lingshenyao's blog


Penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) nampaknya akan menjadi penyakit yang terdengar asing bagi masyarakat awam. Mereka lebih mengenal gangguan asam lambung ini dengan istilah maag. GERD sendiri merupakan kondisi di mana asam lambung naik menuju bagian esophagus hingga pada akhirnya menimbulkan berbagai gejala yang menyebabkan seseorang mengalami maag. Jika tidak diatasi, penyakit GERD dapat mengarah pada berbagai komplikasi yang lebih berbahaya. Oleh sebab iu, disini akan dibahas beberapa metode pengobatan untuk menangani GERD.

 

Seseorang dikatakan memiliki resiko penyakit GERD ketika dirinya mengalami obesitas, perokok aktif, sedang hamil hingga memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Gejala dari prnyakit ini umumnya adalah sensasi terbakar pada kerongkongan yang sering kali dibarengi dengan adanya nyeri pada ulu hati. Penyakit ini bisa dibilang sangat umum untuk dialami oleh siapapun yang mengabaikan pola hidup sehat dengan tidak telat makan.

 

Penyebab GERD

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa penyakit GERD ini ditandai dengan naiknya asam lambung pada kerongkongan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak kemungkinan, di antaranya mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak dan langsung berbaring setelah makan. Namun, dari sekian banyak penyebab ada satu indikator yang dapat dijadikan acuan jika orang tersebut mengalami penyakit GERD.

 

Jika dijelaskan secara medis, GERD terjadi karena kondisi katup kerongkongan pada sisi bawah melemah hingga membuatnya terbuka dengan mudah. keberadaan katup ini pada hakikatnya menjadi pemisah antara kerongkongan serta lambung dan idealnya, posisi katup tersebut tertutup sehingga bisa mencegah naiknya asam lambung. Pada kondisi normal, katup akan terbuka ketika ada makanan yang masuk ke dalam kerongkongan.

 

Pada penderita penyakit GERD, katup tersebut akan terbuka sendiri sekalipun tidak ada makanan yang masuk. Dengan begitu, besar peluang asam lambung untuk naik kembali ke kerongkongan hingga pada akhirnya menyebabkan gejala awal terjadinya maag. Jika kondisi ini dibiarkan dalam jangka waktu lama, maka akan terjadi iritasi pada bagian kerongkongan hingga menyebabkan rasa sakit ketika menelan makanan.

 

Gejala GERD

 

Penyakit GERD memang dapat menimbulkan beberapa gejala pada, namun tak jarang gejala tersebut diabaikan begitu saja oleh penderitanya. Ketika rasa sakit bertambah parah dan tidak kunjung sembuh dalam hitungan hari, barulah mereka akan berusaha untuk mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, tidak semua orang beruntung dan dapat menjalani pengobatan dengan mudah. Oleh sebab itu, pastikan Anda mengetahui beberapa gejala dari penyakit GERD yang umum terjadi, sehingga Anda bisa cepat mengambil langkah di kemudian hari


1. Terasa seperti ada makanan yang tersangkut di kerongkongan hingga kemudian membuat Anda mengalami kesulitan untuk menelan makanan

2. Mulut yang terasa asam atau pahit hingga kondisi ini kerap kali menyebabkan menurunnya nafsu makan

3. Munculnya sensasi panas di bagian dada yang dapat menyebar hingga bagian leher

4. Muncul rasa sakit yang teramat dalam di bagian dada

5. Adanya cairan yang tiba-tiba naik dari bagian perut ke mulut yang menimbulkan perasaan kurang enak

6. Timbulnya berbagai masalahan kesehatan seperti asma hingga batuk kronis

7. Penyakit GERD ini juga ditandai dengan munculnya suara serak karena terjadinya peradangan pada tenggorokan

 

Cara Menangani Penyakit GERD

 

Setelah mengetahui sedikit banyak mengenai penyakit GERD, tentunya Anda dapat menyimpulkan bahwa GERD bukanlah hal sepele yang patut diabaikan. Sebab, penyakit ini bisa menjadi permasalahan lain yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit lain hingga beberapa kasus ada yang meninggal seperti halnya dr. Ryan Thamrin. Oleh karena itu, pastikan Anda segera melakukan pengobatan yang nantinya pihak praktisi kesehatan akan memberikan beberapa opsi berikut ini.


1. Prosedur endoskopi


Ketika penyakit GERD yang Anda alami sangat menyiksa, maka pihak kesehatan akan melakukan prosedur endoskopi. Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan sebuah tabung yang sangat fleksibel melalui kerongkongan dengan kamera pada ujungnya. Melalui endoskopi, maka akan diperoleh sampel jaringan yang akan dianalisa lebih lanjut untuk ditemukan penyebab pasti terjadinya GERD.


2. Esophageal manometry


Hampir sama dengan prosedur endoskopi, untuk esophageal manometry ini juga menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi penyakit GERD. Dengan memasukkan monitor pada bagian kerongkongan, nantinya Anda akan mendapatkan informasi kapan GERD tersebut muncul sehingga bisa ditindaklanjuti dengan segera.


3. Tes pencitraan


Tes pencitraan juga menjadi solusi untuk menindaklanjuti penyakit GERD. Tes ini akan memanfaatkan keberadaan sinar x ray. Dengan cara ini, maka didapatkan sebuah gambaran secara menyeluruh mengenai kondisi nyata dari kerongkongan, usus hingga lambung. Dengan berpatokan pada hal ini, dokter bisa menyimpulkan lebih akurat dan memberikan tindak lanjut.

 

Selain menjalani beberapa metode pengobatan di atas, tindakan lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan untuk masalah asam lambung. Dengan demikian, Anda dapat menjalani aktivitas sebagaimana mestinya.

 

Pencegahan Penyakit GERD

 

Berikut ini adalah gaya hidup sehat dan pengobatan rumahan yang dapat Anda terapkan agar terhindar dari penyakit atau gejala GERD :


1. Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, dan tentunya makanan tersebut harus ramah di lambung.

2. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran.

3. Hindari konsumsi kafein, makanan asam, pedas, dan berlemak tinggi.

4. Makan dalam porsi sedikit tapi lebih sering dan teratur, alih-alih makan dengan porsi besar dan membiarkan perut kosong dalam waktu yang lama.

5. Jangan langsung tidur atau berbaring setelah makan, setidaknya beri jeda selama 2 sampai 3 jam.

6. Jika tidur, sebaiknya buat posisi kepala lebih tinggi dengan menggunakan bantal yang ditumpuk. Pasalnya, posisi kepala yang lebih tinggi daripada tubuh dapat membantu meredakan nyeri dada akibat asam lambung naik.

7. Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol.

8. Hindari konsumsi beberapa jenis obat, seperti aspirin, sebab dapat memperburuk gejala yang muncul.

9. Belajar mengendalikan stres, sebab stres juga dapat membuat asam lambung naik.


https://kapsulmetama.com/obat-herbal-maag/




Asam urat merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan terjadinya peradangn pada sendi, sehingga menyebabkan rasa tertekan, nyeri, dan ruam merah pada sendi. Pengidap asam urat memiliki kadar asam urat yang cukup tinggi di dalam darahnya. Salah satu penyebab asam urat tinggi adalah akibat mengonsumsi makanan tinggi purin. Oleh sebab itu, perubahan pola makan atau diet sehat asam urat dapat membantu mencegah penyebaran asam urat du dalam tubuh.

 

Jika kadar asam urat di dalam tubuh terkendali, maka dapat membantu meringankan atau mencegah gejala asam urat yang mengganggu. Salah satu cara untuk mengendalikan atau menurunkan asam uratadalah dengan mengonsumsi makanan yang dianjurkan untuk penderita asam urat, serta menghindari makanan yang menjadi pantangannya.

 

Anjuran Makanan untuk Penderita Asam Urat

 

Diet sehat asam uratmungkin akan mengurangi makanan yang Anda sukai. Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab masih banyak makanan rendah purin yang lezat dan dapat dinikmati. Berikut ini tips anjuran makan untuk penderita asam urat ataupun untuk Anda yang ingin mencegah kondisi tersebut.

 

1. Batasi asupan purin

 

Penumpukan asam urat di dalam tubuh dapat menyebabkan pembengkakan pada sendi, sehingga diet sehat asam urat harus bebas purin. Namun, perlu Anda ketahui bahwa hampir semua bahan makanan sumber protein memiliki kandungan nucleoprotein, sehingga hal ini hampir tidak mungkin untuk dilakukan. Oleh sebab itu, hal yang harus dilakukan oleh penderita asam urat adalah membatasu asupan purin menjadi 100 - 150 mg purin per hari. Sementara itu, diet normal biasanya membatasi asupan purin sebanyak 600 - 1000 mg per hari.

 

2. Penuhi kebutuhan karbohidrat

 

Pada dasarnya, karbohidrat merupakan sumber energi untama bagi tubuh, termasuk untuk penderita asam urat. Oleh sebab itu, karbohidrat yang harus dipenuhi olhe penderita asam urat cenderung dalam jumlah yang tinggi, yaitu sekitar 65 - 75 persen dari total jumlah kalori yang didapatkan tiap hari. Sementara asupan kalori yang terlalu sedikit juga tidak terlalu baik, karena dapat meningkatkan kadar asam urat.

 

Usahakan untuk mengonsumsi makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, singkong, kentang, roti gandum, dan ubi, sebab juga dapat meningkatkan peneluaran asam urat melalui urine. Konsumsi karbohidrat kompleks setidaknya 100 gram dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Sebaiknya juga hindari jenis karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti  gula, permen, sirup, arumanis, dan lain sebagainya, karena dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

 

3. Perhatikan asupan protein

 

Penderita asam urat juga perlu memerhatikan asupan protein. Pasalnya, protein yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah tinggi, seperti limpa, paru, ginjal, hari, dan otak, tidak dianjurkan untuk penderita asam urat. Sementara itu, asupan protein yang dianjurkan untuk penderita asam urat adalah sebesar 50 s/d 70 gram per hari atau sekitar 0,8 s/d 1 gram per kg berat badan per hari. Sumber protein yang dianjurkan pun adalah protein nabati.

 

4. Konsumsi makanan rendah lemak

 

Bagi Anda yang memiliki gangguan asam urat sebaiknya juga mengonsumsi makanan yang rendah lemak. Hal ini disebabkan karena lemak dapat menghambat eksresi asam urat melalui urine. Hindarilah makanan yang digoreng, makanan bersantan, margarine atau mentega, karena dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Penderita asam urat sebaiknya mengonsumsi lemak sebanyak 15 persen dari total kalori.

5. Perbanyak asupan cairan

 

Memperbanyak asupan cairan juga dapat membantu mengurangi asam urat melalui urine. Maka dari itu, sebaiknya Anda menghabiskan setidaknya 2,5 liter atau setara dengan 10 gelas air per hari. Air minum ini tentunya tidak harus Anda minum dalam bentuk air putih, tetapi juga bisa berupa air teh, kopi, hingga buah-buahan segar yang memiliki banyak kandungan air. Buah-buahan yang mengandung air tinggi dan baik untuk penderita asam urat antara lain adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing, dan jambu air. Sementara iru, hindari konsumsi durian dan alpukat karena memiliki kandungan lemak yang tinggi.

 

6. Perhatikan pH makanan

 

Perlu Anda ketahui juga bahwa penderita gangguan asam urat memiliki kadar asam darah yang tinggi, yakni pH urine di bawah 6,3. kondisi ini tentunya sangat berpotensi untuk meningkatkan perkembangan peradangan. Tingakt keasaman ini dapat diturunkan dengan mengurangi asupan makanan yang mengandung pH asam dan meningkatkan pH alkali. Makanan dengan pH asam antara lain adalah gula, alkohol,kopi, cuka, daging, dan produk olahan susu. Sementara itu makanan dengan pH alkali di antaranya adalah sayuran hijau, gandum, tanaman lidah buaya.

 

7. Penuhi kebutuhan serat

 

Memenuhi kebutuhan serat juga menjadi salah satu hal penting untuk Anda yang mengalami gangguan asam urat. Kebutuhan serat yang dianjurkan untuk penderita asam urat asalah sekitar 20 sampai 30 gram per hari. Pasalnya, serat yang cukup dapat membantu mempercepat proses pembuangan sebelum sisa makanan berubah menjadi zat tosik yang merugikan tubuh. Anda dapat memperoleh asupan serat dari buah-buahan segar dan sayuran.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai pola diet sehat untuk penderita asam urat. Semoga apa yang kami sampaikna di atas dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : Jangan Mudah Percaya! Inilah 7 Mitos Seputar Asam Urat

 

https://rheumapas.com/obat-asam-urat-akut/


Mendengar penyakit tumor otak, tentunya cukup membuat kita semua merinding, mengingat otak merupakan organ vital yang sangat penting bagi manusia. Oleh sebab itu, penyakit ini harus segara diatasi sebelum menjadi fatal. Selain perawatan medis, Anda juga dapat mengimbanginya dengan pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tanaman obat untuk tumor otak.

 

Sebelumnya, perlu Anda ketahui bahwa tumor otak adalah suatu penyakit yang timbul akibat adanya pertumbuhan jaringan abnormal di otak. Ada dua jenis tumor otak, yaitu tumorotak jinak dan tumor otak ganas.

 

Perlu Anda ketahui, bahwa munculnya tumor di otak bisa jadi berasal dari jaringan otak itu sendiri, yang mana kondisi ini disebut dengan tumor otak primer. Selain itu, tumor otak juga dapat berasal dari kanker pada organ lain yang menyebar ke otak, di mana kondisi ini disebut dengan tumor otak sekunder.

 

Tumor otak dibagi menjadi 4 tingkatan yang dikelompokan berdasarkan perilaku tumor tersebut. Dalam hal ini, jika dinilai dari kecepatan pertumbuhan dan cara penyebarannya, untuk tingkat 1 dan 2 tumor otak tergolong jinak dan tidak berpotensi menjadi ganas atau kanker. Sementara itu, pada tingkat 3 dan 4 tumor biasanya berpotensi menjadi kanker. Maka dari itu, kondisi ini juga sering disebut sebagai tumor otak ganas atau kanker otak.

 

Penyebab Tumor Otak

 

Secara umum, penyebab utama tumbuhnya tumor otak adalah akibat adanya perubahan atau mutasi genetik di dalam sel otak. Namun sayang sekali penyebab perubahan atau mutasi genetik tersebut masih belum diketahui penyebabnya. Meski demikian, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tumor otak. Diantaranya adalah faktor usia, faktor genetik (keturunan), serta pernah menjalani radioterapi.

 

Gejala Tumor Otak

 

Sebenarnya, gejala tumor otak berbeda-beda pada tiap pengidapnya. Jika tumor otak berukuran kecil, maka cenderung tidak mennimbulkan gejala apapun. Sementara itu, gejala yang dikeluhkan pengidap dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Diantaranya adalah ukuran dan lokasi tumor, serta kecepatan pertumbuhannya. Tumor otak yang tumbuuh secara perlahan jga cenderung tidak menimbulkan gejala apapun.

 

Seiring berjalannya waktu dan perubahan ukuran tumor, tumor yang ada juga dapat memberi tekanan pada otak, sehingga menimbulkan gejala. Gejala yang paling umum adalah sakit kepala atau kejang-kejang. Selain itu, tumor otak yang berada pada lokasi tertentu juga memiliki risiko menyebabkan masalah pada sistem kinerja otak. Dalam hal ini, otak tidak dapat berfungsi dengan baik, sebagaimana mestinya.

 

Dalam beberapa kasus, munculnya tumor otak juga dapat menimbulkan gejala gangguan pada ingatan, gangguan pada panca indra, tubuh mati rasa, hingga terjadinya kelumpuhan pada otot wajah.

 

Diagnosis Tumor Otak

 

Dalam mendiagnosis tumor otak, biasanya dokter akan mengawali dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik berdasarkan keluhan yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan saraf, seperti pemeriksaan kekuatan otak, penglihatan atau pendengaran, hingga saraf wajah.

 

Setelah itu, dokter akan melanjutkan pada pemeriksaan penunjang guna melihat ada tidaknya tumor di dalam otak. Pemeriksaan penunjang tersebut bisa berupa CT scan, PET scna, atau MRI.

 

Pengobatan Tumor Otak

 

Seseorang yang didiagnosis mengalami tumor otak harus segera melakukan pengobatan. Sebab, semakin cepat penyakit tumor otak ditangani, maka semakin mudah penanganannya. Sementara itu, apabila tidak segera ditangani, maka kondisi ini bisa bertambah parah. Dalam kebanyakan kasus, tumor otak tidak menyebar dan hanya diam di suatu tempat saja. Meski demikian, tumor otah juga dapat memberikan tekanan dan merusak area di sekitanya.

 

Sementara itu, metode pengobatan tumor otak sendiri tergantu pada berbagai macam hal, mulai dari jenis, ukuran, dan lokasi tumor tersebut.

 

Untuk prosedur operasi pengangkatan tumor yang dilakukan pada tumor otak jinak, umumnya berhasi ditangani dan tumor pun tidak muncul kembali. Kondisi ini juga tidak menyebabkan masalah berkelanjutan di kemudian hari.

 

Sementara itu, pada jenis tumor otak giloma stadium 2. Umumnya tumor sering tumbuh kembali meski telah menjalani pengobatan atau operasi pengangkatan. Tak hanya itu, jenis tumor otak ini juga memiliki potensi untuk menjadi ganas. Bahkan, penyebarannya dan pertumbuhannya pun cenderung lebih cepat. Biasanya, dokter juga akan menyarankan beberapa jenis terapi untuk membantu proses pemulihan tumor otak, seperti kemoterapi dan terapi radiasi (radioterapi).

 

Tanaman Obat Tumor Otak

 

Berikut adalah beberapa tanaman herbal yang dapat Anda manfaatkan sebagai obat tumor otak, yaitu :

 

1. Indigofera

 

Tanaman indigofera dikenal memiliki kandungan senyawa yang bernama indirubin, yakni senyawa yang sering dijadikan sebagai bahan aktif dalam pengobatan tradisional Cina. Bahkan, kandungan yang terdapat dalam tanaman indigofera dapat memblokir penyebaran jenis tumor ganas ke area lain di otak.

 

2. Kunyit

 

Kunyit adalah salah satu tanaman herbal yang rasanya selalu masuk sebagai daftar tanaman obat berkhasiat yang dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Kandungan kurkumin yang ada pada kunyit dapat menjadi salah satu bahan alami yang dapat sigunakan untuk membantu pengobatan tumor otak

 

3. Boswellia

 

Boswellia merupakan tanaman herbal yang biasanya dijadikan sebagai obat penyakit sendi. Namun, ternyata tanaman yang satu ini juga dapat membantu mengobati tumor otak ganas atau kanker otak. Hal ini disebabkan karena tanaman ini dapat membantu mengurangi pembengkakan di otak pada penderita glioblastoma (kanker ganas di otak) yang merupakan efek samping dari pengobatan kemoterapi dan radioterapi.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai tumor otak dan berbagai tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mengatasi penyakit tersebut. Semoga apa yang telah kami sampaikan di atas dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : Obat Kanker Tanpa Operasi

 

https://lingshenyao.id/harga-obat-kanker/