Penyakit GERD : Penyebab, Gejala, dan Pencegahan from Ling Shen Yao's blog


Gastroesophageal reflux disease atau penyakit GERD adalah gangguan pada sistem pencernaan yang ditandai oleh refluks asam lambung berlulang dalam jangka panjang. Refluks asam lambung sendiri merupaka suatu kondisi yang terjadi ketika cairan asam lambung bocor dan mengalir naik kemlbali ke kerongkongan (esofagus), sehingga dapat menimbulkan gejala yang cukup parah. Lantas, apa saja gejala GERD parah? Simak ulasan berikut.

 

Pada dasarnya, cairan asam lambung yang naik kembali esofagus dapat mengikis dan mengiritasi dinding lapisan kerongkongan. Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya rasa nyeri dan sensasi panas di ulu hati dan tenggorokan, atau yang disebut juga dengan heartburn, serta membuat mulut menjadi terasa pahit.

 

Perlu Anda pahami, bahwa pada dasarnya semua orang memproduksi cairan asam di dalam lambung mereka, Namun, ada kalanya cairan asam lambung tersebut diproduksi lebih banyak dari biasanya pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat setelah makan untuk melancarkan proses pencernaan. Meningkatnya kadan asam lambung dalam kondisi ini masih tergolong normal dan dapat menurun dengan sendirinya.

 

Namun, meningkatnya produksi asam lambung di dalam tubuh juga dapat menjadi gejala adanya gangguan pada sistem pencernaan jika terjadi secara berulang-ulang.

 

Penyakit GERD sendiri sebenarnya merupakan jenis gangguan pencernaan yang bisa dibilang lumrah dan dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Meski begitu, ada beberapa hal yang membuat risiko seseorang mengalami GERD lebih tinggi, di antaranya adalah faktor kehamilan, kegemukan (obesitas), perokok aktif, sering mengonsumsi alkohol, dan mengalami gangguan jaringan ikat (scleroderma).

 

Penyebab Penyakit GERD

 

Seperti yang telah Anda ketahui, penyebab GERD adalah akibat meningkatnya kadar asam lambung di dalam tubuh. Dalam kondisi ini, cairan asam lambung tersebut naik kembali ke kerongkongan.

 

Penyebab GERD dapat terjadi ketika katup kerongkongan bagian bawah (sfringter) menjadi lemah karena meningkatnya asam lambung. Sfringter kerongkongan merupakan otot di bagian bawah kerongkongan yang menjadi pemisah antara lambung dan bagian tersebut.

 

Normalnyal, sfringter seharusnya berada dalam kondisi tertutup, sehingga dapat mencegah cairan asam lambung agar naik kembali ke kerongkongan. Katup ini baru akan terbuka ketika makanan di mulut akan masuk ke dalam perut. Setelah itu, katup kerongkongan akan tertutup kembali.

 

Namun, dalam kasus GERD, yang terjadi justru tidak seperti itu. Katup tersebut malah menjadi melemah, sehingga bisa terbuka dengan mudah meski sedang tidak ada makanan yang masuk.

 

Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan cairan asam pada lambung naik ke kerongkongan. Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus, maka lapisan dapat menyebabkan iritasi hingga peradangan pada kerongkongan.

 

Gejala Penyakit GERD

 

Berikut ini adalah beberapa gejala GERD yang cukup mengganggu dan perlu diwaspadai :

 

1. Nyeri di ulu hati

 

Gejala utama GERD yang paling sering terjadi adalah nyeri pada ulu hati yang menjalar hingga kerongkongan. Nyeri pada ulu hati ini juga bisa terasa seperti terbakar, sehingga disebut dengan heartburn. Gejala yang satu ini pun bisa berlangsung lama, yakni sekitar dua hingga tiga jam.

 

2. Nyeri setelah makan

 

Penderita GERD biasanya merasakan nyeri dada yang cukup berat setelah makan. Kondisi ini terjadi akibat mengonsumsi makananyang masuk dan memicu pengeluaran asam lambung.

 

Maka dari itu, sebaiknya hindari makan dalam jumlah yang besar da hindari juga langsung tidur atau berbaring setelah makan. Selain itu, hindari makanan menurunkan kekuatan katup esofagus dan memicu asam lambung naik, seperti kopi, cokklat, makanan asam, pedas, dan makanan berlemak.

 

3. Rasa pahit di mulut

 

GERD juga dapat menyebabkan mulut penderitanya terasa asam atau pahit. Hal ini tentunya terjadi karena asam lambung yang naik ke kerongkongan. Kondisi ini biasanya terjadi di pagi hari saat bangun tidur. Beberapa orang juga merasakan adanya sensasi asam di ujung lidah.

 

4. Susah menelan

 

Terjadinya peradangan pada sepanjang esofagus karena asam lambung dapat menyebabkan penderita GERD kesulitan menelan. Dalam kondisi yang sangat parah, dapat terjadi jaringan parut pada esofagus. Hal ini tentunya dapat menyebabkan kesulitan menelan makanan dan sensasi makanan yang terganjal di tengah esofagus.

 

5. Mual

 

Timbulnya rasa mual dan ingin muntah juga menjadi gejala GERD yang selanjutnya. Oleh sebab itu, hindari konsumsi makanan berminyak dan mengandung lemak tinggi. Hindari juga mengonsumsi minuman yang mengandung gas, seperti soda, agar asam lambung tidak semakin naik.

 

6. Suara serak

 

Asam lambung naik ke kerongkongan dalam jangka panjang menyebabkan penderita GERD mengalami suara serak. Hal ini terjadi akibat iritasi yang juga terjadi pada tenggorokan dan pita suara.

 

7. Radang tenggorokan

 

Asam lambung naik ke kerongkongan dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan, sehingga orang yang menderita GERD akan mengalami keluhan seperti batuk kering dan nyeri tenggorokan yang tak kunjung membaik.

 

8. Bau mulut tidak sedap

 

Bau napas dan bau mulut juga bisa jadi gejala penyakit GERD. Hal ini disebabkan karena naiknya asam lambung ke daerah mulut, yang makan dapat membuat bau mulut tidak sedap. Namun, bau mulut juga bisa jadi akibat gigi berlubang alih-alih GERD.

 

Cara Agar Terhindar dari Penyakit GERD

 

Berikut ini adalah gaya hidup sehat dan pengobatan rumahan yang dapat Anda terapkan agar terhindar dari penyakit atau gejala GERD :

 

Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, dan tentunya makanan tersebut harus ramah di lambung.

Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran.

Hindari konsumsi kafein, makanan asam, pedas, dan berlemak tinggi.

Makan dalam porsi sedikit tapi lebih sering dan teratur, alih-alih makan dengan porsi besar dan membiarkan perut kosong dalam waktu yang lama.

Jangan langsung tidur atau berbaring setelah makan, setidaknya beri jeda selama 2 sampai 3 jam.

Jika tidur, sebaiknya buat posisi kepala lebih tinggi dengan menggunakan bantal yang ditumpuk. Pasalnya, posisi kepala yang lebih tinggi daripada tubuh dapat membantu meredakan nyeri dada akibat asam lambung naik.

Konsumsi obat yang dianjurkan atau diresepkan oleh dokter.

Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol.

Hindari konsumsi beberapa jenis obat, seperti aspirin, sebab dapat memperburuk gejala yang muncul.

Belajar mengendalikan stres, sebab stres juga dapat membuat asam lambung naik.

 

Baca Juga : Bagaimana Mengatasi Gejala Asam Lambung Naik

 

https://kapsulmetama.com/tanaman-herbal-maag/

 


Previous post     
     Next post
     Blog home

The Wall

No comments
You need to sign in to comment