovarium, Anda dapat mengunjungi situs resminya disini.

 

https://lingshenyao.id/obat-herbal-kista/

 

 


Banyak orang yang beraggapan bahwa tumor merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan harus diwaspadai. Padahal, tidak semua tumor berbahaya ataupun mematikan, karena tumor sendiri ada yang jinak dan ada yang ganas. Lantas, apa sebenarnya penyebab penyakit tumor jinak maupun tumor ganas? Simak ulasan di bawah ini.

 

Pada dasarnya, Tumor adalah jenis masalah kesehatan yang ditandai dengan munculnya benjolan di suatu bagian tubuh akibat sel yang memperbanyak diri secara berlebihan dan tak terkendali. Selain itu, benjolan ini juga dapat terbentuk akibat sel lama yang seharusnya mati masih terus bertahan hidup, sementara pembentukan sel baru terus terjadi. Benjolan tumor juga dapat dapat berkembang tumbuh membesar. Tumor sendiri dibagi menjadi dua jenis, yakni tumor jinak dan tumor ganas.

 

Penyebab utama terbentuknya tumor adalah akibat terjadinya ketidakseimbangan antara jumlah sel baru yang tumbuh dengan jumlah sel lama yang sudah mati. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, kondisi ini dapat terjadi ketika sel baru terbentuk secara berlebihan atau sel lama yang seharusnya mati masih tetap hidup. Namun, sayangnya penyebab ketidakseimbangan sel tersebut masih belum diketahui secara pasti.

 

Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa tumor dibagi menjadi dua jenis, yakni tumor jinak dan tumor ganas, yang selengkapnya akan dijelaskan di bawah ini.

 

Tumor Jinak

 

Tumor dapat dikatakan sebagai tumor jinak apabila pertumbuhannya tidak menyerang jaringan disekitarnya maupun organ lain. Pada tumor jinak stadium awal atau tumor jinak yang masih berukuran kecil, maka kemungkinan dokter tidak akan memberikan obat atau perawatan khusus pada pengidapnya. Namun, dokter akan melakukan pemantauan rutin untuk melihat apakah tumor tersebut menimbulkan masalah atau tidak.

 

Tindakan pembedahan atau pengangkatan tumor kemungkinan dibutuuhkan apabila tumor yang tumbuh terbentuk di organ tubuh vital, seperti pembuluh darah atau saraf. Namun, jika pembedahan tidak memungkinkan atau sulit untuk dilakukan, maka dapat diambil tindakan terapi radiasi. Pembedahan atau pengangkatan tumor juga dapat dipertimbangkan jika pengidap tumor merasa bahwa tumor yang dimiliki mengganggu penampilan, seperti tumor yang tumbuh di leher atau di wajah.

 

Dalam kebanyakan kasus yang ada, tumor jinak dapat diatasi melakukan tindakan pembedahan, namun ada juga yang memanfaatkan obat tumor untuk mengatasi kondisi ini. Sedangkan, dalam kasus tumor jinak seperti hemangioma, yang mana lokasinya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka dokter biasanya akan meresepkan kortikosteroid untuk membantu proses penyembuhan tumor agar cepat menghilang.

 

Perlu Anda ketahui juga bahwa tumor jinak berpotensi untuk tumbuh kembali meski telah dilakukan tindak operasi. Hal ini umumnya terjadi apabila pengangkatan tumor tidak tuntas. Oleh sebab itu, disarankan agar penderita tumor, terutama tumor payudara untuk melakukan pemeriksaan secara rutin setiap 3 atau 6 bulan sekali agar dapat mendeteksi perubahan pada tubuh sejak dini.

 

Tumor Ganas

 

Tumor ganas merupakan penyakit yang sering dikaitkan dengan kanker. Pasalnya, munculnya benjolan akibat tumor ganas ini seringkali dianggap sebagai pertanda bahwa tubuh terserang kanker. Kanker sendiri merupakan masalah kesehatan yang terjadi akibat adanya pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh normal, yang kemudian berubah menjadi sel kanker.

 

Berbeda dengan tumor jinak, tumor ganas justru tumbuh secara cepat. Hal ini menyebabkan tumor ganas memiliki potensi untuk menyebar, menyerang hingga merusak jaringan yang ada di sekitarnya. Dalam dunia medis, penyebaran sel kanker dikenal dengan istilah metastasis.

 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena tumor ganas . Di antaranya adalah :

 

- Faktor keturunan, di mana beberapa jeis kanker dapat dipengaruhi akibat penyakit turunan (genetik). Jenis kanker tersebut di antaranya adalah kanker kulit, kanker payudara, kanker rahim, kanker prostat, dan kanker kolorektal (kanker usus besar-anus).

- Faktor usia, semakin bertambanhnya usia maka semakin bertambah pula risiko terkena tumor ganas.

- Faktor lingkungan, paparan bahan kimia berbahaya atau zat beracun, seperti benzena, nikel, asbes, hingga rokok dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu, paparan sinar radiasi, seperti sinar ultraviolet dari matahari, sinar radiasi (alpha, gamma, dan beta), dan sinar radiasi radiologi juga dapat meningkatkan risiko kanker.

- Pola makan yang buruk juga dapat memicu terjadinya kanker. Sebaiknya kurangi konsumsi daging merah dan garam, dan perbanyak asupan serat dengan mengonsumsi buah dan sayur setiap hari guna menurunkan risiko kanker.

Memiliki gangguan pada daya tahan tubuh.

 

Pengobatan Tumor Ganas

 

Berbeda dengan tumor jinak yang kebanyakan tidak memerlukan pengobatan khusus, tumor ganas justru membutuhkan tindakan pengobatan yang lebih serius. Pasalnya, penyakit ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan tumor ganas yang dapat dilakukan :

 

1. Kemoterapi

 

Salah satu metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk membunuh sel tumor ganas atau sel kanker di dalam tubuh yang paling terkenal adalah melalui tindakan kemoterapi.

 

Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan kanker yang dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk menghancurkan sel tumor ganas yang bersarang di dalam tubuh. Kemoterapi dilakukan sesuai dengan lokasi dan perkembagan tumor ganas tersebut.

 

Dalam metode pengobatan ini, dokter juga akan menentukan jenis obat apa yang cocok dengan jenis tumor ganas yang dialami oleh pasien. Obat kemoterapi pun terdiri dari bermacam-macam golongan, setiap golongan memiliki fungsi dan kerja yang berbeda. Contoh obat kemoterapi di antaranya adalah busulfan, temozolomide, dan cisplatin.

 

2. Radioterapi

 

Radioterapi adalah metode pengobatan yang bertujuan untuk membunuh dan mencegah penyebaran sel kanker, serta mengurangi ukuran tumor menggunakan sinar khusus berenergi tinggi.

 

3. Imunoterapi

 

Imunoterapi merupakan metode pengobatan kanker yang mendorong kerja sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Pengobatan ini dilakukan dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga sel kanker bisa mati, tidak berkembang lagi, dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.

 

4. Terapi target

 

Terapi targer merupakan jenis metode pengobatan tumor ganas lainnya, yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, baik sel kanker yang belum menyebar maupun yang sudah menyebar, tanpa merusak sel-sel normal yang ada di sekitanya.

 

Terapi target sendiri memanfaatkan berbagai macam obat tumor, seperti imatinib, everolimus, dan bevacizumab. Penggunaan obat-obatan tersebut akan diresepkanoleh dokter.

 

5. Pembedahan

 

Metode pembedahan pada pengobatan kanker bertujuan untuk membuang jaringan tumor ganas yang ada di dalam tubuh. Umumnya, metode pengobatan ini juga dikombinasukan dengan kemoterapi dan atau terapi radiasi untuk membantu membunuh sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh.

 

Pencegahan Tumor

 

Sebenarnya, tidak ada metode yang dapat dilakukan untuk mencegah tumor secara khusus. Namun ada beberapa cara atau gaya hidup sederhana yang dapat Anda terapkan untuk menurunkan risiko tumor atau kanker, di antaranya adalah :

 

- Rajin berolahraga.

- Menjaga berat badan ideal.

- Menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang.

- Hindari rokok dan minuman beralkohol.

- Hindari paparan sinar matahari langsung, bisa denan menggunakan sunblock atau tabir surya.

- Menghindari paparan senyawa kimia yang mengandung racun.

- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

 

Baca Juga : Obat Tumor Jinak Herbal 100% Hilangkan Tumor Seketika


 

https://lingshenyao.id/obat-tumor-rahim/


Telinga adalah indera pendengaran yang membantu kita untuk menangkap sumber suara, yang kemudian masuk melalui lubang teliga. Meskipun termasuk organ penting, telinga juga rentan mengalami masalah, salah satunya adalah munculnya

benjolan atau kista di telinga.

 

Benjolan atau kista di telinga dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab penyebabnya seringkali tidak berbahaya. Meski demikian, benjolan di telinga harus diwaspadai jika disertai dengan keluhan lain. Hal ini disebabkan karena penyebabnya tidak selalu berbahaya, namun benjolan tersebut tetap haru diperiksakan ke dokter. Adanya masalah pada telinga, tenggorokan, atau hidung juga dapat mengakibatkan pembengkakan di telinga.

 

Benjolan di telinga tetap harus diperiksakan ke dokter, terutama apabila benjolan yang muncul di telinga disertai dengan adanya keluhan lain, seperti sakit telingam telinga berdenging, pusing atau vertigo, pendengaran terganggu, demam, sulit menelan, hingga sakit kepala.

 

Penyebab Munculnya Benjolan di Belakang Telinga

 

Dalam kebanyakan kasus, benjolan di telinga umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Beberapa jenis infeksi yang dapat memicu munculnya benjolan di telinga adalah campak, cacar, radang tenggorokan, mononukleosis, hingga HIV/AIDS.

 

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat memicu terbentuknya benjolan di teling, di antaranya adalah :

 

1. Kista sebasea

 

Kista sebasea adalah benjolan jinak (non-kanker) yang muncul di bagian bawah kulit. Jenis kista ini berkembang di area kelenjar sebaceous, yang mana berfungsi unyuk memperoduksi minyak yang digunakan untuk melumasi kulit dan rambut.

 

Dalam kebanyakan kasus, kista sebasea tidak menimbulkan rasa nyeri yang dapat mengganggu kenyamanan pengidapnya. Namun, tak jarang kondisiini juga menimbulkan rasa nyeri pada keadaan tertentu.

 

2. Otitis media dan interna

 

Otitis media merupakan jeis infeksi yang terjadi di telinga bagian tengah, tepatnya di rongga yang terletak di belakang gendang telinga. Jenis infeksi ini umumnya menyebabkan penumpukan cairan di telinga, sehingga memicu terbentuknya benjolan atau pembengkakan dibelakang telinga, yang terkadang disertai dengan rasa sakit.

 

Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus tanpa diobati, maka dapat menimbulkan komplikasi, seperti infeksi telinga bagian dalam (otitis interna), gendang telinga pecah, tumor di dalam telinga (kolesteatoma), kehilangan pendengaran, hingga meningitis.

 

Maka dari itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika menemukan adanya benjolan ditelinga untuk mengetahui penyebab pasti dari munculnya benjolan tersebut.

 

3. Pseudokista

 

Pseudokista adalah benjolan yang dapat muncul di daun telinga, di mana terjadi akibat mengumpulnya cairan kuning (pus) di antara kulit telinga dengan tulang rawan. Dalam kebanyakan kasus, benjolan ini tidak menimbulkan rasa nyeri, sehingga penderita tidak menyadari adanya benjolan besar di bagian daun telinga atas.

 

Untuk mengatasi pseudokista, biasanya dokter akan mengeluarkan cairan pus yang terdapat di dalam benjolan, yakni dilakukan dengan memberikan sayatan kecil pada benjolan tersebut. Setelah itu, dokter akan menekan bekas luka sayatan dengan gips untuk dibiarkan selama satu minggu, guna menempelkan perikondrium telinga dengan tulang rawan.

 

4. Abses

 

Abses adalah benjolan yang didalamnya berisi nanah, yang muncul ketika tubuh melawan kuman penyebab infeksi. Ketika melawan bakteri, tubuh akan menginrim sel darah putih ke area tubuh yang mengalami infeksi, salah satunya adalah bagian belakang telinga.

 

Bakteri dan sel darah putih yang mati akan menumpuk dan membentuk nanah, yang kemudian mengakibatkan munculnya benjolan di belakang telinga. Abses yang ukurannya kecil kemungkinan akan mengecil, dan menghilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Sedangkan, abses yang ukurannya lebih besar perlu diobati dengan antibiotik, dan nanah yang ada di dalamnya perlu dikeluarkan dengan bantuan dokter.

 

5. Peradangan Kelenjar Getah Bening

 

Peradangan kelenjar getah bening merupakan penyebablain yang memicu munculnya benjolan di belakang telinga. Kelenjar getah bening sendiri terdapat hampir di seluruh bagian tubuh, terutama di bagian leher, ketiak, panggul, pangkal paha, dan perut. Kelenjar ini memiliki sistem kekebalan tubuh yang berguna untuk melawan infeksi. Jika kelenjar getah bening mengalami peradangan, maka dapat menyebabkan munculnya benjolan, termasuk benjolan di telinga, tepatnya di bagian belakag telinga.

 

Pembengkakan kelenjar getah bening di telinga biasanya disebabkan akibat infeksi luka atau abses gigi. Meskipun kondisi ini bukan merupakan kondisi yang serius, namun dalam beberapa kasus kondisi tersebut memerlukan perawatan medis apabila tak kunjung membaik dalam beberapa hari.

 

6. Mastoiditis

 

Mastoiditis merupakan kondisi yang tejadi akibat infeksi pada tulang mastoid yang sering kali disebabkan oleh penjalaran infeksi yang berasal dari telinga (otitis media).

Gejala yang timbul akibat kondisi tersebut berupa bengkak pada belakang telinga disertai dengan rasa nyeri, kemerahan, hingga demam. Selain itu, kondisi ini juga akan disertai dengan gejala infeksi telinga tengah yang biasanya sudah berlangsung sebelumnya dalam waktu yang cukup lama. Gejala yang muncul berupa kaluarnya cairan dari telinga secara berulang-ulang.

 

7. Limfadenopati

 

Limfadenopati merupakan kondisi yang terjadi akibat adanya pembengkakan kelenjar getah bening. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa kelenjar getah bening tersebar di beberapa bagian tubuh, termasuk telinga. Ketika kelenjar getah bening yang berada di belakang telinga membengkak, maka akan muncul benjolan di area tersebut.

 

8. Jerawat

 

Benjolan di telinga juga bisajadi adalah jerawat. Jerawat adalah infeksi pada kulit yang disebabkan karena adanya penyumbatan pada folikel kulit akibat minyak dan debu, sehingga terjadi pembengkakan. Kondisi ini juga dapat terjadi di telinga akibat kebersihan telinga yang kurang terjaga.

 

9. Kanker

 

Salah satu penyebab munculnya benjolan di area belakang telinga yang harus Anda waspadai adalah kanker. Hal ini disebabkan karena, munculnya benjolan di belakang telinga bisa jadi merupakan gejala munculnya kanker nesofaring. Selain itu, kanker ini juga dapat menimbulkan benjolan di leher atau tenggorokan.

 

Pada tahap awal masa perkembangannya, kanker seringkali tidak bergejala. Namun, seiring dengan berkembangya kanker, kondisi ini dapat memicu munculnya benjolan di belakang telinga, yang disertai dengan gejala lain, yaitu :

 

- Nyeri telinga.

- Gangguan pendengaran.

- Pilek yang tak kunjung sembuh.

- Sering mimisan.

- Suara menjadi serak.

- Munculnya bercak atau sariawan di mulut yang tak kunjung hilang.

- Nyeri di bagian leher atau rahang.

- Penurunan berat badan drastis.

 

Jika Anda menemukan adanya benjolan di telinga, maka cobalah untuk meraba dan merasakannya, sehingga Anda mengetahui jenis benjolan seperti apa yang muncul di telinga Anda. Jika benjolan terasa lunak dan mudah digerakkan, maka kemungkinan benjolan tersebut adalah lipoma. Namun, jika benjolan lunak disertai dengan rasa nyeri saat disentuh, maka bisa jadi itu adalah jerawat atau abses.

 

Selain bentuk dan tekstur benjolan, perhatikan juga apakah ada gejala lain yang menyertai munculnya benjolan tersebut. Segera periksa ke dokter apabila Anda mengalami infeksi, agar dapat segera ditangani.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai benjolan di telinga. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : Jenis Jenis Penyakit Kista


 

https://lingshenyao.id/obat-cina-kista/

 


Maag tentunya bukan lagi kondisi yang asing bagi kita semua. Maag sendiri merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi dan dapat dialami oleh siapa pun, di mana pun dan kapan pun. Meski tak jarang penyakit ini diabaikan, namun apabila dibiarkan terus menerus, dapat menyebabkan maag akut. Lantas, apa saja bahaya maag akut yang harus diwaspadai? Simak ulasan di bawah ini.

 

Pada dasarnya, maag (gastritis) suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam gangguan kesehatan akibat adanya masalah pada sistem pencernaan. Umumnya, kondisi ini muncul ketika tubuh memproduksi asam lambung secara berlebihan atau adanya luka pada lapisan lambung.

 

Sementara itu, maag akut merupakan kondisi yang terjadi ketika lapisan lambung mengalami peradangan yang timbul secara mendadak. Kondisi ini umumnya akan menimbulkan rasa sakit di bagian perut yang bersifat sementara. Meski begitu, jika maag akut dibiarkan begitu saja tanpa diobati, maka kondisi ini akan menyebabkan masalah yang lebih berat. Selain itu, jika tidak diobati, maag akut juga dapat berlangsung terus menerus dalam jangka panjang, sehingga menjadi kronis.

 

Penyebab Maag Akut

 

Maag akut umumnya terjadi karena ada kerusakan pada lapisan lambung. Kerusakan ini akan semakin parah ketika terjadi iritasi akibat meningkatnya asam lambung. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya maag akut, di antaranya adalah :

 

1. Infeksi bakteri H. pylori

 

Terjadinya maag akut bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, yakni bakteri H. pylori. Bakteri ini merupakan jenis bakteri yang dapat ditemukan pada saluran cerna, akan tetapi seringkali menyerang dan menyebabkan timbulnya gangguan berupa peradangan pada lapisan lambung.

 

2. Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid dan kortikosteroid

 

Maag akut juga dapat terjadi ketika seseorang sering menggunakan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid dan kortikosteroid. Hal ini disebabkank karena obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang memang menyerang saluran pencernaan.

 

3. Kebiasaan minum minuman beralkohol

 

Secara umum, minuman beralkohol memang tidak baik untuk tubuh, karena dapat menyebabkan munculnya berbagai macam masalah kesehatan, termasuk maag. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada lambung dan menyebabkan maag akut.

 

Selain tiga hal di atas, terjadinya maag akut juga bisa jadi dipengaruhi oleh beberapa kondisi lain yang bisa dibilang jarang terjadi, seperti infeksi virus, gagal ginjal, penyakit autoimun, penyakit Crohn, atau sarcoidosis. Selain itu, stres juga merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya maag, sehingga Anda harus pandai mengelola stres dengan baik.

 

Gejala Maag Akut

 

Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang terjadi ketika seseorang menderita maag akut :

 

1. Sakit Perut

 

Pada dasarnya, semua kondisi yang menyebabkan masalah pada sistem pencernaan akan menimbulkan rasa sakit atau nyeri di bagian perut, tak terkecuali maag akut.

 

2. Sensasi Terbakar pada Ulu Hati (Heartburn)

 

Selain sakit perut, maag akut juga dapat menimbulkan rasa panas atau sensasi terbakar di bagian ulu hati, dada, dan kerngkongan. Gejala tersebut juga dikenal dengan istilah heartburn, yang mana disebabkan oleh tingginya asam lambung di dalam tubuh.

 

Kadar asam lambung yang berlebihan di dalam tubuh, membuatnya mengalir kembali ke atas, sehingga asam lambung terus mengalir ke ulu hati, dada, hingga pada akhirnya mencapai kerongkongan atau esofagus. Umumnya, gejala maag yang satu ini terjadi pada orang yang memiliki GERD atau refluks asam lambung.

Tingkat keparahan pada gejala heartburn pun berbeda-beda, ada yang hanya mengalami heartburn ringan, biasa saja, hingga sangat kuat. Selain itu, gejala ini juga dapat terjadi kapan saja. Meski begitu, umumnya gejala maag ini akan semakin memburuk di malam hari.

 

3. Perut Kembung

 

Kebanyakan orang yang mengalami maag juga mengalami gejala berupa perut kembung. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan gas akibat kenaikan cairan asam berlebih yang ada di dalam lambung.

 

4. Mulut Terasa Masam atau Pahit

 

Tak hanya menyebabkan masalah di bagian perut, dada, dan tenggirikan, penyakit maag juga dapat menyebabkan mulut terasa asam atau pahit. Hal ini disebabkan karena, asam lambung serta makanan dan minuman yang baru dikonsumsi justru kembali lagi ke kerongkongan.

 

Normalnya, makanan, minuman, dan asam lambung seharusnya berada pada sistem pencernaan. Sedangkan, apabila naik ke kerongkongan atau esofagus, maka asam lambung serta makanan dan minuman yang dikonsumsi dan cukup lumat tersebut akan mengalir ke bagian belakang ternggorokan.

 

Hal inilah yang kemudian membuat mulut menjadi terasa asam atau pahit, yang tentunya dapat membuat pengidapnya merasa tidak nyaman. Rasa aneh di bagian mulut ini lebih cenderung timbul di bagian belakang.

 

Salah satu penyebab maag yang dapat menimbulkan gejala berupa rasa asam atau pahit di mulut adalah refluks asam lambung atau GERD. Meski begitu, gejala maag yang umumnya muncul pada orang dengan riwayat GERD ini mungkin tidak disadari sebagai gejala maag. Hal ini disebabkan karena saat sakit, sebagian besar orang merasa mulutnya asam atau pahit.

 

5. Mual dan Muntah

 

Selain mulut yang terasa asam atau pahit, maag juga dapat menimbulkan gejala berupa mual dan muntah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai macam gangguan pencernaan, seperti tukak lambung, peradangan lambung (gastritis), maupun infeksi perut. Bahkan, dalam kasus yang sudah parah, maag akut juga dapat menyebabkan terjadinya muntah darah.

 

6. Sering Bersendawa

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa maag merupakan kondisi di mana terjadinya peningkatan produksi cairan asam yang memicunya untuk mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus). Terlebih lagi apabila peningkatan asam lambug tersebut disertai dengan penumpukan gas di dalam perut. Reaksi inilah yang kerap menyebabkan seseorang yang sedang mengalami maag sering bersendawa.

 

Jika dalam keadaan normal sendawa hanya terjadi sesekali, khususnya setalah makan, maka lain halnya pada mereka yang mengalami gejala maag. Pasalnya, sendawa yang merupakan gejala maag umumnya terjadi berulang kali secara otomatis, tidak peduli apakah Anda sudah makan atau belum.

 

7. Perut Begah

 

Maag juga dapat membuat perut Anda terasa penuh seperti kekenyangan setelah makan. Padahal, mungkin saja porsi makan Anda sebenarnya sedikit. Kondisi ini juga dikenal dengan istlah perut begah.

 

8. BAB hitam

 

Penderita maag akut juga dapat mengalami gejala berupa berubahnya warna kotoran saat BAB, yakni berwarna lebih gelap atau hitam.

 

Pengobatan Maag

 

Untuk pengobatan sakit maag sendiri, langkah pengobatan yang diambil umumnya tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Dalam kebanyakan kasus, penyakit maag ringan dapat diatasi atau hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan medis. Akan tetapi, jika penyakit ini menimbulkan gejala-gejala yang semakin memburuk, maka dokter biasanya akan merekomendasikan metode-metode pengobatan ini :

 

Terapi obat, yakni penggunaan obat-obatan yang dapat membantu meredakan gejala-gejala maag yang mengganggu.

 

Psikoterapi, di mana dokter akan merekomendasikan psikoterapi untuk menangani rasa cemas dan depresi  yang menjadi penyebab gangguan pencernaan. Ada beberapa jenis terapi psikologis yang mungkin dilakukan untuk mengatasu kondisi ini, di antaranya adalah meditasi, terapi bicara, atau latihan relaksasi.

 

Mengobati Maag dengan Obat Herbal Pilihan

 

Selain menggunakan obat-obatan medis, maag juga dapat diatasi dengan memanfaatkan obat-obatan herbal, yang lebih aman dan tentunya tak kalah ampuh dalam mengatasi penyakit ini.

 

Salah satu obat maag herbal yang aman dan ampuh dalam mengatasi maag adalah Kapsul Metama. Kapsul metama merupakan produk obat herbal untuk mengatasi maag kronis, yang terbuat dari ekstrak tumbuhan dari ramuan tradisional. Kapsul Metama memiliki khasiat untuk membantu menghilangkan gejala sakit maag serta memelihara kesehatan lambung.


Ramuan tradisional yang berasal dari kunyit dan ketumbar sudah lama dan kerap digunakan dalam mengobati penyakit, salah satunya dapat membantu meredakan gejala sakit maag dan juga memelihara kesehatan pencernaan khususnya lambung. Hal tersebut disebabkan karena, kunyit memiliki banyak kandungan minyak astiri yang berfungsi untuk menekan keluarnya asam lambung yang berlebihan serta meningkatkan kandungan mucus dari getah lambung yang akan melindungi lambung.


Kandungan kurkumin yang ada di dalam kunyit berperan sebagai anti-bakteri, sehingga dapat mematikan kuman serta menghilangkan rasa kembung. Hal ini disebabkan karena, dinding kantung empedu dirangsang agar lebih giat untuk mengeluarkan cairan pemecah lemak. Selain itu, kunyit juga memiliki manfaat untuk memperlancar aliran, anti-radang darah dan meningkatkan energi.

 

Anda juga tidak perlu khawatir, sebab kapsul metama telah terdaftar di BPOM, teruji secara klinis di perguruan tinggi negeri teraktreditasi, serta mendapat sertifikat halal dari MUI.

 

Jika Anda tertarik untuk mencoba obat herbal Kapsul Metama, Anda dapat mengunjungi situs resminya disini.

 

https://kapsulmetama.com/harga-obat-maag/

 


Kista ovarium adalah salah satu masalah kesehatan yang menajdi musuh banyak wanita. Meski sebenarnya penyakit ini tidak berbahaya, namun apabila kista tumbuh dengan ukuran yang besar dan pecah, maka dapat menimbulkan gejala dan komplikasi yang serius. Banyak orang yang percaya bahwa kista dapat dicegah sejak dini dengan metode pengobatan alami. Lantas, benarkah ada obat pencegah kista? Simak ulasan berikut.

 

Sudah menjadi hal yang sepatutnya bahwa setiap wanita menginginkan organ reproduksinya sehat dan jauh dari berbagai macam penyakit, terasuk kista ovarium. Seperti apa kista ovarium itu?

 

Pada dasarnya, kista adalah sebuah benjolan atau kantung berisi cairan yang bersifat jinak. Sementara itu, kista ovarium merupakan benjolan kista yang tumbuh di bagian ovarium atau indung telur. Setiap wanita memiliki dua buah ovarium, yakni di bagian sisi kanan dan sisi kiri rahim dengan ukuran sebesar biji kenari. Fungsi utama dari ovarium sendiri adalah untuk menghasilkan sel telur, yang mana terjadi di setiap bulan mulai dari masa pubertas hingga menopause. Selain itu, ovarium atau indung telur juga berfungsi untuk memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Meski demikian, organ yang satu ini juga tak luput dari gangguan kesehatan, dan salah satu gangguan kesehatan yangpaling sering terjadi adalah kista ovarium. 

 

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa kista ovarium juga dibagi mejadi dua jenis utama, yaitu :

 

1. Kista fungsional, yakni jenis kista ovarium yang menjadi bagian dari siklus menstruasi. Jenis kista ini tergolong umum terjadi dan tidak berbahaya, bahkan dapat menghilang dengan sendirinya.

 

2. Kista patologis, yakni jenis kista yang mengandung sel abnormal. Dalam sebagian kecil kasus, jenis kista yang satu ini dapat bersifat ganas atau kanker.

 

Penyebab Kista Ovarium

 

Munculnya kista ovarium dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Dalam kebanyakan kasus kondisi ini merupakan bagian dari siklus menstruasi atau akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Meski merupakan pertumbuhan sel abnormal, namun Anda tidak perlu khawatir, sebab dalam kebanyakan kasus kista ovarium bersifat jinak atau non-kanker.

 

Penyebab lain yang diduga dapat memicu terbentuknya kista ovarium adalah akibat gagalnya folikel berovulasi, faktor genetik (turunan), serta kurangnya asupan makanan berserat.

 

Gejala Kista Ovarium

 

Hal yang perlu diwaspadai adalah, bahwa kista ovarium justru tidak menimbulkan gejala apapun yang secara spesifik pada pengidapnya. Kondisi inilah yang menyebabkan kista ovarium sering kali tidak disadari oleh pengidapnya.

 

Meski dalam kebanyakan kasus kondisi ini tidak menimbulkan gejala, namun dalam pada kondisi tertentu kista ovarium juga dapat menimbulkan gejala berupa nyeri di area perut atau pinggul, yang mana merupakan gejala utama yang terjadi akibat kista ovarium.

 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan kista ovarium meimbulkan gejala, antara lain :

 

- Pertumbuhan kista yang cenderung berlangsung dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan pelebaran jaringan.

- Kista yang mengalami ruptur atau kista pecah.

- Terjadinya pendarahan pada kista.

- Kista yang terlilit pembuluh darah, atau yang juga dikenal dengan kondisi torsi.

 

Selain nyeri di bagian perut dan pinggul, kista ovarium juga dapat menimbulkan gejala lain ketika tumbuh dengan ukuran besar. Gejala lain yang timbul dapat terjadi akibat adanya perubahan pada struktur tubuh, yaitu :

 

- Perut bengkak, terasa penuh dan kembung.

- Terasa nyeri di bagian bawah punggung.

- Sulit menahan keinginan untuk buang air kecil (beser).

- Gangguan pada sistem pencernaan.

- Mudah kenyang meski hanya makan sedikit.

- Kesulitan untuk buang air kecil.

- Susah buang air besar atau sembelit.

- Merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual.

 

Selain menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu, kista yang pecah juga dapat menyebabkan gejala yang cukup serius, yakni terjadinya pendarahan. Rasa nyeri tesebut juga dapat timbul saat melakukan kegiatan olahraga yang berat. Meski begitu, kista yang pecah tidak menimbulkan gejala seperti demam atau gangguan pencernaan.

 

Cara Menjaga Kesehatan Ovarium arar Terhidar dari Kista

 

Sayangnya, hingga saat ini belum ada cara efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah tumbuhnya kista ovarium. Meski demikian, risiko terjadinya penyakit ini sedikit banyaknya dapat diminimalisir dengan menjaga kesehatan ovarium dan tentunya juga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan :

 

1. Terapkan pola makan sehat

 

Sudah bukan menjadi rahasia lagi, bahwa pola makan sehat tidak hanya baik untuk kesehatan dan kebugaran tubuh, tetapi juga dapat membantumenjaga kesehatan ovarium agar terhindar dari penyakit seperti kista ovarium. Berikut ini adalah aturan pola makan yang dapat diterapkan agar tubuh, khususnya ovarium selalu sehat, yaitu :

 

- Menghindari berbagai jenis makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi. Pasalnya, mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi dapat menyebabkan terbentuknya kista ovarium serta meningkatkan kolesterol dalam tubuh dan juga dapat meningkatkan risiko kanker dalam tubuh.

- Konsumsi makanan yang memiliki kandungan protein sehat untuk tubuh, seperti protein yang bersumber dari hewan dan tumbuh-tumbuhan.

- Perbanyak konsumsi berbagai jenis buah-buahan dan sayuran, yang mana baik untuk mencegah terjadinya masalah keseimbangan hormon di dalam tubuh. Sebab, ketidakseimbangan hormon juga dapat memicu terjadinya kista.

- Hindari kebiasaan mengonsumsi makanan yang mengandung hormon, seperti produk kedelai.


2. Belajar Mengelola Stres

 

Perlu Anda ketahui bahwa pada dasarnya stres bisa jadi merupakan salah satu akar masalah atas masalah kesehatan yang Anda alami, tak terkecuali kista ovarium. Hal ini disebabkan karena stres berlebihan dapat memicu terjadinya masalah keseimbangan hormon di dalam tubuh. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa ketidakseimbangan hormon juga dapat memicu terbentuknya kista ovarium. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk dapat mengelola stres dengan baik, agar terhindari dari berbagai macam penyakit.

 

3. Istirahat cukup

 

Selain dapat mengelola stres dengan baik, Anda juga harus membiasakan diri untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Pada dasarnya, tubuh memerlukan waktu istirahat yang cukupdan berkualitas untuk mencapai keseimbangan. Jika Anda kurang tidur, maka bisa berakibat pada terjadinya gangguan metabolisme. Tak hanya itu, kurag tidur juga dapat mengganggu keseimbangan hormon yang diproduksi ovarium.

 

4. Hindari merokok dan mengonsumsi alkohol

 

Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol memang merupakan kebiasaan buruk yang menjadi gaya hidup tidak sehat. Untuk Anda terutama wanita, sebaiknya hindari dan hentikan kebiasaan buruk ini mulai dari sekarang. Pasalnya, merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol dapat mengganggu metabolisme tubuh, serta merusak kesehatan organ reproduksi Anda.

 

Obat Herbal Pencegah Kista Ovarium

 

Selain dengan menerapkan cara menjaga kesehatan ovarium agar terhindar dari kista di atas, Anda juga dapat mengonsuisi obat-obatan untuk membantu menjaga kesehatan organ reproduksi Anda. Salah satu pilihan yang paling tepat adalah obat herbal LING SHEN YAO. Tak hanya mencegah, Ling Shen Yao juga dapat membantu  meredakan gejala nyeri yang timbul akibat kista. Jika Anda tertarik, silahkan kunjungi situs resminya disini.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai pencegahan kista ovarium. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

https://lingshenyao.id/obat-herbal-kista/

 


Bagi wanita, tumor rahim merupakan mimpi buruk yang paling dihindari seumur hidup mereka. Bagi mereka yang awam, tumor rahim dianggap sebagai penyakit ganas dan mematikan. Padalah tidak semua tumor rahim bersifat ganas dan berbahaya bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Maka dari itu, penting bagi Anda sebagai wanita, untuk mengenal lebih jauh apa itu tumor rahim dan seperti apa upaya pencegahan tumor rahim yang dapat dilakukan.

 

Secara umum, tumor rahim adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya ruang berupa benjolan dalam ovarium wanita, yang penuh dengan zat cair. Tumor rahim juga dikenal dengan fibroid rahim, yaitu tumor jinak yang muncul di bagian atas atau di dalam otot rahim. Meski dalam kebanyakan kasus tumor rahim bersifat jinak, namun apabila ukuran tumor cukup besar, maka dapat menyebabkan pengidapnya mengalami gejala-gejala yang cukup serius atau bahkan berbahaya.

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa dalam kebanyakan kasus, tumor rahim merupakan jenis tumor yang bersifat jinak dan tidak berpotensi menjadi kanker. Fibroid rahim juga dapat tumbuh membentuk satu benjolan saja maupun lebih dari satu benjolan di rahim. Tak hanya itu, tumor di rahim pun memiliki ukuran yang beragam, mulai dari sebesar benih hingga lebih besar lagi.

 

Pada dasarnya, tumor rahim dibagi menjadi dua jenis, yaitu tumor rahim jinak dan tumor rahim ganas atau yang lebih dikenal dengan kanker rahim. Lantas bagaimana cara membedakan keduanya? Tentunya Anda harus paham apa saja penyebab dan ciri tumor rahim agar dapat mengenalinya.

 

Penyebab dan Gejala Tumor Rahim Jinak

 

Sebenarnya, penyebab munculnya tumor rahim sendiri masih belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga dapat terjadi akibat faktor hormonal atau faktor keturunan (genetik).

 

Faktor lain yang juga diduga dapat menyebabkan terbentuknya tumor rahim adalah faktor lingkungan. Mengapa begitu? Hal ini disebabkan karena, sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa bahan kimia yang tersebar di lingkungan sekitar dapat memicu terjadinya gangguan hormonal pada wanita, yakni hormon estrogen. Hormon ini dapat membuka peluang untuk pertumbuhan tumor, salah satunya tumor rahim.

 

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa penyakit tumor rahim umumnya menyerang waita dengan usia 40 sampai 50 tahun, dan cenderung jarang ditemukan pada wanita di usia muda. Meski begitu, bukan berarti Anda yang berusia muda menjadi acuh dan mengabaikan tumor rahim begitu saja, sebab tumor rahim juga mungin terjadi pada wanita di usia muda. Misalnya, wanita muda dengan berrat badan berlebih (obesitas) atau kelebihan berat badan, yang mana memiliki risiko yang lebih tinggi terkena fibroid rahim, daripada wanita yang memiliki berat badan ideal.

 

Sementara itu, dari segi gejala, tumor jinak di rahim cenderung tidak menimbulkan gejala sama sekali. Oleh sebab itu, banyak penderita tumor rahim jinak yang tidak menyadari bahwa Ia tengah mengalami kondisi tersebut. Gejala yang timbul akibat fibroid rahim juga tergantung pada jumlah munculnya tumor, ukuran, serta lokasi terbentuknya tumor. Jika tumor yang tumbuh di rahim tergolong parah, maka gejala yang timbul bisa berupa :


· Pendarahan yang tidak wajar.

· Menstruasi yang terjadi lebih lama dari biasanya.

· Kekurangan sel darah merah (anemia).

· Nyeri saat melakukan hubungan intim (dispareunia).

· Terjadi tekanan pada kandung kemih akibat tumor, sehingga pengidap buang air kecil lebih sering dari biasnaya.

· Susah buang air besar (sembelit).

· Nyeri atau tertekan di bagian perut bawah atau punggung bawah.


Selain gejala-gejala di atas, tumor rahim juga dapat mengganggu penampilan, di mana akan membuat perut terlihat kembung atau membengkak. Hal ini terjadi akibat tumor ikut menekan usus besar atau rektum. Kondisi ini juga yang menyebabkan penderita menjadi sulit buang air besar atau bahkan mengalami sembelit.

Jika Anda merasakan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, maka jangan ragu untuk segera mengunjungi dokteruntuk melakukan pemeriksaan dan mendapat penanganan yang tepat. Pasalnya, semakin cepat penyakit ini ditangani, maka peluang untuk sembuh pun semakin besar.

 

Penyebab dan Gejala Tumor Rahim Ganas

 

Sama halnya dengan tumor rahim jinak, penyebab utama dari terbentuknya tumor rahim ganas atau kanker rahim juga masih belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker rahim. Di antaranya adalah :

· Faktor usia ( di atas 50 tahun).

· Memiliki riwayat penyakit diabetes.

· Memiliki berat badan berlebih (obesitas).

· Mengalami menstruasi dini atau menopause terlambat.

· Menggunakan hormon estrogen tambahan, seperti saat terapi pengganti hormon pascamenopause maupun sebagai kontrasepsi.

Sementara itu, jika dilihat dari segi gejala, awalnya pengidap kanker rahim akan mengalami pendarahan abnormal dari vagina, yang mana terjadi saat di luar masa menstruasi atau setelah menopause. Meski begitu, tidak semua pendarahan setelah menopause merupakan gejala dari kanker rahim. Maka dari itu, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami pendarahan tidak normal dari vagina.

 

Selain itu, segera periksakan diri ke dokter juga jika Anda mengalami pendarahan setelah menopause berlangsung lebih dari dua minggu, terutama apabila disertai dengan gejala anemia atau kurang darah, seperti tubuh lemas dan mudah lelah, sakit kepala, dan sesak napas yang terjadi secara berulang.

 

Diagnosis Tumor Rahim

 

Dalam mendiagnosa tumor rahim, umumnya dokter akan menanyai pasien terlebih dahulu mengenai gejala apa saja yang dirasakan. Apakah pasien merasa berat atau adanya benjolan di perut bagian bawah? Atau mengalami gangguan haid yang disertai rasa nyeri.

 

Setelah melakukan wawancara tersebut, selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik melalui cara bimanual yang akan menunjukan adanya tumor di bagian rahim. Biasanya, tumor yang terbentuk terletak di bagian garis tengah maupun agak ke samping, di mana saat disentuh akan terasa seperti benjolan. Kemudian, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang untuk mendukung hasil akhir yang akan dilakukan melalui USG dan MRI.

 

Pengobatan Tumor Rahim

 

Dalam kebanyakan kasus, sebenarnya tumor rahim tidak memerlukan pengobatan yang serius, melainkan dokter akan menganjurkan pasien untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dengan tujuan untuk memantau perkembangan tumor dan memastikan agar tumor tidak menimbulkan masalah yang serius.

 

Penggunaan obat-obatan juga dapat membantu menghambat kinerja hormon. JIka tumor di rahim menyebabkan timbulnya gejala yang mengganggu terus-menerus, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi pengangkatan rahim atau hanya tumornya saja apabila pengidap masih ingin memiliki keturunan.

 

Namun, perlu Anda ketahui bahwa fibroid rahim dapat muncul kembali meski telah dilakukan tindakan operasi pengangkatan tumor, sehingga pengidap mungkin harus menjalani operasi lagi. Sebab, meski obat-obatan dapat menghambat pertumbuhan fibroid, namun semua itu hanya bersifat sementara.

 

Pencegahan Tumor Rahim

 

Perlu Anda ketahui bahwa sebenarnya tumor rahim tidak dapat dicegah sepenuhnya. Meski begitu ada beberapa faktor yang dapat membantu menurunkan potensi seseorang mengalami tumor rahim, di antaranya adalah :

 

 Olahraga secara teratur.

 Menjaga berat badan ideal.

 Menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat.

 Menjaga kadar gula darah dalam batas normal dan rutin memeriksa gula darah jika menderita diabetes.

 Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin, seperti pap smear.

 Berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum memilih alat kontrasepsi.

 Konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat tamoxifen.


https://lingshenyao.id/harga-obat-tumor/

 


Kista menjadi salah satu momok penyakit bagi wanita, yakni kista ovarium. Meski bukan penyakit ganas, namun kista ovarium juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi wanita dan organ reproduksinya, terutama jika ukurannya membesar. Lantas adakah makanan yang bisa memperkecil kista ovarium? Simak ulasan di bawah ini.

 

Pada dasarnya, kista adalah sebuah benjolan yang didalamnya bisa berisi cairan, udara, ataupun zat padat seperti rambut dan gigi. Benjolan kista dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja, termasuk di organ dalam, seperti ginjal, tulang, dan ovarium. Kista dapat tebentuk akibat beberapa hal, seperti infeksi, radang, hingga faktor genetik atau penyakit turunan.

 

Salah satu jenis kista yang sering ditemukan pada wanita adalah kista ovarium. Kista ovarium sendiri merupakan jenis kista yang tumbuh di indung telur (ovarium).Bagi mereka yang awam, kista ovarium seringkali disalah aryikan dan disamakan dengan penyakit kanker, sehingga membuat mereka panik, takut, dan putus asa. Padahal, kista ovarium merupakan benjolan jinak yang tidak bersifat kanker.

 

Dalam kebanyakan kasus, kista ovarium biasanya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala yang memberikan dampak ketidaknyamanan pada pengidapnya. Bahkan, dalam beberapa kasus, kista ovarium juga dapat menyusut dan menghilang dengan sendirinya. Meski begitu, kista juga bisa tumbuh semakin besar hingga menimbulkan gejala,terutama ketika kista ovarium pecah. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk memeriksa organ reproduksi secara rutin, agar dapat mendeteksi secara dini jika timbul kista. Sebab, tak jarang seorang wanita mengetahui bahwa mereka mengidap kista ovarium ketika ukuran kista sudah cukup besar.

 

Sementara itu, kista ovarium yang pecah harus segera diatasi karena dapat menyebabkan kondisi yang berbahaya. Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat terjadi ketika kista ovarium membesar atau pecah :

 

Muncul rasa nyeri hebat di bagian panggul.

Sakit perut secara tiba-tiba.

Ganguan pencernaan.

Nyeri saat melakukan hubungan seksual.

Tak bisa menahan keinginan untuk buang air kecil.

Sulit buang air kecil.

Mual dan muntah.

Sakit di badan disertai demam/

Tanda-tanda shock, seperti pusing, tubuh lemas, napas terengah-engah, dan kulit lembap.

 

Selain menandakan kista pecah, gejala di atas juga bisa jadi merupakan tanda-tanda terjadinya torsi ovarium. Torsi ovarium sendiri merupakan kondisi yang terjadi ketika ovarium terlilit oleh jaringan pendukung yang ada di sekitarnya, sehingga menyebabkan ovarium bergeser dari posisi yang seharusnya. Kondisi ini umumnya terjadi akibat kista bertambah besar sehingga menyebabkan kurangnya suplai darah ke ovarium. Hal ini juga yang membuat perut terasa nyeri.

 

Perlu Anda ketahui bahwa kista ovarium yang pecah atau torsi ovarium merupakan kondisi berbahaya dan harus segera ditangani. Sebab, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi komplikasi serius, seperti rasa sakit yang sangat parah, hingga terjadinya pendarahan

 

Cara mengatasi kista agar tidak bertambah parah

 

Dalam menangani kista, umumnya dokter akan memantau perkembangan kista sebelum melakukan pengobatan apapun. Hal ini dilakukan guna melihat kemungkinan kista dapat hilang dengan sendirinya atau perlu dilakukan perawatan. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk kista yang sudah besar atau kista yang tumbuh dengan cepat.

 

Makanan untuk Pengidap Kista Ovarium

 

Meski operasi merupakan cara ampuh untuk menghilangkan kista, namun ada pengobatan lain yang dapat membantu meredakan gejala yang dialami dan mencegahnya agar tidak berkembang. Salah satu caranya adalah dengan mengubah pola makan, sebab ada beberapa makanan yang diyakini dapat membantu mengecilkan kista, di antaranya adalah :

 

1. Sayuran hijau

 

Beberapa jenis sayuran hijau, khususnya brokoli adalah makanan yang baik dikonsumsi untuk wanita yang mengidap kista ovarium, apalagi jika kista sudah tumbuh dengan ukuran yang cukup besar. Pasalnya, kandungan yang terdapat pada brokoli dan sayuran hijau lainnya dapat membantu mengecilkan ukuran kista secara alami.

 

2. Kacang almond

 

Kandungan yang terdapat pada kacang almond juga sangat baik untuk membantu mencegah perkembangan kista ovarium. Anda juga dapat mengolah kacang almond menjadi susu yang dapat Anda konsumsi setiap hari.

 

3. Salmon

 

Ikan salmon merupakan makanan sumber asam lemak omega 3 dengan indeks glikemmik yang rendah, sehingga sangat baik untuk kesehatan, terutama untuk wanita dengan kista ovarium. Pasalnya, salmon juga dapat membantu meningkatkan kadar androgen pada wanita dengan kista ovarium.

 

4. Telur

 

Tahukah Anda bahwa telur dianggap sebagai makanan super untuk wanita? Pasalnya, mengonsumsi putih telur rebus, tanpa kuning telur dapat membantu mencegah dan menangkal kista ovarium.

 

5. Yogurt

 

Yogurt merupakan produk olahan susu  yang tidak hanya kaya akan kandungan kalsium, tetapi juga dapat melindungi wanita dari kista ovarium, sehingga baik untuk dikonsumsi pengidap kista.

 

6. Jeruk

 

Buah yang kaya akan vitamin C ini sering kali dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, mengobati sariawan, menjaga kecantikan kulit, daln lain sebagainya. Namun, perlu Anda ketahui juga bahwa kandungan yang ada pada buah jeruk juga dapat membantu mengatasi dan memperkecil ukuran kista secara alami.

 

7. Apel

 

Apel yang dimaksud dalam kondisi ini adalah apel yang sudah difermentasi atau yang dikenal dengan sari cuka apel. Yap! Selain dapat digunakan untuk mengatasi jerawat di wajah, cuka apel juga dapat membantu mengecilkan sekaligus melarutkan kisra yang tumbuh di ovarium. Cara menggunakannya pun cukup mudah, yakni dengan menyampurkan satu sendok cuka apel ke dalam 1 gelas air hangat, dan minum secara rutin. Namun perlu Anda ingat, Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi ramuan ini ketika sedang enstruasi, sebab ditakutkan akan menimbulkan pendarahan, kram perut, dan sakit yang berlebihan.

 

8. Tomat

 

Masih banyak orang yang keliru dalam menganggap tomat itu buah atau sayur. Namun yang pastsi perlu Anda ketahui adalah, tomat memiliki banyak manfaat bagi ksehatan tubuh, baik untuk tubuh bagian dalam maupun bagian luar. Selain itu, tomat juga mengandung senyawa alami yang dapat membantu meredakan gejala kista.

 

9. Belimbing

 

Belimbing menjadi buah-buahan selanjutnya yang dapat membantu menghentikan perkembangan kista di dalam tubuh. Namun, pastikan Anda mengonsumsi belimbing yang sudah matang dengan sempurna.

 

Selain mengonsumsi makanan di atas, ada baiknya jika Anda mengalami pola hidup sehat dengan melakukan olahraga secara teratur. Pasalnya, olahraga teratur juga merupakan salah satu kunci utama yang dapat membantu meredakan gejala kista ovarium. Selain itu, olahraga juga dapat mengurangi ketegangan otot. Mulailah dari olahraga ringan seperti lari hingga yoga.

 

Anda juga dapat mengonsuisi obat-obatan untuk membantu meredakan gejala nyeri yang timbul akibat kista. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi obat herbal LING SHEN YAO yang sudah terbukti ampuh dalam menangani kista ovarium secara alami.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai kista ovarium dan makanan yang dapat membantu mengatasi kista. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga :Tips Agar Cepat Hamil Meski ada Penyakit Kista


 

https://lingshenyao.id/obat-herbal-kista/

 


Mioma uteri (miom) merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap menyerang wanita, tepatnya pada area reproduksi. Lantas, seperti apa penyakit miom, dan bagaimana cara pengobatan miom? Simak ulasan di bawah ini.

 

Adanya masalah kesehatan pada organ kewanitaan, terutama pada organ reproduksi tentunya menyebabkan kekhawatiran yang cukup besar bagi setiap wanita, terutama bagi mereka yang awam atau minim pengetahuannya mengenai organ reproduksi. Masih banyak wanita yang masih belum mengetahui apa itu mioma uteri dan seberapa bahayanya penyakit tersebut bagi wanita.

 

Mioma uteri (miom) juga dikenal dengan istilah fibroid rahim, yaitu salah satu jenis tumor jinak yang dapat tumbuh di rahim. Penyebab utama dari terbentuknya mioma uteri adalah akibat adanya pertumbuhan abnormal pada jaringan otot rahim.

 

Meski begitu Anda tidak perlu terlalu khawatir, sebab miom tidak berpotensi meningkatkan risiko kanker rahim. Bahkan, miom bisa dibilang hampir tidak pernah berubah menjadi ganas atau kanker.

 

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa miom di rahim juga dapat tumbuh dengan cara yang beragam. Ada miom yang tumbuh dengan cepat, lambat, atau justru berhenti tumbuh dan menyusut dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, tanpa adanya penanganan khusus. Kondisi seperti ini umumnya terjadi ketika miom tumbuh di masa kehamilan. Pasalnya, wanita yang mengalami mioma uteri di masa kehamilan akan sembuh dari miom setelah menjalani proses persalinan atau melahirkan dan diiringi dengan ukurannya yang berangsur-angsur kembali normal.

 

Jenis Miom

 

Ada 4 jenis miom yang dibedakanberdasarkan letaknya, di antaranya adalah :

 

1. Intramular, yaitu jenis mioma uteri yang terbentuk di antara jaringan otot rahim. Mioma intramular merupakan jenis miom yang paling umum terjadi. Jenis miom ini juga berpotensi untuk memperbesar ukuran rahim.

 

2. Subseroasa, yaitu jenis mioma uteri yang terbentuk pada bagian luar dinding rahim, hingga ke rongga panggul. Mioma subserosa juga dapat tumbuh dan menyebar ke bagian luar rahim.

 

3. Submukosa, yaitu jenis mioma uteri yang terbentuk pada lapisan otot di bagian dalam dari dinding rahim. Jika mioma submukosa tumbuh dengan ukuran yang besar, maka dapat memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan terjadinya pendarahan abnormal, hingga komplikasi lain yang lebih serius, seperti kemandulan dan keguguran.

 

4. Mioma pedunculated, yaitu jenis miom yang tumbuh pada batang kecil yang terdapat pada bagian dalam maupun luar rahim.

 

 

Gejala Miom

 

Sebelum membahas mengeai gejala miom, ada baiknya jika Anda mengetahui bahwa seorang wanita dapat memiliki lebih dari satu miom di rahimnya. Namun, banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki miom. Hal ini disebabkan karena miom sama sekali tidak menimbulkan gejala apapun yang dapat membuat pengidapnya sadar akan kondisinya.

 

Meski demikian, miom pada rahim juga dapat menimbulkan keluhan tertentu. Munculnya gejala akibat miom dapat dipengaruhi oleh letak, ukuran, dan seberapa dekat dengan organ panggul lainnya. Miom yang menimbulkan keluhan atau gejala-gejala yang mengganggu harus segera ditangani.

 

Berikut ini adalah beberapa gejala miom yang harus Anda waspadai :

 

Nyeri di bagian panggul yang tak kunjung hilang.

Nyeri hebat saat menstruasi.

Darah menstruasi yang berlebihan dan periode menstruasi yang lama.

Munculnya flek atau bercak datah di luar masa menstruasi.

Sering buang air kecil.

Susah buang air besar (sembelit).

 

Apa mioma uteri harus dioperasi?

 

Pada dasarnya, miom yang terbentuk pada rahim terdiri atas susunan jaringan otot yang sama seperti otot rahim lainnya. Oleh sebab itu, miom termasuk kedalam jenis tumor jinak yang tidak bersifat kanker. Hal yang membedakannya adalah pertumbuhannya yang tidak normal serta teksturnya yang lebih padat jika dibandingkan otot rahim biasa.

 

Sebenarnya, miom yang berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala dapat hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan khusus. Namun, jika ukuran miom besar dan menimbulkan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, maka Anda harus segera mendapatkan penanganan untuk mengatasi gejala tersebut.

 

Pengobatan Miom

 

Salah satu cara untuk mengobati miom atau gejala miom adalah dengan menjalani  terapi hormon. Ada beberapa jenis terapi hormon yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala yang muncul akibat kondisi tersebut, di antaranya adalah :

 

1. Terapi Hormon Progesteron

 

Terapi hormon progesteron dilakukan dengan memberi hormon tambahan yang dapat membantu menghambat proses pertumbuhan dinding rahim, serta mengurangi risiko terjadinya pendarahan saat menstruasi. Hormon progesteron umumnya tersedia dalam bentuk pil atau suntik.

 

2. Pemberian Pil KB

 

Pemberian pil KB juga dapat membantu meredakan gejala-gejala mioma uteri, seperti pendarahan dan rasa nyeri yang berlebihan saat menstruasi.

 

3. KB Spiral Levonorgestrel

 

KB Spiral Levonorgestrel merupakan alat yang diletakkan langsung di dalam rahim, dengan tujuan untuk memperlambat pertumbuhan dinding rahim dan juga mengurangi risiko terjadinya pendarahan.

 

4. Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)

 

Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) adalah hormon yang dapat membuat tubuh mengurangi produksi hormon esterogen, sehingga pada akhirnya terapi ini akan membantu mengecilkan ukuran miom.

 

Jika gejala yang muncul akibat miom tergolong parah dan tak kunjung mereda meskipun telah melakukan terapi hormon seperti yang disebutkan di atas, maka penderita disarankan untuk menjalani operasi, seperti operasi pengangkatan miom atau pengangkatan rahim.

 

Obat Herbal untuk Mencegah dan Mengatasi Miom

 

Meski bukan penyakit ganas dan tidak berbahaya, namun miom harus tetap dipantau secara rutin. Hal ini bertujuan untuk mencegah agar miom tidak tumbuh membesar dan menimbullkan gejala-gejala yang dapat mengganggu kenyamanan Anda. Selain melakukan pemantauan atau pemeriksaan secara rutin, Anda juga dapat mencegah dan mengatasi mioma uteri mengonsumsi obat herbal.

 

Salah satu obat herbal alami dan aman dan paling ampuh dalam mengatasi mioma uteri adalah obat herbal LING SHEN YAO. Obat herbal yang satu ini terbuat dari 100% ekstrak hebal alami yang sangat aman dikonsumsi dan hampir tidak menimbulkan efek samping. Ling Shen Yao tentunya telah teruji secara praklinis di perguruan tinggi negeri terakreditasi, dan juga telah terdaftar di BPOM. Anda juga tidak perlu khawatir, sebab obat herbal Ling Shen Yao kini juga telah mendapat label halal dari MUI.

 

Ling Shen Yao sendiri adalah obat herbal cina yang dapat mengobati miom tanpa operasi dan tanpa adanya efek samping yang berbahaya. Obat herbal ini sudah dipercaya selama 30 tahun lebih akan khasiatnya yang dapat menyembuhkan miom tanpa operasi.

 

Selain dikenal dapat melakukan pencegaha terhadap miom, Ling Shen Yao juga dapat membantu meminimalisir pertumbuhan sel kanker dan dapat membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit yang tergolong serius, seperti kista, endometriosis, gangguan kehamilan, tiroid, hingga diabetes.

 

Jika Anda tertarik untuk mencoba obat herbal LING SHEN YAO untuk mengobati miom, silahkan kunjungi situs resminya disini.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai miom dan pengobatannya. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

https://lingshenyao.id/obat-herbal-miom/

Penyakit kista rahim sering kali dikaitkan dengan menstruasi. Kista sendiri merupakan salah satu penyakit yang banyak menyerang seorang wanita. Namun, ternyata kista pada pria juga sering terjadi di bagian tubuh lain. Misalnya  mulut, lutut, ginjal pancreas, usus, dan bagian lainnya. Nyeri ketika haid merupakan keluhan penyakit kista rahim yang paling sering ditemui. Jika ukurannya sudah besar kista pecah apakah bahaya?

Pada jenis kista tertentu dapat mengecil dengan sendirinya, misalnya kista ovarium fungsional yang terjadi pada wanita. Kista fungsional muncul ketika haid berlangsung dan dapat menghilang dengan sendirinya. Sedangkan kista yang patologis, perlu ditangani lebih lanjut karena terbentuk dari adanya sel abnormal.

Penyebab kista sendiri belum bisa ditentukan secara pasti. Namun ada beberapa hal yang menjadi faktor pemicunya. Berikut beberapa hal yang disinyalir menjadi enyebab tumbuhnya kista :

  • Faktor keturunan atau genetic.
  • Pernah mengalami atau tumbuh tumor.
  • Adanya ketidak seimbangan hormone pada wanita.
  • Adanya infeksi.
  • Kelainan ketika perkembangan embrio.
  • Cacat pada sel.
  • Kondisi inflamasi kronis.
  • Adanya penyumbatan di saluran tubuh tertentu.
  • Parasit.
  • Pernah mengalami cedera.

Kista abnormal berpotensi kanker jika dibiarkan dan semakin membesar. Perbesaran ukuran kista dipengaruhi beberapa faktor tergantung dari jenis kistanya itu sendiri. Maka dari itu deteksi dini sangat perlu dilakukan untuk mencegah adanya pembesaran kista. Berikut ciri kista yang perlu anda waspadi :

  • Bagian benjolan nyeri jika ditekan.
  • Daerah yang tumbuh benjolan mempengaruhi fungsi tubuh yang ada di dekatnya. Misalnya persendian, otot, rahim atau sulit menggerakan bagian tubuh tertentu.
  • Pada kista rahim menstruasi menjadi tidak lancar dan sering terasa nyeri.
  • Pada kista mulut membuat daerah gusi mati rasa dan kesulitan saat makan.

Jika merasakan ciri seperti diatas, sebaiknya konsultasikan pada dokter. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk melihat melihat ukuran dan tingkat keparahan kista. Umumnya pemeriksaan cukup dengan pemeriksaan USG untuk kista rahim.

Berdasarkan jenisnya, penanganan kista dapat dilakukan dengan jalan operasi atau konsumsi obat kista di apotik. Pengangkatan tumor dengan atau tanpa mengorbankan rahim sering dianjurkan untuk mengurangi risiko komplikasi penyakit. 

Selain dengan pengobatan medis, kista juga dapat di obati dengan konsumsi obat herbal Ling Shen Yao. Obat herbal Ling Shen Yao sudah dibuktikan selama lebih dari 30 tahun dalam pengobatan kista tabpa operasi. Pasien akan mengalami tanda-tanda luruhnya kista dengan waktu yang berbeda tergantu daya serap masing-masing individu. Untuk pemesanan dan info lebih lanjut kunjungi web kami lingshenyao.id

Cara Mencegah Kista !

Selain melakukan pengobatan, penderita juga perlu memperhatikan asupan makan. Setiap penyakit pasti mempunyai faktor pemicunya, begitu juga dengan penyakit kista. Berikut jenis makanan yang di pantangan untuk meminimlisir keluhan penyakit kista :

·         Makanan Cepat Saji

Tak hanya untuk pengidap kista saja, makanan cepat saji memang dinilai kurang baik jika dikonsumsi terlalu sering. Pada makanan cepat saji mengandung banyak pengawet dan juga kolesterol yang dapat memperburuk kondisi kista. Kadar kolesterol yang tinggi dapat micu penyakit jantung coroner pada seseorang.

·         Minuman Soda dan Alkohol

Minuman bersoda dan alcohol dapat memicu peningkatan kadar hormone estrogen. Yang dimana ketidaksembangan hormone dapat membuat kista semakin parah. Selain itu, minuman ini juga tidak baik untu tubuh. Dapat mememicu obesitas dan tidak baik bagi jantung.

·         Minuman yang Mengandung Kafein

Minuman yang memiliki kandungan kafein dapat mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh. Selain itu, kopi dapat membuat kesulitan tidur jika dikonsumsi pada malam hari.

·         Daging Merah

Meski makan daging merah dinilai baik, namun lain bagi penderita kista. Konsumsi daging merah dapat anda batasi selama kehamilan.  Daging merah mempunyai kandungan kolesterol cukup tinggi sehingga dapat memicu tumbuhnya sel abnormal  termasuk memperbesar kista.

·         Beberapa Sayuran dan Buah

Pantangan makanan kista yang berikutnya adalah buah san sayur tertentu. Sayuran dan buah juga baik dikonsumsi,namun ada beberapa jenis sayur dan buah yang sebaiknya dihindari. Sayur  tauge, sawi putih dan buah nangka, durian, anggur yang sebaiknya dihindari.

Jika sebelumnya jenis makanan yang perlu dihindari, sekarang mari kita bahas makanan yang justru direkomendasikan. Berikut makanan yang bisa mengecilkan kista :

Pare

Sayuran untuk penderita kista yang sudah banyak dipercaya adalah sayur pare. Walaupun sayur pare memiliki rasa pahit, namun kandungan vitamin Cnya cukup tinggi. Sehingga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat proses penyebuhan luka. Daya tahan tubuh yang menurun dapat menjadi salah satu pemicu kista semakin membesar..

Dengan konsumsi jus pare dengan rutin minimal 1 hari sehari dapat membantu mengecilkan miom. Jus ini juga biasa ditambahkan dengan brokoli yang juga baik untuk pederita miom. Untuk menambah rasa jus agar tidak terlalu pahit, bisa anda tambahkan perasan jeruk lemon dan juga madu. Berikut cara membuat jus pare untuk kista :
Bahan yang peru disiapkan :
• 1 batang pare.
• 300 gram brokoli.
• 1 buah lemon.
• 3 sendok madu.
• Air 500 ml.
Cara membuatnya :
1. Cuci bersih pare, brokoli dan lemon.
2. Potong pare agar lebih mudah di blender. Jangan lupa buang biji pare agar tidak terlalu pahit.
3. Masukan pare, brokoli dan air kedalam blender. Lalu blender hingga halus.
4. Saring jus pare sambil dipindahkan dalam gelas.
5. Tambahkan perasan lemon dan juga madu.
Dalam 1 resep ini bisa untuk 2 kali minum. Sepalin pare dan brokoli Anda juga dapat konsumsi bayam dan wortel.

Lemon

Seperti yang sudah ditulis sebelumnya jika kista termasuk pada jenis tumor. Tumor merupakan sel abnormal yang tumbuh tidak terkendali dan berpotensi bekembang menjadi kanker. Jika tumor semakin membesar selain akan berkembang menjadi kanker.
Hasil penelitian juga menunjukkan jika ekstrak mampu menghancurkan sel-sel ganas didalam tubuh. Tak hanya kista saja, juga termasuk kanker usus, kanker paru-paru dan kanker payudara. Bahkan banyak peneliti berani mengklaim jika lemon lebih efektif dalam pengobatan kanker melebihi kemoterapi. Dengan catatan pasien tah mempunyai masalah lambung dan dikonsumsi dengan rutin dan sesuai anjuran. Selain lemon, juga bisa konsumsi apel, berry, alpukat dan pisang.

Omega 3

Omega 3 lebih dikenal dapat menutrisi otak, ternyata Omega 3 memiliki sifat antiradang. Sehingga dapat mencegah kista membesar. Benjolan yang sedang meradang dapat menimbulkan nyeri apalagi Ketika haid. Makanan yang mengandung Omega 3 yaitu tuna, salmon, sarden, kerrang dan kod,

Zat besi

Makanan untuk penderita kista yang terakhir yaitu makanan yang mengandung zat besi. Kista atau miom dapat menyebabkan perdarahan jika membesar, sehingga zat besi untuk menanggulanginya. Zat besi yang hilang perlu diganti agar tidak terjadi anemia. Makanan yang mengandung zat besi Misalnya daging sapi, sayuran hijau, ikan air tawar, apricot dan telur.

 

Jenis-jenis Kista

 

Jul 29 '20 · 0 comments · Tags: kista, kista pecah


Apa itu Kista ?

Kista yaitu sebuah penyakit yang bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, namun kista biasanya menyerang pada wanita dan tumbuh pada organ reproduksi. Kista ini berbentuk seperti kantung yang isinya bisa cairan, gas, atau bahan semi padat. Kista bisa tumbuh besar dan walaupun tergolong tumor jinak, jika tidak ditangani secepatnya bisa berbahaya bagi kesehatan dan bisa berubah menjadi kanker karena pada beberapa kasus ditemukan sel kanker pada kista.

Gejala utama kista adalah benjolan yang tumbuh pada bagian tubuh tertentu, yang letaknya tergantung kepada jenis kista yang dialami. Benjolan dapat tumbuh di wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.

Ukuran benjolan sangat bervariasi, dan dapat disertai sejumlah gejala berikut:

  • Kemerahan di kulit sekitar area kista.
  • Keluar darah atau nanah berbau tidak sedap dari benjolan.
  • Infeksi yang memicu nyeri pada kista.
  • Kaku atau kesemutan, terutama pada bagian tubuh yang ditumbuhi kista.
  • Mual dan muntah.
  • Demam.
  • Pusing.

Diagnosis Kista

Dokter dapat mendiagnosis kista dengan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan. Namun untuk memastikannya, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Uji pencitraan. Dokter dapat menjalankan USG, CT scan, atau MRI, terutama bila benjolan tidak terlihat langsung (misalnya kista ovarium). Uji pencitraan dilakukan untuk melihat isi benjolan, dan apakah benjolan bersifat kanker.
  • Biopsi. Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan kista, untuk diteliti di laboratorium. Biopsi akan membantu dokter menentukan apakah kista bersifat kanker.

Pengobatan Kista

Kista dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Pasien dapat mempercepat proses penyembuhan dengan mengompres kista menggunakan kompres hangat. Jangan mencoba memecahkan kista, karena dapat menyebabkan infeksi.

Bila kista tidak hilang, kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Dokter dapat menghilangkan kista dengan beberapa metode berikut:

  • Menyuntikkan kortikosteroid, guna mengurangi radang di kista.
  • Menusuk kista dengan jarum dan melakukan penyedotan (aspirasi) cairan dalam kista.
  • Mengangkat kista melalui operasi, bila aspirasi tidak berhasil.

Baca juga : Obat Kista Tanpa Operasi

Pencegahan Kista

Meskipun pada umumnya kista tidak dapat dicegah, namun beberapa jenis kista dapat dihindari. Sebagai contoh, wanita dengan kista ovarium dapat mencegah terbentuknya kista baru dengan minum pil KB. Kalazion dapat dicegah dengan membersihkan kelopak mata menggunakan pembersih yang lembut. Sedangkan kista pilonidal bisa dicegah dengan menjaga kulit tetap kering dan bersih, serta tidak duduk terlalu lama.

Jenis – Jenis Kista

Penyakit kista ini banyak sekali macamnya dan isinya pun bisa berbeda-beda. Berikut ini macam-macam penyakit kista.

1. Kista Ovarium.

Yaitu kista yang tumbuh di ovarium atau indung telur wanita.

2. Kista Evidermoid.

Kista ini tumbuh di bawah kulit, bisa di wajah, leher, punggung dan alat vital.

3. Kista Payudara.

Kista ini tumbuh di payudara, jika kista membesar akan sangat terasa menyakitkan.

4. Kista Dermoid.

Kista ini bisa tumbuh di bawah kulit dan bisa tumbuh di organ tubuh lainnya seperti pada otak, tulang belakang, rongga perut, dan di dalam hidung. Isinyapun bisa berupa cairan, rambut, gigi, kelenjar, dan jaringan saraf.

5. Kista Ganglion.

Benjolan yang tumbuh pada persendian, biasanya tumbuh pada pergelangan tangan.

6. Kista Baker.

Kista yang menimbulkan benjolan di belakang lutut, bisa mengakibatkan bengkak dan rasa nyeri.

7. Kista Bartholin.

Tumbuhnya benjolan pada salah satu kelenjar di sisi vagina ataupun keduanya.

8. Kista Ginjal.

Kista yang tumbuh di dalam ginjal. Ketika masih kecil kista tidak berasa sama sekali, namun ketika pertumbuhannya membesar, maka akan menimbulkan gejala seperti demam, sering buang aing kecil, dan terdapat darah di dalam urine.

Bentuk Kista Yang Hancur

 Setelah mengetahui macam-macam kista di atas dan kamu telah melakukan upaya untuk penyembuhan. Langkah selanjutnya kamu harus mengetahui apakah sudah sembuh atau belum. Nah, untuk mengetahui apakah kista sudah sembuh, hilang, luruh atau musnah, kamu bisa perhatikan ke 6 tanda di bawah ini.

1. Benjolan sudah tidak lagi terasa.

Semua kista memang menimbulkan benjolan, baik itu pada kulit, kemaluan, payudara maupun pada ovarium. Bila kista tumbuh dikulit, saya rasa kamu akan gampang sekali merasakan benjolannya, namun jika kista tumbuh di organ dalam seperti oarium, pasti akan sulit untuk merasakannya.

Caranya cukup mudah, anggap saja kamu terkena kista ovarium, setidaknya kamu merasakan gejala walaupun sedikit, bila benjolan membesar pasti gejalanya akan bertambah, dan bila berkurang berarti kista sudah mengecil atau bahkan hilang.

 

2. Rasa nyeri hilang.

Semua jenis kista pastinya akan menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri biasanya akan terasa ketika tersentuh atau tertekan. Jadi bila kamu misalnya menderita kista di kulit yang awalnya jika tersentuh akan nyeri dan kemudian rasa nyeri itu tidak ada, berarti penyakit kista sudah hilang.

3. Haid kembali lancar.

Jika kamu terkena kista ovarium, gejala yang akan dirasa salah satunya yaitu adanya gangguan pada haid. Baik itu siklus haid yang tidak lancar ataupun darah yang dihasilkan tidak seperti biasanya (bisa banyak atau sedikit). Bila kista sudah hilang, maka masalah haid pun akan kembali normal.

4. BAB dan BAK normal kembali.

Perlu kamu ketuhui jika Buang Air Besar (BAB) tidak lancar disebabkan karena usus atau saluran cerna yang tertekan oleh kista yang membesar. Akibatnya saluran cerna bisa terhambat, sehingga penderita akan sulit untuk BAB.

Sedangkan, masalah ketika Buang Air Kecil (BAK), kista yang membesar bisa menekan kandung kemih. Akibatnya kandung kemih akan terasa penuh, padahal sebetulnya belum (bukan tersisi karena urin, tapi karena benjolan). Jadi penderita akan terus-terusan untuk selalu buang air kecil. Gejala ini terjadi pada seseorang yang terkena kista ovarium dan endometrium. Jika BAB dan BAK kamu sudah kembali normal, berarti kista yang diderita sudah luruh.

5. Bisa hamil.

Walapun banyak sekali faktor yang menyebabkan wanita sulit hamil, tapi jika itu karena kista, pasti siklus haid juga tidak akan lancar. Pada penderita kista ovarium, salah satu gejala yang benar-benar berpengaruh besar yaitu kesulitan untuk hamil. Jika kamu menderita kista ovarium dan lama-kelamaan bisa hamil, berarti kista yang diderita sudah hilang.

Nah, itulah tanda-tandanya. Dari kelima tanda di atas bisa disimpulkan bahwa benjolan kista sudah mengecil dan bisa dikatakan kista sudah atau akan hilang.

Bagaimana, cukup mudah bukan untuk mengetahuinya.

Baca juga :

·         Tips Agar Cepat Hamil Walaupun Ada Kista

·         Tips Terbaik Untuk Mencegah Kista

Jul 29 '20 · 0 comments · Tags: bahaya kista, kesehatan, kista
Pages: « 1 2 3 4 5 ... » »»