lingshenyao's blog


Penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) nampaknya akan menjadi penyakit yang terdengar asing bagi masyarakat awam. Mereka lebih mengenal gangguan asam lambung ini dengan istilah maag. GERD sendiri merupakan kondisi di mana asam lambung naik menuju bagian esophagus hingga pada akhirnya menimbulkan berbagai gejala yang menyebabkan seseorang mengalami maag. Jika tidak diatasi, penyakit GERD dapat mengarah pada berbagai komplikasi yang lebih berbahaya. Oleh sebab iu, disini akan dibahas beberapa metode pengobatan untuk menangani GERD.

 

Seseorang dikatakan memiliki resiko penyakit GERD ketika dirinya mengalami obesitas, perokok aktif, sedang hamil hingga memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Gejala dari prnyakit ini umumnya adalah sensasi terbakar pada kerongkongan yang sering kali dibarengi dengan adanya nyeri pada ulu hati. Penyakit ini bisa dibilang sangat umum untuk dialami oleh siapapun yang mengabaikan pola hidup sehat dengan tidak telat makan.

 

Penyebab GERD

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa penyakit GERD ini ditandai dengan naiknya asam lambung pada kerongkongan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak kemungkinan, di antaranya mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak dan langsung berbaring setelah makan. Namun, dari sekian banyak penyebab ada satu indikator yang dapat dijadikan acuan jika orang tersebut mengalami penyakit GERD.

 

Jika dijelaskan secara medis, GERD terjadi karena kondisi katup kerongkongan pada sisi bawah melemah hingga membuatnya terbuka dengan mudah. keberadaan katup ini pada hakikatnya menjadi pemisah antara kerongkongan serta lambung dan idealnya, posisi katup tersebut tertutup sehingga bisa mencegah naiknya asam lambung. Pada kondisi normal, katup akan terbuka ketika ada makanan yang masuk ke dalam kerongkongan.

 

Pada penderita penyakit GERD, katup tersebut akan terbuka sendiri sekalipun tidak ada makanan yang masuk. Dengan begitu, besar peluang asam lambung untuk naik kembali ke kerongkongan hingga pada akhirnya menyebabkan gejala awal terjadinya maag. Jika kondisi ini dibiarkan dalam jangka waktu lama, maka akan terjadi iritasi pada bagian kerongkongan hingga menyebabkan rasa sakit ketika menelan makanan.

 

Gejala GERD

 

Penyakit GERD memang dapat menimbulkan beberapa gejala pada, namun tak jarang gejala tersebut diabaikan begitu saja oleh penderitanya. Ketika rasa sakit bertambah parah dan tidak kunjung sembuh dalam hitungan hari, barulah mereka akan berusaha untuk mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, tidak semua orang beruntung dan dapat menjalani pengobatan dengan mudah. Oleh sebab itu, pastikan Anda mengetahui beberapa gejala dari penyakit GERD yang umum terjadi, sehingga Anda bisa cepat mengambil langkah di kemudian hari


1. Terasa seperti ada makanan yang tersangkut di kerongkongan hingga kemudian membuat Anda mengalami kesulitan untuk menelan makanan

2. Mulut yang terasa asam atau pahit hingga kondisi ini kerap kali menyebabkan menurunnya nafsu makan

3. Munculnya sensasi panas di bagian dada yang dapat menyebar hingga bagian leher

4. Muncul rasa sakit yang teramat dalam di bagian dada

5. Adanya cairan yang tiba-tiba naik dari bagian perut ke mulut yang menimbulkan perasaan kurang enak

6. Timbulnya berbagai masalahan kesehatan seperti asma hingga batuk kronis

7. Penyakit GERD ini juga ditandai dengan munculnya suara serak karena terjadinya peradangan pada tenggorokan

 

Cara Menangani Penyakit GERD

 

Setelah mengetahui sedikit banyak mengenai penyakit GERD, tentunya Anda dapat menyimpulkan bahwa GERD bukanlah hal sepele yang patut diabaikan. Sebab, penyakit ini bisa menjadi permasalahan lain yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit lain hingga beberapa kasus ada yang meninggal seperti halnya dr. Ryan Thamrin. Oleh karena itu, pastikan Anda segera melakukan pengobatan yang nantinya pihak praktisi kesehatan akan memberikan beberapa opsi berikut ini.


1. Prosedur endoskopi


Ketika penyakit GERD yang Anda alami sangat menyiksa, maka pihak kesehatan akan melakukan prosedur endoskopi. Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan sebuah tabung yang sangat fleksibel melalui kerongkongan dengan kamera pada ujungnya. Melalui endoskopi, maka akan diperoleh sampel jaringan yang akan dianalisa lebih lanjut untuk ditemukan penyebab pasti terjadinya GERD.


2. Esophageal manometry


Hampir sama dengan prosedur endoskopi, untuk esophageal manometry ini juga menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi penyakit GERD. Dengan memasukkan monitor pada bagian kerongkongan, nantinya Anda akan mendapatkan informasi kapan GERD tersebut muncul sehingga bisa ditindaklanjuti dengan segera.


3. Tes pencitraan


Tes pencitraan juga menjadi solusi untuk menindaklanjuti penyakit GERD. Tes ini akan memanfaatkan keberadaan sinar x ray. Dengan cara ini, maka didapatkan sebuah gambaran secara menyeluruh mengenai kondisi nyata dari kerongkongan, usus hingga lambung. Dengan berpatokan pada hal ini, dokter bisa menyimpulkan lebih akurat dan memberikan tindak lanjut.

 

Selain menjalani beberapa metode pengobatan di atas, tindakan lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan untuk masalah asam lambung. Dengan demikian, Anda dapat menjalani aktivitas sebagaimana mestinya.

 

Pencegahan Penyakit GERD

 

Berikut ini adalah gaya hidup sehat dan pengobatan rumahan yang dapat Anda terapkan agar terhindar dari penyakit atau gejala GERD :


1. Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, dan tentunya makanan tersebut harus ramah di lambung.

2. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran.

3. Hindari konsumsi kafein, makanan asam, pedas, dan berlemak tinggi.

4. Makan dalam porsi sedikit tapi lebih sering dan teratur, alih-alih makan dengan porsi besar dan membiarkan perut kosong dalam waktu yang lama.

5. Jangan langsung tidur atau berbaring setelah makan, setidaknya beri jeda selama 2 sampai 3 jam.

6. Jika tidur, sebaiknya buat posisi kepala lebih tinggi dengan menggunakan bantal yang ditumpuk. Pasalnya, posisi kepala yang lebih tinggi daripada tubuh dapat membantu meredakan nyeri dada akibat asam lambung naik.

7. Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol.

8. Hindari konsumsi beberapa jenis obat, seperti aspirin, sebab dapat memperburuk gejala yang muncul.

9. Belajar mengendalikan stres, sebab stres juga dapat membuat asam lambung naik.


https://kapsulmetama.com/obat-herbal-maag/




Asam urat merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan terjadinya peradangn pada sendi, sehingga menyebabkan rasa tertekan, nyeri, dan ruam merah pada sendi. Pengidap asam urat memiliki kadar asam urat yang cukup tinggi di dalam darahnya. Salah satu penyebab asam urat tinggi adalah akibat mengonsumsi makanan tinggi purin. Oleh sebab itu, perubahan pola makan atau diet sehat asam urat dapat membantu mencegah penyebaran asam urat du dalam tubuh.

 

Jika kadar asam urat di dalam tubuh terkendali, maka dapat membantu meringankan atau mencegah gejala asam urat yang mengganggu. Salah satu cara untuk mengendalikan atau menurunkan asam uratadalah dengan mengonsumsi makanan yang dianjurkan untuk penderita asam urat, serta menghindari makanan yang menjadi pantangannya.

 

Anjuran Makanan untuk Penderita Asam Urat

 

Diet sehat asam uratmungkin akan mengurangi makanan yang Anda sukai. Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab masih banyak makanan rendah purin yang lezat dan dapat dinikmati. Berikut ini tips anjuran makan untuk penderita asam urat ataupun untuk Anda yang ingin mencegah kondisi tersebut.

 

1. Batasi asupan purin

 

Penumpukan asam urat di dalam tubuh dapat menyebabkan pembengkakan pada sendi, sehingga diet sehat asam urat harus bebas purin. Namun, perlu Anda ketahui bahwa hampir semua bahan makanan sumber protein memiliki kandungan nucleoprotein, sehingga hal ini hampir tidak mungkin untuk dilakukan. Oleh sebab itu, hal yang harus dilakukan oleh penderita asam urat adalah membatasu asupan purin menjadi 100 - 150 mg purin per hari. Sementara itu, diet normal biasanya membatasi asupan purin sebanyak 600 - 1000 mg per hari.

 

2. Penuhi kebutuhan karbohidrat

 

Pada dasarnya, karbohidrat merupakan sumber energi untama bagi tubuh, termasuk untuk penderita asam urat. Oleh sebab itu, karbohidrat yang harus dipenuhi olhe penderita asam urat cenderung dalam jumlah yang tinggi, yaitu sekitar 65 - 75 persen dari total jumlah kalori yang didapatkan tiap hari. Sementara asupan kalori yang terlalu sedikit juga tidak terlalu baik, karena dapat meningkatkan kadar asam urat.

 

Usahakan untuk mengonsumsi makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, singkong, kentang, roti gandum, dan ubi, sebab juga dapat meningkatkan peneluaran asam urat melalui urine. Konsumsi karbohidrat kompleks setidaknya 100 gram dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Sebaiknya juga hindari jenis karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti  gula, permen, sirup, arumanis, dan lain sebagainya, karena dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

 

3. Perhatikan asupan protein

 

Penderita asam urat juga perlu memerhatikan asupan protein. Pasalnya, protein yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah tinggi, seperti limpa, paru, ginjal, hari, dan otak, tidak dianjurkan untuk penderita asam urat. Sementara itu, asupan protein yang dianjurkan untuk penderita asam urat adalah sebesar 50 s/d 70 gram per hari atau sekitar 0,8 s/d 1 gram per kg berat badan per hari. Sumber protein yang dianjurkan pun adalah protein nabati.

 

4. Konsumsi makanan rendah lemak

 

Bagi Anda yang memiliki gangguan asam urat sebaiknya juga mengonsumsi makanan yang rendah lemak. Hal ini disebabkan karena lemak dapat menghambat eksresi asam urat melalui urine. Hindarilah makanan yang digoreng, makanan bersantan, margarine atau mentega, karena dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Penderita asam urat sebaiknya mengonsumsi lemak sebanyak 15 persen dari total kalori.

5. Perbanyak asupan cairan

 

Memperbanyak asupan cairan juga dapat membantu mengurangi asam urat melalui urine. Maka dari itu, sebaiknya Anda menghabiskan setidaknya 2,5 liter atau setara dengan 10 gelas air per hari. Air minum ini tentunya tidak harus Anda minum dalam bentuk air putih, tetapi juga bisa berupa air teh, kopi, hingga buah-buahan segar yang memiliki banyak kandungan air. Buah-buahan yang mengandung air tinggi dan baik untuk penderita asam urat antara lain adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing, dan jambu air. Sementara iru, hindari konsumsi durian dan alpukat karena memiliki kandungan lemak yang tinggi.

 

6. Perhatikan pH makanan

 

Perlu Anda ketahui juga bahwa penderita gangguan asam urat memiliki kadar asam darah yang tinggi, yakni pH urine di bawah 6,3. kondisi ini tentunya sangat berpotensi untuk meningkatkan perkembangan peradangan. Tingakt keasaman ini dapat diturunkan dengan mengurangi asupan makanan yang mengandung pH asam dan meningkatkan pH alkali. Makanan dengan pH asam antara lain adalah gula, alkohol,kopi, cuka, daging, dan produk olahan susu. Sementara itu makanan dengan pH alkali di antaranya adalah sayuran hijau, gandum, tanaman lidah buaya.

 

7. Penuhi kebutuhan serat

 

Memenuhi kebutuhan serat juga menjadi salah satu hal penting untuk Anda yang mengalami gangguan asam urat. Kebutuhan serat yang dianjurkan untuk penderita asam urat asalah sekitar 20 sampai 30 gram per hari. Pasalnya, serat yang cukup dapat membantu mempercepat proses pembuangan sebelum sisa makanan berubah menjadi zat tosik yang merugikan tubuh. Anda dapat memperoleh asupan serat dari buah-buahan segar dan sayuran.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai pola diet sehat untuk penderita asam urat. Semoga apa yang kami sampaikna di atas dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : Jangan Mudah Percaya! Inilah 7 Mitos Seputar Asam Urat

 

https://rheumapas.com/obat-asam-urat-akut/


Mendengar penyakit tumor otak, tentunya cukup membuat kita semua merinding, mengingat otak merupakan organ vital yang sangat penting bagi manusia. Oleh sebab itu, penyakit ini harus segara diatasi sebelum menjadi fatal. Selain perawatan medis, Anda juga dapat mengimbanginya dengan pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tanaman obat untuk tumor otak.

 

Sebelumnya, perlu Anda ketahui bahwa tumor otak adalah suatu penyakit yang timbul akibat adanya pertumbuhan jaringan abnormal di otak. Ada dua jenis tumor otak, yaitu tumorotak jinak dan tumor otak ganas.

 

Perlu Anda ketahui, bahwa munculnya tumor di otak bisa jadi berasal dari jaringan otak itu sendiri, yang mana kondisi ini disebut dengan tumor otak primer. Selain itu, tumor otak juga dapat berasal dari kanker pada organ lain yang menyebar ke otak, di mana kondisi ini disebut dengan tumor otak sekunder.

 

Tumor otak dibagi menjadi 4 tingkatan yang dikelompokan berdasarkan perilaku tumor tersebut. Dalam hal ini, jika dinilai dari kecepatan pertumbuhan dan cara penyebarannya, untuk tingkat 1 dan 2 tumor otak tergolong jinak dan tidak berpotensi menjadi ganas atau kanker. Sementara itu, pada tingkat 3 dan 4 tumor biasanya berpotensi menjadi kanker. Maka dari itu, kondisi ini juga sering disebut sebagai tumor otak ganas atau kanker otak.

 

Penyebab Tumor Otak

 

Secara umum, penyebab utama tumbuhnya tumor otak adalah akibat adanya perubahan atau mutasi genetik di dalam sel otak. Namun sayang sekali penyebab perubahan atau mutasi genetik tersebut masih belum diketahui penyebabnya. Meski demikian, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tumor otak. Diantaranya adalah faktor usia, faktor genetik (keturunan), serta pernah menjalani radioterapi.

 

Gejala Tumor Otak

 

Sebenarnya, gejala tumor otak berbeda-beda pada tiap pengidapnya. Jika tumor otak berukuran kecil, maka cenderung tidak mennimbulkan gejala apapun. Sementara itu, gejala yang dikeluhkan pengidap dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Diantaranya adalah ukuran dan lokasi tumor, serta kecepatan pertumbuhannya. Tumor otak yang tumbuuh secara perlahan jga cenderung tidak menimbulkan gejala apapun.

 

Seiring berjalannya waktu dan perubahan ukuran tumor, tumor yang ada juga dapat memberi tekanan pada otak, sehingga menimbulkan gejala. Gejala yang paling umum adalah sakit kepala atau kejang-kejang. Selain itu, tumor otak yang berada pada lokasi tertentu juga memiliki risiko menyebabkan masalah pada sistem kinerja otak. Dalam hal ini, otak tidak dapat berfungsi dengan baik, sebagaimana mestinya.

 

Dalam beberapa kasus, munculnya tumor otak juga dapat menimbulkan gejala gangguan pada ingatan, gangguan pada panca indra, tubuh mati rasa, hingga terjadinya kelumpuhan pada otot wajah.

 

Diagnosis Tumor Otak

 

Dalam mendiagnosis tumor otak, biasanya dokter akan mengawali dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik berdasarkan keluhan yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan saraf, seperti pemeriksaan kekuatan otak, penglihatan atau pendengaran, hingga saraf wajah.

 

Setelah itu, dokter akan melanjutkan pada pemeriksaan penunjang guna melihat ada tidaknya tumor di dalam otak. Pemeriksaan penunjang tersebut bisa berupa CT scan, PET scna, atau MRI.

 

Pengobatan Tumor Otak

 

Seseorang yang didiagnosis mengalami tumor otak harus segera melakukan pengobatan. Sebab, semakin cepat penyakit tumor otak ditangani, maka semakin mudah penanganannya. Sementara itu, apabila tidak segera ditangani, maka kondisi ini bisa bertambah parah. Dalam kebanyakan kasus, tumor otak tidak menyebar dan hanya diam di suatu tempat saja. Meski demikian, tumor otah juga dapat memberikan tekanan dan merusak area di sekitanya.

 

Sementara itu, metode pengobatan tumor otak sendiri tergantu pada berbagai macam hal, mulai dari jenis, ukuran, dan lokasi tumor tersebut.

 

Untuk prosedur operasi pengangkatan tumor yang dilakukan pada tumor otak jinak, umumnya berhasi ditangani dan tumor pun tidak muncul kembali. Kondisi ini juga tidak menyebabkan masalah berkelanjutan di kemudian hari.

 

Sementara itu, pada jenis tumor otak giloma stadium 2. Umumnya tumor sering tumbuh kembali meski telah menjalani pengobatan atau operasi pengangkatan. Tak hanya itu, jenis tumor otak ini juga memiliki potensi untuk menjadi ganas. Bahkan, penyebarannya dan pertumbuhannya pun cenderung lebih cepat. Biasanya, dokter juga akan menyarankan beberapa jenis terapi untuk membantu proses pemulihan tumor otak, seperti kemoterapi dan terapi radiasi (radioterapi).

 

Tanaman Obat Tumor Otak

 

Berikut adalah beberapa tanaman herbal yang dapat Anda manfaatkan sebagai obat tumor otak, yaitu :

 

1. Indigofera

 

Tanaman indigofera dikenal memiliki kandungan senyawa yang bernama indirubin, yakni senyawa yang sering dijadikan sebagai bahan aktif dalam pengobatan tradisional Cina. Bahkan, kandungan yang terdapat dalam tanaman indigofera dapat memblokir penyebaran jenis tumor ganas ke area lain di otak.

 

2. Kunyit

 

Kunyit adalah salah satu tanaman herbal yang rasanya selalu masuk sebagai daftar tanaman obat berkhasiat yang dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Kandungan kurkumin yang ada pada kunyit dapat menjadi salah satu bahan alami yang dapat sigunakan untuk membantu pengobatan tumor otak

 

3. Boswellia

 

Boswellia merupakan tanaman herbal yang biasanya dijadikan sebagai obat penyakit sendi. Namun, ternyata tanaman yang satu ini juga dapat membantu mengobati tumor otak ganas atau kanker otak. Hal ini disebabkan karena tanaman ini dapat membantu mengurangi pembengkakan di otak pada penderita glioblastoma (kanker ganas di otak) yang merupakan efek samping dari pengobatan kemoterapi dan radioterapi.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai tumor otak dan berbagai tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mengatasi penyakit tersebut. Semoga apa yang telah kami sampaikan di atas dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : Obat Kanker Tanpa Operasi

 

https://lingshenyao.id/harga-obat-kanker/

 


Endometriosis merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling ditakuti wanita. Bagaimana tidak? Penyakit ini dapat menyebabkan seseorang menjadi sulit untuk hamil dan memiliki keturunan. Lantas, masih adakah harapan pengidap endometriosis bisa hamil? Simak ulasan di bawah ini.

 

Endometriosis adalah salah satu masalah kesehatan yang menyerang sistem reproduksi wanita. Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang membentuk dinding rahim tumbuh di luar rahim. Endometriosis seringkali ditemukan pada wanita yang berada di usia subur atau usia reproduksi. Tak jarang, kondisi ini membuat wanita menjadi panik akan terjadinya penyakit yang serius pada organ reproduksi mereka. Salah satu yang paling ditakuti adalah terjadinya kemandulan. Lantas, apakah wanita dengan endometriosis bisa hamil? Simak ulasan di bawah ini.

 

Wajar jika Anda sebagai wanita khawatir akan penyakit endometriosis. Pasalnya, 30 sampai 50 persen wanita dengan endometriosis juga mengalami gangguan kesuburan (infertilitas). Meski demikian, Anda jangan dulu putus asa, sebab masih ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mencapai kehamilan bagi penderita endometriosis.

 

Pada dasarnya, endometriosis terjadi akibat jaringan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Dalam kondisi normal, seharusnya dinding rahim hanya akan menebal saat menjelang masa ovulasi guna mempersiapkan diri agar calon janin dapat menempel dengan sempurna di rahim pada saat terjadi pembuahan.

 

Penyebab Endometriosis

 

Sayang sekali, hingga saat ini penyebab dari endometriosis sendiri masih belum dapat diketahui secara pasti. Namun, para ilmuwan menduga bahwa salah satu penyebab utama munculnya endometriosis adalah akibat menstruasi retrograde. Menstruasi retrograde adalah kondisi di mana darah haid yang mengandung sel-sel endometrium mengalir kembali ke dalam rongga panggul. Darah haid tersebut mengalir kembali melalui tuba falopi, sehingga tidak keluar dari tubuh. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan sel-sel endometrium yang terperangkap menempel pada dinding panggul dan permukaan organ pangul, sehingga pada akhirnya terus tumbuh menebal. Selain itu, endometriosis juga dapat terjadi karena transformasi sel embrio, implantasi bekas luka bedah, pengangkutan sel endometrium, hingga gangguan sistem kekebalan tubuh.

 

Faktor Risiko Endometriosis

 

Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang berisiko lebih tibggi mengalami endometriosis, yaitu :

 

Belum pernah melahirkan.

Memiliki indeks massa tubuh yang rendah.

Tingginya julah esterogen di dalam tubuh

Menstruasi dini.

Memiliki siklus menstruasi pendek, yaitu kurang dari 27 hari.

Memiliki keluarga (ibu, saudara perempuan, atau nenek) dengan riwayat endometriosis.

Kebiasaan mengonsumsi alkohol.

Ada kelainan pada uterus.

Memiliki riwayat penyakit yang mencegah aliran menstruasi keluar dari tubuh secara normal.

 

Gejala Endometriosis

 

Berikut ini adalah beberapa gejala endometriosis yang umum terjadi :

 

1. Nyeri panggul

 

Gejejala utama endometriosis nyeri di bagian panggul. Nyeri di panggul ini biasanya terasa sebelum menstruasi hingga beberapa hari selama menstruasi berlangsung. Selain nyeri di panggul, Anda juga dapat merasa nyeri di bagian punggung atau perut bagian bawah.

 

2. Nyeri haid berat

 

Nyeri haid sebenarnya merupakan hal yang wajar saja terjadi pada setiap wanita. Namun, lain halnya dengan mereka yang mengidap endometriosis. Wanita yang memiliki endometriosis biasanya merasakan nyeri haid yang sangat berat dan berbeda dari biasanya. Bahkan, nyeri haid tersebut dapat menjadi semakin parah seiring berjalannya waktu.

 

Selain mengalami nyeri haid berlebihan, wanita dengan endometriosis juga mengalami pendarahan yang berlebihan saat menstruasi.

 

3. Nyeri saat berhubungan seksual

 

Wanita dengan endometriosis juga seringkali mengeluhkan rasa sakit ketika melakukan hubungan intim.

 

4. Bahaya Endometriosis

 

Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa endometriosis menyebabkan jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim (endometrium) tidak keluar dari vagina pada saat menstruasi. Hal tersebut membuat sisa-sisa jaringan endometrium mengendap di sekitar organ reproduksi. Lama kelamaan, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya jaringan parut, hingga kista endometriosis, yaitu kista ini terbentuk di ovarium, berukuran besar, dan berisi cairan. Bahkan, kista tersebut juga dapat membungkus ovarium.

 

5. Gangguan saat BAB

 

Dalam beberapa kasus, wanita yang menderita endometriosis juga dapat mengalami gejala, seperti nyeri saat buang air, baik besar maupun kecil. Biasanya, keluhan ini terjadi pada periode menstruasi. Gejala-gejala lain yang juga dapat terjadi antara lain adalah kelelahan, sembelit, diare, perut kembung, mual-mual, dan gejala-gejala tersebut umumnya juga muncul pada periode menstruasi. Dalam kondisi serius, endometriosis juga berpotensi menyebabkan kemandulan pada wanita, sehingga Anda perlu berhati-hati.

 

Apakah wanita dengan endometriosis bisa hamil?

 

Endometriosis pada dasarnya memang dapat mengganggu kesuburan dan potensi wanita untuk hamil. Namun, bukan berarti Anda harus menyerah begitu saja. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai endometriosis yang Anda alami dan rencana kehamilan yang tepat untuk dijalani.

 

Biasanya, program hamil pada wanita dengan endometriosis akan disesuaikan dengan faktor yang memengaruhi terjadinya infertilitas atau kemandulan, usia, serta tingkat keparahan endometriosis yang dialami.

 

Berikut ini adalah beberapa metode perencanaan kehamilan yang mungkin dilakukan, yaitu :

 

1. Bayi tabung

 

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh wanita dengan endometriosis adalah dengan mengikuti program bayi tabung. Upaya ini umumnya dilakukan apabila pemberian obat-obatan kesuburan tidak berhasil.

 

Namun, wanita dengan usia di atas 35 tahun, mengalami endometriosis stadium lanjut, dan memiliki lebih dari satu risiko infertilitas atau kemandulan biasanya disarankan langsung menjalani metode ini.

 

2. Inseminasi buatan

 

Inseminasi buatan lebih disarankan untuk wanita dengan endometriosis yang masih tergolong ringan, serta kondisi tuba falopi yang normal dan memiliki pasangan dengan kualitas sperma baik. Kondisi seperti ini umumnya dapat didukung dengan pemberian obat-obatan untuk kesuburan.

 

3. Operasi pengangkatan jaringan endometrium

 

Operasi pengangkatak jaringan endometrium ini pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi rasa sakit akibat endometriosis dan meningkatkan fertilitas atau pembuahan. Namun, operasi ini berisiko menciptakan jaringan parut yang justru akan meningkatkan risiko gangguan kesuburan.

 

Penanganan Endometriosis

 

Sejauh ini belum dapat dipastikan obat apa yang dapat digunakan untuk menghilangkan endometriosis secara keseluruhan. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan gejala endometriosis dan rasa sakit yang muncul, yaitu :

 

Mengonsumsi obat pereda nyeri. Namun, tidak semua kasus endometriosis dapat diatasi hanya dengan mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Penggunaan pil KB, untuk mencegah endometriosis bertambah parah serta untuk meringankan gejala akibat kondisi ini.

Terapi hormon, bertujuan untuk mengurangi kadar hormon estrogen dalam tubuh Anda. Pasalnya, hormon inidapat memicu perkembangan endometriosis.

Operasi laparoskopi, untuk mendiagnosis dan menghilangkan jaringan endometrium. Caranya adalah dengan membuat sayatan kecil di perut untuk menghilangkan jaringan tersebut. Bagi Anda yang ingin memiliki keturunan, maka operasi ini akan memperbesar peluang Anda untuk hamil, meski tidak menjamin sepenuhnya.

Baca Juga : Atasi Dampak dari Penyakit Endometriosis

https://lingshenyao.id/obat-kista-endometriosis/

 


Salah satu jenis kanker darah, yaitu leukemia merupakan jenis kanker yang sering kali menyerang anak-anak. Oleh sebab itu, penting bagi Anda sebagai orang tua untuk mengenal gejala dan penyebab leukemia pada anak sejak dini, agar apabila Anda menemukan tanda-tanda dari penyakit tersebut, maka Anda dapat segera melakukan tindakan pertama yang tepat. Pasalnya, leukemia pada anak merupakan suatu kondisi yang cukup berbahaya, di mana semakin lambat terdeteksi maka akan semakin sulit untuk diatasi.

 

Leukemia merupakan jenis kanker darah yang menyerang sel darah putih. Jika seorang anak mengalami jenis kanker darah ini, maka jumlah sel darah putih yang ada di tubuhnya akan meningkat, tetapi tidak mampu melindungi tubuh anak dari infeksi. Bahkan, sel darah tersebut justru malah menyerang sel-sel di dalam tubuh anak itu sendiri. Kondisi ini tentunya dapat menimbulkan beragam gangguan kesehatan, terutama terjadinya infeksi.

 

Penyebab Leukemia pada Anak

 

Secara umum, kanker darah muncul akibat adanya mutasi atau perubahan sifat genetik pada sel darah. Kondisi ini terjadi karena sel-sel di dalam darah tersebut tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Namun, sayangnya hingga saat ini penyebab mutasi atau perubahan genetik pemicu leukemia tersebut masih belum dapat diketahui secara pasti.

 

Meski penyebab mutasi gen tersebut masih belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya leukemia pada anak. Salah satunya adalah kelainan genetik, seperti pada anak yang menderita penyakit sindrom Li-Fraumeni, sindrom Down, neurofibromatosis pada anak, serta anemia Fanconi.

 

Bagi Anda ibu hamil, sebaiknya Anda juga berhati-hati dalam menjaga kehammilan Anda. Sebab, ibu hamil yang memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol diyakini dapat meningkatkan risiko leukemia pada janin yang dikandungnya. Selain itu, paparan radiasi juga dapat meningkatkan risiko leukemia pada anak. Namun, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

 

Untuk menjauhkan anak dari risiko kanker darah atau leukemia, sebaiknya Anda juga jauhkan anak Anda dari berbagai macam barang yang mengandung bahan kimia yang tidak baik untuk anak. Di antaranya adalah gelas plastik, pestisida, pelarut cat dinding, hingga bensin. Selain itu, perchlorethylene yang terdapat pada semir sepatu dan juga pembersih kayu juga sebaiknya dijauhkan dari jangkauan anak-anak.

 

Gejala Leukemia pada Anak

 

Seperti yang telah Anda ketahui bahwa kanker darah merupakan penyakit berbahaya yang dapat membahayakan nyawa anak. Oleh sebab itu, dibutuhkan perawatan yang tepat untuk mengatasi penyakit ganas satu ini. Selain itu, penting juga bagi para orang tua untuk mengetahui gejala kanker darah yang harus diwaspadai. Di antaranya adalah :

 

1. Wajah pucat

 

Anak dengan kanker darah atau leukemia bisa mengalami anemia, sehingga menimbulkan gejala seperti wajah pucat, badan lemas, mudah lelah, hingga sesak napas. Hal ini disebabkan karena kanker darah dapat menyebabkan penurunan sel darah merah (eritrosit). Apabila jumlah eritrosit rendah, maka akan menyebabkan penurunan kadar hemoglobin dalam darah.

 

2. Mudah mengalami pendarahan

 

Anak yang menderita kanker darah juga mudah mengalami pendarahan. Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan jumlah trombosit. Jika jumlah trombosit di dalam tubuh menurun hingga rendah, maka dapat mengganggu proses pembekuan darah, sehingga pendarahan akan lebih mudah terjadi. Kondisi ini juga dapat menyebabkan terjadinya memar di tubuh, gusi berdarah, dan membuat anak menjadi sering mimisan.

 

3. Rentan mengalami infeksi

 

Dalam kasus leukemia, sel darah putih yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari infeksi jumlahnya meningkat. Meski demikian, sel darah putih tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal inilah yang menyebabkan anak dengan leukemia menjadi rentan mengalami infeksi. Kondisi ini juga dapat menyebabkan anak demam berkepanjangan.

 

4. Kehilangan nafsu makan

 

Ketika sel abnormal akibat leukemia menumpuk di organ hati, limpa, dan gunjal, maka organ-organ tersebut akan mengalami pembengkakan, sehingga menekan organ lainnya. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman di bagian perut. Hal ini yang menyebabkan anak dengan leukemia nafsu makannya sering menurun.

 

5. Kesulitan bernapas

 

Kanker darah atau leukemia yang di alami anak juga dapat memengaruhi kelenjar timus. Kondisi ini terjadi pada bagian leher, sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kelenjar tersebut dan menekan trakea, sehingga membuat anak kesulitan bernapas. Selain itu, kesulitan bernapas juga dapat terjadi akibat adanya penumpukan sel abnormal di bagian pembuluh darah paru.

 

6. Nyeri pada tulang dan sendi

 

Anak dengan kanker darah juga sering kali mengeluhkan nyeri pada tulang dan sendi. Hal ini disebabkan karena adanya penumpukan sel-sel darah putih yang abormal pada bagian tersebut.

 

7. Pembengkakan kelenjar

 

Sel darah putih dalam tubuh anak yang menderita leukemia juga sering kali mengumpul di kelenjar gerah bening. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan di bagian kelenjar tersebut. Gejala yang timbul berupa munculnya benjolan di bagian leher, ketiak, dada, atau pangkal paha.

 

Setelah mengetahui berbagai gejala kanker darah pada anak yang disampaikan di atas, maka sebagai orang tua Anda harus lebih waspada jika terjadi gajala-gejala tersebut pada anak Anda. Jangan ragu untuk segera menemui dokter jika Anda menemui gejala-gejala tersebut untuk memastikan penyebabnya dan mendapat penanganan yang tepat.

 

Pengobatan Leukemia pada Anak

 

Pengobatan leukemia pada anak sebenarnya serupa dengan pengobatan kanker secara umum, di antaranya :

 

- Kemoterapi, yaitu langkah utama dari pengobatan leukemia pada anak. Pengobatan ini bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuh.

- Terapi radiasi atau radioterapi, yaitu pengobatan kanker dengan menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker.

- Terapi obat, yaitu untuk menemukan dan menghancurkan sel kanker secara spesifik tanpa merusak sel yang masih sehat.

- Transplantasi sel punca (stem cell), yakni pengobatan dengan menanamkan sel punca sehat dari pendonor ke dalam tubuh pasien kanker.

 

Baca Juga : Rekomendasi Pengobatan Kanker


 

https://lingshenyao.id/obat-cina-kanker/

 

 

 


Munculnya benjolan pada tubuh bisa diidentifikasi sebagai kista. Apa itu kista? Kista sendiri pada dasarnya adalah suatu masalah yang ditandai dengan munculnya benjolan di tubuh, di mana benjolan tersebut dapat berisi cairan, udara, atau jaringan semipadat. Kista juga dapat terbentuk di bagian tubuh manapun, baik di luar maupun di organ dalam tubuh. Lantas, benarkah ada manfaat air rebusan daun pepaya untuk kista? Simak dalam ulasan berikut.

 

Mengenal Kista

 

Dalam kebanyakan kasus, kista umumnya bersifat jinak dan tidak berpotensi menjadi ganas atau kanker, karena pada dasarnya kista bukanlah jenis penyakit serius yang berbahaya. Meski demikian, ada beberapa jenis kista yang memang berpotensi menjadi sel kanker.

 

Ada beberapa jenis kista yang dapat muncul baik di bagian dalam maupun luar tubuh. Namun tidak seperti penyakit lainnya, kista justru seringkali tidak diketahui penyebabnya dan juga jarang menimbulkan gejala yang spesifik, sehingga banyak pengidap kista yang tidak menyadari bahwa Ia memiliki kista di dalam tubuh mereka.

 

Kista ovarium menjadi salah satu momok penyakit bagi wanita. Namun, tak jarang kondisi ini sering kali tidak diketahui oleh pengidapnya. Meski sebenarnya penyakit ini tidak ganas dan berbahaya, namun apabila kista tumbuh dengan ukuran yang besar atau bahkan hingga pecah, maka dapat menimbulkan gejala dan komplikasi yang serius.

 

Semua wanita tentunya harus senantiasa menjaga organ reproduksi mereka, agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam masalah kesehatan, seperti kista ovarium.

 

Secara umum, setiap wanita memiliki dua buah ovarium, yakni di bagian kanan dan kiri rahim dengan ukuran sebesar biji kenari. Fungsi utama dari ovarium adalah untuk menghasilkan sel telur, yang mana terjadi di setiap bulan. Proses ini terjadi mulai dari masa pubertas hingga menopause. Selain itu, ovarium atau indung telur juga berfungsi untuk memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Meski demikian, organ yang satu ini juga tak luput dari gangguan kesehatan, dan salah satu gangguan kesehatan yangpaling sering terjadi adalah kista ovarium. 

 

Jenis Kista Ovarium

 

Ada dua jenis utama kista ovarium, yaitu :

 

1. Kista fungsional, yakni jenis kista ovarium yang menjadi bagian dari siklus menstruasi. Jenis kista ini tidak berbahaya dan dapat menghilang dengan sendirinya.

 

2. Kista patologis, yakni jenis kista yang mengandung sel abnormal. Dalam sebagian kecil kasus, jenis kista yang satu ini dapat bersifat ganas atau kanker.

 

Gejala Kista Ovarium

 

Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa dalam kebanyakan kasusu kista ovarium tidak disadari oleh penderita. Hal ini karena kista ovarium sering kali tidak menimbulkan gejala yang membuat pengidapnya bisa menyadari kondisi ini. Hal inilah yang menyebabkan kista ovarium sering kali terdeteksi ketika ukurannya sudah membesar.

 

Meski demikian, dalam kondisi tertentu kista ovarium juga dapat menimbulkan gejala berupa nyeri di area perut atau pinggul, yang mana merupakan gejala utama yang terjadi akibat kista ovarium.

 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan kista ovarium memicu timbulnya gejala, yaitu :

 

Pertumbuhan kista yang cenderung cepat, sehingga menyebabkan pelebaran jaringan.

Kista ruptur atau kista pecah.

Pendarahan pada kista.

Kista yang terlilit pembuluh darah,yang mana kondisi ini dikenal dengan torsi.

 

Selain menyebabkan nyeri di bagian perut dan pinggul sebagai gejala utamanya, kista ovarium juga dapat menimbulkan gejala lain ketika tumbuh dengan ukuran besar. Gejala lain yang timbul dapat terjadi akibat adanya perubahan pada struktur tubuh, yaitu :

 

Perut bengkak, terasa penuh dan kembung.

Terasa nyeri di bagian bawah punggung.

Sulit menahan keinginan untuk buang air kecil (beser).

Mudah kenyang meski hanya makan sedikit.

Kesulitan untuk buang air kecil.

Susah buang air besar atau sembelit.

Gangguan pada sistem pencernaan.

Merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual.

 

Kista pecah juga dapat menyebabkan gejala yang cukup serius, yakni terjadinya pendarahan. Rasa nyeri tesebut juga dapat timbul saat melakukan kegiatan olahraga yang berat. Meski demikian, kista yang pecah tidak menimbulkan gejala seperti demam atau pun gangguan pencernaan.

 

Manfaat Rebusan Daun Pepaya untuk Kista

 

Sudah bukan rahasia lagi bahwa pepaya merupakan salah jenis buah-buahan yang memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh. Buah pepaya merupakan buah rendah lemak, yang termasuk dalam famili Caricaceae. Tak hanya memiliki kandungan lemak yang rendah, pepaya juga diperkaya aka nutrisi penting lainnya, seperti vitamin A, protein, karbobidrat, kalium, zat besi, dan fosfor.

Buah yang berasal dari Meksiko ini juga dipercaya memiliki khasiat sebagai antikanker, dan juga dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit. Buah pepaya memiliki tekstur daging yang lembut, sehingga sering dimanfaatkan untuk melancarkan buang air besar (BAB).

 

Selain buahnya yang dapat membantu melancarkan pencernaan, bagian daun  dari pepaya juga memiliki manfaat yang tak kalah baik untuk kesehatan, salah satunya adalah mengatasi kista yang muncul di tubuh.

 

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Universiy of Maryland Medical Center, tumbuhan pepaya dapat membantu mengobati gangguan reproduksi pada wanita, khususnya kista dan fibroid kistik. Fibroid kistik sendiri merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan tubuh memproduksi lendir-lendir yang kental dan lengket.

 

Mengatasi Kista dengan Obat herbal LING SHEN YAO

 

Jika Anda ingin cara yang lebih mudah, simple, dan tentunya sangat ampuh dalam mengatasi kista, Anda dapat mengonsumsi obat herbal Ling Shen Yao. Obat herbal yang satu ini sudah dipercaya sejak lama dalam memberantas kista, endometriosis, miom, dan lain-lain. Anda juga tidak perlu khawatir, sebab obat herbal Ling Shen Yao telah mengantongi izin edar resmi dari BPOM, serta telah mendapat sertifikat halal dari MUI.

Jika Anda tertarik untuk mencoba obat herbal Ling Shen Yao untuk mengobati kista  secara alami, Anda dapat mengunjungi situs rersminya disini.

Demikian yang dapat disampaikan mengenaimanfaat air rebusan daun pepaya untuk kista. Semoga apa yang disampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.


https://lingshenyao.id/obat-cina-kista/

 

 

 

 

 

 


Gastroesophageal reflux disease atau penyakit GERD adalah gangguan pada sistem pencernaan yang ditandai oleh refluks asam lambung berlulang dalam jangka panjang. Refluks asam lambung sendiri merupaka suatu kondisi yang terjadi ketika cairan asam lambung bocor dan mengalir naik kemlbali ke kerongkongan (esofagus), sehingga dapat menimbulkan gejala yang cukup parah. Lantas, apa saja gejala GERD parah? Simak ulasan berikut.

 

Pada dasarnya, cairan asam lambung yang naik kembali esofagus dapat mengikis dan mengiritasi dinding lapisan kerongkongan. Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya rasa nyeri dan sensasi panas di ulu hati dan tenggorokan, atau yang disebut juga dengan heartburn, serta membuat mulut menjadi terasa pahit.

 

Perlu Anda pahami, bahwa pada dasarnya semua orang memproduksi cairan asam di dalam lambung mereka, Namun, ada kalanya cairan asam lambung tersebut diproduksi lebih banyak dari biasanya pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat setelah makan untuk melancarkan proses pencernaan. Meningkatnya kadan asam lambung dalam kondisi ini masih tergolong normal dan dapat menurun dengan sendirinya.

 

Namun, meningkatnya produksi asam lambung di dalam tubuh juga dapat menjadi gejala adanya gangguan pada sistem pencernaan jika terjadi secara berulang-ulang.

 

Penyakit GERD sendiri sebenarnya merupakan jenis gangguan pencernaan yang bisa dibilang lumrah dan dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Meski begitu, ada beberapa hal yang membuat risiko seseorang mengalami GERD lebih tinggi, di antaranya adalah faktor kehamilan, kegemukan (obesitas), perokok aktif, sering mengonsumsi alkohol, dan mengalami gangguan jaringan ikat (scleroderma).

 

Penyebab Penyakit GERD

 

Seperti yang telah Anda ketahui, penyebab GERD adalah akibat meningkatnya kadar asam lambung di dalam tubuh. Dalam kondisi ini, cairan asam lambung tersebut naik kembali ke kerongkongan.

 

Penyebab GERD dapat terjadi ketika katup kerongkongan bagian bawah (sfringter) menjadi lemah karena meningkatnya asam lambung. Sfringter kerongkongan merupakan otot di bagian bawah kerongkongan yang menjadi pemisah antara lambung dan bagian tersebut.

 

Normalnyal, sfringter seharusnya berada dalam kondisi tertutup, sehingga dapat mencegah cairan asam lambung agar naik kembali ke kerongkongan. Katup ini baru akan terbuka ketika makanan di mulut akan masuk ke dalam perut. Setelah itu, katup kerongkongan akan tertutup kembali.

 

Namun, dalam kasus GERD, yang terjadi justru tidak seperti itu. Katup tersebut malah menjadi melemah, sehingga bisa terbuka dengan mudah meski sedang tidak ada makanan yang masuk.

 

Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan cairan asam pada lambung naik ke kerongkongan. Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus, maka lapisan dapat menyebabkan iritasi hingga peradangan pada kerongkongan.

 

Gejala Penyakit GERD

 

Berikut ini adalah beberapa gejala GERD yang cukup mengganggu dan perlu diwaspadai :

 

1. Nyeri di ulu hati

 

Gejala utama GERD yang paling sering terjadi adalah nyeri pada ulu hati yang menjalar hingga kerongkongan. Nyeri pada ulu hati ini juga bisa terasa seperti terbakar, sehingga disebut dengan heartburn. Gejala yang satu ini pun bisa berlangsung lama, yakni sekitar dua hingga tiga jam.

 

2. Nyeri setelah makan

 

Penderita GERD biasanya merasakan nyeri dada yang cukup berat setelah makan. Kondisi ini terjadi akibat mengonsumsi makananyang masuk dan memicu pengeluaran asam lambung.

 

Maka dari itu, sebaiknya hindari makan dalam jumlah yang besar da hindari juga langsung tidur atau berbaring setelah makan. Selain itu, hindari makanan menurunkan kekuatan katup esofagus dan memicu asam lambung naik, seperti kopi, cokklat, makanan asam, pedas, dan makanan berlemak.

 

3. Rasa pahit di mulut

 

GERD juga dapat menyebabkan mulut penderitanya terasa asam atau pahit. Hal ini tentunya terjadi karena asam lambung yang naik ke kerongkongan. Kondisi ini biasanya terjadi di pagi hari saat bangun tidur. Beberapa orang juga merasakan adanya sensasi asam di ujung lidah.

 

4. Susah menelan

 

Terjadinya peradangan pada sepanjang esofagus karena asam lambung dapat menyebabkan penderita GERD kesulitan menelan. Dalam kondisi yang sangat parah, dapat terjadi jaringan parut pada esofagus. Hal ini tentunya dapat menyebabkan kesulitan menelan makanan dan sensasi makanan yang terganjal di tengah esofagus.

 

5. Mual

 

Timbulnya rasa mual dan ingin muntah juga menjadi gejala GERD yang selanjutnya. Oleh sebab itu, hindari konsumsi makanan berminyak dan mengandung lemak tinggi. Hindari juga mengonsumsi minuman yang mengandung gas, seperti soda, agar asam lambung tidak semakin naik.

 

6. Suara serak

 

Asam lambung naik ke kerongkongan dalam jangka panjang menyebabkan penderita GERD mengalami suara serak. Hal ini terjadi akibat iritasi yang juga terjadi pada tenggorokan dan pita suara.

 

7. Radang tenggorokan

 

Asam lambung naik ke kerongkongan dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan, sehingga orang yang menderita GERD akan mengalami keluhan seperti batuk kering dan nyeri tenggorokan yang tak kunjung membaik.

 

8. Bau mulut tidak sedap

 

Bau napas dan bau mulut juga bisa jadi gejala penyakit GERD. Hal ini disebabkan karena naiknya asam lambung ke daerah mulut, yang makan dapat membuat bau mulut tidak sedap. Namun, bau mulut juga bisa jadi akibat gigi berlubang alih-alih GERD.

 

Cara Agar Terhindar dari Penyakit GERD

 

Berikut ini adalah gaya hidup sehat dan pengobatan rumahan yang dapat Anda terapkan agar terhindar dari penyakit atau gejala GERD :

 

Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, dan tentunya makanan tersebut harus ramah di lambung.

Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran.

Hindari konsumsi kafein, makanan asam, pedas, dan berlemak tinggi.

Makan dalam porsi sedikit tapi lebih sering dan teratur, alih-alih makan dengan porsi besar dan membiarkan perut kosong dalam waktu yang lama.

Jangan langsung tidur atau berbaring setelah makan, setidaknya beri jeda selama 2 sampai 3 jam.

Jika tidur, sebaiknya buat posisi kepala lebih tinggi dengan menggunakan bantal yang ditumpuk. Pasalnya, posisi kepala yang lebih tinggi daripada tubuh dapat membantu meredakan nyeri dada akibat asam lambung naik.

Konsumsi obat yang dianjurkan atau diresepkan oleh dokter.

Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol.

Hindari konsumsi beberapa jenis obat, seperti aspirin, sebab dapat memperburuk gejala yang muncul.

Belajar mengendalikan stres, sebab stres juga dapat membuat asam lambung naik.

 

Baca Juga : Bagaimana Mengatasi Gejala Asam Lambung Naik

 

https://kapsulmetama.com/tanaman-herbal-maag/

 


Tahukah Anda manfaat jeruk untuk penderita kista? Jeruk atau tepatnya jeruk nipis umumnya dimanfaatkan sebagai bahan masakan, yang mana dapat menambah cita rasa segar maupun menghilangkan bau amis pada makanan. Bahkan, tak jarang jeruk nipis dimanfaatkan untuk mengobati penyakit atau menjaga kecantikan tubuh.

 

Sejak dulu, jeruk nipis memang dikenal dengan sejumlah manfaatnya yang baik untuk kesehatan maupun kecantikan tubuh. Bahkan, jeruk nipis kerap dijadikan sebagai bahan pengobatan tradisional pada beberapa jenis penyakit, tak terkecuali sebagai bahan alami untuk mengobati kista ovarium.

 

Sebelum membahas mengenai manfaat jeruk nipis untuk penderita kista, ada baiknya jika Anda mengenal lebih jauh mengenai kista ovarium. Kista ovarium merupakan benjolan atau kantong berisi cairan yang terbentuk dan berkembang di indung telur atau ovarium. Kista ini dapat tumbuh baik di salah satu maupun keduanya, karena pada dasarnya setiap wanita memiliki dua buah ovarium.

 

Dalam kebanyakan kasus, kista ovarium justru tidak menimbulkan gejala apapun yang spesifik atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, kista ovarium juga dapat menimbulkan gejala berupa haid yang tidak teratur, nyeri haid yang berlebihan, nyeri saat melakukan hubungan intim dan saat buang air besar, serta adanya tekanan pada bagian bawah kandung kemih.

 

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya kista ovarium. Umumnya kondisi ini terjadi akibat siklus menstruasi atau akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Meski ada pertumbuhan sel abnormal, namun Anda tidak perlu panik, sebab seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa benjolan yang muncul akibat kista ovarium umumnya bersifat jinak atau non-kanker.

 

Selain faktor gangguan siklus menstruasi dan adanya perumbuhan sel normal, kista ovarium juga dapat terjadi akibat gagalnya folikel berovulasi, faktor genetik (turunan), serta akibat kurangnya asupan makanan berserat.

 

Perlu Anda ketahui, bahwa kista sebenarnya dapat dihilangkan jika diketahui sejak dini. Sementara itu, kista yang tumbuh mengganas atau berukuran lebih dari 6 cm, maka memerlukan penanganan khusus secepat mungkin.

 

Selain itu, beberapa pengidap kista ovarium dapat sembuh dari kondisi tersebut secara mandiri tanpa adanya perawatan khusus. Namun, ada baiknya jika Anda melakukan perawatan sesuai dengan anjuran dokter guna mencegah terjadinya pembesaran kista ovarium.

 

Gejala Kista Ovarium

 

Meski kenyataannya dalam kebanyakan kasus kista ovarium tidak menimbulkan gejala apapun, namun kista dapat menimbulkan masalah ketika ukurannya membesar, pecah, maupun menutupi aliran darah ke ovarium. Gejala yang dapat terjadi di antaranya adalah :

 

Adanya perubahan pada siklus menstruasi.

Terjadi gangguan pencernaan.

Nyeri saat melakukan hubungan intim.

Nyeri panggul.

Buang air kecil lebih sering.

Terasa nyeri saat buang air besar.

Kepala pusing dan badan mudah lelah.

Perut tampak lebih besar atau kembung.

 

Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, maka jangan ragu untuk segera menemui dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

 

Manfaat Jeruk Nipis untuk Penderita Kista Ovarium

 

Perlu Anda ketahui bahwa jeruk nipis utnuk mengobati penderita kista ovarium harus dilakukan dalam kondisi tubuh yang fit. Selain itu, jeruk nipis yang digunakan pun harus jeruk nipis murni yang dapat dikonsumsi dengan memerasnya dan lansung meminumnya tanpa tambahan apapun.

 

Terapi jeruk nipis juga akan lebih baik jika diminum saat perut kosong, seperti saat bangun tidur.  Setelah itu, jangan lupa untuk perbanyak minum air putih agar hasilnya maksimal.

 

Pada dasarnya, jeruk nipis memang berguna untuk kesuburan wanita, terutama bagi penderita kista ovarium. Hal ini disebabkan karena jeruk nipis memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi dan mampu membantu membersihkan dan melancarkan peredaran darah, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, jeruk nipis juga memiliki kandungan antioksidan, antibakteri, dan isoflavon yang sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

 

Meski begitu, masih diperlukan banyak sekali penelitian untuk benar-benar dapat membuktikan manfaat terapi jeruk nipis untuk kista ovarium. Maka dari itu, Anda juga tetap harus melakukan pemantauan ke dokter secara rutin, untuk mengetahui perkembangan kista ovarium yang Anda miliki.

 

Selain jeruk, terdapat buah-buahan lain yang juga sangat baik dikonsumsi oleh penderita kista, di antaranya adalah :

 

1. Tomat

 

Tomat merupakan salah satu jenis buah yang kaya akan manfaat untuk kesehatan tubuh. Buah yang satu ini bahkan sering dimanfaatkan untuk menjaga berat badan dan kecantikan kulit. Selain itu, tomat juga memiliki kandungan senyawa alami yang dapat membantu meredakan gejala-gejala yang timbul akibat kista.

 

2. Pepaya

 

Berdasarkan penelitian yang dikemukakan dari Universiy of Maryland Medical Center, buah pepaya dapat membantu mengobati gangguan reproduksi pada wanita, khususnya yang terjadi akibat kista. Pepaya juga merupakan makanan yang memiliki kandungan papain, yakni enzim pencerna protein, yang mana dapat membantu pengidap kista yang mengalami masalah pencernaan.

 

3. Jambu biji

 

Buah jambu juga merupakan salah satu jenis buah-buahan yang memiliki kandungan vitamin C tinggi, yang mana dapat membantu mengecilkan ukuran kista secara alami. Selain itu, jambu biji juga memiliki kandungan asam folat yang pada dasarnya merupakan nutrisi penting bagi wanita, terutama untuk Ibu hamil.

 

4. Apel

 

Buah apel juga mengandung sejumlah manfaat yang tak kalah baik untuk kesehatan tubuh. Bahkan, apel diketahui dapat membantu sebagai makanan alami untuk menurunkan tekanan darah tinggi secara alami, serta mencegah berbagai jenis kanker yang dapat menyerang tubuh. Jika buah ini dikonsumsi secara rutin, maka juga dapat membantu mengecilkan ukuran kista bagi pengidapnya.

 

Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa kista bukanlah penyakit ganas dan berbahaya. Bahkan kista bisa hilang sendiri tanpa melakukan pengobatan. Namun, tetap saja penting bagi setiap wanita untuk menerapkan pola hidup sehat, mulai dari mengonsumsi makanan sehat hingga olahraga teratur, terutama bagi Anda yang didiagnosis memiliki kista. Hal ini dilakukan guna menghambat pertumbuhan kista dan menghilangkannya secara perlahan.

 

Baca Juga : Makanan Pemicu Kista Ovarium


https://lingshenyao.id/obat-kista-ovarium/

 

 

 


Tumor paru merupakan suatu kondisi di mana terdapat pertumbuhan jaringan abnormal pada organ paru. Kondisi ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Penting bagi Anda semua untuk mendeteksi sejak dini keberadaan tumor paru agar keberhasulan pengobatannya pun lebih tinggi. Oleh sebab itu, disini akan dibahas tips mengetahui tumor paru jinak atau ganas yang sayang untuk Anda lewatkan.

 

Hingga saat ini, masih banyak orang yang salah kaprah terhadap definisi tumor. sebagian orang menganggap bahwa tumor dan kanker adalah dua kondisi yang sama. Padahal, tumor dibagi menjadi dua jenis, takni tumor jinak dan ganas. Disebut tumor jinak apabila tumor tumbuh dengan lambat dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Sementara itu, tumor ganas merupakan kondisi tang cenderung tumbuh menginvasi jaringan atau bagian tubuh lain yang ada di sekitarnya. Nah, tumor ganas inilah yang menandakan adanya kanker di dalam tubuh.

 

Tak bisa dipungkiri, banyak orang yang ketika didiagnosis menderita tumor paru justru langsung beranggapan bahwa dirinya mengidap kanker. Hal ini memang tidak sepenuhnya salah, sebab kebanyakan tumor paru memang bersifat ganas, sehingga dapat menyerang dan mematikan jaringan sehat yang ada di sekitarnya. Tak hanya itu, tumor paru yang bersifat ganas juga dapat menyebar atau bermetastasis ke bagian tubuh lain.

 

Perlu Anda ketahui, bahwa paru sendiri merupakan organ tubuh yang akan sangat berbahaya jika sudah dihinggapi sel kanker. Pasalnya, paru-paru merupakan organ yang memiliki banyak jaringan, termasuk jaringan pembuluh darah dan saluran limfatik. Kedua jaringan tersebut dapat menjadi media penyebaran sel-sel kanker ke seluruh tubuh.

 

Dalam beberapa kasus, tumor paru muncul dari hasil penyebaran sel kanker yang berasal dari organ tubuh lain. Pasalnya, paru-paru adalah organ yang menjadi sasaran empuk dari sel-sel kanker yang bermetastasis. Jika tumor paru terjadi akibat sel kanker dari bagian tubuh lain yang bermetastasis, maka kondisi tersebut tidak dinamakan kanker paru.

 

Jenis Tumor Paru Jinak

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa tumor paru jinak tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Selain itu, tumor paru jinak juga biasanya tidak membahayakan nyawa penderitanya. Berikut ini adalah beberapa macam tumor paru yang dikategorikan sebagai tumor paru jinak :

 

1. Hamartoma

Hamartoma adalah jenis tumor paru jinak yang paling sering ditemukan. Jenis tumor paru ini terjadi akibat pertumbuhan berlebih dari sel-sel yang terlihat seperti tulang rawan. Dalam kondisi ini, tumor akan tumbuh secara perlahan-lahan hingga membesar. Meski demikian, kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala.

 

2. Adenoma

Adenoma merupakan salah satu jenis tumor jinak yang berasal dari sel-sel di kelenjar yang melepaskan zat-zat lendir, cairan pelumas, atau hormon. Jika jenis tumor jinak ini tumbuh di paru-paru, maka biasanya akan dinamakansesuai dengan tipe sel pembentuknya, misalnya adenoma pleomorfik dan adenoma alveolar. Namun, tumor paru jinak yang satu ini termasuk jarang ditemukan.

 

3. Papilloma

Papilloma adalah jenis tumor jinak yang tumbuh keluar dari permukaan jaringan. Jenis tumor jinak yang tumbuh di sel-sel skuamosa ini merupakan jenis yang paling umum dari papilloma paru. Papilloma sering kali ditemukan di bagian bronkus. Gejala dari kondisi ini baru akan muncul ketika pertumbuhan tumor paru jinak ini menghalangi jalannya napas.

 

Tumor paru jinak juga dapat ditemukan dari berbagai jaringan yang ada di paru. Beberapa contoh dari tumor payu jinak ini di antaranya adalah fibroma dan lipoma. Fibroma merupakan tumor jinak yang berasal dari jaringan penyambung pada paru. Sedangkan, lipoma merupakan tumor jinak yang berasal dari jaringan lemak. Jika tumor jinak terbentuk dari sel-sel otot polos, maka kondisi ini disebut dengan leiomioma.

 

Sementara itu, gejala tumor paru jinak seringkali mirip dengan penyakit lain yang juga menyerang bagian pernapasan, sehingga wajar jika banyak orang yang tidak mengetahui bahwa Ia memiliki tumor paru. Gejalanya antara lain adalah sesak napas, mengi, nyeri dada saat menarik napas dalam-dalam, hingga batuk berdarah.

 

Selain itu, beberapa jenis tumor paru dapat mengeluarkan zat yang mirip dengan hormon, di mana zat tersebut dapat menimbulkan gejala di luar saluran pernapasan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin, terutama jika terdapat gejala yang mengarah pada tumor paru.

 

Jenis Tumor Paru Ganas

 

Jenis tumor paru yang bersifat ganas atau kanker paru dibagi menjadi dua tipe berdasarkan jenis dan lokasi dimana sel kanker tersebut mulai tumbuh, yaitu :

 

1. Kanker paru non-sel kecil (NSCLC)

Jenis paling umum dari kanker paru ini adalah adenokarsinoma. Kanker paru yang satu ini merupakan jenis kanker yang biasanya berasal dari sel-sel kelenjar pada bagian luar paru. Kanker paru non-sel kecil juga berasal dari sel tips dan datar yang dikenal dengan sel skuamosa, yakni dinamakan karsinoma sel skuamosa paru atau karsinoma epidermoid. Sementara itu kanker paru NSCLC yang paling jarang ditemukan adalah karsinoma sel besar (large sel). Jenis kanker ini di antaranya adalah sarkoma dan sakromatoid.

 

2. Kanker Paru Sel Kecil (SCLC)

 

Small-cell lung cancer (SCLC) atau yang dikenal dengan kanker paru sel kecil berasal dari sel-sel yang melapisi bronkus di pusat paru-paru. Jenis yang paing umum muncul dari kanker paru golonan ini adalah karsinoma sel kecil dan karsinoma sel kecil kobinasi. Mengapa disebut kombinasi? Hal ini disebabkan karena biasanya kondisi tersebut melibatkan sel skuamosa atau sel glandular. Bahkan, perlu Anda ketahui bahwa sebagian besar kanker paru sel kecil (SCLC) disebabkan oleh kebiasaan merokok dan biasanya lebih cepat menyebar jjika dibandingkan dengan kanker paru non-sel kecil (NSCLC).

 

Ada beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk memberantas kanker paru, yaitu :

 

Operasi

Kemoterapi

Radioterapi

Terapi target

Krioterapi

Terapi ablasi

Terapi fotodinamik

 

Sebenarnya, baik tumor jinak maupun ganas sama-sama harus diwaspadai. Pasalnya, paru-paru merupakan organ vital yang mengatur pernapasan. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya bagi Anda untuk menjaga paru-paru dari berbagai gangguan kesehatan, di antaranya dengan menghilangkan kebiasaan merokok dan menghindari polusi. Menerapkan gaya hidup sehat dengan konsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga juga dapat mengurangi risiko terkena kanker paru.

 

Baca Juga : Tips Menghindari Kanker Serviks

 

https://lingshenyao.id/obat-cina-kanker/

 


Sebagai wanita, mungkin Anda sudah mengenal endometrisis. Endometriosis adalah salah satu jenis masalah kesehatan pada wanita yang menyerang jaringan endometrium pada rahim. Lantas, bagaimana pengobatan? Simak ulasan di bawah ini.

 

Sebelumnya, perlu Anda ketahui bahwa endometriosis merupakan penyakit yang muncul akibat jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim atau jaringan endometrium justru tumbuh menumpuk di bagian luar rahim. Endometriosis juga menjadi masalah kesehatan wanita yang berpotensi menyebabkan kemandulan atau sulit hamil. Maka dari itu, sebagai wanita Anda perlu mengenal lebih jauh apa saja penyebab dan gejala dari endometriosis agar dapat mengambil langkah tepat dalam mengatasi masalah tersebut.

 

Endometriosis juga lebih banyak ditemukan pada bagian indung telur (ovarium), tuba falopi, dan jaringan lainnya yang melapisi panggul. Bahkan, jaringan endometrium juga dapat menyebar ke bagian luar organ panggul, meski sebenarnya kasus seperti itu jarang sekali terjadi.

 

Endometriosis mengakibatkan jaringan dinding rahim atau jaringan endometrium yang seharusnya luruh dan keluar dari tubuh setiap periode menstruasi, justru terperangkap di tempat yang tidak seharusnya, sehingga tidak dapat keluar dari tubuh.

 

Endometriosis yang muncul di bagian ovarium juga dapat membentuk kista, atau yang disebut dengan endometrioma. Kondisi tersebut menyebabkan jaringan yang ada di sekitarnya mengalami iritasi, sehingga dapat membentuk jaringan parut abnormal. Kondisi ini juga dapat menyebabkan jaringan dan organ pelvis menempel.

 

Penyebab Endometriosis

 

Sayang sekali, hingga saat ini penyebab dari endometriosis sendiri masih belum dapat diketahui secara pasti. Namun, para ilmuwan menduga beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya endometriosis, di antaranya adalah :

 

1. Menstruasi retrograde

 

Menstruasi retrograde adalah kondisi di mana darah haid yang mengandung sel-sel endometrium mengalir kembali ke dalam rongga panggul. Darah haid tersebut mengalir kembali melalui tuba falopi, sehingga tidak keluar dari tubuh. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan sel-sel endometrium yang terperangkap menempel pada dinding panggul dan permukaan organ pangul, sehingga pada akhirnya terus tumbuh menebal.

 

2. Implantasi bekas luka bedah

 

Tindakan bedah seperti histerektomi atau operasi caesar, dapat mengakibatkan sel-sel endometrium menempel pada sayatan bedah, sehingga dapat memicu terjadinya endometriosis.

 

3. Transformasi sel embrio

 

Hormon estrogen dalam tubuh wanita dapat mengubah sel embrio menjadi implan sel endometrium pada saat memasuki masa pubertas. Hal ini dapat meningkatkan risiko endometriosis.

 

4. Pengangkutan sel endometrium

 

Pembuluh darah atau cairan jaringan (limfatik) dapat mengankut sel-sel endometrium dari tubuh ke bagian tubuh yang lain, sehingga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya endometriosis.

 

5. Gangguan sistem kekebalan tubuh

 

Adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh seseorang juga diyakini sebagai salah satu penyebab terjadinya endometriosis. Sebab, ada kemungkinan bahwa sistem kekebalan tubuh tersebut tidak dapat mengenal dan menghancurkan jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim.

 

Faktor Risiko Endometriosis

 

Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang berisiko lebih tibggi mengalami endometriosis, yaitu :

 

Belum pernah melahirkan.

Memiliki indeks massa tubuh yang rendah.

Memiliki kadar esterogen yang lebih tinggi di dalam tubuh atau eksposur yang lebih besar terhadap estrogen yang diproduksi di dalam tubuh.

Menstruasi dini.

Memiliki siklus menstruasi pendek, yaitu kurang dari 27 hari.

Memiliki keluarga (ibu, saudara perempuan, atau nenek) dengan riwayat endometriosis.

Kebiasaan mengonsumsi alkohol.

Ada kelainan pada uterus.

Memiliki riwayat medis yang mencegah aliran menstruasi keluar dari tubuh secara normal.

 

Untuk mendiagnosis apakah benar itu endometriosis, biasanya hanya dapat dilakukan melalui pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Sedangkan, untuk pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan terlebih dahulu, atau melalui pembedahan operasi jika endometriosis yang dialami sudah terbilang parah.

 

Gejala Endometriosis

 

Berikut ini adalah beberapa gejala endometriosis yang umum terjadi :

 

1. Nyeri panggul

 

Gejejala utama endometriosis nyeri di bagian panggul. Nyeri di panggul ini biasanya terasa sebelum menstruasi hingga beberapa hari selama menstruasi berlangsung. Selain nyeri di panggul, Anda juga dapat merasa nyeri di bagian punggung atau perut bagian bawah.

 

2. Nyeri haid berat

 

Nyeri haid sebenarnya merupakan hal yang wajar saja terjadi pada setiap wanita. Namun, lain halnya dengan mereka yang mengidap endometriosis. Wanita yang memiliki endometriosis biasanya merasakan nyeri haid yang sangat berat dan berbeda dari biasanya. Bahkan, nyeri haid tersebut dapat menjadi semakin parah seiring berjalannya waktu.

 

Selain mengalami nyeri haid berlebihan, wanita dengan endometriosis juga mengalami pendarahan yang berlebihan saat menstruasi.

 

3. Nyeri saat berhubungan seksual

 

Wanita dengan endometriosis juga seringkali mengeluhkan rasa sakit ketika melakukan hubungan intim.

 

4. Bahaya Endometriosis

 

Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa endometriosis menyebabkan jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim (endometrium) tidak keluar dari vagina pada saat menstruasi. Hal tersebut membuat sisa-sisa jaringan endometrium mengendap di sekitar organ reproduksi. Lama kelamaan, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya jaringan parut, hingga kista endometriosis, yaitu kista ini terbentuk di ovarium, berukuran besar, dan berisi cairan. Bahkan, kista tersebut juga dapat membungkus ovarium.

 

5. Gangguan saat BAB

 

Dalam beberapa kasus, wanita dengan endometriosis juga dapat mengalami gejala-gejala, seperti nyeri saat buang air besar atau buang air kecil. Umumnya, keluhan ini terjadi selama masa periode menstruasi. Gejala-gejala lain yang dapat terjadi antara lain adalah kelelahan, sembelit, diare, kembung atau mual, dan gejala-gejala tersebut umumnya muncul pada periode menstruasi. Parahnya, endometriosis juga berpotensi menyebabkan kemandulan pada wanita, sehingga Anda perlu berhati-hati.

 

Pengobatan Endometriosis

 

Pemilihan pengobatan endometriosisi tergantung pada seberapa besar tingkat keparahan kondisi tersebut. Selain itu, keinginan pengidap untuk dapat melahirkan juga menjadi suatu pertimbangan yang sangat penting. Berikut ini beberapa penanganan endometriosis yang biasa direkomendasikan oleh dokter, di antaranya adalah :

 

Pemberian obat antiinflamasi non-steroid (OAINS).

Terapi hormon, yang bertujuan untuk menghentikan produksi hormon estrogen.

Prosedur operasi, di antaranya laparoskopo, laparotomi, dan histerektomi.

 

Obat Herbal untuk Endometriosis

 

Selain metode pengobatan yang biasa disarankan oleh dokter, ada juga metode pengobatan lain yang tentunya tak kalah ampuh dalam menangani gangguan endometriosis, yakni dengan memanfaatkan obat-obatan herbal. Salah satu obat herbal terbaik untuk mengatasi endometriosis adalah obat herbal Ling Shen Yao. Anda tidak perlu khawatir, sebab Ling Shen Yao merupakan obat herbal yang telah memiliki izin edar resmi dari BPOM.

 

Ling Shen Yao terbuat dari ekstrak herbal alami yang dikemas secara modern. Obat ini terbukti ampuh dalam memperbaiki metabolisme tubuh, melancarkan peredaran darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta menekan pertumbuhan miom, kista, dan tentunya endometriosis tanpa operasi.

 

Jika Anda tertarik untuk mencoba Ling Shen Yao sebagai upaya untuk mengobati endometriosis yang Anda miliki, Anda dapat mengunjungi website resminya disini.

 

https://lingshenyao.id/obat-endometriosis-herbal/

 

Pages: 1 2 3 4 5 ... » »»