lingshenyao's blog


Miom adalah salah satu jenis masalah kesehatan yang menyerang bagian reproduksi wanita. Perlu Anda ketahui, bahwa sebagian wanita pernah mengalami miom dalam hidup mereka. Miom sendiri adalah tumor jinak yang tumbuh di bagian dinding rahim dan bisa juga terjadi di luar rahim. Umumnya, penyakit ini tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala yang mengganggu. Akan tetapi, dalam kondisi serius, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan dan sulit hamil. Selain itu, miom juga dapat terjadi pada wanita yang tengah hamil dan tumbuh membesar di dalamnya. Lantas, bagaimanakah cara mengecilkan miom saat hamil? Simak ulasan berikut.

 

Umumnya, miom saat hamil umumnya tumbuh dan berkembang disaat sebelum kehamilan. Namun, kondisi tersebut baru diketahui ketika penderita melakukan pemeriksaan USG. Miom saat hamil juga  memiliki ukuran beragam, mulai dari kecil hingga besar, sehingga dapat menambah ukuran rahim.

 

Apa penyebab munculnya miom saat hamil?

 

Sebenarnya, penyebab munculnya miom saat hamil hingga kini masih belum diketahui dengan pasti. Umumnya, miom menyerang wanita dengan usia sekitar 16 sampai 50 tahun. Sebab, hormon estrogen di dalam tubuh semakin meningkat di pada usia tersebut. Meski demikian, perlu Anda ketahui juga bahwa ada beberapa faktor lain yang dapat membantu memengaruhi pembentukan miom, di antaranya adalah :

 

1. Faktor hormon

 

Munculnya miom di rahim sering kali dikaitkan dengan sebagian hormon yang diproduksi oleh ovarium, seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini dapat membuat dinding rahim tumbuh setiap siklus menstruasi, sehingga dapat merangsang pertumbuhan miom.

 

2. Faktor kehamilan

 

Dalam masa kehamilan, produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita meningkat. Hal ini menjadi salah satu faktor pemicu terbentuknya miom di rahim saat hamil.

 

3. Faktor berat badan

 

Kondisi berat badan berlebihan, terutama saat hamil juga dapat menjadi salah satu penyebab munculnya miom saat hamil. Wanita ataupun Ibu hamil dengan berat badan berlebih (mengalammi obesitas) dapat meningkatkan produksi hormon estrogen di dalam tubuh, sehingga dapat memicu munculnya miom.

 

4. Faktor keturunan

 

Memiliki anggota keluarga, seperti orangtua, saudara perempuan, atau nenek yang juga memiliki riwayat mioma uteri juga dapat meningkatkan risiko serupa pada diri Anda.

 

5. Menstruasi terlalu dini

 

Menstruasi dini juga dapat memicu terbentuknya miom di rahim. Salah saru faktor penyebab menstruasi dini adalah karena terlalu banyak mengonsumsi daging merah, serta kurang asupan buah-buahan dan sayuran. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi alkohol pun dapat membuat seorang wanita memiliki miom di rahimya.

 

Gejala Miom saat Hamil

 

Pada dasarnya, miom merupakan kondisi yang umum ditemukan pada wanita. Meski demikian, kebanyakan dari mereka tidak merasakan gejala apa pun yang menandakan adanya kemunculan miom di rahim, sehingga biasanya baru terdiagnosis ketika menjalani pemeriksaan USG saat hamil. Selain itu, miom juga dapat tumbuh di dinding rahim, menonjol ke dalam rongga rahim, maupun menonjl ke dinding luar rahim di rongga panggul.

 

Sama seperti sebelum hamil, miom saat hamil juga kemungkinan tidak menimbulkan gejala. Jika muncul pun, gejala miom saat hamilcukup beragam. Gejala yang timbul umumnya bergantung pada ukuran, jumlah, serta letak tumbuhnya miom. Beberapa gejala miom saat hamil yang umumnya muncul adalah :

 

- Nyeri dan asanya rasa tertekan di dalam rongga panggul.

- Sembelit.

- Sering buang air kecil.

- Nyeri perut dan punggung bawah.

- Pendarahan pada vagina.

 

Akibat Miom saat Hamil

 

Ukuran miom pada wanita hamil pun  bisa bertambah besar, dikarenakan pengaruh hormon selama masa kehamilan. Meski demikian, ukuran miom juga dapat mengecil dengan sendirinya tanpa penyebab yang jelas.

 

Selain itu, perlu Anda ketahui juga bahwa sekitar 10-30 persen wanita dengan miom saat hamil memiliki kemungkinan mengalami komplikasi, di antaranya berupa nyeri perut atau pendarahan ringan yang berasal dari vagina. Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab kondisi ini jarang memengaruhi kondisi janin, kecuali jika pendarahan yang terjadi sangat parah.

 

Dalam kondisi tertentu, miom saat hamil juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran hingga persalinan prematur. Selain itu, kondisi lain yang mungkin terjadi adalah posisi bayi sungsang, sehingga kemungkinan Ibu hamil untuk melahirkan secara Caesar lebiih besar. Miom saat hamil juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan pasca melahirkan.

 

Cara Mengecilkan Miom saat Hamil

 

Berikut ini cara aman yang dapat dilakukan Ibu hamil untuk mengecilkan ukuran miom di rahim :


1. Menggunakan Obat Medis


Penggunaan obat medis memang tidak lantas membuat miom yang tumbuh di sekitar rahim hilang sepenuhnya. Akan tetapi, hal ini dapat membantu mengecilkan ukuran miom. Obat medis yang akan digunakan tentunya harus sesuai dengan resep dokter agar lebih aman.


2. Banyak Minum Susu


Minum susu secara rutin juga dipercaya dapat menyembuhkan atau mengecilkan miom. Hal ini disebutkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu Unniversitas di Boston. Wanita yang mengonsumsi empat gelas susu setiap hari dapat cenderung dapat terhindar dari miom dan dapat mengatasi miom yang di alami daripada wanita yang tidak minum susu secara rutin. Hal ini diduga karena kandungan kalsium yang tinggi pada susu dapat menghambat pertumbuhan sel-sel miom dan juga dapat mengecilkan ukuran miom secara alami.


3. Mengonsumsi Buah Bit


Buah bit merupakan salah satu jenis buah yang mengandung banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satu manfaatnya adalah untuk mengatasi miom pada ibu hamil secara alami. Mengonsumsi buah bit juga dipercaya dapat membantu mengecilkan ukuran miom.


4. Menggunakan Akar Dandelion


Akar dandelion dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan miom di rahim secara alami, khususnya untuk mengecilakan ukuran miom yang telah membesar. Perawatan miom dengan akar dandelion ini juga dapat Anda lakukan sebelum anda menjalankan prosedur operasi pengangkatan miom sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena, akar dandelion dapat membantu menghilangkan lapisan lemak yang menjadi pemicu munculnya miom di dalam rahim. Cara mengatasi miom dengan akar dandelion pun cukup mudah, Anda hanya perlu merebus beberapa akar dandelion yang masih segar, kemudian minum ari rebusan akar dandelion tersebut. Anda juga dapat menambahkan madu agar rasanya lebih nikmat.

 

Sebenarnya, miom yang tidak menimbulkan gejala selama kehamilan tidak memerlukan pengobatan khusus. Meski begitu, Anda perlu tetap berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin (minimal setiap 3 bulan sekali), untuk memantau kondisi miom di dalam rahim.

 

Biasanya, dokter akan menganjurkan Ibu hamil untuk istirahat total, jika miom yang diderita menimbulkan gejala berupa nyeri, serta mengompres bagian yang terasa nyeri menggunakan kompres es.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai cara mengecilkan miom saat hamil. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : Ini Dia Beberapa Fakta Tentang Penyakit Miom


 

https://lingshenyao.id/obat-miom-herbal/



Kista ovarium masih menjadi salah satu momok penyakit bagi wanita. Walaupun kista ovarium bukanlah penyakit yang berbahaya dan mematikan, namun apabila kista tumbuh dengan ukuran yang besar dan pecah, maka dapat menimbulkan gejala hingga komplikasi yang serius. Banyak orang yang percaya bahwa kista dapat diatasi dengan mengonsumsi sayuran. Lantas, apa saja sayuran penghancur kista? Simak ulasan berikut.

 

Seperti apa kista ovarium itu? Kista ovarium sendiri merupakan kondisi yang ditandai dengan munculnya benjolan jinak berisi cairan di bagian indung telur atau ovarium. Benjolan tersebut dapat tumbuh dengan ukuran yang bermacam-macam.

 

Pada dasarnya, setiap wanita memiliki dua buah ovarium, yakni di bagian sisi kanan dan sisi kiri rahim. Kista ovarium seringkali muncul selama masa subur atau selama wanita berada dalam masa menstruasi. 

 

Fungsi dari ovarium sendiri adalah untuk menghasilkan sel telur, yang mana terjadi di setiap bulan mulai dari masa pubertas hingga menopause. Tak hanya itu, ovarium juga berfungsi untuk memperoduksi hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Namun, fungsi ovarium terkadang dapat terganggu, dan salah satu penyebabnya adalah kista.

Penyebab Kista Ovarium

 

Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab terbentuknya kista ovarium. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini terjadi akibat siklus menstruasi atau akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Meski ada pertumbuhan sel abnormal, namun Anda tidak perlu panik, sebab kista ovarium kebanyakan bersifat jinak atau non-kanker.

 

Selain itu, kista ovarium juga dapat terjadi akibat gagalnya folikel berovulasi, faktor genetik (turunan), serta kurangnya asupan makanan berserat.

 

Gejala Kista Ovarium

 

Kista ovarium seringkali tidak menimbulkan gejala apapun yang spesifik dan dapat membuat pengidapnya sadar akan kondisinya. Oleh sebab itu, banyak kasus kista ovarium yang baru terdeteksi ketika ukurannya sudah besar dan menimbulkan gejala yang mengganggu.

 

Meski begitu, dalam beberapa kondisi, kista ovarium juga dapat menimbulkan gejala ,yang diantaranya adalah nyeri di area perut atau pinggu.

 

Selain itu, berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan kista ovarium menyebabkan timbulnya rasa nyeri, yaitu :

 

- Pertumbuhan kista yang cenderung berlangsung dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan pelebaran jaringan.

- Kista yang mengalami ruptur (kista pecah).

- Pendarahan pada kista.

- Kista yang terlilit pembuluh darah atau torsi.

 

Selain nyeri di perut dan pinggul, kista ovarium juga dapat menimbulkan gejala lain ketika tumbuh dengan ukuran besar. Gejala lain yang timbul juga mungkin saja terjadi akibat adanya perubahan pada struktur tubuh. Di antaranya adalah :

 

- Perut bengkak, terasa penuh dan kembung.

- Terasa nyeri di bagian bawah punggung.

- Tidak dapat menahan keinginan untuk buang air kecil, atau bisa juga disebut beser.

- Gangguan pada sistem pencernaan.

- Menjadi lebih mudah merasa kenyang, meski hanya makan sedikit.

- Kesulitan untuk buang air kecil.

- Susah buang air besar atau sembelit.

- Merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual.

 

Selain menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu, kista yang pecah juga dapat menyebabkan gejala yang cukup serius, yaitu pendarahan. Rasa nyeri yang timbul akibat kondisi ini umumnya datang secara tiba-tiba dan hanya terasa pada salah satu sisi saja. Rasa nyeri juga dapat timbul saat melakukan kegiatan olahraga yang berat. Meski begitu, kista yang pecah tidak menimbulkan gejala seperti demam atau gangguan pencernaan.

 

Sayuran Penghancur Kista Ovarium

 

Sebenarnya, makanan tidak menyembuhkan kista secara menyeluruh, namun ada beberapa jenis sayuran sehat yang dapat membantu mencegah di anjurkan untuk pengidap kista ovarium agar kondisinya tidak memburuk dan mengatasinya secara perlahan, sayuran tersebut di antaranya adalah :

 

1. Bayam

 

Bayam merupakan salah satu jenis sayuran yang dianjurkan untuk wanita dengan kista ovarium. Hal ini disebabkan karena bayam adalah makanan yang rendah kalori namun bergizi tinggi. Bagi Anda pengdap kista, Anda dapat mengonsumsi bayam setiap hari secara rutin.

 

2. Brokoli hijau

 

Brokoli merupakan jenis sayuran yang dijuluki “super food” karena khasiatnya untuk kesehatan tubuh tidak diragukan lagi, termasuk untuk pengidap kista ovarium. Pasalnya, jenis sayuran yang satu ini juga memiliki kandungan kalori dan indeks glikemik yang rendah. Selain itu, brokoli juga memiliki sifat anti-kanker, dan baik untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan.

 

3. Tomat

Tomat juga memiliki segudang manfaat yang luar biasa untuk kesehatan tubuh. Selain baik dikonsumsi untuk menurunkan berat badan, ternyata tomat juga dapat membantu menangkal dan mencegah kista obvarium.

 

Makanan Penyebab Kista Ovarium

 

Selain jenis sayuran yang dapat membantu memberantas kista, perlu Anda ketahui juga bahwa ada beberapa makanan yang tidak dianjurkan untuk pengidap kista ovarium.

 

Meski makanan-makanan ini bukan merupakan penyebab utama terbentuknya kista, namun sebaiknya Anda menghindari beberapa jenis makanan di bawah ini :

 

1. Makanan cepat saji (junk food)

 

Salah satu makanan yang tidak dianjurkan untuk pengidap kista ovarium adalah makanan cepat saji (junk food). Maka dari itu, sebaiknya Anda hindari konsumsi junk food secara berlebihan.

 

2. Daging merah

 

Selain makanan cepat saji, penderita kista ovarium juga perlu membatasi konsumsi daging merah. Hal ini disebabkan karena, daging merah juga mengandung kadar kolseterol yang cukup tinggi. Kadar kolesterol tinggi yang terdapat di dalam tubuh juga dapat menyebabkan berkembangnya sel abnormal di dalam tubuh.

 

3. Makanan laut (seafood)

 

Selain daging merah, Anda yang memiliki kista ovarium mau tidak mau juga harus membatasi konsumsi makanan laut (sea food). Pasalnya, makanan laut mengandung kolesterol tinggi yang membuat pertumbuhan dan perkembangan kista ovarium menjadi begitu cepat.

 

4. Kafein

 

Bagi Anda para wanita, terutama yang mengidap kista ovarium, sebaiknya batasi konsumsi minuman atau makanan yang mengandung kafein. Pasalnya, kafein dapat mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh yang mana dapat memperburuk kondisi kista ovarium. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tidak berlebihan dalam mengonsumsi kafein.

 

5. Alkohol dan Soda

 

Selain kafein, alkohol dan soda juga perlu dihindari agar tidak memicu kista ovarium. Hal ini disebabkan karena, kedua kandungan tersebut dapat meningkatkan kadar estrogen yang dapat memperburuk keadaannya.

 

Obat Herbal untuk Kista Ovarium

 

Salah satu obat herbal alami dan aman dan tentunya ampuh dalam mengatasi kista ovarium adalah obat herbalalami  LING SHEN YAO. Obat herbal yang satu ini terbuat dari bahan herbal alami yang tidak akan menimbulkan efek samping berbahaya.

 

Anda tidak perlu ragu, sebab obat herbal Ling Shen Yao juga teruji secara praklinis di perguruan tinggi terakreditasi, terdaftar di BPOM, dan juga telah mendapat label hala dari MUI. Tak hanya itu, Ling Shen Yao sudah dipercaya selama 30 tahun lebih akan khasiatnya yang dapat menyembuhkan kista tanpa operasi.

 

Selain dikenal dapat melakukan pencegaha terhadap kista, Ling Shen Yao juga dapat membantu meminimalisir pertumbuhan sel kanker, serta dapat membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit yang tergolong serius, seperti miom, endometriosis, gangguan kehamilan, tiroid, hingga diabetes.

 

Jika Anda tertarik untuk mencoba obat herbal LING SHEN YAO untuk mengobati kista ovarium, Anda dapat mengunjungi situs resminya disini.

 

https://lingshenyao.id/obat-herbal-kista/

 

 


Banyak orang yang beraggapan bahwa tumor merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan harus diwaspadai. Padahal, tidak semua tumor berbahaya ataupun mematikan, karena tumor sendiri ada yang jinak dan ada yang ganas. Lantas, apa sebenarnya penyebab penyakit tumor jinak maupun tumor ganas? Simak ulasan di bawah ini.

 

Pada dasarnya, Tumor adalah jenis masalah kesehatan yang ditandai dengan munculnya benjolan di suatu bagian tubuh akibat sel yang memperbanyak diri secara berlebihan dan tak terkendali. Selain itu, benjolan ini juga dapat terbentuk akibat sel lama yang seharusnya mati masih terus bertahan hidup, sementara pembentukan sel baru terus terjadi. Benjolan tumor juga dapat dapat berkembang tumbuh membesar. Tumor sendiri dibagi menjadi dua jenis, yakni tumor jinak dan tumor ganas.

 

Penyebab utama terbentuknya tumor adalah akibat terjadinya ketidakseimbangan antara jumlah sel baru yang tumbuh dengan jumlah sel lama yang sudah mati. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, kondisi ini dapat terjadi ketika sel baru terbentuk secara berlebihan atau sel lama yang seharusnya mati masih tetap hidup. Namun, sayangnya penyebab ketidakseimbangan sel tersebut masih belum diketahui secara pasti.

 

Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa tumor dibagi menjadi dua jenis, yakni tumor jinak dan tumor ganas, yang selengkapnya akan dijelaskan di bawah ini.

 

Tumor Jinak

 

Tumor dapat dikatakan sebagai tumor jinak apabila pertumbuhannya tidak menyerang jaringan disekitarnya maupun organ lain. Pada tumor jinak stadium awal atau tumor jinak yang masih berukuran kecil, maka kemungkinan dokter tidak akan memberikan obat atau perawatan khusus pada pengidapnya. Namun, dokter akan melakukan pemantauan rutin untuk melihat apakah tumor tersebut menimbulkan masalah atau tidak.

 

Tindakan pembedahan atau pengangkatan tumor kemungkinan dibutuuhkan apabila tumor yang tumbuh terbentuk di organ tubuh vital, seperti pembuluh darah atau saraf. Namun, jika pembedahan tidak memungkinkan atau sulit untuk dilakukan, maka dapat diambil tindakan terapi radiasi. Pembedahan atau pengangkatan tumor juga dapat dipertimbangkan jika pengidap tumor merasa bahwa tumor yang dimiliki mengganggu penampilan, seperti tumor yang tumbuh di leher atau di wajah.

 

Dalam kebanyakan kasus yang ada, tumor jinak dapat diatasi melakukan tindakan pembedahan, namun ada juga yang memanfaatkan obat tumor untuk mengatasi kondisi ini. Sedangkan, dalam kasus tumor jinak seperti hemangioma, yang mana lokasinya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka dokter biasanya akan meresepkan kortikosteroid untuk membantu proses penyembuhan tumor agar cepat menghilang.

 

Perlu Anda ketahui juga bahwa tumor jinak berpotensi untuk tumbuh kembali meski telah dilakukan tindak operasi. Hal ini umumnya terjadi apabila pengangkatan tumor tidak tuntas. Oleh sebab itu, disarankan agar penderita tumor, terutama tumor payudara untuk melakukan pemeriksaan secara rutin setiap 3 atau 6 bulan sekali agar dapat mendeteksi perubahan pada tubuh sejak dini.

 

Tumor Ganas

 

Tumor ganas merupakan penyakit yang sering dikaitkan dengan kanker. Pasalnya, munculnya benjolan akibat tumor ganas ini seringkali dianggap sebagai pertanda bahwa tubuh terserang kanker. Kanker sendiri merupakan masalah kesehatan yang terjadi akibat adanya pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh normal, yang kemudian berubah menjadi sel kanker.

 

Berbeda dengan tumor jinak, tumor ganas justru tumbuh secara cepat. Hal ini menyebabkan tumor ganas memiliki potensi untuk menyebar, menyerang hingga merusak jaringan yang ada di sekitarnya. Dalam dunia medis, penyebaran sel kanker dikenal dengan istilah metastasis.

 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena tumor ganas . Di antaranya adalah :

 

- Faktor keturunan, di mana beberapa jeis kanker dapat dipengaruhi akibat penyakit turunan (genetik). Jenis kanker tersebut di antaranya adalah kanker kulit, kanker payudara, kanker rahim, kanker prostat, dan kanker kolorektal (kanker usus besar-anus).

- Faktor usia, semakin bertambanhnya usia maka semakin bertambah pula risiko terkena tumor ganas.

- Faktor lingkungan, paparan bahan kimia berbahaya atau zat beracun, seperti benzena, nikel, asbes, hingga rokok dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu, paparan sinar radiasi, seperti sinar ultraviolet dari matahari, sinar radiasi (alpha, gamma, dan beta), dan sinar radiasi radiologi juga dapat meningkatkan risiko kanker.

- Pola makan yang buruk juga dapat memicu terjadinya kanker. Sebaiknya kurangi konsumsi daging merah dan garam, dan perbanyak asupan serat dengan mengonsumsi buah dan sayur setiap hari guna menurunkan risiko kanker.

Memiliki gangguan pada daya tahan tubuh.

 

Pengobatan Tumor Ganas

 

Berbeda dengan tumor jinak yang kebanyakan tidak memerlukan pengobatan khusus, tumor ganas justru membutuhkan tindakan pengobatan yang lebih serius. Pasalnya, penyakit ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan tumor ganas yang dapat dilakukan :

 

1. Kemoterapi

 

Salah satu metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk membunuh sel tumor ganas atau sel kanker di dalam tubuh yang paling terkenal adalah melalui tindakan kemoterapi.

 

Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan kanker yang dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk menghancurkan sel tumor ganas yang bersarang di dalam tubuh. Kemoterapi dilakukan sesuai dengan lokasi dan perkembagan tumor ganas tersebut.

 

Dalam metode pengobatan ini, dokter juga akan menentukan jenis obat apa yang cocok dengan jenis tumor ganas yang dialami oleh pasien. Obat kemoterapi pun terdiri dari bermacam-macam golongan, setiap golongan memiliki fungsi dan kerja yang berbeda. Contoh obat kemoterapi di antaranya adalah busulfan, temozolomide, dan cisplatin.

 

2. Radioterapi

 

Radioterapi adalah metode pengobatan yang bertujuan untuk membunuh dan mencegah penyebaran sel kanker, serta mengurangi ukuran tumor menggunakan sinar khusus berenergi tinggi.

 

3. Imunoterapi

 

Imunoterapi merupakan metode pengobatan kanker yang mendorong kerja sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Pengobatan ini dilakukan dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga sel kanker bisa mati, tidak berkembang lagi, dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.

 

4. Terapi target

 

Terapi targer merupakan jenis metode pengobatan tumor ganas lainnya, yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, baik sel kanker yang belum menyebar maupun yang sudah menyebar, tanpa merusak sel-sel normal yang ada di sekitanya.

 

Terapi target sendiri memanfaatkan berbagai macam obat tumor, seperti imatinib, everolimus, dan bevacizumab. Penggunaan obat-obatan tersebut akan diresepkanoleh dokter.

 

5. Pembedahan

 

Metode pembedahan pada pengobatan kanker bertujuan untuk membuang jaringan tumor ganas yang ada di dalam tubuh. Umumnya, metode pengobatan ini juga dikombinasukan dengan kemoterapi dan atau terapi radiasi untuk membantu membunuh sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh.

 

Pencegahan Tumor

 

Sebenarnya, tidak ada metode yang dapat dilakukan untuk mencegah tumor secara khusus. Namun ada beberapa cara atau gaya hidup sederhana yang dapat Anda terapkan untuk menurunkan risiko tumor atau kanker, di antaranya adalah :

 

- Rajin berolahraga.

- Menjaga berat badan ideal.

- Menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang.

- Hindari rokok dan minuman beralkohol.

- Hindari paparan sinar matahari langsung, bisa denan menggunakan sunblock atau tabir surya.

- Menghindari paparan senyawa kimia yang mengandung racun.

- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

 

Baca Juga : Obat Tumor Jinak Herbal 100% Hilangkan Tumor Seketika


 

https://lingshenyao.id/obat-tumor-rahim/


Telinga adalah indera pendengaran yang membantu kita untuk menangkap sumber suara, yang kemudian masuk melalui lubang teliga. Meskipun termasuk organ penting, telinga juga rentan mengalami masalah, salah satunya adalah munculnya

benjolan atau kista di telinga.

 

Benjolan atau kista di telinga dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab penyebabnya seringkali tidak berbahaya. Meski demikian, benjolan di telinga harus diwaspadai jika disertai dengan keluhan lain. Hal ini disebabkan karena penyebabnya tidak selalu berbahaya, namun benjolan tersebut tetap haru diperiksakan ke dokter. Adanya masalah pada telinga, tenggorokan, atau hidung juga dapat mengakibatkan pembengkakan di telinga.

 

Benjolan di telinga tetap harus diperiksakan ke dokter, terutama apabila benjolan yang muncul di telinga disertai dengan adanya keluhan lain, seperti sakit telingam telinga berdenging, pusing atau vertigo, pendengaran terganggu, demam, sulit menelan, hingga sakit kepala.

 

Penyebab Munculnya Benjolan di Belakang Telinga

 

Dalam kebanyakan kasus, benjolan di telinga umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Beberapa jenis infeksi yang dapat memicu munculnya benjolan di telinga adalah campak, cacar, radang tenggorokan, mononukleosis, hingga HIV/AIDS.

 

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat memicu terbentuknya benjolan di teling, di antaranya adalah :

 

1. Kista sebasea

 

Kista sebasea adalah benjolan jinak (non-kanker) yang muncul di bagian bawah kulit. Jenis kista ini berkembang di area kelenjar sebaceous, yang mana berfungsi unyuk memperoduksi minyak yang digunakan untuk melumasi kulit dan rambut.

 

Dalam kebanyakan kasus, kista sebasea tidak menimbulkan rasa nyeri yang dapat mengganggu kenyamanan pengidapnya. Namun, tak jarang kondisiini juga menimbulkan rasa nyeri pada keadaan tertentu.

 

2. Otitis media dan interna

 

Otitis media merupakan jeis infeksi yang terjadi di telinga bagian tengah, tepatnya di rongga yang terletak di belakang gendang telinga. Jenis infeksi ini umumnya menyebabkan penumpukan cairan di telinga, sehingga memicu terbentuknya benjolan atau pembengkakan dibelakang telinga, yang terkadang disertai dengan rasa sakit.

 

Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus tanpa diobati, maka dapat menimbulkan komplikasi, seperti infeksi telinga bagian dalam (otitis interna), gendang telinga pecah, tumor di dalam telinga (kolesteatoma), kehilangan pendengaran, hingga meningitis.

 

Maka dari itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika menemukan adanya benjolan ditelinga untuk mengetahui penyebab pasti dari munculnya benjolan tersebut.

 

3. Pseudokista

 

Pseudokista adalah benjolan yang dapat muncul di daun telinga, di mana terjadi akibat mengumpulnya cairan kuning (pus) di antara kulit telinga dengan tulang rawan. Dalam kebanyakan kasus, benjolan ini tidak menimbulkan rasa nyeri, sehingga penderita tidak menyadari adanya benjolan besar di bagian daun telinga atas.

 

Untuk mengatasi pseudokista, biasanya dokter akan mengeluarkan cairan pus yang terdapat di dalam benjolan, yakni dilakukan dengan memberikan sayatan kecil pada benjolan tersebut. Setelah itu, dokter akan menekan bekas luka sayatan dengan gips untuk dibiarkan selama satu minggu, guna menempelkan perikondrium telinga dengan tulang rawan.

 

4. Abses

 

Abses adalah benjolan yang didalamnya berisi nanah, yang muncul ketika tubuh melawan kuman penyebab infeksi. Ketika melawan bakteri, tubuh akan menginrim sel darah putih ke area tubuh yang mengalami infeksi, salah satunya adalah bagian belakang telinga.

 

Bakteri dan sel darah putih yang mati akan menumpuk dan membentuk nanah, yang kemudian mengakibatkan munculnya benjolan di belakang telinga. Abses yang ukurannya kecil kemungkinan akan mengecil, dan menghilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Sedangkan, abses yang ukurannya lebih besar perlu diobati dengan antibiotik, dan nanah yang ada di dalamnya perlu dikeluarkan dengan bantuan dokter.

 

5. Peradangan Kelenjar Getah Bening

 

Peradangan kelenjar getah bening merupakan penyebablain yang memicu munculnya benjolan di belakang telinga. Kelenjar getah bening sendiri terdapat hampir di seluruh bagian tubuh, terutama di bagian leher, ketiak, panggul, pangkal paha, dan perut. Kelenjar ini memiliki sistem kekebalan tubuh yang berguna untuk melawan infeksi. Jika kelenjar getah bening mengalami peradangan, maka dapat menyebabkan munculnya benjolan, termasuk benjolan di telinga, tepatnya di bagian belakag telinga.

 

Pembengkakan kelenjar getah bening di telinga biasanya disebabkan akibat infeksi luka atau abses gigi. Meskipun kondisi ini bukan merupakan kondisi yang serius, namun dalam beberapa kasus kondisi tersebut memerlukan perawatan medis apabila tak kunjung membaik dalam beberapa hari.

 

6. Mastoiditis

 

Mastoiditis merupakan kondisi yang tejadi akibat infeksi pada tulang mastoid yang sering kali disebabkan oleh penjalaran infeksi yang berasal dari telinga (otitis media).

Gejala yang timbul akibat kondisi tersebut berupa bengkak pada belakang telinga disertai dengan rasa nyeri, kemerahan, hingga demam. Selain itu, kondisi ini juga akan disertai dengan gejala infeksi telinga tengah yang biasanya sudah berlangsung sebelumnya dalam waktu yang cukup lama. Gejala yang muncul berupa kaluarnya cairan dari telinga secara berulang-ulang.

 

7. Limfadenopati

 

Limfadenopati merupakan kondisi yang terjadi akibat adanya pembengkakan kelenjar getah bening. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa kelenjar getah bening tersebar di beberapa bagian tubuh, termasuk telinga. Ketika kelenjar getah bening yang berada di belakang telinga membengkak, maka akan muncul benjolan di area tersebut.

 

8. Jerawat

 

Benjolan di telinga juga bisajadi adalah jerawat. Jerawat adalah infeksi pada kulit yang disebabkan karena adanya penyumbatan pada folikel kulit akibat minyak dan debu, sehingga terjadi pembengkakan. Kondisi ini juga dapat terjadi di telinga akibat kebersihan telinga yang kurang terjaga.

 

9. Kanker

 

Salah satu penyebab munculnya benjolan di area belakang telinga yang harus Anda waspadai adalah kanker. Hal ini disebabkan karena, munculnya benjolan di belakang telinga bisa jadi merupakan gejala munculnya kanker nesofaring. Selain itu, kanker ini juga dapat menimbulkan benjolan di leher atau tenggorokan.

 

Pada tahap awal masa perkembangannya, kanker seringkali tidak bergejala. Namun, seiring dengan berkembangya kanker, kondisi ini dapat memicu munculnya benjolan di belakang telinga, yang disertai dengan gejala lain, yaitu :

 

- Nyeri telinga.

- Gangguan pendengaran.

- Pilek yang tak kunjung sembuh.

- Sering mimisan.

- Suara menjadi serak.

- Munculnya bercak atau sariawan di mulut yang tak kunjung hilang.

- Nyeri di bagian leher atau rahang.

- Penurunan berat badan drastis.

 

Jika Anda menemukan adanya benjolan di telinga, maka cobalah untuk meraba dan merasakannya, sehingga Anda mengetahui jenis benjolan seperti apa yang muncul di telinga Anda. Jika benjolan terasa lunak dan mudah digerakkan, maka kemungkinan benjolan tersebut adalah lipoma. Namun, jika benjolan lunak disertai dengan rasa nyeri saat disentuh, maka bisa jadi itu adalah jerawat atau abses.

 

Selain bentuk dan tekstur benjolan, perhatikan juga apakah ada gejala lain yang menyertai munculnya benjolan tersebut. Segera periksa ke dokter apabila Anda mengalami infeksi, agar dapat segera ditangani.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai benjolan di telinga. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : Jenis Jenis Penyakit Kista


 

https://lingshenyao.id/obat-cina-kista/

 


Maag tentunya bukan lagi kondisi yang asing bagi kita semua. Maag sendiri merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi dan dapat dialami oleh siapa pun, di mana pun dan kapan pun. Meski tak jarang penyakit ini diabaikan, namun apabila dibiarkan terus menerus, dapat menyebabkan maag akut. Lantas, apa saja bahaya maag akut yang harus diwaspadai? Simak ulasan di bawah ini.

 

Pada dasarnya, maag (gastritis) suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam gangguan kesehatan akibat adanya masalah pada sistem pencernaan. Umumnya, kondisi ini muncul ketika tubuh memproduksi asam lambung secara berlebihan atau adanya luka pada lapisan lambung.

 

Sementara itu, maag akut merupakan kondisi yang terjadi ketika lapisan lambung mengalami peradangan yang timbul secara mendadak. Kondisi ini umumnya akan menimbulkan rasa sakit di bagian perut yang bersifat sementara. Meski begitu, jika maag akut dibiarkan begitu saja tanpa diobati, maka kondisi ini akan menyebabkan masalah yang lebih berat. Selain itu, jika tidak diobati, maag akut juga dapat berlangsung terus menerus dalam jangka panjang, sehingga menjadi kronis.

 

Penyebab Maag Akut

 

Maag akut umumnya terjadi karena ada kerusakan pada lapisan lambung. Kerusakan ini akan semakin parah ketika terjadi iritasi akibat meningkatnya asam lambung. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya maag akut, di antaranya adalah :

 

1. Infeksi bakteri H. pylori

 

Terjadinya maag akut bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, yakni bakteri H. pylori. Bakteri ini merupakan jenis bakteri yang dapat ditemukan pada saluran cerna, akan tetapi seringkali menyerang dan menyebabkan timbulnya gangguan berupa peradangan pada lapisan lambung.

 

2. Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid dan kortikosteroid

 

Maag akut juga dapat terjadi ketika seseorang sering menggunakan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid dan kortikosteroid. Hal ini disebabkank karena obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang memang menyerang saluran pencernaan.

 

3. Kebiasaan minum minuman beralkohol

 

Secara umum, minuman beralkohol memang tidak baik untuk tubuh, karena dapat menyebabkan munculnya berbagai macam masalah kesehatan, termasuk maag. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada lambung dan menyebabkan maag akut.

 

Selain tiga hal di atas, terjadinya maag akut juga bisa jadi dipengaruhi oleh beberapa kondisi lain yang bisa dibilang jarang terjadi, seperti infeksi virus, gagal ginjal, penyakit autoimun, penyakit Crohn, atau sarcoidosis. Selain itu, stres juga merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya maag, sehingga Anda harus pandai mengelola stres dengan baik.

 

Gejala Maag Akut

 

Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang terjadi ketika seseorang menderita maag akut :

 

1. Sakit Perut

 

Pada dasarnya, semua kondisi yang menyebabkan masalah pada sistem pencernaan akan menimbulkan rasa sakit atau nyeri di bagian perut, tak terkecuali maag akut.

 

2. Sensasi Terbakar pada Ulu Hati (Heartburn)

 

Selain sakit perut, maag akut juga dapat menimbulkan rasa panas atau sensasi terbakar di bagian ulu hati, dada, dan kerngkongan. Gejala tersebut juga dikenal dengan istilah heartburn, yang mana disebabkan oleh tingginya asam lambung di dalam tubuh.

 

Kadar asam lambung yang berlebihan di dalam tubuh, membuatnya mengalir kembali ke atas, sehingga asam lambung terus mengalir ke ulu hati, dada, hingga pada akhirnya mencapai kerongkongan atau esofagus. Umumnya, gejala maag yang satu ini terjadi pada orang yang memiliki GERD atau refluks asam lambung.

Tingkat keparahan pada gejala heartburn pun berbeda-beda, ada yang hanya mengalami heartburn ringan, biasa saja, hingga sangat kuat. Selain itu, gejala ini juga dapat terjadi kapan saja. Meski begitu, umumnya gejala maag ini akan semakin memburuk di malam hari.

 

3. Perut Kembung

 

Kebanyakan orang yang mengalami maag juga mengalami gejala berupa perut kembung. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan gas akibat kenaikan cairan asam berlebih yang ada di dalam lambung.

 

4. Mulut Terasa Masam atau Pahit

 

Tak hanya menyebabkan masalah di bagian perut, dada, dan tenggirikan, penyakit maag juga dapat menyebabkan mulut terasa asam atau pahit. Hal ini disebabkan karena, asam lambung serta makanan dan minuman yang baru dikonsumsi justru kembali lagi ke kerongkongan.

 

Normalnya, makanan, minuman, dan asam lambung seharusnya berada pada sistem pencernaan. Sedangkan, apabila naik ke kerongkongan atau esofagus, maka asam lambung serta makanan dan minuman yang dikonsumsi dan cukup lumat tersebut akan mengalir ke bagian belakang ternggorokan.

 

Hal inilah yang kemudian membuat mulut menjadi terasa asam atau pahit, yang tentunya dapat membuat pengidapnya merasa tidak nyaman. Rasa aneh di bagian mulut ini lebih cenderung timbul di bagian belakang.

 

Salah satu penyebab maag yang dapat menimbulkan gejala berupa rasa asam atau pahit di mulut adalah refluks asam lambung atau GERD. Meski begitu, gejala maag yang umumnya muncul pada orang dengan riwayat GERD ini mungkin tidak disadari sebagai gejala maag. Hal ini disebabkan karena saat sakit, sebagian besar orang merasa mulutnya asam atau pahit.

 

5. Mual dan Muntah

 

Selain mulut yang terasa asam atau pahit, maag juga dapat menimbulkan gejala berupa mual dan muntah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai macam gangguan pencernaan, seperti tukak lambung, peradangan lambung (gastritis), maupun infeksi perut. Bahkan, dalam kasus yang sudah parah, maag akut juga dapat menyebabkan terjadinya muntah darah.

 

6. Sering Bersendawa

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa maag merupakan kondisi di mana terjadinya peningkatan produksi cairan asam yang memicunya untuk mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus). Terlebih lagi apabila peningkatan asam lambug tersebut disertai dengan penumpukan gas di dalam perut. Reaksi inilah yang kerap menyebabkan seseorang yang sedang mengalami maag sering bersendawa.

 

Jika dalam keadaan normal sendawa hanya terjadi sesekali, khususnya setalah makan, maka lain halnya pada mereka yang mengalami gejala maag. Pasalnya, sendawa yang merupakan gejala maag umumnya terjadi berulang kali secara otomatis, tidak peduli apakah Anda sudah makan atau belum.

 

7. Perut Begah

 

Maag juga dapat membuat perut Anda terasa penuh seperti kekenyangan setelah makan. Padahal, mungkin saja porsi makan Anda sebenarnya sedikit. Kondisi ini juga dikenal dengan istlah perut begah.

 

8. BAB hitam

 

Penderita maag akut juga dapat mengalami gejala berupa berubahnya warna kotoran saat BAB, yakni berwarna lebih gelap atau hitam.

 

Pengobatan Maag

 

Untuk pengobatan sakit maag sendiri, langkah pengobatan yang diambil umumnya tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Dalam kebanyakan kasus, penyakit maag ringan dapat diatasi atau hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan medis. Akan tetapi, jika penyakit ini menimbulkan gejala-gejala yang semakin memburuk, maka dokter biasanya akan merekomendasikan metode-metode pengobatan ini :

 

Terapi obat, yakni penggunaan obat-obatan yang dapat membantu meredakan gejala-gejala maag yang mengganggu.

 

Psikoterapi, di mana dokter akan merekomendasikan psikoterapi untuk menangani rasa cemas dan depresi  yang menjadi penyebab gangguan pencernaan. Ada beberapa jenis terapi psikologis yang mungkin dilakukan untuk mengatasu kondisi ini, di antaranya adalah meditasi, terapi bicara, atau latihan relaksasi.

 

Mengobati Maag dengan Obat Herbal Pilihan

 

Selain menggunakan obat-obatan medis, maag juga dapat diatasi dengan memanfaatkan obat-obatan herbal, yang lebih aman dan tentunya tak kalah ampuh dalam mengatasi penyakit ini.

 

Salah satu obat maag herbal yang aman dan ampuh dalam mengatasi maag adalah Kapsul Metama. Kapsul metama merupakan produk obat herbal untuk mengatasi maag kronis, yang terbuat dari ekstrak tumbuhan dari ramuan tradisional. Kapsul Metama memiliki khasiat untuk membantu menghilangkan gejala sakit maag serta memelihara kesehatan lambung.


Ramuan tradisional yang berasal dari kunyit dan ketumbar sudah lama dan kerap digunakan dalam mengobati penyakit, salah satunya dapat membantu meredakan gejala sakit maag dan juga memelihara kesehatan pencernaan khususnya lambung. Hal tersebut disebabkan karena, kunyit memiliki banyak kandungan minyak astiri yang berfungsi untuk menekan keluarnya asam lambung yang berlebihan serta meningkatkan kandungan mucus dari getah lambung yang akan melindungi lambung.


Kandungan kurkumin yang ada di dalam kunyit berperan sebagai anti-bakteri, sehingga dapat mematikan kuman serta menghilangkan rasa kembung. Hal ini disebabkan karena, dinding kantung empedu dirangsang agar lebih giat untuk mengeluarkan cairan pemecah lemak. Selain itu, kunyit juga memiliki manfaat untuk memperlancar aliran, anti-radang darah dan meningkatkan energi.

 

Anda juga tidak perlu khawatir, sebab kapsul metama telah terdaftar di BPOM, teruji secara klinis di perguruan tinggi negeri teraktreditasi, serta mendapat sertifikat halal dari MUI.

 

Jika Anda tertarik untuk mencoba obat herbal Kapsul Metama, Anda dapat mengunjungi situs resminya disini.

 

https://kapsulmetama.com/harga-obat-maag/