Apa itu Kista ?
Kista yaitu sebuah penyakit yang bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, namun kista biasanya menyerang pada wanita dan tumbuh pada organ reproduksi. Kista ini berbentuk seperti kantung yang isinya bisa cairan, gas, atau bahan semi padat. Kista bisa tumbuh besar dan walaupun tergolong tumor jinak, jika tidak ditangani secepatnya bisa berbahaya bagi kesehatan dan bisa berubah menjadi kanker karena pada beberapa kasus ditemukan sel kanker pada kista.
Gejala
utama kista adalah benjolan yang tumbuh pada bagian tubuh tertentu, yang
letaknya tergantung kepada jenis kista yang dialami. Benjolan dapat tumbuh di
wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.
Ukuran
benjolan sangat bervariasi, dan dapat disertai sejumlah gejala berikut:
Diagnosis
Kista
Dokter
dapat mendiagnosis kista dengan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan.
Namun untuk memastikannya, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan,
seperti:
Pengobatan
Kista
Kista
dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Pasien dapat mempercepat proses
penyembuhan dengan mengompres kista menggunakan kompres hangat. Jangan mencoba
memecahkan kista, karena dapat menyebabkan infeksi.
Bila
kista tidak hilang, kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Dokter
dapat menghilangkan kista dengan beberapa metode berikut:
Baca
juga : Obat Kista Tanpa
Operasi
Meskipun pada umumnya kista tidak dapat dicegah, namun beberapa jenis kista dapat dihindari. Sebagai contoh, wanita dengan kista ovarium dapat mencegah terbentuknya kista baru dengan minum pil KB. Kalazion dapat dicegah dengan membersihkan kelopak mata menggunakan pembersih yang lembut. Sedangkan kista pilonidal bisa dicegah dengan menjaga kulit tetap kering dan bersih, serta tidak duduk terlalu lama.
Jenis – Jenis Kista
Penyakit kista ini
banyak sekali macamnya dan isinya pun bisa berbeda-beda. Berikut ini
macam-macam penyakit kista.
1. Kista Ovarium.
Yaitu kista yang tumbuh di ovarium atau indung telur wanita.
2. Kista Evidermoid.
Kista ini tumbuh
di bawah kulit, bisa di wajah, leher, punggung dan alat vital.
3. Kista Payudara.
Kista ini tumbuh di
payudara, jika kista membesar akan sangat terasa menyakitkan.
4. Kista Dermoid.
Kista ini bisa tumbuh
di bawah kulit dan bisa tumbuh di organ tubuh lainnya seperti pada otak, tulang
belakang, rongga perut, dan di dalam hidung. Isinyapun bisa berupa cairan,
rambut, gigi, kelenjar, dan jaringan saraf.
5. Kista Ganglion.
Benjolan yang tumbuh
pada persendian, biasanya tumbuh pada pergelangan tangan.
6. Kista Baker.
Kista yang menimbulkan
benjolan di belakang lutut, bisa mengakibatkan bengkak dan rasa nyeri.
7. Kista Bartholin.
Tumbuhnya benjolan
pada salah satu kelenjar di sisi vagina ataupun keduanya.
8. Kista Ginjal.
Kista yang tumbuh di dalam ginjal. Ketika masih kecil kista tidak berasa sama sekali, namun ketika pertumbuhannya membesar, maka akan menimbulkan gejala seperti demam, sering buang aing kecil, dan terdapat darah di dalam urine.
Bentuk Kista Yang Hancur
Setelah mengetahui macam-macam kista di atas
dan kamu telah melakukan upaya untuk penyembuhan. Langkah selanjutnya kamu
harus mengetahui apakah sudah sembuh atau belum. Nah, untuk mengetahui apakah
kista sudah sembuh, hilang, luruh atau musnah, kamu bisa perhatikan ke 6 tanda
di bawah ini.
1. Benjolan sudah
tidak lagi terasa.
Semua kista memang
menimbulkan benjolan, baik itu pada kulit, kemaluan, payudara maupun pada
ovarium. Bila kista tumbuh dikulit, saya rasa kamu akan gampang sekali
merasakan benjolannya, namun jika kista tumbuh di organ dalam seperti oarium,
pasti akan sulit untuk merasakannya.
Caranya cukup mudah,
anggap saja kamu terkena kista ovarium, setidaknya kamu merasakan gejala
walaupun sedikit, bila benjolan membesar pasti gejalanya akan bertambah, dan
bila berkurang berarti kista sudah mengecil atau bahkan hilang.
2. Rasa nyeri hilang.
Semua jenis kista pastinya akan menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri biasanya akan terasa ketika tersentuh atau tertekan. Jadi bila kamu misalnya menderita kista di kulit yang awalnya jika tersentuh akan nyeri dan kemudian rasa nyeri itu tidak ada, berarti penyakit kista sudah hilang.
3. Haid kembali
lancar.
Jika kamu terkena kista ovarium, gejala yang akan dirasa salah satunya yaitu adanya gangguan pada haid. Baik itu siklus haid yang tidak lancar ataupun darah yang dihasilkan tidak seperti biasanya (bisa banyak atau sedikit). Bila kista sudah hilang, maka masalah haid pun akan kembali normal.
4. BAB dan BAK normal
kembali.
Perlu kamu ketuhui
jika Buang Air Besar (BAB) tidak lancar disebabkan karena usus atau
saluran cerna yang tertekan oleh kista yang membesar. Akibatnya saluran cerna
bisa terhambat, sehingga penderita akan sulit untuk BAB.
Sedangkan, masalah ketika Buang Air Kecil (BAK), kista yang membesar bisa menekan kandung kemih. Akibatnya kandung kemih akan terasa penuh, padahal sebetulnya belum (bukan tersisi karena urin, tapi karena benjolan). Jadi penderita akan terus-terusan untuk selalu buang air kecil. Gejala ini terjadi pada seseorang yang terkena kista ovarium dan endometrium. Jika BAB dan BAK kamu sudah kembali normal, berarti kista yang diderita sudah luruh.
5. Bisa hamil.
Walapun banyak sekali
faktor yang menyebabkan wanita sulit hamil, tapi jika itu karena kista, pasti
siklus haid juga tidak akan lancar. Pada penderita kista ovarium, salah
satu gejala yang benar-benar berpengaruh besar yaitu kesulitan untuk hamil.
Jika kamu menderita kista ovarium dan lama-kelamaan bisa hamil, berarti kista
yang diderita sudah hilang.
Nah, itulah
tanda-tandanya. Dari kelima tanda di atas bisa disimpulkan bahwa benjolan
kista sudah mengecil dan bisa dikatakan kista sudah atau akan hilang.
Bagaimana, cukup mudah
bukan untuk mengetahuinya.
Baca juga :
Apa itu kanker rahim?
Kanker rahim merupakan salah satu jenis
penyakit yang berkembang dalam lapisan rahim. Rahim juga merupakan organ kosong
menyerupai buah pir yang terletak di antara kandung kemih dan juga rektum pada
tubuh wanita.
Rahim adalah tempat di
mana janin tumbuh serta berkembang selama masa kehamilan. Dinding dari rahim
disebut endometrium. Pada bagian bawah rahim, terdapat organ yang menghubungkan
dengan vagina, yaitu serviks atau leher rahim.
Kanker rahim terdiri
dari pada beberapa jenis, dan salah satunya yang paling sering terjadi berawal
di endometrium atau dinding rahim. Kondisi ini dinamakan dengan kanker endometrium.
Penyakit ini umumnya
muncul akan setelah masa menopause. Gejala yang paling sering muncul ialah
pendarahan dari vagina dan nyeri di panggul, meskipun telah melewati masa
menopause.
Tanda-tanda dan gejala kanker rahim terkadang tidak dirasakan beberapa
pasien. Namun, gejala yang paling sering terjadi merupakan pendarahan tidak
wajar dari vagina, terlebih lagi ketika penderita telah melewati masa
menopause.
Berikut merupakan gejala-gejala awal dari penyakit ini yang umum
seringkali ditemukan:
Pendarahan pada vagina umumnya belum tentu menandakan Anda
menderita penyakit ini. Gejala pendarahan juga bisa ditemukan pada masalah
kesehatan lain, contohnya seperti endometriosis dan fibroid.
Namun, jika pendarahan disertai dengan beberapa gejala seperti di
atas, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan juga gejala yang tidak
disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai sebuah gejala
tertentu, segeralah untuk konsultasikan dengan dokter Anda.
Kemunculan kanker rahim berawal dari mutasi gen yang terjadi pada
lapisan sel rahim. Mutasi gen ini akan menyebabkan sel-sel tubuh yang sehat
mengalami kerusakan.
Sel-sel tubuh yang normal lalu akan membelah diri dan tumbuh
pada kecepatan yang wajar, kemudian mati dan digantikan dengan sel-sel yang
baru. Namun, apabila sel-sel tersebut mulai bermutasi dan rusak,
perkembangannya menjadi tidak terkendali dan terus hidup.
Sel-sel yang rusak ini lalu menumpuk dan membentuk jaringan
tumor. Bahkan, sel-sel tersebut bisa menyebar ke jaringan sekitarnya dan
organ-organ tubuh lainnya. Proses ini disebut dengan metastasis.
Hingga saat ini, penyebab mutasinya sel-sel tubuh manusia masih belum diketahui dengan
pasti. Namun, para ahli telah menemukan
beberapa faktor risiko yang memicu terjadinya mutasi pada sel-sel tubuh, salah
satunya merupakan obesitas dan ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh.
Ketika Anda merasakan tanda-tanda dan juga gejala, segera
periksakan diri Anda ke dokter meskipun Anda belum yakin mengenai apakah Anda
menderita kanker rahim. Diagnosis yang dilakukan sejak dini bisa meningkatkan
efektivitas pengobatan.
Hal pertama yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis
penyakit ini merupakan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Dokter akan menanyakan
gejala-gejala yang Anda rasakan, mengenai riwayat penyakit Anda, serta riwayat
penyakit anggota keluarga.
Setelah itu, dokter lalu akan memeriksa pada bagian panggul Anda
untuk mengecek adanya ketidakwajaran. Ketika dokter menduga adanya masalah
dengan rahim Anda, beberapa tes lanjutan yang juga akan direkomendasikan.
Berikut merupakan jenis-jenis tes tersebut:
Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan alat pada vagina untuk
memancarkan gelombang suara. Dengan alat tersebut, dokter bisa melihat gambaran
langsung dari rahim Anda.
Pada tes ini, dokter memasukkan tabung kecil yang bernama
histeroskop ke dalam vagina Anda. Lensa yang terdapat pada histeroskop akan
menunjukkan bagian dalam rahim Anda secara detail.
Pada teknik biopsi, lalu dokter akan mengambil sampel jaringan
rahim dan memeriksa apakah sel tersebut termasuk pada kanker atau bukan.
Kanker rahim bisa menyebar ke kandung kemih, rektum, dan organ
lain. Dokter harus melakukan tes lain untuk menentukan stadium kanker. Tes ini bisa
berupa tes Pap, MRI (magnetic resonance),
CT scan (computerized tomography), USG,
dan kuret rahim.
Baca juga : Mengenal
Jenis Penyakit Kanker Stadium 4
Jenis pengobatan yang diberikan tergantung pada letak sel
kanker, stadiumnya, tipe sel kanker, serta kondisi kesehatan Anda secara
keseluruhan.
Penanganan utama yang diberikan bertujuan untuk mengobati kanker
merupakan operasi, radioterapi, kemoterapi, dan terapi hormon. Berikut merupakan
penjelasannya.
Prosedur operasi atau bedah adalah pilihan utama pengobatan
kanker rahim. Tergantung dari pada bagian rahim mana yang diangkat, operasi
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
Kemoterapi merupakan pengobatan yang diberikan dengan jarum
suntik atau pil untuk diminum. Tujuan dari pengobatan ini merupakan
menghentikan perkembangan sel-sel kanker untuk membunuhnya.
Beberapa jenis obat kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk
menangani kanker rahim merupakan paclitaxel, carboplatin, dan docetaxel.
Terapi ini menggunakan radiasi yang berkekuatan tinggi untuk
membunuh sel-sel kanker dalam tubuh. Terapi radiasi bisa dilakukan dengan dua
cara:
Berikut ini merupakan
hal-hal yang bisa membantu Anda menghadapi kanker rahim:
Bila ada pertanyaan, maka
konsultasikanlah dengan dokter mengenai solusi terbaik masalah Anda.
Bahaya Kanker Rahim
Oleh karenanya kanker
rahim memang menjadi dasar mengapa Anda harus benar-benar dalam menjaga
kesehatan Anda dengan baik.
Dengan berbagai macam
hal yang menakutkan serta berbahaya yang sudah disinggung diatas, tentunya Anda
akan merasa jauh lebih sehat dengan cara mengetahuinya.
Baca juga :
·
Cara Untuk Mencegah Penyakit
Kanker
·
Jenis Pengobatan Untuk
Kanker
Cara
Mencegah Keputihan Yang Berbau
Keputihan
merupakan kondisi ketika lendir atau cairan keluar pada vagina. Keputihan adalah
cara alami tubuh bertujuaun untuk menjaga kebersihan dan kelembapan organ
kewanitaan. Ketika wanita sedang keputihan, cairan yang diproduksi kelenjar
vagina dan juga leher rahim akan keluar dengan membawa sel yang mati dan
bakteri, sehingga vagina bisa tetap terlindungi dari baklteri dan juga infeksi.
Keputihan yang normal terjadi pada wanita yang masih mengalami menstruasi. Ibu
hamil mungkin juga lebih sering mengalami keputihan akibat karena adanya
perubahan hormon. Ketika wanita sudah memasuki masa menopause, barulah
keputihan ini akan menjadi berkurang.
Harap berhati-hati jika cairan keputihan ini terlihat mengalami perubahan warna, tekstur, dan bau. Kondisi ini bisa menjadi tanda keputihan yang tidak normal karena disebabkan infeksi atau kelainan pada organ area reproduksi wanita. Keputihan yang berciri seperti ini sering kali merupakan tanda atau salah satu ciri dari penyakit kelamin wanita.
Gejala
Keputihan
Keputihan
yang tergolong normal akan terlihat dari ciri cairan yang keluar dengan tanda seperti
berikut:
Untuk
keputihan yang tidak normal bisa ditandai dengan:
Keputihan
yang abnormal ini bisa disertai dengan keluhan:
Penyebab
Keputihan
Keputihan
yang dialami pada setiap wanita berbeda-beda, mulai dari jumlah cairan yang
keluar pada warna hingga tekstur cairan. Keputihan normal terjadi setidaknya 6
bulan sebelum seorang wanita mengalami menstruasi pada saat pertama kalinya.
Kondisi ini dipengaruhi karena perubahan hormon di dalam tubuh.
Selain
disebabkan karena perubahan hormon, keputihan juga akan normal keluar ketika wanita
mendapatkan rangsangan seksual, atau sedang menyusui, atau stres.
Sementara
itu, keputihan yang tergolong tidak normal disebabkan karena terjadi infeksi,
baik karena jamur, bakteri (chlamydia, gonore), atau bisa juga parasit. Selain infeksi, keputihan
juga bisa menjadi tanda adanya kanker rahim atau leher rahim.
Bila
keputihan yang dialami merupakan petanda adanya kanker rahim, maka mungkin
dokter menganjurkan untuk melakukan
histerektomi atau bedah pengangkatan rahim.
Sebelum
mengambil langkah ini, sebaiknya Anda tanyakan terlebih dahulu apa kelebihan
serta kekurangan prosedur tersebut dengan dokter.
Ada
beberapa faktor yang dapat membuat seorang wanita rentan untuk mengalami infeksi vagina hingga menimbulkan
keputihan, antara lain:
Baca
juga : Tips Untuk Mencegah
Penyakit Kista
Diagnosis
Keputihan
Untuk
menentukan apakah keputihan yang di alami ini normal atau tidak normal, dokter biasanya
dokter akan menanyakan gejala yang sudah dialami, siklus menstruasi, dan
mengenai hubungan seksual. Selanjutnya, dokter baru akan melakukan pemeriksaan,
terutama pemeriksaan pada area panggul untuk memeriksa kondisi pada organ
reproduksi wanita, seperti vagina, serviks, dan rahim.
Selain
itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan dengan cairan dari keputihan itu
sendiri. Perubahan warna ini terjadi pada cairan keputihan ini bisa menjadi
petunjuk bagi dokter untuk menentukan asal dari penyebabnya. Berikut merupakan penjelasannya:
Tanda
keputihan yang tidak normal pdaa umumnya sudah bisa terdeteksi pada pemeriksaan awal. Namun,
dokter bisa menganjurkan pasien suapaya menjalani pemeriksaan tambahan agar
lebih pasti, seperti:
Pengobatan
Keputihan
Keputihan
yang tergolong normal tidak perlupenanganan medis secara khusus. Kondisi ini bisa
ditangani dengan cara membersihkan area kewanitaan secara rutin untuk
menghilangkan lendir atau cairan.
Sementara,
cara untuk mengatasi keputihan yang tergolong abnormal dilakukan berdasarkan dari
penyebab yang mendasari keputihan. Dokter lalu akan memberikan terapi obat
untuk mengobati keputihan yang abnormal, seperti:
Selain dengan obat-obatan dari dokter, keputihan juga bisa Anda atasi dengan obat keputihan tradisional.
Pencegahan
Keputihan
Cara
untuk mencegah keputihan yang berbau. Langkah utama untuk mencegah keputihan
abnormal ialah dengan menjaga kebersihan area kewanitaan agar
terhindar dari risiko infeksi. Cara yang bisa Anda lakukan yaitu:
Baca juga :
Cara
Pengobatan Miom Tradisional
Ada banyaksekali jenis tanaman di negara kita, beruntung sekali
kita hidup di negara yang subur dan makmur ini, di indonesia banyak sekali tanaman
herbal yang ampuh mengatasi berbagai jenis masalah kesehatan, termasuk penyakit
miom dan kista yang hanya bisa di alami oleh para wanita, dalam kesempatan kali
ini kami akan memberikan informasi mengenai "10 Jenis Tanaman Untuk Pengobatan Miom
Tradisional" Bagi Anda kaum wanita yang sedang menderita penyakit miom
silahkan simak artikel menarik dibawah ini :
Hasil
beberapa penelitian juga telah membuktikan bahwa obat (ramuan) tradisional yang
di ramu dari tanaman ini akan lebih mudah dicerna oleh tubuh dan tidak akan
terlalu menimbulkan efek samping yang berarti. Sudah banyak negara maju yang
mulai memproduksi obat-obatan dari pada tanaman herbal.
Baca juga : Obat Miom Herbal
Ampuh
Berikut ini
kami jelaskan tanaman yang bisa dijadikan obat tradisional mengatasi penyakit
miom pada wanita :
1. Jahe Merah
Jahe Merah
merupakan jenis tanaman jahe yang diyakini bisa digunakan sebagai obat untuk
waktu yang sangat lama. Jahe merah memiliki rasa sangat khas yang lebih pedas
dari jahe putih atau jahe gajah. Di India dan Cina jahe merah digunakan untuk
bahan obat karena memiliki kandungan bahan fitokimia yang bisa menyembuhkan
berbagai jenis penyakit.
Beberapa ahli
setelah menyelidiki efek kimia yang terjadi di jahe terhadap kanker serviks, mioma,
kista ovarium, dll. Jahe bisa secara selektif membunuh sel kanker rahim yang
resisten terhadap pengobatan yang standar. Jahe bisa membunuh sel kanker dari
penelitian ini dengan dua mekanisme, yaitu apoptosis dan juga autophagy.
Apoptosis seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya adalah "bunuh
diri" terprogram yang dilakukan oleh sel kanker itu sendiri. Sementara
itu, autofagi merupakan proses penghancuran komponen sel oleh organel dalam sel
yang disebut lisosom.
2. Kunyit Putih
Temu putih
disebut juga dengan temu kuning. Produk alami ini banyak digunakan dalam
industri parfum, pewarna untuk industri pangan, dan sebagai obat atau campuran
obat. Khasiatnya juga bermacam-macam, namun biasanya terkait dengan pencernaan.
Tanaman
dengan nama ilmiah Curcuma Manga merupakan tanaman rimpang yang kaya akan
khasiat. Kunyit putih ini mengandung kurkumin, bosdesomoksikurkum,
desmetoksikurkumin, keton sesquiterpen, tumeron, tumein, sabinen, felander dan
juga borneol. Sangat baik untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan contohnya seperti organ kelamin yang keputih-putihan dan
mudah tersinggung.
Oleh karena
itu cocok dalam mengatasi berbagai masalah pada organ reproduksi wanita seperti
kista ovarium dan mioma yang sedang Anda derita.
Untuk meraciknya,
Anda bisa mengambil dan membersihkan 10 g kunyit, kunyit putih, tapak mangan
dan peg agan daun. Lalu cuci semua bahan, dan masak dengan 1 liter air, biarkan
hingga setengah dari tersisa. Kemudian minum minuman ini tiga kali sehari.
Baca juga : Cara
Mengatasi Miom Terbsik Secara Alami
3. Mengkudu
Penelitian
telah menunjukkan adanya senyawa 2-methoxy-1,3,6-trihydroxyanthraquinone pada
buah noni yang baik untuk mencegah kerusakan DNA di sel-sel yang menyebabkan
gejala kanker, yang baik untuk menjaga sel-sel sehat dalam tubuh, termasuk untuk
menyembuhkan penyakit uterine-myoma.
Tempo atau
mengkudu mempunyai antioksidan tinggi. Semua makanan dan obat herbal dengan
antioksidan tinggi berguna mencegah sel kanker dan penyebaran sel kanker di
dalam tubuh.
4. Kulit Manggis
Manfaat untuk
kesehatan kulit manggis sangat penting, beberapa untuk penyakit kritis yang
belum bisa disembuhkan, membuatnya menjadi sangat populer di dunia medis
sebagai obat tradisional yang kuat tanpa adanya efek samping. Mengapa manggis
begitu luar biasa? Kandungan xanthone pada kulit manggis membuatnya menjadi
fenomena dalam mengatasi masalah berbagai penyakit, khususnya masalah kanker,
termasuk gangguan kuman uterus dan mioma uterus.
5. Daun Sirsak
Manfaat daun
sirsak di Indonesia sangat populer, terutama karena penelitian yang mulai
menunjukkan bahwa ia bisa memerangi penyakit-penyakit super-ganas seperti kanker.
Daun sirsak mempunyai banyak manfaatnya, terutama bagi kesehatan tubuh manusia
yang secara tidak terduga juga bisa
mengobati beberapa penyakit berbahaya.
Kantong asam bisa
menghambat sel kanker dan menyembuhkan kanker lmenjadi ebih cepat dan lebih
efektif daripada kemoterapi yang mempunyai beberapa efek samping, kecuali
biayanya sangat mahal. Bahkan, penelitian juga telah menunjukkan bahwa Zuurzak
memiliki bahan aktif yang 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan kemoterapi
dalam perang melawan sel kanker. Karung asam bisa mengobati berbagai jenis
kanker,
6. Daun Mahkota Dewa
Mahkota Dewa juga
diyakini memiliki kandungan aktif yang cukup baik bagi kesehatan tubuh, seperti
zat aktif berupa saponin, polifenol dan alkaloid, berfunsi, mengatasi bakteri
yang menyerang tubuh serta meningkatkan imunitas. Kandungan anti-inflamasi
dalam flavonoid juga bisa berfungsi untuk menyembuhkan penyakit dan kista,
serta miom.
Untuk
meraciknya Anda bisa menunjukkan 30 g kelopak para dewa, dimasak dengan menggunakan
air bersih sebanyak 800 cc. Tunggu hingga air mendidih dan air menjadi 1/2.
Minum secara teratur dua kali sehari.
7. Sambiloto
Dari
percobaan yang dilakukan secara in vitro terhadap sel kanker, terbukti bahwa
senyawa andrographolide ini bekerja untuk menghambat sel tumor dan kanker yang
timbul di rahim seperti penyakit miom, Kemampuan anti-kanker yang dimiliki
Sambiloto terungkap dipercobaan tersebut, dimana Sambiloto ini terbukti untuk melawan
sel kanker skuamosa dan juga sel-sel limfosit yang sudah terkena leukemia.
Penelitian
lain yang dilakukan di Jepang juga melaporkan bahwa tanaman Sambiloto ini bisa
menghentikan aktifitas sel kanker lambung. Laku kemudian, pada penelitian yang
lain, Sambiloto juga terbukti bisamenghambat pertumbuhan tumor.
Hasil
penelitian lain juga menyebutkan bahwa ekstrak Sambiloto bisa menghambat
tumbuh-kembangnya sel kanker payudara sehingga sangat tepat jika digunakan
sebagai obat.
8. Benalu
Benalu
acapkali juga dikatakan sebagai tanaman pengganggu yang tidak bermanfaat.
Nyatanya kini benalu mempunyai khasiat yang sangat luar biasa. Senyawa dalam
benalu diketahui mampu menghambat keganasan pertumbuhan sel kanker yang tumbuh
pada rahim seperti penyakit (kista, miom, dll).
9. Brokoli
Brokoli memiliki
kandungan senyawa tiosioanat yang membantu liver untuk menetralkan
zat-zat beracun pada tubuh yang kemudian bisa merusak jaringan tubuh.
Selanjutnya senyawa indoles dan sulfhorapane yang berfungsi untuk membunuh sel
Miom juga dapat mengaktifkan enzim yang terdapat dalam liver untuk memerangi
zat karsinogen.
Selanjutnya
juga terdapat senyawa isocyanate yang berguna sebagai penghambat pertumbuhan
sel Miom. Ada juga senyawa beta-karoten cryptoxanthin, lutein, dan zea-xantin
yang juga termasuk senyawa antiMiom.
10. Daun Singkong
Singkong
mempunyai kandungan B17 yang disebut juga dengan Amygdaline. Zat tersebut
merupakan vitamin yang dipandang cukup efektif dalam mengobati penyakit kanker
sejak abad ke 18. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
manfaat vitamin tersebut masih juga belum mendukung untuk membuktikan
kebenarannya.
Itulah merupakan
10 jenis tanaman untuk [engobatan miom tradisional yang bisa kami sampaikan,
semoga apa yang sudah kami sampaikan diatas bisa bermanfaat bagi Anda semua.
Baca juga
·
Perbedaan
Pengobatan Kista dan Miom
·
9 ASKEP
Untuk Penyakit Mioma Uteri