User blogs

Tag search results for: "tips kesehatan"


Apa itu Kista ?

Kista yaitu sebuah penyakit yang bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, namun kista biasanya menyerang pada wanita dan tumbuh pada organ reproduksi. Kista ini berbentuk seperti kantung yang isinya bisa cairan, gas, atau bahan semi padat. Kista bisa tumbuh besar dan walaupun tergolong tumor jinak, jika tidak ditangani secepatnya bisa berbahaya bagi kesehatan dan bisa berubah menjadi kanker karena pada beberapa kasus ditemukan sel kanker pada kista.

Gejala utama kista adalah benjolan yang tumbuh pada bagian tubuh tertentu, yang letaknya tergantung kepada jenis kista yang dialami. Benjolan dapat tumbuh di wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.

Ukuran benjolan sangat bervariasi, dan dapat disertai sejumlah gejala berikut:

  • Kemerahan di kulit sekitar area kista.
  • Keluar darah atau nanah berbau tidak sedap dari benjolan.
  • Infeksi yang memicu nyeri pada kista.
  • Kaku atau kesemutan, terutama pada bagian tubuh yang ditumbuhi kista.
  • Mual dan muntah.
  • Demam.
  • Pusing.

Diagnosis Kista

Dokter dapat mendiagnosis kista dengan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan. Namun untuk memastikannya, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Uji pencitraan. Dokter dapat menjalankan USG, CT scan, atau MRI, terutama bila benjolan tidak terlihat langsung (misalnya kista ovarium). Uji pencitraan dilakukan untuk melihat isi benjolan, dan apakah benjolan bersifat kanker.
  • Biopsi. Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan kista, untuk diteliti di laboratorium. Biopsi akan membantu dokter menentukan apakah kista bersifat kanker.

Pengobatan Kista

Kista dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Pasien dapat mempercepat proses penyembuhan dengan mengompres kista menggunakan kompres hangat. Jangan mencoba memecahkan kista, karena dapat menyebabkan infeksi.

Bila kista tidak hilang, kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Dokter dapat menghilangkan kista dengan beberapa metode berikut:

  • Menyuntikkan kortikosteroid, guna mengurangi radang di kista.
  • Menusuk kista dengan jarum dan melakukan penyedotan (aspirasi) cairan dalam kista.
  • Mengangkat kista melalui operasi, bila aspirasi tidak berhasil.

Baca juga : Obat Kista Tanpa Operasi

Pencegahan Kista

Meskipun pada umumnya kista tidak dapat dicegah, namun beberapa jenis kista dapat dihindari. Sebagai contoh, wanita dengan kista ovarium dapat mencegah terbentuknya kista baru dengan minum pil KB. Kalazion dapat dicegah dengan membersihkan kelopak mata menggunakan pembersih yang lembut. Sedangkan kista pilonidal bisa dicegah dengan menjaga kulit tetap kering dan bersih, serta tidak duduk terlalu lama.

Jenis – Jenis Kista

Penyakit kista ini banyak sekali macamnya dan isinya pun bisa berbeda-beda. Berikut ini macam-macam penyakit kista.

1. Kista Ovarium.

Yaitu kista yang tumbuh di ovarium atau indung telur wanita.

2. Kista Evidermoid.

Kista ini tumbuh di bawah kulit, bisa di wajah, leher, punggung dan alat vital.

3. Kista Payudara.

Kista ini tumbuh di payudara, jika kista membesar akan sangat terasa menyakitkan.

4. Kista Dermoid.

Kista ini bisa tumbuh di bawah kulit dan bisa tumbuh di organ tubuh lainnya seperti pada otak, tulang belakang, rongga perut, dan di dalam hidung. Isinyapun bisa berupa cairan, rambut, gigi, kelenjar, dan jaringan saraf.

5. Kista Ganglion.

Benjolan yang tumbuh pada persendian, biasanya tumbuh pada pergelangan tangan.

6. Kista Baker.

Kista yang menimbulkan benjolan di belakang lutut, bisa mengakibatkan bengkak dan rasa nyeri.

7. Kista Bartholin.

Tumbuhnya benjolan pada salah satu kelenjar di sisi vagina ataupun keduanya.

8. Kista Ginjal.

Kista yang tumbuh di dalam ginjal. Ketika masih kecil kista tidak berasa sama sekali, namun ketika pertumbuhannya membesar, maka akan menimbulkan gejala seperti demam, sering buang aing kecil, dan terdapat darah di dalam urine.

Bentuk Kista Yang Hancur

 Setelah mengetahui macam-macam kista di atas dan kamu telah melakukan upaya untuk penyembuhan. Langkah selanjutnya kamu harus mengetahui apakah sudah sembuh atau belum. Nah, untuk mengetahui apakah kista sudah sembuh, hilang, luruh atau musnah, kamu bisa perhatikan ke 6 tanda di bawah ini.

1. Benjolan sudah tidak lagi terasa.

Semua kista memang menimbulkan benjolan, baik itu pada kulit, kemaluan, payudara maupun pada ovarium. Bila kista tumbuh dikulit, saya rasa kamu akan gampang sekali merasakan benjolannya, namun jika kista tumbuh di organ dalam seperti oarium, pasti akan sulit untuk merasakannya.

Caranya cukup mudah, anggap saja kamu terkena kista ovarium, setidaknya kamu merasakan gejala walaupun sedikit, bila benjolan membesar pasti gejalanya akan bertambah, dan bila berkurang berarti kista sudah mengecil atau bahkan hilang.

 

2. Rasa nyeri hilang.

Semua jenis kista pastinya akan menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri biasanya akan terasa ketika tersentuh atau tertekan. Jadi bila kamu misalnya menderita kista di kulit yang awalnya jika tersentuh akan nyeri dan kemudian rasa nyeri itu tidak ada, berarti penyakit kista sudah hilang.

3. Haid kembali lancar.

Jika kamu terkena kista ovarium, gejala yang akan dirasa salah satunya yaitu adanya gangguan pada haid. Baik itu siklus haid yang tidak lancar ataupun darah yang dihasilkan tidak seperti biasanya (bisa banyak atau sedikit). Bila kista sudah hilang, maka masalah haid pun akan kembali normal.

4. BAB dan BAK normal kembali.

Perlu kamu ketuhui jika Buang Air Besar (BAB) tidak lancar disebabkan karena usus atau saluran cerna yang tertekan oleh kista yang membesar. Akibatnya saluran cerna bisa terhambat, sehingga penderita akan sulit untuk BAB.

Sedangkan, masalah ketika Buang Air Kecil (BAK), kista yang membesar bisa menekan kandung kemih. Akibatnya kandung kemih akan terasa penuh, padahal sebetulnya belum (bukan tersisi karena urin, tapi karena benjolan). Jadi penderita akan terus-terusan untuk selalu buang air kecil. Gejala ini terjadi pada seseorang yang terkena kista ovarium dan endometrium. Jika BAB dan BAK kamu sudah kembali normal, berarti kista yang diderita sudah luruh.

5. Bisa hamil.

Walapun banyak sekali faktor yang menyebabkan wanita sulit hamil, tapi jika itu karena kista, pasti siklus haid juga tidak akan lancar. Pada penderita kista ovarium, salah satu gejala yang benar-benar berpengaruh besar yaitu kesulitan untuk hamil. Jika kamu menderita kista ovarium dan lama-kelamaan bisa hamil, berarti kista yang diderita sudah hilang.

Nah, itulah tanda-tandanya. Dari kelima tanda di atas bisa disimpulkan bahwa benjolan kista sudah mengecil dan bisa dikatakan kista sudah atau akan hilang.

Bagaimana, cukup mudah bukan untuk mengetahuinya.

Baca juga :

·         Tips Agar Cepat Hamil Walaupun Ada Kista

·         Tips Terbaik Untuk Mencegah Kista


Apa itu kanker rahim?

Kanker rahim merupakan salah satu jenis penyakit yang berkembang dalam lapisan rahim. Rahim juga merupakan organ kosong menyerupai buah pir yang terletak di antara kandung kemih dan juga rektum pada tubuh wanita.

Rahim adalah tempat di mana janin tumbuh serta berkembang selama masa kehamilan. Dinding dari rahim disebut endometrium. Pada bagian bawah rahim, terdapat organ yang menghubungkan dengan vagina, yaitu serviks atau leher rahim.

Kanker rahim terdiri dari pada beberapa jenis, dan salah satunya yang paling sering terjadi berawal di endometrium atau dinding rahim. Kondisi ini dinamakan dengan kanker endometrium.

Penyakit ini umumnya muncul akan setelah masa menopause. Gejala yang paling sering muncul ialah pendarahan dari vagina dan nyeri di panggul, meskipun telah melewati masa menopause.

Gejala kanker Rahim?

Tanda-tanda dan gejala kanker rahim terkadang tidak dirasakan beberapa pasien. Namun, gejala yang paling sering terjadi merupakan pendarahan tidak wajar dari vagina, terlebih lagi ketika penderita telah melewati masa menopause.

Berikut merupakan gejala-gejala awal dari penyakit ini yang umum seringkali ditemukan:

  • Pendarahan ketika setelah menopause
  • Pendarahan yang terlalu banyak
  • Pendarahan terjadi di antara siklus menstruasi
  • Keluar cairan yang berwarna dan berbau tidak sedap dari vagina
  • Nyeri perut yang sering muncul
  • Rahim terasa membesar, hingga teraba pada area panggul
  • Sakit panggul

Pendarahan pada vagina umumnya belum tentu menandakan Anda menderita penyakit ini. Gejala pendarahan juga bisa ditemukan pada masalah kesehatan lain, contohnya seperti endometriosis dan fibroid.

Namun, jika pendarahan disertai dengan beberapa gejala seperti di atas, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan juga gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai sebuah gejala tertentu, segeralah untuk konsultasikan dengan dokter Anda.

Apa penyebab kanker rahim?

Kemunculan kanker rahim berawal dari mutasi gen yang terjadi pada lapisan sel rahim. Mutasi gen ini akan menyebabkan sel-sel tubuh yang sehat mengalami kerusakan.

Sel-sel tubuh yang normal lalu akan membelah diri dan tumbuh pada kecepatan yang wajar, kemudian mati dan digantikan dengan sel-sel yang baru. Namun, apabila sel-sel tersebut mulai bermutasi dan rusak, perkembangannya menjadi tidak terkendali dan terus hidup.

Sel-sel yang rusak ini lalu menumpuk dan membentuk jaringan tumor. Bahkan, sel-sel tersebut bisa menyebar ke jaringan sekitarnya dan organ-organ tubuh lainnya. Proses ini disebut dengan metastasis.

Hingga saat ini, penyebab mutasinya  sel-sel tubuh manusia masih belum diketahui dengan  pasti. Namun, para ahli telah menemukan beberapa faktor risiko yang memicu terjadinya mutasi pada sel-sel tubuh, salah satunya merupakan obesitas dan ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis kanker rahim?

Ketika Anda merasakan tanda-tanda dan juga gejala, segera periksakan diri Anda ke dokter meskipun Anda belum yakin mengenai apakah Anda menderita kanker rahim. Diagnosis yang dilakukan sejak dini bisa meningkatkan efektivitas pengobatan.

Hal pertama yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit ini merupakan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Dokter akan menanyakan gejala-gejala yang Anda rasakan, mengenai riwayat penyakit Anda, serta riwayat penyakit anggota keluarga.

Setelah itu, dokter lalu akan memeriksa pada bagian panggul Anda untuk mengecek adanya ketidakwajaran. Ketika dokter menduga adanya masalah dengan rahim Anda, beberapa tes lanjutan yang juga akan direkomendasikan. Berikut merupakan jenis-jenis tes tersebut:

1. Tes USG transvaginal

Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan alat pada vagina untuk memancarkan gelombang suara. Dengan alat tersebut, dokter bisa melihat gambaran langsung dari rahim Anda.

2. Histeroskopi

Pada tes ini, dokter memasukkan tabung kecil yang bernama histeroskop ke dalam vagina Anda. Lensa yang terdapat pada histeroskop akan menunjukkan bagian dalam rahim Anda secara detail.

3. Biopsi rahim

Pada teknik biopsi, lalu dokter akan mengambil sampel jaringan rahim dan memeriksa apakah sel tersebut termasuk pada kanker atau bukan.

4. Tes penentuan stadium kanker

Kanker rahim bisa menyebar ke kandung kemih, rektum, dan organ lain. Dokter harus melakukan tes lain untuk menentukan stadium kanker. Tes ini bisa berupa tes Pap, MRI (magnetic resonance), CT scan (computerized tomography), USG, dan kuret rahim.

Baca juga : Mengenal Jenis Penyakit Kanker Stadium 4

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk kanker rahim?

Jenis pengobatan yang diberikan tergantung pada letak sel kanker, stadiumnya, tipe sel kanker, serta kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.

Penanganan utama yang diberikan bertujuan untuk mengobati kanker merupakan operasi, radioterapi, kemoterapi, dan terapi hormon. Berikut merupakan penjelasannya.

1. Operasi

Prosedur operasi atau bedah adalah pilihan utama pengobatan kanker rahim. Tergantung dari pada bagian rahim mana yang diangkat, operasi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Histerektomi (pengangkatan rahim)
  • Bilateral salpingo-oophorectomy (pengangkatan rahim, tuba falopi, dan juga kedua ovarium)
  • Diseksi kelenjar limfa (pengangkatan rahim serta kelenjar limfa di sekitarnya)
2. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan pengobatan yang diberikan dengan jarum suntik atau pil untuk diminum. Tujuan dari pengobatan ini merupakan menghentikan perkembangan sel-sel kanker untuk membunuhnya.

Beberapa jenis obat kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk menangani kanker rahim merupakan paclitaxel, carboplatin, dan docetaxel.

3. Terapi radiasi (radioterapi)

Terapi ini menggunakan radiasi yang berkekuatan tinggi untuk membunuh sel-sel kanker dalam tubuh. Terapi radiasi bisa dilakukan dengan dua cara:

  • Radioterapi internal (brakiterapi), dengan memasukkan zat radioaktif masuk ke dalam tubuh.
  • Radioterapi eksternal, dengan menggunakan mesin yang memancarkan cahaya radiasi ke tubuh.

Berikut ini merupakan hal-hal yang bisa membantu Anda menghadapi kanker rahim:

  • Bertemu dengan dokter bedah dan spesialis tumor yang berpengalaman menanggani terapi kanker.
  • Menemukan orang-orang yang tepat dalam memberikan dukungan moral selama terapi, contohnya seperti keluarga, teman-teman, dan pasangan.
  • Tetap melakukan kontrol selama dan setelah terapi untuk memeriksa efek samping dan juga kekambuhan kanker.
  • Kembali ke aktivitas yang normal dan aktivitas seksual 4-8 minggu ketika setelah operasi.
  • Mengerti bahwa jika Anda belum pernah menopause, Anda tidak akan menstruasi lagi ketika setelah operasi.

Bila ada pertanyaan, maka konsultasikanlah dengan dokter mengenai solusi terbaik masalah Anda.

Bahaya Kanker Rahim

  • Kematian memang menjadi alasan yang utama dari penyakit ini. Sebagai salah satu faktor yang memang menjadi alasan yang paling menakutkan dari penyakit ini. Sebagai salah satu penyebab kematian kanker terbesar, penyakit ini sangat perlu diwaspadai.
  • Sel ini memungkinkan penderita untuk mendapat gejala dalam bagian tubuh yang lain. Cepatnya penyebaran ini memang sangat memungkinkan kanker ini bisa menyebabkan kanker lain yang tumbuh.

Oleh karenanya kanker rahim memang menjadi dasar mengapa Anda harus benar-benar dalam menjaga kesehatan Anda dengan baik.

Dengan berbagai macam hal yang menakutkan serta berbahaya yang sudah disinggung diatas, tentunya Anda akan merasa jauh lebih sehat dengan cara mengetahuinya.

Baca juga :

·         Cara Untuk Mencegah Penyakit Kanker

·         Jenis Pengobatan Untuk Kanker

 


Cara Mencegah Keputihan Yang Berbau

 

Keputihan merupakan kondisi ketika lendir atau cairan keluar pada vagina. Keputihan adalah cara alami tubuh bertujuaun untuk menjaga kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan. Ketika wanita sedang keputihan, cairan yang diproduksi kelenjar vagina dan juga leher rahim akan keluar dengan membawa sel yang mati dan bakteri, sehingga vagina bisa tetap terlindungi dari baklteri dan juga infeksi.

Keputihan yang normal terjadi pada wanita yang masih mengalami menstruasi. Ibu hamil mungkin juga lebih sering mengalami keputihan akibat karena adanya perubahan hormon. Ketika wanita sudah memasuki masa menopause, barulah keputihan ini akan menjadi berkurang.

Harap berhati-hati jika cairan keputihan ini terlihat mengalami perubahan warna, tekstur, dan bau. Kondisi ini bisa menjadi tanda keputihan yang tidak normal karena disebabkan infeksi atau kelainan pada organ area reproduksi wanita. Keputihan yang berciri seperti ini sering kali merupakan tanda atau salah satu ciri dari penyakit kelamin wanita.

Gejala Keputihan

Keputihan yang tergolong normal akan terlihat dari ciri cairan yang keluar dengan tanda seperti berikut:

  • Tidak memiliki warna atau berwarna putih.
  • Tidak juga berbau dan  tidak akan mengeluarkan bau yanmgmenyengat.
  • Meninggalkan bercak berwarna kekuningan di celana dalam.
  • Tesktur cairan keputihan bisa berubah tergantung dengan siklus menstruasi.

Untuk keputihan yang tidak normal bisa ditandai dengan:

  • Cairan keputihan yang berbeda warna, bau, atau tekstur dari biasanya.
  • Cairan keputihan yang keluar lebih banyak seperti dari biasanya.
  • Keluar darah ketika setelah berhubungan seksual atau di luar jadwal haid.

Keputihan yang abnormal ini bisa disertai dengan keluhan:

  • Gatal di area kewanitaan.
  • Nyeri pada panggul atau ketika buang air kecil.
  • Rasa terbakar di sekitar vagina.

Penyebab Keputihan

Keputihan yang dialami pada setiap wanita berbeda-beda, mulai dari jumlah cairan yang keluar pada warna hingga tekstur cairan. Keputihan normal terjadi setidaknya 6 bulan sebelum seorang wanita mengalami menstruasi pada saat pertama kalinya. Kondisi ini dipengaruhi karena perubahan hormon di dalam tubuh.

Selain disebabkan karena perubahan hormon, keputihan juga akan normal keluar ketika wanita mendapatkan rangsangan seksual, atau sedang menyusui, atau stres.

Sementara itu, keputihan yang tergolong tidak normal disebabkan karena terjadi infeksi, baik karena jamur, bakteri (chlamydia, gonore), atau bisa juga parasit. Selain infeksi, keputihan juga bisa menjadi tanda adanya kanker rahim atau leher rahim.

Bila keputihan yang dialami merupakan petanda adanya kanker rahim, maka mungkin dokter menganjurkan untuk  melakukan histerektomi atau bedah pengangkatan rahim.

Sebelum mengambil langkah ini, sebaiknya Anda tanyakan terlebih dahulu apa kelebihan serta kekurangan prosedur tersebut dengan dokter.

Ada beberapa faktor yang dapat membuat seorang wanita rentan untuk  mengalami infeksi vagina hingga menimbulkan keputihan, antara lain:

  • Konsumsi pil KB dan juga obat kortikosteroid.
  • Menderita penyakit diabetes.
  • Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom dan sering berganti pasangan.
  • Menurunnya sistem kekebalan tubuh, misalnya karena penyakit HIV.
  • Terdapat iritasi di area dalam atau sekitar vagina.
  • Menipisnya dinding vagina akibat menopause.
  • Terlalu sering membersihkan area kewanitaan menggunakan sabun atausemprotan air.
  • Menggunakan sabun atau losion yang mempunyai kandungan parfum atau pewangi.

Baca juga : Tips Untuk Mencegah Penyakit Kista

Diagnosis Keputihan

Untuk menentukan apakah keputihan yang di alami ini normal atau tidak normal, dokter biasanya dokter akan menanyakan gejala yang sudah dialami, siklus menstruasi, dan mengenai hubungan seksual. Selanjutnya, dokter baru akan melakukan pemeriksaan, terutama pemeriksaan pada area panggul untuk memeriksa kondisi pada organ reproduksi wanita, seperti vagina, serviks, dan rahim.

Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan dengan cairan dari keputihan itu sendiri. Perubahan warna ini terjadi pada cairan keputihan ini bisa menjadi petunjuk bagi dokter untuk menentukan asal dari penyebabnya. Berikut merupakan penjelasannya:

  • Cairan berwarna coklat disertai bercak darah. Keputihan ini disebabkan karena siklus menstruasi yang tidak teratur. Meskipuncukup  jarang terjadi, kondisi ini juga merupakan tanda dari kanker rahim atau leher rahim.
  • Cairan berwarna hijau atau kuning dan mengluarkan buih. Keputihan ini disebabkan karena penyakit trikomoniasis.
  • Cairan berwarna kelabu atau kuning. Keputihan ini bisa disebabkan karena penyakit gonore.
  • Cairan berwarna putih dan kental. Keputihan ini disebabkan karena infeksi jamur pada vagina.
  • Cairan berwarna putih, abu-abu, atau kuning, dan disertai bau amis. Keputihan ini disebabkan karena penyakit vaginosis bakterialis.
  • Cairan berwarna merah muda. Keputihan yang terjadi ketika setelah melahirkan.

Tanda keputihan yang tidak normal pdaa umumnya sudah bisa  terdeteksi pada pemeriksaan awal. Namun, dokter bisa menganjurkan pasien suapaya menjalani pemeriksaan tambahan agar lebih pasti, seperti:

  • Tes pH, untuk memeriksa tingkat keasaman pada lendir atau cairan dan mendeteksi tanda-tanda infeksi pada vagina.
  • Tes sampel cairan vagina, yaitu pemeriksaan laboratorium yang terhadap sampel cairan atau lendir keputihan bertujuan untuk mendeteksi keberadaan jamur, bakteri, atau parasit yang merupakan penyebab keputihan.
  • Tes infeksi menular seksual, untuk mendeteksi tanda atau gejala dari infeksi menular seksual, contohnya seperti gonore,chylamdia , dan trikomoniasis.
  • Pap smear, yaitu pemeriksaan terhadap jaringan serviks untuk mendeteksi kelainan yang terjadi yang ada pada jaringan serviks.

Pengobatan Keputihan

Keputihan yang tergolong normal tidak perlupenanganan medis secara khusus. Kondisi ini bisa ditangani dengan cara membersihkan area kewanitaan secara rutin untuk menghilangkan lendir atau cairan.

Sementara, cara untuk mengatasi keputihan yang tergolong abnormal dilakukan berdasarkan dari penyebab yang mendasari keputihan. Dokter lalu akan memberikan terapi obat untuk mengobati keputihan yang abnormal, seperti:

  • Obat antibiotik, seperti clindamycin, untuk menghilangkan bakteri yang merupakan penyebab keputihan. Antibiotik tersedia dalam bentuk pil atau krim oles.
  • Obat antijamur, contohnya seperti clotrimazole dan, miconazole, untuk mengatasi infeksi jamur yang menyebabkan keputihan. Obat ini tersedia pada bentuk gel yang dioleskan di bagian dalam vagina.
  • Metronidazole atau tinidazole, jika keputihan disebabkan oleh parasit yang merupakan penyebab penyakit trikomoniasis.

Selain dengan obat-obatan dari dokter, keputihan juga bisa Anda atasi dengan obat keputihan tradisional.

Pencegahan Keputihan

Cara untuk mencegah keputihan yang berbau. Langkah utama untuk mencegah keputihan abnormal ialah dengan menjaga kebersihan area kewanitaan agar terhindar dari risiko infeksi. Cara yang bisa Anda lakukan yaitu:

  • Bersihkan vagina dengan menggunakan sabun dan air hangat setelah buang air kecil atau besar, lalu kemudian keringkan. Cara ini dilakukan berujuan untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina dari dubur.
  • Hindari menyiram atau membersihkan vagina dengan cara semprotan air. Cara ini akan berisiko menghilangkan bakteri baik yang melindungi vagina dari infeksi.
  • Gunakanlah celana dalam berbahan katun untuk menjaga kelembapan pada area kewanitaan. Hindari menggunakan celana dalam yang ketat.
  • Hindari menggunakan sabun atau produk kewanitaan yang memiliki kandungan parfum, karena bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik pada vagina.
  • Jagalah kebersihan vagina selama menstruasi dengan mengganti pembalut setidaknya pada setiap 3-5 jam sekali.
  • Tidak berganti pasangan seksual atau menggunakan kondom supaya terhindar dari risiko infeksi menular seksual.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan vagina dengan rutin kepada dokter kandungan.

Baca juga :


·         Manfaat Buah Naga Untuk Men jaga kesehatan Tubuh

·         Obat Kista Ampuh dan  Alami


Cara Pengobatan Miom Tradisional

Ada banyaksekali jenis tanaman di negara kita, beruntung sekali kita hidup di negara yang subur dan makmur ini, di indonesia banyak sekali tanaman herbal yang ampuh mengatasi berbagai jenis masalah kesehatan, termasuk penyakit miom dan kista yang hanya bisa di alami oleh para wanita, dalam kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi mengenai "10 Jenis Tanaman Untuk Pengobatan Miom Tradisional" Bagi Anda kaum  wanita yang sedang menderita penyakit miom silahkan simak artikel menarik dibawah ini :

Hasil beberapa penelitian juga telah membuktikan bahwa obat (ramuan) tradisional yang di ramu dari tanaman ini akan lebih mudah dicerna oleh tubuh dan tidak akan terlalu menimbulkan efek samping yang berarti. Sudah banyak negara maju yang mulai memproduksi obat-obatan dari pada tanaman herbal.

Baca juga : Obat Miom Herbal Ampuh

Berikut ini kami jelaskan tanaman yang bisa dijadikan obat tradisional mengatasi penyakit miom pada wanita :

1. Jahe Merah

Jahe Merah merupakan jenis tanaman jahe yang diyakini bisa digunakan sebagai obat untuk waktu yang sangat lama. Jahe merah memiliki rasa sangat khas yang lebih pedas dari jahe putih atau jahe gajah. Di India dan Cina jahe merah digunakan untuk bahan obat karena memiliki kandungan bahan fitokimia yang bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

Beberapa ahli setelah menyelidiki efek kimia yang terjadi di jahe terhadap kanker serviks, mioma, kista ovarium, dll. Jahe bisa secara selektif membunuh sel kanker rahim yang resisten terhadap pengobatan yang standar. Jahe bisa membunuh sel kanker dari penelitian ini dengan dua mekanisme, yaitu apoptosis dan juga autophagy. Apoptosis seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya adalah "bunuh diri" terprogram yang dilakukan oleh sel kanker itu sendiri. Sementara itu, autofagi merupakan proses penghancuran komponen sel oleh organel dalam sel yang disebut lisosom.

2. Kunyit Putih

Temu putih disebut juga dengan temu kuning. Produk alami ini banyak digunakan dalam industri parfum, pewarna untuk industri pangan, dan sebagai obat atau campuran obat. Khasiatnya juga bermacam-macam, namun biasanya terkait dengan pencernaan.

Tanaman dengan nama ilmiah Curcuma Manga merupakan tanaman rimpang yang kaya akan khasiat. Kunyit putih ini mengandung kurkumin, bosdesomoksikurkum, desmetoksikurkumin, keton sesquiterpen, tumeron, tumein, sabinen, felander dan juga borneol. Sangat baik untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan contohnya  seperti organ kelamin yang keputih-putihan dan mudah tersinggung.

Oleh karena itu cocok dalam mengatasi berbagai masalah pada organ reproduksi wanita seperti kista ovarium dan mioma yang sedang Anda derita.

Untuk meraciknya, Anda bisa mengambil dan membersihkan 10 g kunyit, kunyit putih, tapak mangan dan peg agan daun. Lalu cuci semua bahan, dan masak dengan 1 liter air, biarkan hingga setengah dari tersisa. Kemudian minum minuman ini tiga kali sehari.

Baca juga : Cara Mengatasi Miom Terbsik Secara Alami

3. Mengkudu

Penelitian telah menunjukkan adanya senyawa 2-methoxy-1,3,6-trihydroxyanthraquinone pada buah noni yang baik untuk mencegah kerusakan DNA di sel-sel yang menyebabkan gejala kanker, yang baik untuk menjaga sel-sel sehat dalam tubuh, termasuk untuk menyembuhkan penyakit uterine-myoma.

Tempo atau mengkudu mempunyai antioksidan tinggi. Semua makanan dan obat herbal dengan antioksidan tinggi berguna mencegah sel kanker dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh.

4. Kulit Manggis

Manfaat untuk kesehatan kulit manggis sangat penting, beberapa untuk penyakit kritis yang belum bisa disembuhkan, membuatnya menjadi sangat populer di dunia medis sebagai obat tradisional yang kuat tanpa adanya efek samping. Mengapa manggis begitu luar biasa? Kandungan xanthone pada kulit manggis membuatnya menjadi fenomena dalam mengatasi masalah berbagai penyakit, khususnya masalah kanker, termasuk gangguan kuman uterus dan mioma uterus.

5. Daun Sirsak

Manfaat daun sirsak di Indonesia sangat populer, terutama karena penelitian yang mulai menunjukkan bahwa ia bisa memerangi penyakit-penyakit super-ganas seperti kanker. Daun sirsak mempunyai banyak manfaatnya, terutama bagi kesehatan tubuh manusia yang secara tidak  terduga juga bisa mengobati beberapa penyakit berbahaya.

Kantong asam bisa menghambat sel kanker dan menyembuhkan kanker lmenjadi ebih cepat dan lebih efektif daripada kemoterapi yang mempunyai beberapa efek samping, kecuali biayanya sangat mahal. Bahkan, penelitian juga telah menunjukkan bahwa Zuurzak memiliki bahan aktif yang 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan kemoterapi dalam perang melawan sel kanker. Karung asam bisa mengobati berbagai jenis kanker,

6. Daun Mahkota Dewa

Mahkota Dewa juga diyakini memiliki kandungan aktif yang cukup baik bagi kesehatan tubuh, seperti zat aktif berupa saponin, polifenol dan alkaloid, berfunsi, mengatasi bakteri yang menyerang tubuh serta meningkatkan imunitas. Kandungan anti-inflamasi dalam flavonoid juga bisa berfungsi untuk menyembuhkan penyakit dan kista, serta miom.

Untuk meraciknya Anda bisa menunjukkan 30 g kelopak para dewa, dimasak dengan menggunakan air bersih sebanyak 800 cc. Tunggu hingga air mendidih dan air menjadi 1/2. Minum secara teratur dua kali sehari.

7. Sambiloto

Dari percobaan yang dilakukan secara in vitro terhadap sel kanker, terbukti bahwa senyawa andrographolide ini bekerja untuk menghambat sel tumor dan kanker yang timbul di rahim seperti penyakit miom, Kemampuan anti-kanker yang dimiliki Sambiloto terungkap dipercobaan tersebut, dimana Sambiloto ini terbukti untuk melawan sel kanker skuamosa dan juga sel-sel limfosit yang sudah terkena leukemia.

Penelitian lain yang dilakukan di Jepang juga melaporkan bahwa tanaman Sambiloto ini bisa menghentikan aktifitas sel kanker lambung. Laku kemudian, pada penelitian yang lain, Sambiloto juga terbukti bisamenghambat pertumbuhan tumor.

Hasil penelitian lain juga menyebutkan bahwa ekstrak Sambiloto bisa menghambat tumbuh-kembangnya sel kanker payudara sehingga sangat tepat jika digunakan sebagai obat.

8. Benalu

Benalu acapkali juga dikatakan sebagai tanaman pengganggu yang tidak bermanfaat. Nyatanya kini benalu mempunyai khasiat yang sangat luar biasa. Senyawa dalam benalu diketahui mampu menghambat keganasan pertumbuhan sel kanker yang tumbuh pada rahim seperti penyakit (kista, miom, dll).

9. Brokoli

Brokoli memiliki kandungan senyawa tiosioanat yang membantu liver  untuk menetralkan zat-zat beracun pada tubuh yang kemudian bisa merusak jaringan tubuh. Selanjutnya senyawa indoles dan sulfhorapane yang berfungsi untuk membunuh sel Miom juga dapat mengaktifkan enzim yang terdapat dalam liver untuk memerangi zat karsinogen. 

Selanjutnya juga terdapat senyawa isocyanate yang berguna sebagai penghambat pertumbuhan sel Miom. Ada juga senyawa beta-karoten cryptoxanthin, lutein, dan zea-xantin yang juga termasuk senyawa antiMiom.

10. Daun Singkong

Singkong mempunyai kandungan B17 yang disebut juga dengan Amygdaline. Zat tersebut merupakan vitamin yang dipandang cukup efektif dalam mengobati penyakit kanker sejak abad ke 18. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui manfaat vitamin tersebut masih juga belum mendukung untuk membuktikan kebenarannya. 

Itulah merupakan 10 jenis tanaman untuk [engobatan miom tradisional yang bisa kami sampaikan, semoga apa yang sudah kami sampaikan diatas bisa bermanfaat bagi Anda semua.

Baca juga

·         Perbedaan Pengobatan Kista dan Miom

·         9 ASKEP Untuk Penyakit Mioma Uteri