User blogs

Tag search results for: "obat herbal miom"


Bagi wanita yang memiliki miom, tentunya penting untuk mengonsumsi makanan sehat untuk penderita miom. Sebab, hal tersebut bisa saja memengaruhi kondisi atau gejala yang terjadi. Namun, perlu Anda ingat bahwa makanan sehat untuk penderita miom ini tidak serta merta dapat menyembuhkan penyakit ini secara menyeluruh. Hal ini disebabkan karena beberapa jenis miom bisa jadi memerlukan pengobatan lanjutan, seperti mengonsumsi obat-obatan hingga prosedur operasi.

 

Apa itu miom?

 

Mioma uteri atau miom juga dikenal dengan fibroid rahim, adalah kondisi di mana terjadinya pertumbuhan sel tumor di dalam atau di sekitar uterus (rahim). Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab penyakit ini bukanlah penyakit yang bersifat ganas layaknya penyakit kanker. Hal ini disebabkan karena, tumor atau benjolan yang tumbuh dalam kasus miom merupakan tumor jinak, yang terjadi karena sel otot pada rahim tumbuh secara abnormal.

 

Miom sendiri terbentuk dari sel-sel otot rahim yang tumbuh secara tidak normal. Pertumbuhan sel abnormal inilah yang pada akhirnya membentuk tumor jinak di sekitar rahim. Selain itu, miom juga dapat tumbuh dengan ukuran beragam.

 

Perlu Anda ketahui, bahwa pada dasarnya miom tumbuh dengan ukuran yang beragam dan dapat muncul lebih dari satu buah benjolan di sekitar rahim. Ketika seorang wanita memiliki miom di dalam rahimnya, maka Ia cenderung tidak merasakan gejala apapun secara spesifik, sehingga keberadannya cenderung jarang disadari. Akibatnya, miom baru terdeteksi ketika pengidap melakukan pemeriksaan, seperti USG. Sementara itu, gejala miom dapat dipengaruhi oleh letak, ukuran dan seberapa banyak miom yang ada di rahim.

 

Makanan Sehan Untuk Miom

 

Sekali lagi, perlu Anda ingat bahwa makanan tidak dapat menyembuhkan miom.  Namun, sejumlah penelitian mengemukakan bahwa dengan menerapkan pola makan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko perkembangan miom.

 

Para ahli juga sepakat bahwa perubahan gaya hidup dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita miom, serta meringankan gejala miom yang muncul, seperti rasa nyeri yang hebat saat menstruasi, nyeri saat berhubungan intim, bahkan hingga depresi. Nah, salah satu perubahan gaya hidup tersebut salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan tepat.

 

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang dipercaya dapat membantu menghambat perkembangan miom di rahim, yaitu :

 

Makanan tinggi serat

 

Setiap orang membutuhkan asupan serat setiap harinya, terutama penderita miom. Hal ini disebabkan karena, selain menurunkan berat badan dan menjaga keseimbangan hromon dalam tubuh, makanan dengan kandungan serat tinggi juga dapat membantu menghambat perkembangan kista.

 

Tak hanya itu, makanan dengan kandungan serat tinggi juga dapat membantu menjaga kadar gula dalam darah agar tetap stabil. Kondisi ini juga dapat menghambat perkembangan miom. Makanan kaya serat yang sangat baik dikonsumsi oleh penderita miom antara lain adalah sayur-sayuran (terutama brokoli, kubis, kembang kol, dan kale), buah-buahan, biji gandum utuh, oatmeal, dan kacang-kacangan.

 

1. Makanan kaya akan vitamin D

 

Berdasarkan hasil penelitian, makanan yang kaya akan vitamin D dapat membantu mengurangi risiko perkembangan miom hingga 32 persen. Tak hanya itu, makanan sumber vitamin D biasanya juga mengandung kalsium, fosfor, dan magnesium, sehingga dapat membantu memperlambat pertumbuhan miom di rahim berbaga makanan sumber vitamin D yang sangat baik dikonsumsi pederita miom, antara lain adalah telur, susu, keju, produk olahan susu fortifikasi, sereal, ikan yang mengandung asam lemak esensial (salmon, tuna, makarel), minyak hati ikan cod.

 

2. Makanan yang mengandung kalium

 

Beberapa penelitian juga menunjukan bahwa wanita dengan miom yang parah juga mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut penderita miom juga harus mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium, seperti alpukat, pisang, kurma, tomat, buah-buahan citrus (lemon dan jeruk), blewah, kentang, dan lain-lain.

 

3. Teh hijau

 

Teh hijau juga sangat baik dikonsumsi oleh penderita miom. Hal ini disebabkan karena teh hijau memiliki kandungan antioksidan yang sangat diperlukan penderita miom. Bahkan, sebuah penelitian menyebutkan bahwa teh hijau memiliki kandungan epigallocatechin yang dapat membantu memperlambat pertumbuhan miom dengan cara meringankan peradangan dan menurunkan kadar estrogen dalam tubuh wanita. Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika Anda mulai mencoba mengonsumsi teh hijau secara rutin untuk mencegah perkembangan miom di rahim.

 

4. Buah beri

 

Kelompok buah-buahan beri yang mengandung, seperti stroberi, blueberry, blackberry, mulberi, raspberry, dan anggur, juga menjadi pilihan makanan untuk menghambat pertumbuhan miom.

 

Makanan yang Harus Dihindari Penderita Miom

 

Selain makanan sehat untuk penderita miom, berikut ini adalah daftar makanan yang harus dihindari penderita miom :

 

1. Makanan laut (seafood)

 

Seafood merupakan salah satu makanan yang banyak digemari. Namun, sayanganya makanan yang satu ini dapat memicu penyakit miom, sehingga tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Pasalnya, selain mengandung kolesterol yang cukup tinggi, seafood juga mengandung lemak jenuh yang dpaat menyebabkan sel otot di sekitar dinding rahim tumbuh dengan tidak normal. Pertumbuhan sel abnormal tersebut dikhawatirkan akan membesar dan menjadi miom.

 

2. Jeroan

 

Tak hanya seafood, sepertinya bagi Anda yang suka jeroan namun memiliki miom juga harus mulai membatasi konsumsi jenis makanan yang satu ini. Pasalnya, jeroan merupakan salah satu jenis makanan yang dapat memicu tumbuhnya miom. Hal ini disebabkan karena, jeroan mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi yang dapat memicu timbulnya miom di lapisan otot bagian dalam dinding rahim. Oleh sebab itu, kurangi kebiasaan mengonsumsi jeroan sejak dini, terutama bagi Anda para wanita.

 

3. Makanan cepat caji (junk food)

 

Makanan cepat saji atau junk food menjadi makanan selanjutnya yang harus dihindari oleh wanita, terutama jika Anda memiliki miom. Meski memiliki cita rasa yang lezat dan gurih, nyatanya junk food mengandung pengawet, pewarna buata, lemak jenuh, MSG, dan gula yang terlalu tinggi, yang tentunya tidak baik untuk kesehatan tubuh.

 

4. Santan

 

Pada dasarnya santan juga adalah makanan yang mengandung kolesterol jahat cukup tinggi, sehingga tidak baik untuk Anda yang memiliki miom. Pasalnya,wanita yang terlalu sering mengonsumsi makanan bersantan akan rentan terkena miom, dan bahayanya labi, miom yang tumbuh dapat berkembang menjadi tumor jinak yang mengganggu sistem reproduksi.

 


Mioma uteri (miom) merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap menyerang wanita, tepatnya pada area reproduksi. Lantas, seperti apa penyakit miom, dan benarkah ada tanaman untuk obat miom? Simak ulasan di bawah ini.

 

Adanya masalah kesehatan pada organ kewanitaan, terutama pada organ reproduksi tentunya menyebabkan kekhawatiran yang cukup besar bagi setiap wanita, terutama bagi mereka yang awam atau minim pengetahuannya mengenai organ reproduksi. Masih banyak wanita yang masih belum mengetahui apa itu mioma uteri dan seberapa bahayanya penyakit tersebut bagi wanita.

 

Miom juga dikenal dengan istilah fibroid rahim, yaitu salah satu jenis tumor jinak yang dapat tumbuh di rahim. Penyebab utama dari terbentuknya mioma uteri adalah akibat adanya pertumbuhan abnormal pada jaringan otot rahim.

 

Meski begitu Anda tidak perlu terlalu khawatir, sebab miom tidak berpotensi meningkatkan risiko kanker rahim. Bahkan, miom bisa dibilang hampir tidak pernah berubah menjadi ganas atau kanker.

 

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa miom di rahim juga dapat tumbuh dengan cara yang beragam. Ada miom yang tumbuh dengan cepat, lambat, atau justru berhenti tumbuh dan menyusut dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, tanpa adanya penanganan khusus. Kondisi seperti ini umumnya terjadi ketika miom tumbuh di masa kehamilan. Pasalnya, wanita yang mengalami mioma uteri di masa kehamilan akan sembuh dari miom setelah menjalani proses persalinan atau melahirkan dan diiringi dengan ukurannya yang berangsur-angsur kembali normal.

 

Gejala Miom

 

Sebelum membahas mengeai gejala miom, ada baiknya jika Anda mengetahui bahwa seorang wanita dapat memiliki lebih dari satu miom di rahimnya. Namun, banyak wanita yang tidak mengetahui bahwa mereka memiliki miom di rahim mereka. Hal ini disebabkan karena miom sama sekali tidak menimbulkan gejala apapun yang dapat membuat pengidapnya sadar akan kondisinya.

 

Meski demikian, miom pada rahim juga dapat menimbulkan keluhan tertentu. Munculnya gejala akibat miom dapat dipengaruhi oleh letak, ukuran, dan seberapa dekat dengan organ panggul lainnya. Miom yang menimbulkan keluhan atau gejala-gejala yang mengganggu harus segera ditangani.

 

Berikut ini adalah beberapa gejala miom yang harus Anda waspadai :

 

1. Nyeri di bagian panggul yang tak kunjung hilang.

2. Nyeri hebat saat menstruasi.

3. Darah menstruasi yang berlebihan dan periode menstruasi yang lama.

4. Munculnya flek atau bercak datah di luar masa menstruasi.

5. Sering buang air kecil.

6. Susah buang air besar (sembelit).

 

Apa mioma uteri harus dioperasi?

 

Pada dasarnya, miom yang terbentuk pada rahim terdiri atas susunan jaringan otot yang sama seperti otot rahim lainnya. Oleh sebab itu, miom termasuk kedalam jenis tumor jinak yang tidak bersifat kanker. Hal yang membedakannya adalah pertumbuhannya yang tidak normal serta teksturnya yang lebih padat jika dibandingkan otot rahim biasa.

 

Sebenarnya, miom yang berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala dapat hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan khusus. Namun, jika ukuran miom besar dan menimbulkan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, maka Anda harus segera mendapatkan penanganan untuk mengatasi gejala tersebut.

 

Pengobatan Miom

 

Salah satu cara untuk mengobati miom atau gejala miom adalah dengan menjalani  terapi hormon. Ada beberapa jenis terapi hormon yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala yang muncul akibat kondisi tersebut, di antaranya adalah :

 

1. Konsumsi ibuprofen

2. Terapi Hormon Progesteron

3. Embolisasi fibroid

4. Operasi miomektomi

5. Operasi histerektomi

6. Menjalani endometrial ablation

 

Tanaman Herbal Obat Miom

 

Berikut ini adalah beberapa macam tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai obat miom, di antaranya adalah :

 

1. Daun sambiloto

 

Daun sambiloto adalah salah satu jenis tanaman herbal yang dikenal akan khasiatnya untuk kesehatan tubuh. Tanaman yang berasal dari daratan Asia Tropika ini sering kali dijadikan sebagai bahan dasar pengobatan tradisional alami yang dapat membantu menangani berbagai macam keluhan penyakit, tak terkecuali miom.

 

Daun sambiloto memiliki berbagai kandungan bak yang mampu bekerja sebagai anti-inflamasi, diuretik, serta bersifat analgesik dan juga dapat mendetoks tubuh. Maka dari itu, tanaman ini adalah pilihan yang tepat untuk mengobati miom secara alami.

 

Tanaman herbal yang satu ini juga memiliki kandungan flavonoid dan laktone yang mana juga sangat berguna dalam pengobatan miom. Daun sambiloto sangat efektif mengobati miom secara alami tanpa efek samping. Oleh sebab itu, bagi Andayang mengidap miom, tak ada salahnya jika Anda menggunakan daun sambiloto sebagai alternatif pengobatan.

 

2. Kunyit Putih

 

Kunyit putih memiliki nama ilmiah Curcuma Manga, yakni merupakan tanaman rimpang yang kaya akan khasiat. Kunyit putih memiliki kandungan kurkumin, keton sesquiterpen, tummeron, sabien, tumein, borneol, dan felander. Semua kandungan yang ada apada kunyit putih sangat baik untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan.

 

Oleh sebab itu, kunyit putih sangat cocok untuk mengatasi berbagai masalah pada organ reproduksi wanita, tak terkecuali mioma uteri dan kista ovarium yang menyerang banyak wanita.

 

3. Jahe merah

 

Selain kunyit putih, jahe merah juga merupakan jenis rempah lainnya yang berkhasiat mengobati miom. Dalam hal ini, beberapa ahli telah menyelidiki efek kimia pada jahe terhadap mioma, kista ovarium, bahkan hingga kanker serviks. Disini jahe dapat membunuh sel kanker rahim yang resisten terhadap pengobatan standar.

 

Dari penelitian tersebut, jahe dapat membunuh sel abnormal dengan dua mekanisme, yakni apoptosis dan autophagy. Apoptosis sendiri merupakan “bunuh diri” terprogram yang dilakukan oleh sel kanker itu sendiri. Sementara itu, autophagy merupakan proses penghancuran komponen sel oleh organel dalam sel, yang disebut lisosom.

 

4. Daun sirsak

 

Daun sirsak adalah tanaman herbal yang dikenal akan khasiatnya dalam mengobati berbagai macam penyakit, terutama dalam mencegah dan mengobati kanker. Daun sirsak memang memiliki sejumlah manfaat yang sangat baik untuk kesehatan, sehingga juga dapat dimanfaatkan dalam pengobatan miom dan kista secara alami.

 

5. Daun mahkota dewa

 

Tanaman mahkota dewa dipercaya memiliki kandungan aktif yang baik untuk kesehatan tubuh, seperti zat aktif berupa polifenol, saponin, dan alkaloid, yang mana berfungsi untuk mengatasi bakteri yang menyerang tubuh, serta meningkatkan imunitas. Kandungan anti-inflamasi dalam flavonoid yang terdapat pada daun mahkota dewa juga dapat mengobati miom dan kista.

 

6. Brokoli

 

Sayuran sehat, brokoli, juga dapat membantu proses penyambuhan miom. Pasalnya, brokoli memiliki senyawa isocyanate yang bergina untuk menghambat pertumbuhan sel miom. Tak hanya itu, ada juga senyawa beta-karoten cryptoxanthin, lutein, dan juga zea-xantin yang merupakan senyawa anti-miom.

 

7. Benalu

 

Benalu sering kali dianggap sebagai tanaman pengganggu yang tidak memiliki manfaat sama sekali. Namun, nyatanya kini benalu sering dijadikan sebagai bahan pengobatan tradisional lantaran memiliki khasiar yang sangat luar biasa. Senyawa yang ada di dalam benalu diketahui mampu menghambat keganasan pertumbuhan sel kanker yang tumbuh di rahim, sehingga juga dapat membantu mengobati penyakit miom.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai miom dan macam-macam pengobatannya. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : Perbedaan Kista dan Miom yang Perlu Kamu Tahu


https://lingshenyao.id/cara-pengobatan-kista/

 


Miom adalah salah satu jenis masalah kesehatan yang menyerang bagian reproduksi wanita. Perlu Anda ketahui, bahwa sebagian wanita pernah mengalami miom dalam hidup mereka. Miom sendiri adalah tumor jinak yang tumbuh di bagian dinding rahim dan bisa juga terjadi di luar rahim. Umumnya, penyakit ini tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala yang mengganggu. Akan tetapi, dalam kondisi serius, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan dan sulit hamil. Selain itu, miom juga dapat terjadi pada wanita yang tengah hamil dan tumbuh membesar di dalamnya. Lantas, bagaimanakah cara mengecilkan miom saat hamil? Simak ulasan berikut.

 

Umumnya, miom saat hamil umumnya tumbuh dan berkembang disaat sebelum kehamilan. Namun, kondisi tersebut baru diketahui ketika penderita melakukan pemeriksaan USG. Miom saat hamil juga  memiliki ukuran beragam, mulai dari kecil hingga besar, sehingga dapat menambah ukuran rahim.

 

Apa penyebab munculnya miom saat hamil?

 

Sebenarnya, penyebab munculnya miom saat hamil hingga kini masih belum diketahui dengan pasti. Umumnya, miom menyerang wanita dengan usia sekitar 16 sampai 50 tahun. Sebab, hormon estrogen di dalam tubuh semakin meningkat di pada usia tersebut. Meski demikian, perlu Anda ketahui juga bahwa ada beberapa faktor lain yang dapat membantu memengaruhi pembentukan miom, di antaranya adalah :

 

1. Faktor hormon

 

Munculnya miom di rahim sering kali dikaitkan dengan sebagian hormon yang diproduksi oleh ovarium, seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini dapat membuat dinding rahim tumbuh setiap siklus menstruasi, sehingga dapat merangsang pertumbuhan miom.

 

2. Faktor kehamilan

 

Dalam masa kehamilan, produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita meningkat. Hal ini menjadi salah satu faktor pemicu terbentuknya miom di rahim saat hamil.

 

3. Faktor berat badan

 

Kondisi berat badan berlebihan, terutama saat hamil juga dapat menjadi salah satu penyebab munculnya miom saat hamil. Wanita ataupun Ibu hamil dengan berat badan berlebih (mengalammi obesitas) dapat meningkatkan produksi hormon estrogen di dalam tubuh, sehingga dapat memicu munculnya miom.

 

4. Faktor keturunan

 

Memiliki anggota keluarga, seperti orangtua, saudara perempuan, atau nenek yang juga memiliki riwayat mioma uteri juga dapat meningkatkan risiko serupa pada diri Anda.

 

5. Menstruasi terlalu dini

 

Menstruasi dini juga dapat memicu terbentuknya miom di rahim. Salah saru faktor penyebab menstruasi dini adalah karena terlalu banyak mengonsumsi daging merah, serta kurang asupan buah-buahan dan sayuran. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi alkohol pun dapat membuat seorang wanita memiliki miom di rahimya.

 

Gejala Miom saat Hamil

 

Pada dasarnya, miom merupakan kondisi yang umum ditemukan pada wanita. Meski demikian, kebanyakan dari mereka tidak merasakan gejala apa pun yang menandakan adanya kemunculan miom di rahim, sehingga biasanya baru terdiagnosis ketika menjalani pemeriksaan USG saat hamil. Selain itu, miom juga dapat tumbuh di dinding rahim, menonjol ke dalam rongga rahim, maupun menonjl ke dinding luar rahim di rongga panggul.

 

Sama seperti sebelum hamil, miom saat hamil juga kemungkinan tidak menimbulkan gejala. Jika muncul pun, gejala miom saat hamilcukup beragam. Gejala yang timbul umumnya bergantung pada ukuran, jumlah, serta letak tumbuhnya miom. Beberapa gejala miom saat hamil yang umumnya muncul adalah :

 

- Nyeri dan asanya rasa tertekan di dalam rongga panggul.

- Sembelit.

- Sering buang air kecil.

- Nyeri perut dan punggung bawah.

- Pendarahan pada vagina.

 

Akibat Miom saat Hamil

 

Ukuran miom pada wanita hamil pun  bisa bertambah besar, dikarenakan pengaruh hormon selama masa kehamilan. Meski demikian, ukuran miom juga dapat mengecil dengan sendirinya tanpa penyebab yang jelas.

 

Selain itu, perlu Anda ketahui juga bahwa sekitar 10-30 persen wanita dengan miom saat hamil memiliki kemungkinan mengalami komplikasi, di antaranya berupa nyeri perut atau pendarahan ringan yang berasal dari vagina. Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab kondisi ini jarang memengaruhi kondisi janin, kecuali jika pendarahan yang terjadi sangat parah.

 

Dalam kondisi tertentu, miom saat hamil juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran hingga persalinan prematur. Selain itu, kondisi lain yang mungkin terjadi adalah posisi bayi sungsang, sehingga kemungkinan Ibu hamil untuk melahirkan secara Caesar lebiih besar. Miom saat hamil juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan pasca melahirkan.

 

Cara Mengecilkan Miom saat Hamil

 

Berikut ini cara aman yang dapat dilakukan Ibu hamil untuk mengecilkan ukuran miom di rahim :


1. Menggunakan Obat Medis


Penggunaan obat medis memang tidak lantas membuat miom yang tumbuh di sekitar rahim hilang sepenuhnya. Akan tetapi, hal ini dapat membantu mengecilkan ukuran miom. Obat medis yang akan digunakan tentunya harus sesuai dengan resep dokter agar lebih aman.


2. Banyak Minum Susu


Minum susu secara rutin juga dipercaya dapat menyembuhkan atau mengecilkan miom. Hal ini disebutkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu Unniversitas di Boston. Wanita yang mengonsumsi empat gelas susu setiap hari dapat cenderung dapat terhindar dari miom dan dapat mengatasi miom yang di alami daripada wanita yang tidak minum susu secara rutin. Hal ini diduga karena kandungan kalsium yang tinggi pada susu dapat menghambat pertumbuhan sel-sel miom dan juga dapat mengecilkan ukuran miom secara alami.


3. Mengonsumsi Buah Bit


Buah bit merupakan salah satu jenis buah yang mengandung banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satu manfaatnya adalah untuk mengatasi miom pada ibu hamil secara alami. Mengonsumsi buah bit juga dipercaya dapat membantu mengecilkan ukuran miom.


4. Menggunakan Akar Dandelion


Akar dandelion dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan miom di rahim secara alami, khususnya untuk mengecilakan ukuran miom yang telah membesar. Perawatan miom dengan akar dandelion ini juga dapat Anda lakukan sebelum anda menjalankan prosedur operasi pengangkatan miom sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena, akar dandelion dapat membantu menghilangkan lapisan lemak yang menjadi pemicu munculnya miom di dalam rahim. Cara mengatasi miom dengan akar dandelion pun cukup mudah, Anda hanya perlu merebus beberapa akar dandelion yang masih segar, kemudian minum ari rebusan akar dandelion tersebut. Anda juga dapat menambahkan madu agar rasanya lebih nikmat.

 

Sebenarnya, miom yang tidak menimbulkan gejala selama kehamilan tidak memerlukan pengobatan khusus. Meski begitu, Anda perlu tetap berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin (minimal setiap 3 bulan sekali), untuk memantau kondisi miom di dalam rahim.

 

Biasanya, dokter akan menganjurkan Ibu hamil untuk istirahat total, jika miom yang diderita menimbulkan gejala berupa nyeri, serta mengompres bagian yang terasa nyeri menggunakan kompres es.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai cara mengecilkan miom saat hamil. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : Ini Dia Beberapa Fakta Tentang Penyakit Miom


 

https://lingshenyao.id/obat-miom-herbal/


Mioma uteri (miom) merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap menyerang wanita, tepatnya pada area reproduksi. Lantas, seperti apa penyakit miom, dan bagaimana cara pengobatan miom? Simak ulasan di bawah ini.

 

Adanya masalah kesehatan pada organ kewanitaan, terutama pada organ reproduksi tentunya menyebabkan kekhawatiran yang cukup besar bagi setiap wanita, terutama bagi mereka yang awam atau minim pengetahuannya mengenai organ reproduksi. Masih banyak wanita yang masih belum mengetahui apa itu mioma uteri dan seberapa bahayanya penyakit tersebut bagi wanita.

 

Mioma uteri (miom) juga dikenal dengan istilah fibroid rahim, yaitu salah satu jenis tumor jinak yang dapat tumbuh di rahim. Penyebab utama dari terbentuknya mioma uteri adalah akibat adanya pertumbuhan abnormal pada jaringan otot rahim.

 

Meski begitu Anda tidak perlu terlalu khawatir, sebab miom tidak berpotensi meningkatkan risiko kanker rahim. Bahkan, miom bisa dibilang hampir tidak pernah berubah menjadi ganas atau kanker.

 

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa miom di rahim juga dapat tumbuh dengan cara yang beragam. Ada miom yang tumbuh dengan cepat, lambat, atau justru berhenti tumbuh dan menyusut dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, tanpa adanya penanganan khusus. Kondisi seperti ini umumnya terjadi ketika miom tumbuh di masa kehamilan. Pasalnya, wanita yang mengalami mioma uteri di masa kehamilan akan sembuh dari miom setelah menjalani proses persalinan atau melahirkan dan diiringi dengan ukurannya yang berangsur-angsur kembali normal.

 

Jenis Miom

 

Ada 4 jenis miom yang dibedakanberdasarkan letaknya, di antaranya adalah :

 

1. Intramular, yaitu jenis mioma uteri yang terbentuk di antara jaringan otot rahim. Mioma intramular merupakan jenis miom yang paling umum terjadi. Jenis miom ini juga berpotensi untuk memperbesar ukuran rahim.

 

2. Subseroasa, yaitu jenis mioma uteri yang terbentuk pada bagian luar dinding rahim, hingga ke rongga panggul. Mioma subserosa juga dapat tumbuh dan menyebar ke bagian luar rahim.

 

3. Submukosa, yaitu jenis mioma uteri yang terbentuk pada lapisan otot di bagian dalam dari dinding rahim. Jika mioma submukosa tumbuh dengan ukuran yang besar, maka dapat memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan terjadinya pendarahan abnormal, hingga komplikasi lain yang lebih serius, seperti kemandulan dan keguguran.

 

4. Mioma pedunculated, yaitu jenis miom yang tumbuh pada batang kecil yang terdapat pada bagian dalam maupun luar rahim.

 

 

Gejala Miom

 

Sebelum membahas mengeai gejala miom, ada baiknya jika Anda mengetahui bahwa seorang wanita dapat memiliki lebih dari satu miom di rahimnya. Namun, banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki miom. Hal ini disebabkan karena miom sama sekali tidak menimbulkan gejala apapun yang dapat membuat pengidapnya sadar akan kondisinya.

 

Meski demikian, miom pada rahim juga dapat menimbulkan keluhan tertentu. Munculnya gejala akibat miom dapat dipengaruhi oleh letak, ukuran, dan seberapa dekat dengan organ panggul lainnya. Miom yang menimbulkan keluhan atau gejala-gejala yang mengganggu harus segera ditangani.

 

Berikut ini adalah beberapa gejala miom yang harus Anda waspadai :

 

Nyeri di bagian panggul yang tak kunjung hilang.

Nyeri hebat saat menstruasi.

Darah menstruasi yang berlebihan dan periode menstruasi yang lama.

Munculnya flek atau bercak datah di luar masa menstruasi.

Sering buang air kecil.

Susah buang air besar (sembelit).

 

Apa mioma uteri harus dioperasi?

 

Pada dasarnya, miom yang terbentuk pada rahim terdiri atas susunan jaringan otot yang sama seperti otot rahim lainnya. Oleh sebab itu, miom termasuk kedalam jenis tumor jinak yang tidak bersifat kanker. Hal yang membedakannya adalah pertumbuhannya yang tidak normal serta teksturnya yang lebih padat jika dibandingkan otot rahim biasa.

 

Sebenarnya, miom yang berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala dapat hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan khusus. Namun, jika ukuran miom besar dan menimbulkan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, maka Anda harus segera mendapatkan penanganan untuk mengatasi gejala tersebut.

 

Pengobatan Miom

 

Salah satu cara untuk mengobati miom atau gejala miom adalah dengan menjalani  terapi hormon. Ada beberapa jenis terapi hormon yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala yang muncul akibat kondisi tersebut, di antaranya adalah :

 

1. Terapi Hormon Progesteron

 

Terapi hormon progesteron dilakukan dengan memberi hormon tambahan yang dapat membantu menghambat proses pertumbuhan dinding rahim, serta mengurangi risiko terjadinya pendarahan saat menstruasi. Hormon progesteron umumnya tersedia dalam bentuk pil atau suntik.

 

2. Pemberian Pil KB

 

Pemberian pil KB juga dapat membantu meredakan gejala-gejala mioma uteri, seperti pendarahan dan rasa nyeri yang berlebihan saat menstruasi.

 

3. KB Spiral Levonorgestrel

 

KB Spiral Levonorgestrel merupakan alat yang diletakkan langsung di dalam rahim, dengan tujuan untuk memperlambat pertumbuhan dinding rahim dan juga mengurangi risiko terjadinya pendarahan.

 

4. Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)

 

Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) adalah hormon yang dapat membuat tubuh mengurangi produksi hormon esterogen, sehingga pada akhirnya terapi ini akan membantu mengecilkan ukuran miom.

 

Jika gejala yang muncul akibat miom tergolong parah dan tak kunjung mereda meskipun telah melakukan terapi hormon seperti yang disebutkan di atas, maka penderita disarankan untuk menjalani operasi, seperti operasi pengangkatan miom atau pengangkatan rahim.

 

Obat Herbal untuk Mencegah dan Mengatasi Miom

 

Meski bukan penyakit ganas dan tidak berbahaya, namun miom harus tetap dipantau secara rutin. Hal ini bertujuan untuk mencegah agar miom tidak tumbuh membesar dan menimbullkan gejala-gejala yang dapat mengganggu kenyamanan Anda. Selain melakukan pemantauan atau pemeriksaan secara rutin, Anda juga dapat mencegah dan mengatasi mioma uteri mengonsumsi obat herbal.

 

Salah satu obat herbal alami dan aman dan paling ampuh dalam mengatasi mioma uteri adalah obat herbal LING SHEN YAO. Obat herbal yang satu ini terbuat dari 100% ekstrak hebal alami yang sangat aman dikonsumsi dan hampir tidak menimbulkan efek samping. Ling Shen Yao tentunya telah teruji secara praklinis di perguruan tinggi negeri terakreditasi, dan juga telah terdaftar di BPOM. Anda juga tidak perlu khawatir, sebab obat herbal Ling Shen Yao kini juga telah mendapat label halal dari MUI.

 

Ling Shen Yao sendiri adalah obat herbal cina yang dapat mengobati miom tanpa operasi dan tanpa adanya efek samping yang berbahaya. Obat herbal ini sudah dipercaya selama 30 tahun lebih akan khasiatnya yang dapat menyembuhkan miom tanpa operasi.

 

Selain dikenal dapat melakukan pencegaha terhadap miom, Ling Shen Yao juga dapat membantu meminimalisir pertumbuhan sel kanker dan dapat membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit yang tergolong serius, seperti kista, endometriosis, gangguan kehamilan, tiroid, hingga diabetes.

 

Jika Anda tertarik untuk mencoba obat herbal LING SHEN YAO untuk mengobati miom, silahkan kunjungi situs resminya disini.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai miom dan pengobatannya. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

https://lingshenyao.id/obat-herbal-miom/


Miom merupakan salah satu dari beberapa masalah kesehatan yang menyerang organ reproduksi wanita, tepatnya di bagian uterus atau rahim. Meski merupakan penyakit jinak dan dapat ditangani dengan berbagai macam metode pengobatan, namun akan lebih baik jika Anda mencegah kondisi ini. Lantas apa saja upaya pencegahan mioma uteri yang dapat dilakukan? Simak ulasan berikut.

 

Sebelum melakukan pencegahan terhadap mioma uteri, ada baiknya jika Anda mengenal lebih jauh seperti apa itu penyakit miom. Mioma uteri (miom) juga dikenal dengan istilah fibroid rahim, yakni adalah pertumbuhan massa atau tumor baik di dalam maupun di luar rahim yang tidak bersifat ganas. Miom sendiri berasal dari sel oror polos rahim, namun dalam beberapa kasus juga berasal dari otot polos pembulih darah rahim.

 

Perlu Anda ketahui, bahwa seseorang dapat memiliki lebih dari satu buah miom di rahimnya. Selain itu, ukurannya pun bisa berbeda-beda, mulai dari kecil hingga sangat besar. Umumnya, miom tumbuh di bagian dinding rahim, dan bentuknya pun menonjol ke rongga endometrium atau permukaan rahim.

 

Dalam beberapa kasus, miom muncul pada wanita di usia reproduksi atau usia subur, yang biasanya terdeteksi secara tidak sengaja saat melakukan pemeriksaan rutin. Sementara itu, dalam sebagian besar kasus, miom yang tidak bergejala ditemukan pada wanita dengan usia sekitar 35 tahun.

 

Pada beberapa wanita, miom yang tumbuh juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Kondisi ini menjadi salah satu alasan dilakukannya tindakan operasi pengangkatan miom atau bahkan pengambilan rahim (histerektomi).

 

Apabila terjadi komplikasi, maka miom dapat menjadi ganas (leimiosarkoma). Meski begitu Anda tidak perlu khawatir, sebab kemungkinan mioma menjadi ganas cukup kecil, yakni hanya sekitar 0,32-0,6% dari seluruh mioma. Selain itu, komplikasi lain yang dpaat terjadi akibat miom adalah torsi ovarium atau terpuntir. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan sirkuliasi akut, sehingga menyebabkan terjadinya kematian jaringan.

 

Penyebab Mioma Uteri

 

Sebelum melakukan pencegahan miom, tentunya Anda perlu mengetahui penyebab dan faktor apa saja yang memicu terbentuknya miom di dalam rahim. Namun, sayangnya penyebab pasti dari terjadinya miom masih belum diketahui. Meski begitu, faktor keturunan juga menjadi salah satu kemungkinan seorang wanita terjangkit mioma uteri.

 

Dalam beberapa penelitian dikatakan bahwa mioma terbentuk dari salah satu neoplasma soliter atau sel ganas yang berada di antara otot polos di dalam rahim.

 

Pada dasarnya, pertumbuhan miom sangat erat kaitannya dengan hormon estrogen di dalam tubuh. Pasalnya, mioma menunjukan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, yakni pada saat pengeluaran estrogen sedang meningkat. Hal ini yang menyebabkan mioma cenderung membesar ketika seorang wanita tengah dalam keadaan hamil, dan menyusut ketika memasuki masa menopause.

 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang diduga dapat memicu pertumbuhan miom di rahim, yaitu :

 

Faktor usia, miom lebih banyak ditemukan pada wanita di usia 40-an

Faktor hormonal, di mana produksi hormon estrogen di dalam tubuh meningkat.

Faktor keturunan, di mana seorang wanita memiliki ibu, nenek, atau saudara kandung dengan riwayat penyakit miom.

Menstruasi dini, di mana wanita yang mengalami menstruasi pertama sebelum usia 10 tahun lebih rentan mengalami mioma uteri.

Berat badan, di mana wanita yang memiliki berat badan berlebih (obesitas) memiliki risiko lebih tinggi mengalami mioma uteri.

Makanan yang dikonsumsi juga dapat menjadi pemicu tumbuhnya miom, di mana seorang wanita yang sering mengonsumsi daging merah memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami miom. Sementara itu, wanita yang gemar mengonsumsi sayuran hijau memiliki risiko yang rendah.

Kehamilan, di mana wanita yang sudah pernah melahirkan cederung jarang mengalami mioma.

Ras, di mana ternyata ras Afrika-Amerika memiliki kemungkinan menderita mioma 2,9 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita kaukasia.

Kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami mioma uteri.

 

Gejala Mioma Uteri

 

Dalam kebanyakan kasus, miom justru tidak menimbulkan gejala yang memudahkan pengidapnya untuk sadar terhadap kondisi ini. Namun, pada beberapa wanita, miom juga dapat menimbulkan gejala sebagai berikut :

 

Perut terasa bengkak dan penuh.

Menstruasi dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih lama dari biasanya.

Nyeri panggul berkepanjangan yang tak kunjung sembuh. Di mana nyeri ini biasanya muncul pada saat menstruasi atau ketika terjadi penekanan di panggul. Kondisi ini terjadi akibat miom yang bertangkai terpelintir, pelebaran leher rahim akibat desakan dari miom, atau akibat dari kematian sel mioma.

Nyeri saat melakukan hubungan seksual.

Masalah pencernaan, yakni kontipasi akibat ukuran mioma yang menekan bagian bawah usus besar, sehingga membuat pengidapnya kesulitan buang air besar.

Frekuensi kemih menjadi lebih sering (beser).

Penimbunan cairan di rongga perut.

 

Pengobatan Mioma Uteri

 

Pengobatan mioma uteri sendiri dilakukan berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien. Umumnya, gejala miom diatasi dengan pemberian obat pereda nyeri berupa parasetamol. Namun, jika gejala yang dialami cukup parah, seperti terjadinya pendarahan, maka jangan ragu untuk segera mengunjungi rumah sakit terdekat.

 

Selain itu, ada beberapa metode pengobatan mioma yang biasa dilakukan, di antaranya adalah :

 

1. Pemeriksaan rutin

 

Pemeriksaan fisik dan USG secara rutin setiap 6-8 minggu sekali dilakukan untuk mengawasi pertumbuhan mioma, baik dalam segi ukuran maupun jumlah. Jika pertumbuhannya stabil, maka biasanya pasien akan diobservasi setiap 3-4 bulan.

 

2. Terapi hormonal

 

Metode pengobatan miom dengan terapi hormonal dapat dilakukan dengan menggunakan preparat atau Gonadotropin-Realising Hormone (GnRH). Hormon tersebut akan memperoduksi efek hipoestogen dengan hasil yang memuaskan untuk terapi miom.

 

3. Miomektomi

 

Metode lainnya untuk pengobatan miom adalah miomektomi atau operasi pengangkatan miom. Metode pengobatan ini biasanya dilakukan apabila pasien masih berusia muda dan memiliki keinginan untuk hamil. Namun, operasi ini tak menjamin miom tidak akan muncul kembali. Kemungkinan tumbuhnya miom setelah operasi pengangkatan ini berkisar 20-25%.

 

Setelah menjalani miomektomi, biasanya pasien disarankan untuk menunda kehamilannya selama 4 sampai 6 bulan. Hal ini disebabkan karena, kondisi rahim masih dalam keadaan rapuh setelah dioperasi. Selain itu, operasi ini juga dapat menimbulkan komplikasi, yaitu berupa risiko pendarahan.

 

4. Histerektomi

 

Metode pengobatan miom yang satu ini dapat dipertimbangkan pada wanita yang memang sudah tidak memiliki keinginan untuk hamil lagi, sebab pada pengobatan ini rahim akan diangkat secara keseluruhan. Selain itu, tindakan ini juga sapat diambil jika nyeri yang timbul tidak kunjung sembuh atau ketika petumbuhan miom terus berulang meski telah melakukan operasi.

 

Pencegahan Mioma Uteri

 

Sebenarnya, miom sendiri bukanlah penyakit yang dapat dicegah. Namun beberapa cara berikut ini dapat menurunkan risiko seorang wanita mengalami miom :

 

Menerapkan pola makan sehat, dengan lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, membatasi makanan yang tinggi kalori, tidak melewatkan sarapan, serta menghindari konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi.

Olahraga rutin, di mana aktivitas tubuh akan membajar kalori lebih banyak dibandingkan ketika Anda malas bergerak.

Hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai miom dan pencegahannya. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : Perbedaan Kista Dan Miom yang Harus Kamu Tahu


 

https://lingshenyao.id/obat-tradisional-miom/


Jika Anda mengalammi siklus menstruasi dengan periode yang lebih lama dari biasanya dan darah yang keluar pun sangat banyak, maka Anda harus waspada. Pasalnya, kondisi tersebut bisa jadi merupakan pertanda bahwa Anda memiliki benjolan di rahim yang disebut dengan miom atau mioma uteri.

 

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir, sebab miom sendiri merupakan jenis tumor jinak yang tumbuh di area rahim. Karena bersifat jinak, itu artinya miom tidak seganas penyakit kanker serviks, yang mana menjadi salah satu penyebab banyaknya tingkat kematian pada wanita. Namun, bukan berarti Anda dapat mengabaikan penyakit miom begitu saja.

 

Perlu Anda ketahui, sebagian besar wanita ternyata pernah mengalami miom dalam hidup mereka, meskipun seringkali tidak disadari atau tidak sengaja disadari ketika melakukan pemeriksaan kandungan atau ultrasonografi (USG). Hal ini disebabkan karena, kemunculan mioma uteri erat kaitannya dengan faktor hormonal, yakni hormon estrogen.

 

Hal tersebut menyebabkan kondisi ini seringkali dialami oleh wanita di usia reproduktif. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang diduga dapat meningkatkan risiko miom. Di antaranya adalah usia yang terlalu dini ketika mengalami menstruasi untuk pertama kali, faktor genetik (turunan), kelebihan berat badan (obesitas).

 

Sayangnya, masih banyak wanita yang mengabaikan gejala miom. Padahal, jika miom terdeteksi sejak dini, maka dapat dilakukan penanganan khusus untuk mencegah agar ukuran miom tidak semakin besar. Sebab, miom dapat tumbuh dan berkembang semakin besar di rahim.

 

Cara memperhatikan gejala awal diantaranya adalah memeriksa siklus haid, apakah lebih lama dan banyak dari biasanya. Kemudian, sering memeriksa bagian perut bawah, apabila terasa ada sesuatu seperti benjolan, maka jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Selain itu, gejala miom lainnya yang harus diperhatikan adalah nyeri saat berhubungan seksual dan susah hamil.

 

Berdasarkan letaknya, ada empat jenis miom yang perlu Anda ketahui. Diantaranya adalah :

 

Mioma intramular, yaitu benjolan atau tumor jinak yang terbentuk di antara jaringan otot rahim. Mioma intramular merupakan jenis miom yang paling umum terjadi. Jenis miom ini juga berpotensi untuk memperbesar ukuran rahim.

Mioma subseroasa, yaitu benjolan atau tumor jinak yang terbentuk pada bagian luar dinding rahim, hingga ke rongga panggul. Mioma subserosa juga dapat tumbuh dan menyebar ke bagian luar rahim.

Mioma submukosa, yaitu benjolan atau tumor jinak yang terbentuk pada lapisan otot di bagian dalam dari dinding rahim. Jika mioma submukosa tumbuh dengan ukuran yang besar, maka dapat memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan terjadinya pendarahan abnormal, hingga komplikasi lain yang lebih serius, seperti kemandulan dan keguguran.

Mioma pedunculated, yaitu benjolan atau tumor jinak yang tumbuh pada batang kecil yang terdapat pada bagian dalam maupun luar rahim.

 

Penyebab Mioma Uteri

 

Sayangnya, penyebab pasti dari mioma uteri masih belum diketahui hingga saat ini. Namun, para ahli meyakini bahwa mioma uteri terjadi akibat perkembangan dari sel induk di jaringan otot polos rahim (miometrium). Kondisi ini terjadi karena satu sel membelah diri berulang kali sehingga pada akhirnya membentuk benjolan di rahim.

 

Meski begitu, ada beberapa hal yang diduga dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya adalah perubahan genetik pada sel otot rahim, ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, serta adanya zat yang membantu tubuh untuk mempertahankan jaringan (seperti insulin).

 

Gejala Mioma Uteri yang Harus Diwaspadai

 

Selain tumbuh dan berkembang dengan beragam, wanita juga bisa memiliki lebih dari satu buah miom di rahim mereka. Akan tetapi, banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki miom di rahim mereka. Hal ini seringkali disebabkan karena miom sama sekali tidak menimbulkan gejala apapun yang spesifik dan membuat pengidapnya sadar akan adanya masalah pada sistem reproduksi mereka.

 

Meski begitu, dalam beberapa kasus, miom tidak menimbulkan gejala sama sekali.  Namun, gejala yang timbul terjadi berdasarkan letak, ukuran, dan seberapa dekat dengan organ panggul lainnya. Miom yang menimbulkan keluhan atau gejala-gejala yang mengganggu harus segera ditangani.

 

Berikut ini adalah beberapa gejala miom yang berbahaya dan harus diwaspadai :

 

Nyeri di bagian panggul yang tak kunjung hilang.

Darah menstruasi yang berlebihan, periode yang lama disertai dengan rasa nyeri yang berlebihan.

Munculnya flek atau di luar masa menstruasi.

Sering buang air kecil.

Sulit buang air besar (sembelit) atau konstipasi.

 

Bahaya Mioma Uteri pada Wanita

 

Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa miom merupakan penyakit jinak dan bukan penyakit ganas atau kanker. Miom juga tidak akan membahayakan kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena, pertumbuhan miom tidak menyebar ke jaringan maupun bagian tubuh lain.

 

Namun, perlu Anda ingat bahwa miom juga dapat tumbuh dengan ukuran yang beragam. Jika ukuran miom yang Anda miliki tergolong kecil dan tidak menimbulkan gejala apapun, maka tidak berbahaya dan tidak memerlukan tindakan khusus. Namun, jika ukuran miom besar dan menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Pasalnya, ukuran miom yang besar dapat memengaruhi atau menekan organ lain yang ada di sekitarnya, sehingga perlu segera ditangani.

 

Meski bukan penyakit ganas, tetapi Anda tetap perlu waspada, sebab miom juga dapat membahayakan kesuburan, di antaranya adalah dapat menyebabkan kondisi berikut :

 

Susah hamil

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa miom juga dapat menyebabkan wanita sulit hamil. Hal ini disebabkan karena, ketika miom tumbuh di saluran leher rahim, yang mana membuat leher rahim menjadi sempit dan menghambat masuknya sperma ke rahim. Kondisi ini tentunya dapat mempersulit terjadinya pembuahan. Jika kondisi seperti ini terjadi, maka miom harus dihilangkan terlebih dahulu agar dapat hamil. Selain itu, tumbuhnya miom di dinding rahim juga dapat menghambat penanaman atau implantasi sel telur uang telah dibuahi disana.

 

Keguguran

 

Dampak lain yang tak kalah seram dari mioma uteri adalah dapat menyebabkan kegugura jika pengidap tengah hamil. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada ibu hamil yang usia kandungannya masih berada pada trimester pertama. Hal ini disebabka karena, miom dapat membesar dan mendorong embrio sehingga tidak dapat menempel dengan baik di dinding rahim.

 

Akan tetapi, jika usia kehamilan terus bertambah, maka miom yang ada di rahim dapat mendesak janin hingga plasenta previa, yakni plasenta yang tumbuh di bagian bawah rahim, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pendarahan.

 

Penanganan Mioma Uteri

 

Penanganan mioma uteri baru akan dilakukan ketika kondisi ini menimbulkan gejala yang mengganggu. Berikut ini adalah beberapa jenis pengobatan untuk mioma uteri :

 

Minum ibuprofen.

Embolisasi fibroid.

Operasi miomektomi untuk mengangkat miom.

Operasi histerektomi untuk mengangkat rahim secara keseluruhan.

Menjalani endometrial ablation.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai miom, semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : Ini DIa Beberapa Fakta Tentang Penyakit Miom


https://lingshenyao.id/obat-miom-alami/

 

 


Munculnya masalah pada sistem reproduksi tentunya merupakah hal yang sangat dikhawatrikan oleh setiap wanita. Salah satu masalah kesehatan sistem reproduksi yang paling banyak ditemukanpada wanita adalah miom. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah yang serius jika dibiarkan berkembang hingaa ukurannya sangat besar. Lantas, bagaimana pengobatan dan pencegahan miom? Simak ulasan di bawah ini.

 

Sebelum membahas mengenai pengobatan dan pencegahan miom, ada baiknya jika Anda mengenal lebih jauh seperti apa itu penyakit miom. Sebab, masih ada wanita yang belum mengetahui apa itu mioma uteri.

 

Mioma uteri (miom) juga dikenal dengan istilah uterine fibroids atau fibroid rahim, yaitu merupakan salah satu jenis tumor jinak yang dapat tumbuh di rahim. Penyebab utama dari terbentuknya miom adalah akibat adanya pertumbuhan abnormal pada jaringan otot rahim.

 

Meski begitu, Anda tidak perlu terlalu khawatir, sebab miom sendiri tidak berpotensi menjadi penyakit ganas. Bahkan, bisa dibilang bahwa miom hampir tidak pernah berubah menjadi ganas atau kanker.

 

Pertumbuhan miom di dalam rahim pun beragam pada setiap wanita, mulai dari cepat, lambat, atau berhenti dan menghilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Kondisi ini umumnya terjadi ketika miom tumbuh di masa kehamilan. Pasalnya, dalam beberapa kasus, miom pada masa kehamilan akan menghilang setelah proses persalinan atau melahirkan dan diiringi dengan ukurannya yang berangsur-angsur kembali normal.

 

Secara umum, ada empat jenis miom yang harus Anda ketahui, yaitu :

 

1. Intramular, merupakan jenis fibroid yang terbentuk di antara jaringan otot rahim. Mioma intramular merupakan jenis miom yang paling umum terjadi. Jenis miom ini juga berpotensi untuk memperbesar ukuran rahim.

2. Subseroasa, merupakan jenis fibroid yang terbentuk pada bagian luar dinding rahim, hingga ke rongga panggul. Mioma subserosa juga dapat tumbuh dan menyebar ke bagian luar rahim.

3. Submukosa, merupakan jenis fibroid yang terbentuk pada lapisan otot di bagian dalam dari dinding rahim. Jika mioma submukosa tumbuh dengan ukuran yang besar, maka dapat memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan terjadinya pendarahan abnormal, hingga komplikasi lain yang lebih serius, seperti kemandulan dan keguguran.

4. Pedunculated, merupakan jenis fibroid yang tumbuh pada batang kecil yang terdapat pada bagian dalam maupun luar rahim.

 

Seberapa umum penyakit miom?

 

Sebenarnya, miom merupakan kondisi yang umum terjadi pada wanita. Pasalnya, sekitar 75 persen wanita akan mengalam fibroid di masa-masa tertentu. Wanita pada usia reproduktif, yaitu 16 hingga 50 tahun, memiliki kemungkinan lebih besar mengalami mioma uteri.

 

Untuk mengendalikan kondisi dan meredakan gejala yang muncul, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

 

Gejala Miom

 

Selain pertumbuhannya yang beragam, wanita juga bisa memiliki lebih dari satu buah fibroid di rahim mereka. Meski begitu, banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami kondisi tersebut. Hal ini seringkali disebabkan karena miom sama sekali tidak menimbulkan gejala apapun yang dapat membuat pengidapnya sadar akan adanya masalah pada sistem reproduksi mereka.

 

Meski dalam kebanyakan kasus miom tidak menimbulkan gejala, namun pada beberapa kasus tertentu, mioma juga dapat menimbulkan keluhan tertentu pada pengidapnya, yang dapat terjadi berdasarkan letak, ukuran, dan seberapa dekat dengan organ panggul lainnya. Miom yang menimbulkan keluhan atau gejala-gejala yang mengganggu tentunya harus segera ditangani.

 

Berikut ini adalah beberapa gejala miom yang berbahaya dan harus diwaspadai :

 

- Periode menstruasi yang lebih lama dan berat.

- Mengalami nyeri di bagian belakang kaki.

- Merasa adanya takanan pada panggul yang mengakibatkan rasa nyeri.

- Merasa nyeri selama melakukan hubungan seksual.

- Adanya tekanan pada kantung kemih, sehingga membuat sering buang air kecil.

- Perut kembung atau bengkak dan terasa berat.

- Mengalami masalah pencernaan, yaitu sembelit.

 

Penyebab Miom

 

Perlu Anda ketahui bahwa ilmuwan pun belum menemukan penyebab miom. Namun, kondisi ini diduga berkaitan dengan kadar estrogen di dalam tubuh wanita. Estrogen sendiri merupajan hormon reproduksi wanita yang diproduksi oleh indung telur.

 

Umumnya, fibroid berkembang di usia sekitar 16 hingga 50 tahun, yakni masa ketika tingkat estrogen di dalam tubuh wanita sedang berada pada titik tertinggi. Namun, biasanya pertumbuhan miom akan mengalami penurunan ketika kadar hormon estrogen rendah, seperti setelah memasuki masa menopause.

 

Seberapa bahaya miom pada wanita?

 

Meski bukan penyakit ganas atau kanker, akan tetapi Anda harus tetap waspada, sebab miom juga dapat membahayakan kesuburan Anda, di antaranya adalah dapat menyebabkan kondisi berikut :

 

1. Susah hamil

 

Dampak buruk dari mioma uteri pada wanita adalah membuat wanita yang mengidapnya sulit hamil. Kondisi ini terjadi ketika miom tumbuh di saluran leher rahim, yang mana membuat leher rahim menjadi sempit dan menghambat masuknya sperma ke rahim. Kondisi ini tentunya dapat mempersulit terjadinya pembuahan.

 

Jika kondisi seperti ini terjadi, maka miom harus dihilangkan terlebih dahulu agar dapat hamil. Selain itu, tumbuhnya miom di dinding rahim juga dapat menghambat penanaman atau implantasi sel telur uang telah dibuahi disana.

 

2. Keguguran

 

Dampak lain yang tak kalah mengerikan dari miom adalah menyebabkan kegugura jika pengidapnya sedang mengandung. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada ibu hamil yang usia kandungannya masih berada di trimester pertama. Hal ini disebabkan karena miom dapat membesar dan mendorong embrio sehingga tidak dapat menempel dengan baik di dinding rahim.

 

Jika usia kehamilan terus bertambah, maka miom yang ada di rahim dapat mendesak janin hingga plasenta previa, yakni plasenta yang tumbuh di bagian bawah rahim, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pendarahan.

 

Pengobatan Miom

 

Berikut ini adalah pengobatan medis untuk mioma uteri :

 

- Minum ibuprofen.

- Embolisasi fibroid.

- Operasi miomektomi untuk mengangkat miom.

- Operasi histerektomi untuk mengangkat rahim secara keseluruhan.

- Menjalani endometrial ablation.

- Morecellation, yakni memecah miom menjadi potongan-potongan yang mebih kecil.

 

Berikut ini adalah cara mengatasi miom dengan menjalani terapi hormon :

 

- Terapi hormon progesteron.

- Pemberian pil KB.

- KB spiral levonorgestrel.

- Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH).

 

Pencegahan Miom

 

Sebenarnya, tidak ada cara yang secara spesifik dapat mengatasi miom. Namun, miom sendiri dapat dikendalikan agat tidak berkembang atau bertambah besar dan tidak menimbulkan gejala yang mengganggu. Caranya tak lain dan tak bukan adalah dengan menjalani pola hidup sehat, mulai dari tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan jaga berat badan ideal. Pasalnya, obesitas juga menjadi salah satu faktor pemicu munculnya miom.

 

Oleh sebab itu, konsumsilah makanan sehat dan perbanyak asupan buah dan sayur. Selain itu, jangan lupa imbangi dengan melakukan kegiatan olahraga secara rutin agar terhindar dari miom.

 

Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan organ reproduksi ke dokter secara rutin, guna mendeteksi dini jika terjadi masalah pada sistem reproduksi tersebut.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai miom, semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

Baca Juga : gejala Penyakit Miom yang Diwaspadai

 

 

https://lingshenyao.id/obat-herbal-miom/


Miom merupakan salah satu masalah kesehatan yang menyerang sistem reprosukdi wanita. Lantas, benarkah miom dapat dipicu dari makanan yang dikonsumsi? Jika betul, apa saja makanan pemicu miom? Simak ulasan di bawah ini.

 

Sebelum membahas lebih jauh mengenai makanan pemicu miom, ada baiknya jika Anda mengenal lebih jauh penyakit miom sendiri.

 

Kesehatan organ reproduksi pada tentunya merupakan hal yang sangat penting dan wajib dijaga, khususnya bagi para wanita. Terutama bagi Anda yang bercita-cita untuk memiliki keturunan. Kesehatan organ reproduksi memang harus benar-benar diperhatikan dengan baik guna mencegah terjadinya hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada rahim. Maka dari itu, penting bagi Anda semua, sebagai wanita untuk mengenal salah satu jenis penyakit yang dapat menyerang rahim, yaitu mioma uteri atau miom.

 

Mioma uteri atau miom juga dikenal dengan uterine fibroid atau fibroid rahim, yang mana ditandai dengan tumbuhnya sel tumor di dalam atau di sekitar uterus (rahim). Akan tetapi Anda tidak perlu khawatir, sebab penyakit ini bukanlah penyakit yang bersifat ganas layaknya penyakit kanker, sebab tumor atau benjolan yang tumbuh akibat miom merupakan tumor jinak. Kondisi ini umumnya terjadi karena sel otot pada rahim tumbuh secara abnormal.

 

Miom terbentuk dari sel-sel otot rahim yang tumbuh secara tidak normal. Pertumbuhan sel abnormal inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak di area rahim. Ukuran miom pun beragam, mulai dari 1 milimeter hingga 20 centimeter.

 

Perlu Anda ketahui, bahwa pada dasarnya miom tumbuh dengan ukuran yang beragam dan bisa lebih dari satu buah benjolan di sekitar rahim. Ketika seorang wanita memiliki miom di dalam rahimnya, maka Ia cenderung tidak merasakan gejala apapun secara spesifik, sehingga keberadannya cenderung jarang disadari. Akibatnya, miom baru terdeteksi ketika pengidap melakukan pemeriksaan, seperti USG. Sementara itu, gejala miom sendiri dipengaruhi oleh letak, ukuran dan seberapa banyak miom yang muncul.

 

Jenis Mioma Uteri

 

Hal lain yang perlu Anda ketahui mengenai mioma uteri adalah, bahwa penyakit ini dibedakan menjadi empat jenis, yang dibedakan berdasarkan lokasi tumbuhnya tumor. Berikut ini beberapa jenis miom tersebut antara lain adalah :

 

- Mioma Subseroasa, adalah jenis miom yang tumbuh di bagian luar dinding rahim, hingga ke rongga panggul. Mioma subserosa juga dapat tumbuh dan menyebar ke bagian luar rahim.


- Submukosa, adalah jenis miom yang tumbuh pada lapisan otot di bagian dalam dari dinding rahim. Jika mioma submukosa tumbuh dengan ukuran yang besar, maka dapat memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan terjadinya pendarahan, hingga komplikasi lain yang lebih serius, seperti kemandulan dan keguguran.


- Intramular, adalah jenis miom yang tumbuh di antara jaringan otot rahim. Mioma intramular merupakan jenis mioma uteri yang palih umum terjadi. Jenis miom ini juga berpotensi untuk memperbesar ukuran rahim.


- Pedunculated, adalah jenis miom yang tumbuh pada batang kecil yang terdapat di bagian dalam atau luar rahim.

 

Penyebab Miom

 

Penyebab utama dari mioma uteri sendiri sebenarnya masih belum diketahui secara pasti hinga saat ini. Meski begitu, ada beberapa faktor yang diduga didapat meningkatkan risiko munculnya miom pada wanita. Salah satunya adalah akibat adanya peningkatan hormon estrogen, seperti pada saat wanita berada dalam masa menstruasi atau salam masa kehamilan.

 

Sementara itu, salah satu faktor yang dapat meminimalisir risiko terjadinya miom adalah riwayat melahirkan. Pasalnya, wanita yang pernah melakukan persalinan pada dasarnya cenderung memiliki risiko lebih rendah dalam mengalami miom.

 

Gejala Miom

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa pada dasarnya mioma uteri tidak menimbulkan gejala apa pun yang spesifik pada penderitanya. Namun, dalam beberapa kasus yang serius, miom juga dapat menimbulkan gejala berupa pendarahan yang banyak pada saat menstruasi, serta periode menstruasi yang berlangsung lebih dari seminggu.

 

Selain pendarahan, gejala lain yang dapat dialami adalah nyeri perut di bagian bawah. Gejala lain yang dapat dialami adalah perut terlihat membesar, sembelut, dan beser (sering buang air kecil).

 

Makanan Pemicu Miom

 

Pada dasarnya, makanan yang dikonsumsi bukanlah penyebab utama terbentuknya miom. Namun ada bebebrapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh Anda yang mengidap miom, makanan tersebut antara lain adalah :

 

- Makanan laut (seafood)

 

Seafood merupakan salah satu makanan yang banyak penggemarnya. Namun, sayanganya makanan yang satu ini dapat memicu penyakit miom, sehingga tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Pasalnya, selain mengandung kolesterol yang cukup tinggi, seafood juga mengandung lemak jenuh yang dpaat menyebabkan sel otot di sekitar dinding rahim tumbuh dengan tidak normal. Pertumbuhan sel abnormal tersebut dikhawatirkan akan membesar dan menjadi miom.

 

- Jeroan

 

Tak hanya seafood, sepertinya penggemar makanan jeroan juga harus mulai membatasi konsumsi jenis makanan yang satu ini. Pasalnya, jeroan merupakan salah satu jenis makanan yang dapat memicu tumbuhnya miom. Hal ini disebabkan karena, jeroan mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi yang dapat memicu timbulnya miom di lapisan otot bagian dalam dinding rahim. Oleh sebab itu, kurangi kebiasaan mengonsumsi jeroan sejak dini, terutama bagi Anda para wanita.

 

- Makanan cepat caji (junk food)

 

Makanan cepat saji atau junk food menjadi makanan berikutnya yang harus dihindari oleh wanita, terutama jika Anda memiliki miom. Meski memiliki cita rasa yang lezat dan gurih, nyatanya junk food mengandung pengawet, pewarna buata, lemak jenuh, MSG, dan gula yang terlalu tinggi, yang tentunya tidak baik untuk kesehatan tubuh.

 

- Santan

 

Santan juga merupakan makanan yang mengandung kolesterol jahat cukup tinggi, sehingga tidak baik untuk Anda yang memiliki miom. Pasalnya,wanita yang terlalu sering mengonsumsi makanan bersantan akan rentan terkena miom, dan bahayanya labi, miom yang tumbuh dapat berkembang menjadi tumor jinak yang mengganggu sistem reproduksi.

 

Diagnosisi Miom

 

Dalam kebanyakan kasus, mion tidak terdiagnosis akibat sering menimbulkan gejla. Meski begitu, miom dapat terdeteksi saat Anda melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan. Dalam pemeriksaan tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan USG atau MRI.

 

Oleh sebab itu, penting bagi Anda para wanita untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan guna mendeteksi lebih dini jika terjadi masalah kesehatan di sekitar organ reproduksi.

 

Pengobatan Mioma Uteri

 

Miom yang berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala tidak memerlukan pengobatan khusus ataupun tindakan operasi. Hal ini disebabkan karena, miom dapat menyusut dan menghilang dengan sendirinya.

 

Namun, penting bagi Anda untuk tetap menjalani pemeriksaan secara berkala guna memantau perkembangan miomsecara rutin guna menetahui kondisi miomitu sendiri.

 

Sementara itu, apabila mioma yang diderita menimbulkan gejala yang mengganggu, meski ukurannya masih terbilang kecil, maka jangan ragu untuk segera melakukan pemeriksaan dan penanganan guna mencegah perkembangan miom dan meredakan gejala yang timbul. Bahkan, jika memang diperlukan, dokter akan menganjurkan untuk melakukan prosedur operasi pengangkatan miom.

 

Komplikasi Miom

 

Meski jarang terjadi, namun miom jugadapat menyebabkan terjadinya komplikasi pada penderitanya. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat miom di antaranya adalah anemia, gangguan saat hamil, hingga keguguran akibat miom.

 

Baca Juga : Obat Infeksi Kantung Kemih Miom dan Kista

 

https://lingshenyao.id/obat-tradisional-miom/


Mioma uteri adalah salah satu masalah kesehatan pada sistem peproduksi wanita.Meski begitu, masih saja ada wanita yang belum mengetahui penyakit mioma uteri, bagaimana penyakit ini terbentuk , dan apa saja dampak yang bisa terjadi akibat penyakit ini. Untuk itu, simak ulasan ini hingga selesai agar Anda dapat mengenal lebih jauh penyakit miom dan bagaimana penanganan mioma uteri.

 

Mioma uteri (miom) juga dikenal dengan istilah uterine fibroids atau fibroid rahim. Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan atau tumor jinak di rahim. Penyebab utama munculnya kondisi ini adalah akibat adanya pertumbuhan abnormal pada jaringan otot rahim. Namun Anda tidak perlu terlalu khawatir, sebab miom tidak berpotensi meningkatkan risiko kanker rahim. Bahkan bisa dikatakan bahwa miom bisa dibilang hampir tidak pernah berubah menjadi kanker.

 

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa pertumbuhan miom di rahim juga beragam, mulai dari perlahan, cepat, hingga menyusut dan menghilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu tanpa memerlukan perawatan khusus.

 

Mioma uteri dapat dibedakan menjadi empat jenis berdasarkan lokasi terbentuknya tumor. Di antaranya adalah :

 

1. Mioma intramular, yaitu jenis miom yang terbentuk di antara jaringan otot rahim. Jenis mioma ini merupakan jenis miom yang paling umum terjadi. Jenis miom ini juga berpotensi untuk memperbesar ukuran rahim.

 

2. Mioma subseroasa, yaitu jenis miom yang terbentuk pada bagian luar dinding rahim, hingga ke rongga panggul. Jenis mioma ini juga dapat tumbuh dan menyebar ke bagian luar rahim.

 

3. Mioma submukosa, yaitu jenis miom yang terbentuk pada lapisan otot di bagian dalam dari dinding rahim. Jika mioma submukosa tumbuh dengan ukuran yang besar, maka dapat memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan terjadinya pendarahan abnormal, hingga komplikasi lain yang lebih serius, seperti kemandulan dan keguguran.

 

4. Mioma pedunculated, yaitu miom yang tumbuh pada batang kecil yang terdapat pada bagian dalam maupun luar rahim.

 

Penyebab Mioma Uteri

 

Para ahli meyakini bahwa miom terjadi akibat perkembangan dari sel induk di jaringan otot polos rahim yang disebut dengan miometrium. Kondisi ini terjadi karena satu sel membelah diri berulang kali sehingga pada akhirnya membentuk tumor.

 

Meski begitu, penyebab perkembangan sel di jaringan otot polos rahim tersebut masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang diduga dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya adalah :

 

Perubahan genetik pada sel otot rahim.

Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron.

Pengaruh zat yang membantu tubuh untuk mempertahankan jaringan (seperti insulin).

 

Seberapa bahaya mioma uteri bagi wanita?

 

Secara umum, miom bukanlah penyakit ganas dan membahayakan kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Pasalnya, miom tidak menyebar ke jaringan maupun bagian tubuh lain. Namun, perlu Anda ketahui bahwa miom juga dapat tumbuh dengan ukuran yang beragam. Jika ukuran miom yang Anda miliki tergolong kecil, maka tidak berbahaya dan tidak memerlukan tindakan khusus. Namun, jika ukuran miom besar dan menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu, maka Anda harus segera mendapatkan penanganan untuk mengatasi gejala tersebut. Sebab, ukuran miom yang besar dapat memengaruhi atau menekan organ lain yang ada di sekitarnya.

 

Meski bukan penyakit ganas, tetapi Anda tetap perlu waspada. Sebab, miom juga dapat memberikan dampak terburuk pada wanita jika kondisinya sudah sangat parah, di antaranya adalah :

 

- Penurunan peluang untuk hamil

 

Dampak buruk dari mioma uteri pada wanita adalah terjadinya penurunan peluang untuk hamil. Hal ini dapat terjadi ketika miom tumbuh di saluran leher rahim, yang mana membuat leher rahim menjadi sempit dan menghambat masuknya sperma ke rahim. Kondisi ini tentunya dapat mempersulit terjadinya pembuahan. Jika kondisi seperti ini terjadi, maka miom harus dihilangkan terlebih dahulu agar dapat hamil. Selain itu, tumbuhnya miom di dinding rahim juga dapat menghambat penanaman atau implantasi sel telur uang telah dibuahi disana.

 

- Keguguran

 

Dampak lain yang tak kalah menakutkan dari mioma uteri adalah menyebabkan kegugura jika pengidap tengah mengandung. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada ibu hamil yang usia kandungannya masih berada di trimester pertama. Hal ini disebabka karena miom dapat membesar dan mendorong embrio sehingga tidak dapat menempel dengan baik di dinding rahim.

 

Namun, apabila usia kehamilan terus bertambah, maka miom yang ada di rahim dapat mendesak janin hingga plasenta previa, yakni plasenta yang tumbuh di bagian bawah rahim, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pendarahan.

 

Gejala Miom

 

Mioma uteri juga dapat tumbuh lebih dari satu di rahim. Meski begitu, banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki miom di rahim mereka. Hal ini disebabkan karena miom sama sekali tidak menimbulkan gejala yang dapat mengganggu kenyamanan pengidapnya.

 

Meski dalam kebanyakan kasus miom tidak menimbulkan gejala, namun dalam kondisi tertentu miom juga dapat menimbulkan keluhan pada pengidapnya. Hal ini terjadi berdasarkan letak, ukuran, dan seberapa dekat dengan organ panggul lainnya. Miom yang menimbulkan keluhan atau gejala-gejala yang mengganggu harus segera ditangani.

 

Berikut ini adalah beberapa gejala miom yang berbahaya dan perlu diwaspadai :

 

- Rasa nyeri di panggul yang tak kunjung hilang.

- Darah menstruasi yang berlebihan dengan durasi yang lama, dan disertai dengan rasa nyeri.

- Muncul flek atau bercak darah di luar masa menstruasi.

- Sering buang air kecil.

- Sulit buang air besar (sembelit) atau konstipasi.

 

Penanganan Medis untuk Mioma Uteri

 

Pengobatan miom biasanya baru akan dilakukan ketika miom menimbulkan gejala yang mengganggu atau berisiko menimbulkan terjadinya komplikasi. Pengobatan miom yang dapat dilakukan antara lain adalah :

 

- Konsumsi ibuprofen.

- Menjalani terapi hormon.

- Embolisasi fibroid.

- Operasi miomektomi untuk mengangkat miom.

- Operasi histerektomi untuk mengangkat rahim secara keseluruhan.

- Menjalani endometrial ablation.

 

Penanganan Mioma Uteri dengan Obat Herbal

 

Salah satu obat herbal alami dan aman dan paling ampuh dan terpercaya dalam mengatasi mioma uteri adalah obat herbal LING SHEN YAO. Obat herbal yang satu ini tentunya telah teruji secara praklinis di perguruan tinggi negeri terakreditasi, serta telah terdaftar di BPOM. Anda juga tidak perlu khawatir, sebab obat herbal yang satu ini kini juga telah mendapat label halal dari MUI.

 

Ling Shen Yao sendiri adalah obat herbal cina yang dapat mengobati miom tanpa operasi dan tanpa adanya efek samping yang berbahaya. Obat herbal ini sudah dipercaya selama 30 tahun lebih akan khasiatnya yang dapat menyembuhkan miom tanpa operasi.

 

Obat herbal Ling Shen Yao terbuat dari bahan herbal berkualitas dan berasal dari tumbuhan yang berkhasiat. Selain dikenal dapat melakukan pencegaha terhadap miom, Ling Shen Yao juga dapat membantu meminimalisir pertumbuhan sel kanker dan dapat membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit yang tergolong serius, seperti kista, endometriosis, gangguan kehamilan, tiroid, hingga diabetes.

 

Jika Anda tertarik untuk mencoba obat herbal LING SHEN YAO untuk mengobati mioma uteri yang Anda alami, silahkan untuk mengunjungi situs resminya https://lingshenyao.id.disini

 

Pencegahan Mioma Uteri

 

Sebenarnya, tidak ada cara khusus yang dapat dilakukan agar terhindar dari mioma uteri. Namun, Anda dapat menerapkan pola hidup sehat, yang pada dasarnya dapat menjauhkan tubuh Anda dari berbagai macam penyakit. Mengonsumsi makanan sehat, terutama buah-buahan dan sayuran juga dapat mencegah miom bertambah parah, sehingga penting bagi setiap wanita untuk mengonsumsi buah dan sayuran sebagai menu makan harian mereka.

 

https://lingshenyao.id/obat-miom-herbal/

 

 

Anda yang sedang membaca artikel ini pasti sudah tahu bahwa miom merupakan penyakit yang paling ditakuti wanita selain kanker. Jika sudah terkena miom pasti sibuk mencari jalan alterntif untuk mengobatinya. Sebenarnya jika anda menjalani pola hidup sehat tubuh pun akan terhindar dari penyakit ini.


Misalnya, dari artikel yang sedang kita bahas ini tentang makanan pemicu miom. Jadi kalau anda tahu saja jenis makanan apa yang menjadi penyebab miom, pastinya anda akan terhindar dari miom. Semua orang tahu bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati.



Nah, untuk mencegah miom anda bisa menghindari Makanan Pemicu miom di bawah ini :


1. Buah – buahan tertentu

Buah itu menyehtkan tapi tiidak semua, apalagi dikonsumsi oleh penderita miom, misalnya duku, nanas, angur, lengkeng, dan durian. Itu adalah buah-buahan yang bisa memicu sel kanker berkembang dalam tubuh, sebab buah tersebut didalamnya mengandung alkohol. Ok mungkin bagi anda yang sedang dalam kondisi sehat mungkin boleh-boleh saja jika ingin mengonsumsinya. Tapi bila sedang mengidap miom, lebih baik hindari mengonsumsinya.


2. Jeroan

Untuk kalian yang suka dengan makanan jeroan harus mengurangi porsi dari makanan tersebut. Jeroan mengandung kolestrol yang tinggi dan lemak jenuh yang dimana ini akan memunculkan miom di dinding rahim. Dan makanan jeroan juga kerap sekali di campur dengan santan yang dimana sama-sama memiliki kolestrol yang tinggi.


3. Seafood

Seafood salah satu makanan laut yang menjadi penyebab munculnya penyakit miom bila di konsumsi secara berlebihan. Maka dari itu kalian harus mengurangi porsi dari makanan seafood ini untuk menjaga kesehatan tubuh kalian. Pasalanya seafood mengandung kolestrol yang cukup tinggi, serta lemak jenuh yang bisa memicu sel otot di sekitar dinding rahim tumbuh tidak normal. Bila dibiarkan sel otot tersebut yang akan menjadi membesar sehingga bisa di sebut dengan miom.


4. Junk Food

Makanan junk food ini merupakan makanan favorit masyarakat indonesia karena rasanya yang cukup enak. Namun banyak orang yang tidak menyadari bahwa hal ini bisa memperparah kondisi moim. Kandungan pengawet, kadar MSG, pewarna buatan, dan gula yang terlalu tinggi.


5. Makanan Yang Mengandung Lemak jenuh Tinggi

Jika makanan yang mengandung lemak anda konsumsi, itu berarti akan berdampak buruk pada penyakit yang anda derita. Apalagi jika anda sebagai penderita miom mengonsumsinya maka pertumbuhan mioma akan tumbuh lebih cepat, maka dari itu hindarilah makanan jenis ini. Jenis Makanan yang berlemak tersebut seperti,  kuning telur, alpukat, sea food, daging dan sosis.


6. Susu Yang Tinggi Lemak dan Kafein

Sebaiknya kedua minuman yang berbahan tersebut harus dihindari , apalagi bagi para penderita miom. Bile anda mengonsumsinya bisa-bisa nanti tumor akan membesar dan menyebar.


7. Minyak Kelapa

Minyak kelapa mengandung minyak jenuh yang dimana untuk penderita miom perlu mewaspadai hal itu. Kalian perlu mengurangi konsumsi yang berhubungan dengan minyak kelapa, seperti gorengan dan yang lainnya. Kadar kolestrol yang tinggi dan lemak jenuh tersebut akan menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya ialah penyakit miom.


8. Daging Merah

Sekali lagi di tekankan bahwa daging juga mengandung lemak jenuh yang tinggi, namun disini dijelaskan lebih spesifik. Daging yang dimaksud adalah daging dari hewan mamalia dan bebek, nah daging tersebutlah yang sebaiknya di hindari oleh para penderita miom.


Baca Juga : Kenali Pemicu Penyakit Miom

 

Makanan Sehat Dari Buah Untuk Membantu Proses Penyembuhan Miom


Jika ada makanan pantangan maka kebalikannya ada makanan yang menyehatkan. Maksudnya anda juga harus tahu bahwa ada makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh penderita miom. Makanan yang dimaksud disini adalah buah-buahan.


Iya jadi makanan ini bisa digunakan sebagai cara penyembuhan miom. Bisa di konsumsi langsung, dibuat jamu, atau diolah sedemikian rupa layaknya ibat tradisional. Makanan ini bisa bermanfaat untuk mengatasi miom, baik itu untuk menghilangkannya ataupun mencegahnya tumbuh kembali.

Tujuan pengobatan ini dimaksudkan untuk mengatasi miom, entah itu menghilangkan , mengecilkan bahkan mencegahnya.


Berikut buah mengatasi miom di bawah ini :


1. Manggis.

Selain manfaatnya sering digunakan sebagai obat kecantikan ternyata buah ini juga bisa mengatasi miom hingga sembuh.  Disarankan, selagi mengonsumsinya harap diperhatikan juga pola makan anda yang lainnya, makan manggis hanya 2 buah aja setiap harinya, jangan kebanyakan.


2. Jeruk.

Jeruk adalah buah yang identik dengan vitamin C nya. Ternyata selain dapat digunakan untuk mengatasi sariawan, jeruk dapat digunakan sebagai obat untuk mengecilkan ukuran miom. Anda bisa mengumsinya dengan cara di buat menjadi jus. Bagi anda yang ingin mengecilkan ukuran miom secara cepat dan aman, saya menyarankan anda untuk rutin mengkonsumsi jus jeruk.


3. Pepaya.

Pepaya ini adalah salah satu jenis buah yang semua bagian pohonnya bisa di manfaatkan, mulai dari pohon, daun, daging, dan bijinya. Mungkin anda pernah terkena sembeli, pasti obat alaminya adalah dengan mengonsumsi dagi pepaya, ya itu memang benar. Memang salah satu khasiat pepaya adalah untuk melancarkan sistem pencernaan. Namuun anda juga dapat mengatasi ukuran miom secara alami dengan mengonsumsi buah pepaya ini, tidak diragukan lagi deh, silahkan coba. 


4. Buah Naga. 

Didalam buah naga terdapat kandungan bernama  zat lycopene yang dapat digunakan untuk mengobati miom secara alami. Namun perlu diingat bahwa kandungan zat lycopene nya itu sangat tinggi, jadi jangan terlalu banyak ya mengonsuminya. Nanti yang ada miom sembuh tapi malahh anda terkena obesitas dan diabetes.


5
. Apel.Cara berikutnya yang bisa anda lakukan untuk mengatasi miom dengan aman dan cepat adalah dengan mengonsmsi apel secara rutin. Hal ini terjadi karena buah apel mengandung antioksidan yang disebut quercetin yang mana kandungan ini bisa meningkatkan kekebalan pada tubuh manusia.


Cara Mengobati Miom Tanpa Operasi


Mungkin anda sedang kebingungan untuk mencari pengobatan miom selain operasi, dengan alamsan biaaya dan takut efek sampingnya. Nih ada solusinya.

Jadi selain operasi ada juga cara mengobati miom tanpa operasi yang perlu anda ketahui :


1. Dengan obat-obatan

Banyak sekali jenis obat-obatan yang bisa pakai, dan tiap masing obat ini punya fungsinya masing-masing. diantaranya :

·       *  Obat GnRh : Berguna untuk menghalangi produksi estrogen dan progesterone.

·       *  Obat SERM : Berguna untuk mempengaruhui kadar estrogen di dalam tubuh.

·  * Asam traneksamat : Berfungsi sebagai obat untuk obat yang meringankan menstruasi yang berat seperti pendarahannya.


Selain obat-obatan itu anda juga bisa menggunakan obat lainnya, misalnya untuk menghilangkan  rasa sakit saat menstruasi ataupu mengontrol pendarahan saat miom terjadi.


2. Pengobatan di rumah

Cara ini sebenarnya bisa dibilang hanya untuk mencegah miom bertumbuh besar, masalah miom bisa hilang tanpa obat itu kemungkinan bisa saja terjadi, namun tidak pasti. Untuk melakukannya anda bisa mulai dengan pola makan dan gaya 

hidup sehat, misalnya dengan mempertahakan berat badan dan rajin olahraga.


3. Obat Herbal Miom


Obat herbal biasanya digunakan sebagai cara alternatif bagi mereka yang tidak ingin menjalani operasi, dengan berbagai alasan. Mungkin pilihan ini adalah cara murah, aman dan mudah untuk dilakukan.


Ada banyak obat herbal yang dapat mengobati miom, di toko online juga sangat banyak. Namun anda harus pintar dalam mencarinya, lihat testi dan pastikan obat yang anda pilih itu aman.

Ada obat herbal rekomendasi dari kami yaitu, LING SHEN YAO !!  Kenapa ? Ini alasannya :


* Telah Banyak Testimoni yang sembuh dengan pengobatan Ling Shen Yao baik untuk pengobatan Benjolan Tumor, Kanker Stadium Awal, KISTA & MIOM. Semuanya Tanpa Operasi.


·    * Harga sudap pasti Jauh Lebih Murah dari Biaya Operasi dengan penyakit berat tersebut.

·      

*  * Jika mengunjungi Website resminya di lingshenyao.id atau marketplacenya anda bisa KONSULTASI Gratis, mulai dari keluhan, pantangan dan tahap cara konsumsinya kami akan bimbing kakak.

·      * Bisa dapat Diskon hingga 10% >> Kunjungi di sini


·   * Mengonsumsi Ling Shen Yao juga bisa mengurangi dampak negatif atau efek samping ketika melakukan kemoterapi