User blogs

Tag search results for: "pecegahan miom"


Munculnya masalah pada sistem reproduksi tentunya merupakah hal yang sangat dikhawatrikan oleh setiap wanita. Salah satu masalah kesehatan sistem reproduksi yang paling banyak ditemukanpada wanita adalah miom. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah yang serius jika dibiarkan berkembang hingaa ukurannya sangat besar. Lantas, bagaimana pengobatan dan pencegahan miom? Simak ulasan di bawah ini.

 

Sebelum membahas mengenai pengobatan dan pencegahan miom, ada baiknya jika Anda mengenal lebih jauh seperti apa itu penyakit miom. Sebab, masih ada wanita yang belum mengetahui apa itu mioma uteri.

 

Mioma uteri (miom) juga dikenal dengan istilah uterine fibroids atau fibroid rahim, yaitu merupakan salah satu jenis tumor jinak yang dapat tumbuh di rahim. Penyebab utama dari terbentuknya miom adalah akibat adanya pertumbuhan abnormal pada jaringan otot rahim.

 

Meski begitu, Anda tidak perlu terlalu khawatir, sebab miom sendiri tidak berpotensi menjadi penyakit ganas. Bahkan, bisa dibilang bahwa miom hampir tidak pernah berubah menjadi ganas atau kanker.

 

Pertumbuhan miom di dalam rahim pun beragam pada setiap wanita, mulai dari cepat, lambat, atau berhenti dan menghilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Kondisi ini umumnya terjadi ketika miom tumbuh di masa kehamilan. Pasalnya, dalam beberapa kasus, miom pada masa kehamilan akan menghilang setelah proses persalinan atau melahirkan dan diiringi dengan ukurannya yang berangsur-angsur kembali normal.

 

Secara umum, ada empat jenis miom yang harus Anda ketahui, yaitu :

 

1. Intramular, merupakan jenis fibroid yang terbentuk di antara jaringan otot rahim. Mioma intramular merupakan jenis miom yang paling umum terjadi. Jenis miom ini juga berpotensi untuk memperbesar ukuran rahim.

2. Subseroasa, merupakan jenis fibroid yang terbentuk pada bagian luar dinding rahim, hingga ke rongga panggul. Mioma subserosa juga dapat tumbuh dan menyebar ke bagian luar rahim.

3. Submukosa, merupakan jenis fibroid yang terbentuk pada lapisan otot di bagian dalam dari dinding rahim. Jika mioma submukosa tumbuh dengan ukuran yang besar, maka dapat memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan terjadinya pendarahan abnormal, hingga komplikasi lain yang lebih serius, seperti kemandulan dan keguguran.

4. Pedunculated, merupakan jenis fibroid yang tumbuh pada batang kecil yang terdapat pada bagian dalam maupun luar rahim.

 

Seberapa umum penyakit miom?

 

Sebenarnya, miom merupakan kondisi yang umum terjadi pada wanita. Pasalnya, sekitar 75 persen wanita akan mengalam fibroid di masa-masa tertentu. Wanita pada usia reproduktif, yaitu 16 hingga 50 tahun, memiliki kemungkinan lebih besar mengalami mioma uteri.

 

Untuk mengendalikan kondisi dan meredakan gejala yang muncul, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

 

Gejala Miom

 

Selain pertumbuhannya yang beragam, wanita juga bisa memiliki lebih dari satu buah fibroid di rahim mereka. Meski begitu, banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami kondisi tersebut. Hal ini seringkali disebabkan karena miom sama sekali tidak menimbulkan gejala apapun yang dapat membuat pengidapnya sadar akan adanya masalah pada sistem reproduksi mereka.

 

Meski dalam kebanyakan kasus miom tidak menimbulkan gejala, namun pada beberapa kasus tertentu, mioma juga dapat menimbulkan keluhan tertentu pada pengidapnya, yang dapat terjadi berdasarkan letak, ukuran, dan seberapa dekat dengan organ panggul lainnya. Miom yang menimbulkan keluhan atau gejala-gejala yang mengganggu tentunya harus segera ditangani.

 

Berikut ini adalah beberapa gejala miom yang berbahaya dan harus diwaspadai :

 

- Periode menstruasi yang lebih lama dan berat.

- Mengalami nyeri di bagian belakang kaki.

- Merasa adanya takanan pada panggul yang mengakibatkan rasa nyeri.

- Merasa nyeri selama melakukan hubungan seksual.

- Adanya tekanan pada kantung kemih, sehingga membuat sering buang air kecil.

- Perut kembung atau bengkak dan terasa berat.

- Mengalami masalah pencernaan, yaitu sembelit.

 

Penyebab Miom

 

Perlu Anda ketahui bahwa ilmuwan pun belum menemukan penyebab miom. Namun, kondisi ini diduga berkaitan dengan kadar estrogen di dalam tubuh wanita. Estrogen sendiri merupajan hormon reproduksi wanita yang diproduksi oleh indung telur.

 

Umumnya, fibroid berkembang di usia sekitar 16 hingga 50 tahun, yakni masa ketika tingkat estrogen di dalam tubuh wanita sedang berada pada titik tertinggi. Namun, biasanya pertumbuhan miom akan mengalami penurunan ketika kadar hormon estrogen rendah, seperti setelah memasuki masa menopause.

 

Seberapa bahaya miom pada wanita?

 

Meski bukan penyakit ganas atau kanker, akan tetapi Anda harus tetap waspada, sebab miom juga dapat membahayakan kesuburan Anda, di antaranya adalah dapat menyebabkan kondisi berikut :

 

1. Susah hamil

 

Dampak buruk dari mioma uteri pada wanita adalah membuat wanita yang mengidapnya sulit hamil. Kondisi ini terjadi ketika miom tumbuh di saluran leher rahim, yang mana membuat leher rahim menjadi sempit dan menghambat masuknya sperma ke rahim. Kondisi ini tentunya dapat mempersulit terjadinya pembuahan.

 

Jika kondisi seperti ini terjadi, maka miom harus dihilangkan terlebih dahulu agar dapat hamil. Selain itu, tumbuhnya miom di dinding rahim juga dapat menghambat penanaman atau implantasi sel telur uang telah dibuahi disana.

 

2. Keguguran

 

Dampak lain yang tak kalah mengerikan dari miom adalah menyebabkan kegugura jika pengidapnya sedang mengandung. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada ibu hamil yang usia kandungannya masih berada di trimester pertama. Hal ini disebabkan karena miom dapat membesar dan mendorong embrio sehingga tidak dapat menempel dengan baik di dinding rahim.

 

Jika usia kehamilan terus bertambah, maka miom yang ada di rahim dapat mendesak janin hingga plasenta previa, yakni plasenta yang tumbuh di bagian bawah rahim, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pendarahan.

 

Pengobatan Miom

 

Berikut ini adalah pengobatan medis untuk mioma uteri :

 

- Minum ibuprofen.

- Embolisasi fibroid.

- Operasi miomektomi untuk mengangkat miom.

- Operasi histerektomi untuk mengangkat rahim secara keseluruhan.

- Menjalani endometrial ablation.

- Morecellation, yakni memecah miom menjadi potongan-potongan yang mebih kecil.

 

Berikut ini adalah cara mengatasi miom dengan menjalani terapi hormon :

 

- Terapi hormon progesteron.

- Pemberian pil KB.

- KB spiral levonorgestrel.

- Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH).

 

Pencegahan Miom

 

Sebenarnya, tidak ada cara yang secara spesifik dapat mengatasi miom. Namun, miom sendiri dapat dikendalikan agat tidak berkembang atau bertambah besar dan tidak menimbulkan gejala yang mengganggu. Caranya tak lain dan tak bukan adalah dengan menjalani pola hidup sehat, mulai dari tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan jaga berat badan ideal. Pasalnya, obesitas juga menjadi salah satu faktor pemicu munculnya miom.

 

Oleh sebab itu, konsumsilah makanan sehat dan perbanyak asupan buah dan sayur. Selain itu, jangan lupa imbangi dengan melakukan kegiatan olahraga secara rutin agar terhindar dari miom.

 

Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan organ reproduksi ke dokter secara rutin, guna mendeteksi dini jika terjadi masalah pada sistem reproduksi tersebut.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai miom, semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : gejala Penyakit Miom yang Diwaspadai

 

 

https://lingshenyao.id/obat-herbal-miom/