User blogs

Tag search results for: "lingshenyao"

Setiap wanita pasti ingin melewati proses kehamilan yang sehat tanpa hambatan. Tetapi di sisi lain, tidak dapat disangkal jika seorang ibu yang sedang dalam kondisi hamil sangat rentan terserang oleh berbagai macam masalah kesehatan selama kondis mengandung. Salah satunya merupakan masalah kehamilan yang sering terjadi yaitu penyakit endometriosis. Apakah efek dari penyakit endometriosis ini jika ibu mengalaminya saat kondisi sedang hamil ? Apa ada risikonya bagi tumbuh kembang bayi dalam kandungan?.




Endometriosis Ketika Hamil


Penyakit Endometriosis merupakan tumbuhnya jaringan lapisan dinding rahim (endometrium) di luar rahim, dan yang paling umum di tuba fallopi Anda. Jaringan ini tetap berfungsi seperti jaringan rahim normal, maka juga akan meluruh menjadi darah saat menstruasi. Namun karena tumbuhnya di luar rahim, darah tidak dapat mengalir ke luar tubuh dan terjebak di dalam. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan yang mengakibatkan rasa nyeri berlebihan saat menstruasi.


Endometriosis pada umumnya sangat menyulitkan wanita untuk dapat hamil. Meskipun begitu, tidak jarang pula ada juga wanita yang terserang endometriosis saat keadaan hamil. Peningkatan hormon progesteron saat hamil dapat menghentikan gejala nyeri hebatnya untuk sementara, karena progesteron menghentikan pembentukan dan peluruhan endometrium.


Akan tetapi, hormon estrogen juga ikut meningkat di saat yang bersamaan. Hormon ini dapat memicu pertumbuhan endometrium sehingga rasa nyeri akibat endometriosis saat hamil mungkin masih dapat dirasakan oleh beberapa wanita.


Faktor hormon kehamilan, kesehatan fisik, dan keparahan gejala endometriosis yang dialami wanita sebelum hamil juga dapat memengaruhi timbulnya gejala saat hamil. Endometriosis adalah penyebab dari peradangan kronis dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko masalah kehamilan yang dialami oleh ibu hamil. Selain itu, efek endometriosis akan kembali lagi ketika Anda sudah tidak lagi hamil dan menyusui.


Risiko komplikasi kehamilan yang disebabkan endometriosis


Peradangan dan kerusakan jaringan endometrium yang disebabkan oleh endometriosis, bersamaan dengan perubahan hormon saat hamil, bisa meningkatkan beberapa risiko komplikasi kehamilan. Di antaranya:


Keguguran

Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa risiko keguguran cenderung lebih tinggi dialami oleh perempuan yang memiliki endometriosis saat hamil. Keguguran yang disebabkan oleh endometriosis dapat terjadi pada usia kehamilan berapapun, tapi umum terjadi di usia yang sangat dini atau sekitar kurang dari 12 minggu usia kehamilan.


Keguguran tidak dapat dicegah. Namun, penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda keguguran yang harus diwaspadai untuk segera mendapatkan pertolongan medis dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Tanda dan gejala keguguran yang umum adalah perdarahan vagina berat, perut kram hebat, dan nyeri punggung bawah.


Plasenta previa

Plasenta previa terjadi ketika seluruh atau sebagian plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim (serviks) ibu selama bulan-bulan akhir kehamilan menjelang kelahiran bayi. Plasenta previa meningkatkan risiko robeknya lapisan plasenta dan menyebabkan perdarahan sebelum maupun selama proses melahirkan, yang bisa membahayakan ibu dan bayi.


Jika Anda memiliki endometriosis saat hamil, risiko Anda mengalami plasenta previa bisa meningkat. Ketika perdarahan saat melahirkan terjadi akibat placenta previa, Anda akan perlu segera mendapatkan transfusi darah dan menjalani operasi caesar.


Untuk menghindari risiko ini, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menghindari kegiatan yang membutuhkan banyak aktivitas fisik termasuk, hubungan seksual dan berolahraga.


Melahirkan prematur

Ibu hamil yang mengalami endometriosis berisiko tinggi untuk melahirkan prematur di bawah usia 37 minggu. Persalinan prematur dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat rendah (BBLR) dan berbagai gangguan tumbuh kembang. Bayi prematur juga umumnya membutuhkan penanganan medis intensif segera setelah dilahirkan.


Oleh karena, perhatikan beberapa tanda dan gejala Anda mungkin akan melahirkan prematur, seperti:


- Kontraksi berulang seperti pengerasan otot di sekitar perut yang dapat disertai atau tanpa rasa nyeri.

- Perubahan pada cairan vagina seperti lendir yang berwarna bening ataupun disertai darah.

- Tekanan secara tiba-tiba di area panggul.


Mungkinkah persalinan bisa lancar ketika punya endometriosis saat hamil?


Hamil dengan endometriosis merupakan kondisi yang sangat berisiko terhadap banyak komplikasi kesehatan. Namun, ibu hamil masih dapat memiliki kehamilan yang aman dan melahirkan dengan selamat hingga akhir masa. 


Untuk mencapai hal ini diperlukan pengawasan ekstra ketat dan konsultasi dengan dokter secara rutin. Segera laporkan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang tidak biasa atau ketika mengalami tanda dari komplikasi-komplikasi di atas sedini mungkin.


Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek endometriosis saat hamil


Endometriosis biasanya dapat ditangani dengan terapi hormon, tapi metode pengobatan ini tidak berlaku bagi ibu hamil.


Endometriosis saat hamil hanya dapat diatasi dengan meringankan gejala yang timbul, seperti dengan minum obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakitnya. Penggunaan obat ini pun perlu Anda konsultasikan dulu dengan dokter terkait frekuensi dan dosis obatnya yang aman.


Beberapa hal lain yang lain dapat dilakukan seperti relaksasi dengan berendam air hangat, mencegah sembelit dengan mengonsumsi makanan kaya serat, serta olahraga ringan seperti berjalan kaki dan yoga untuk mengatasi nyeri punggung saat hamil.



Baca Juga:

- Pengobatan Kista Endometriosis dengan Ling Shen Yao


Ada banyak masalah kesehatan yang dapat menyerang wanita, salah satunya adalah penyakit endometriosis. Mungkin beberapa dari Anda belum mengenal lebih dalam mengenai endometriosis dan seperti apa penyakit ini.

 

Endometriosis merupakan suatu masalah kesehatan pada wanita yang terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan di dalam dinding rahim justru tumbuh di luar rahim. Jaringan ini juga disebut dengan endometrium dan dapat tumbuh di berbagai bagian, di antaranya adalah indung telur, saluran telur (tuba falopi), vagina, usus, atau di bagian akhir usus yang terhubung ke anur (rektum).

 

Sebelum terjadinya menstruasi, endometrium akan menebal guna menjadi tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Namun, apabila Anda tidak berada dalam kondisi hamil, maka endometrium tersebut akan luruh, sehingga kelur dari dalam tubuh sebagai darah menstruasi.

 

Namun, dalam kasus endometriosis sendiri, penebalan dinding rahim tersebut malah terjadi di luar rahim dan tidak meluruh, sehingga dapat menyebabkan iritasi pada jaringan di sekitarnya. Kondisi ini juga dapat menyebabkan terjadinya peradangan, jaringan parut, hingga munculnya kista, sehingga pada akhirnya menimbulkan berbagai macam gejala. 

 

Selain itu, penyakit endometriosis juga biasanya akan menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa ketika menstruasi, disertai nyeri panggul dan menstruasi yang mengalir deras. Tak hanya itu, wanita dengan endometriosis juga harus menanggung rasa sakit ketika kencing, buang air besar, dan saat berhubungan intim. Dalam kasus yang serius, kondisi ini juga dapat menghambat atau mengganggu kehamilan, hingga menyebabkan kemandulan.

 

Meski begitu, penyebab pertumbuhan atau penebalan jaringan di luar dinding rahim tersebut masih belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang memungkinkan atau memicu terjadinya endometriosis.

 

Oleh sebab itu, endometriosis merupakan kondisi yang tidak bisa dibiarkan begitu saja dan harus ditangani sejak dini. Maka ada baiknya bagi Anda para wanita untuk mengenal faktor penyebab dan juga gejala dari endometriosis.

 

Faktor Risiko Endometriosis

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa penyebab pasti dari endometriosis masih belum diketahui secara jelas. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya endometriosis, yaitu :

 

1. Faktor Keturunan

 

Salah satu hal yang dapat memicu terjadinya endometriosis adalah faktor genetik atau keturunan. Di mana seseorang dengan anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit endometriosis akan lebih rentan untuk mengembangkan penyakit tersebut pada dirinya

 

2. Menstruasi Retrograde

 

Menstruasi retrograde adalah suatu kondisi dimana darah haid yang mengandung sel endometrium justru mengalir kembali ke tuba falopi (berbalik arah) lalu masuk ke rongga panggul (bukan di luar tubuh).

 

Sel endometrium tersebut menempel di dinding dan permukaan organ pelvis, dimana mereka tumbuh dan menebal secara terus menerus sehingga berdarah sepanjang masa menstruasi.

 

3. Perubahan Sel Embrio

 

Endometriosis juga dapat terjadi akibat ketidakseimbangan hormon esterogen. Pasalnya, hormon esterogen dapat mengubah sel embrionik, yang merupakan sel pada tahap awal perkembangan menjadi implan sel endometrium selama masa pubertas.

 

4. Pengedaran Sel Endometrium

 

Sistem pembuluh darah atau cairang jaringan (limfatik) dapat mengedarkan sel endometrium ke bagian tubuh lainnya.

 

5. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

 

Endometriosis kemungkinan juga disebabkan karena adanya masalah pada sistem kekebalan tubuh Anda. Kondisi ini memungkinkan tubuh jadi tidak dapat mengenali dan menghancurkan jaringan endometrium yang tumbuh diluar rahim.

 

Sistem kekebalan tubuh yang terganggu atau melemah, memainkan peran penting karena Ia dapat merangsang sel-sel abnormal terus-menerus tumbuh di luar rahim, sehingga terjadilah endometriosis.

 

Gejala Endometriosis

 

Gejala yang paling dikeluhkan oleh pengidap endometriosis adalah timbulnyarasa nyeri pada perut bagian bawah. Gejala ini umumnya sering muncul dan dapat bertambah parah, terutama ketika penderita sedang berada dalam masa menstruasi atau ketika melakukan hubungan seksual.

 

Intensitas rasa nyeri juga bervariasi, terkadang rasa nyeri menjalar mulai dari perut bagian bawah, punggung, hingga kaki. Selain itu, ada pulapengidap endometriosis nyeri seperti kram, disertai dengan mual, muntah, atau diare.

 

Rasa nyeri yang dialami juga dipengaruhi oleh letak di mana jaringan endometrium tersebut terbentuk. Pasalnya, jaringan tersebut dapat tumbuh di bagian organ berkemih, sehingga dapat menimbulkan masalah ketika buang air kecil. Kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah pada usus, sehingga menimbulkan masalah saat buang air besar. Jika jaringan yang tumbuh pada indung telur (ovarium) atau tuba falopi, maka kondisi ini juga dapat memengaruhi kesuburan wanita.

 

Tahapan Endometriosis

 

Endometriosis juga dibagi menjadi beberapa tahapan berdasarkan tingkat keparahannya. Kondisi ini tergantung pada jumlah, lokasi, ukuran, serta kedalaman lapisan endometrium. Berikut ini adalah empat tingkatan endometriosis beserta ciri-cirinya :

 

- Endometriosis minimal, tahapan ini ditandai dengan munculnya jaringan yang kecil dan dangkal pada indung telur (ovarium). Peradingan akibat kondisi inijuga dapat terjadi di sekitar rongga panggul.

 

- Endometriosis ringan, tahapan ini ditandai dengan adanya jaringan endometrium berukuran kecil dan dangkal di indung telur dan dinding panggul.

 

- Endometriosis menengah, tahapan ini ditandai dengan munculnya beberapa jaringan endometrium yang cukup dalam di bagian indung telur.

 

Endometriosis berat, tahapan ini ditandai dengan adanya jaringan endometrium yang dalam di indung telur, dinding panggul, saluran indung telur, hingga usus.

 

Bahaya Endometriosis pada Wanita

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa penyakit endometriosis tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, jika endometriosis tergolong parah dapat memengaruhi wanita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, bahkan juga dapat memengaruhi kualitas hidupnya.

 

Meski endometriosis belum dapat disembuhkan secara keseluruhan, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meringankan gejalanya. Di antaranya adalah :

 

- Menjaga pola makan, sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, dan juga perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah segar.

- Olahraga secara teratur, psalnya olahraga dapat membantu meringankan gejala yang dirasakan dan juga dapat mencegah risiko terjadinya endometriosis.

- Hindari stres, sebab stres dapat membuat gejala endometriosis menjadi lebih berat.

 

Pengobatan Endometriosis

 

Pemilihan metode pengobatan untuk endometriosisi sendiri tergantung pada tingkat keparahan yang telah dipaparkan di atas. Selain itu, keinginan pengidap untuk memiliki anak atau tidak juga menjadi pertimbangan yang sangat penting. Pengobatan endometriosis yang biasa direkomendasikan oleh dokter di antaranya adalah :

 

Pemberian obat antiinflamasi non-steroid (OAINS).

Terapi hormon, yang bertujuan untuk menghentikan produksi hormon estrogen.

Prosedur operasi, di antaranya laparoskopo, laparotomi, dan histerektomi.

 

Obat Herbal untuk Endometriosis

 

Selain metode pengobatan yang disebutkan di atas,ada metode pengobatan lain yang saat ini cukup diperhitungkan, yaitu mengobati endometriosis dengan obat-obatan herbal. Salah satu obat herbal terbaik untuk mengatasi endometriosis adalah obat herbal Ling Shen Yao. Obat herbal yang satu ini telah memiliki izin edar resmi dari BPOM dan telah teruji secara klinis di perguruan tinggi negeri terakreditasi.

 

Obat herbal Ling Shen Yao mengandung ekstrak herbal alami yang dikemas secara modern oleh para ahli farmasi. Obat ini terbukti ampuh dalam memperbaiki metabolisme tubuh, melancarkan peredaran darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta menekan pertumbuhan miom, kista, dan tentunya endometriosis tanpa operasi.

 

Jika Anda tertarik untuk mencoba obat herbal Ling Shen Yao untuk membantu mengobati endometriosis yang Anda miliki, Anda dapat mengunjungi website resminya disini.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai penyakit endometriosis . Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi Anda semua.

 

https://lingshenyao.id/obat-endometriosis-herbal/


Bagi wanita, masalah kesehatan yang menyerang organ reproduksi merupakan hal yang paling dihindari, salah satunya kista ovarium. Lantas apa bahaya kista ovarium bagi wanita? Simak penjelasan di bawah ini.

 

Sebelum membahas lebih jauh mnegenai bahaya kista ovarium bagi wanita, ada baiknya jika Anda mengenal lebih jauh seperti apa itu penyakit kista ovarium. Kista ovarium merupakan kondisi di mana kista tumbuh pada indung telur atau ovarium. Kista sendiri adalah kantung berisi cairan yang berupa benjolan, yang mana dapat tumbuh dengan ukuran yang beragam.

 

Pada dasarnya, setiap wanita memiliki dua buah ovarium, yaitu di bagian sisi kanan dan sisi kiri rahim. Kista ovarium seringkali muncul selama masa subur atau selama wanita berada dalam masa menstruasi.

Lantas, apa fungsi dari ovarium? Ovarium sendiri berfungsi untuk menghasilkan sel telur di setiap bulannya, mulai dari masa pubertas hingga menopause. Tak hanya itu, ovarium juga berfungsi untuk memperoduksi hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Meski begitu, fungsi ovarium terkadang dapat terganggu, dan salah satu penyebabnya adalah kista.

Perlu Anda ketahui bahwa pada dasarnya kista ovarium dimiliki oleh setiap wanita. Akan tetapi, jika ukurannya masih kecil, maka tidak akan menimbulkan gejala apapun yang membuat Anda tidak nyaman. Maka dari itu, kondisi ini jarang disadari, dan seringkali baru disadari ketika ukurannya sudah semakin besar dan menimbulkan gejala yang cukup mengganggu. Meski begitu, kista ovarium dapat menghilang dengan sendirinya dalam beberapa kali siklus menstruasi.

Sementara itu, jenis kista ovarium yang paling sering ditemukan adalah kista fungsional. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan pada siklus menstruasi. Gangguan tersebut terjadi akibat kista tunggal terbentuk pada bagian sekitar telur yang matang dan terus tumbuh sebelum akhirnya melepaskan telurnya ke tuba fallopi.

Tak hanya kista fungsional, jenis kista ovarium lain yang juga cukup sering terjadi adalah kista hemoragik luteum. Jenis kista ini terjadi akibat kista fungsional yang umumnya hanya berisi cairan bening ternyata juga mengandung darah. Dalam beberapa kasus, jenis kista ini dapat berkembang menjadi kanker, sehingga harus tidak bisa dibiarkan begitu saja dan harus segera diatasi dengan pengobatan yang tepat.

 

Penyebab Kista Ovarium

 

Munculnya kista diovarium dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Umumnya kondisi ini terjadi akibat siklus menstruasi atau akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Meski ada pertumbuhan sel yang tidak normal, namun Anda tidak perlu panik, sebab kista ovarium kebanyakan bersifat jinak atau non-kanker.

 

Selain dapat terjadi akibat gangguan siklus menstruasi dan adanya perumbuhan sel normal, kista ovarium juga dapat terjadi akibat gagalnya folikel berovulasi, faktor genetik (turunan), serta kurangnya asupan makanan berserat.

 

Gejala Kista Ovarium

 

Dalam kebanyakan kasus yang ada, kista ovarium tidak menimbulkan gejala apapun yang spesifik, sehingga sering kali tidak disadari oleh pengidapnya. Meski begitu, kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala berupa nyeri di area perut atau pinggul, yang mana merupakan gejala utama yang terjadi akibat kista ovarium.

 

Rasa nyeri akibat kista dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, di antaranya adalah :

 

- Pertumbuhan kista yang cenderung berlangsung dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan pelebaran jaringan.

- Kista yang mengalami ruptur atau kista pecah.

- Terjadinya pendarahan pada kista.

- Kista yang terlilit pembuluh darah, atau yang juga dikenal dengan kondisi torsi.

 

Selain nyeri di bagian perut dan pinggul, kista ovarium juga dapat menimbulkan gejala lain ketika ukurannya semakin membesar. Gejala lain yang timbul juga mungkin saja terjadi akibat adanya perubahan pada struktur tubuh. Gejala tersebut antara lain adalah :

 

- Perut membesar, terasa penuh dan kembung.

- Terasa nyeri di bagian bawah punggung.

- Tidak dapat menahan keinginan untuk buang air kecil, atau bisa juga disebut beser.

- Gangguan pada sistem pencernaan.

- Menjadi lebih mudah merasa kenyang, meski hanya makan sedikit.

- Kesulitan untuk buang air kecil.

- Susah buang air besar atau sembelit.

- Merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual.

 

Selain menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu, kista yang pecah juga dapat menyebabkan terjadinya pendarahan. Rasa nyeri yang timbul akibat kondisi ini umumnya datang secara tiba-tiba dan hanya terasa pada salah satu sisi saja. Rasa nyeri juga dapat timbul saat melakukan kegiatan olahraga yang berat. Meski begitu, kista yang pecah tidak menimbulkan gejala seperti demam atau gangguan pencernaan.

 

Bahaya Kista Ovarium


Dalam kebanyakan kasus, kista ovarium sebenarnya tidak berbahaya dan tidak akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa kista ovarium juga bisa tumbuh dengan ukuran yang bervariasi. Nah, ketika ukuran kista ovarium tumbuh semakin besar, maka dapat pecah dan menyebabkan terjadinya pendarahan. Hal ini tentunya bisa menjadi bahaya dan harus segera di atasi dan membutuhkan perawatan medis secepat mungkin. Pasalnya, aliran darah yang menuju ke organ lain di tubuh Anda jadi berkurang. Bahkan kondisi seperti ini dapat berujung pada kematian, meskipun jarang terjadi.

Meski begitu, sebenarnya belum diketahui dengan pasti bahwa kista yang dialami seseorang bisa pecah dalam segala situasi, sebab ada juga kista ovarium yang tidak pecah. Kista sendiri berisiko akan pecah ketika penderita terlalu sering melakukan aktivitas berat atau aktif dalam kegiatan seksual.


Selain itu, seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa jenis kista ovarium yang seringkali ditemukan adalah kista fungsional. Jenis kista ini hanya terjadi pada wanita yang belum mengalami masa menopause atau terjadi ketika sel telur tidak terlepas dari ovarium selama terjadinya ovulasi. Nah, jenis kista inilah yang rentan pecah. Jadi, apabila Anda rentan atau berisiko mengalaminya, maka Anda harus mempertimbangkan tindakan operasi atau pembedahan kista.

 

Mengatasi Kista Ovarium dengan Obat Herbal

 

Pengidap kista ovarium perlu untuk melakukan pemantauan secara rutin untuk melihat perkembangan kista. Cara ini juga bertujuan untuk mencegah agar kista tidak tumbuh membesar dan menimbullkan gejala-gejala yang mengganggu. Selain melakukan pemantauan atau pemeriksaan secara rutin, Anda juga dapat mencegah dan mengatasi kista ovarium menggunakan obat herbal.



 

Salah satu obat herbal alami dan aman dan tentunya ampuh dalam mengatasi kista ovarium adalah obat herbal LING SHEN YAO. Obat herbal ini teruji secara praklinis, dan terdaftar di BPOM. Tak hanya itu, obat herbal Ling Shen Yao kini juga telah dapat label halal dari MUI.

 

Ling Shen Yao sendiri adalah obat herbal cina yang dapat mengobati kista tanpa efek samping. Obat herbal yang satu ini sudah dipercaya selama 30 tahun lebih akan khasiatnya yang dapat menyembuhkan kista.

 

Obat herbal Ling Shen Yao juga terbuat dari bahan alami berkualitas dan berasal dari tumbuhan yang sudah diuji pra klinis dari Perguruan Tinggi Negeri Terakreditasi. Selain itu, obat herbal ini juga terbukti berkhasiat untuk mengobati kista secara alami tanpa operasi.

 

Selain dikenal dapat melakukan pencegaha terhadap kista, Ling Shen Yao juga dapat membantu meminimalisir pertumbuhan sel kanker dan dapat membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit yang tergolong serius, seperti miom, endometriosis, gangguan kehamilan, tiroid, hingga diabetes.

 

Belum cukup sampai disitu, Ling Shen Yao juga dapat dijadikan sebagai terapi pendamping jika Anda harus melakukan penyembuhan secara medis, seperti kemoterapi atau terapi radiasi.

 

Jika Anad tertarik untuk mencoba obat herbal LING SHEN YAO, Anda dapat mengunjungi situs resminya disini.

 

https://lingshenyao.id/obat-herbal-kista/

 

 

Penyakit Kanker payudara merupakan kondisi disaat munculnya sel kanker dan mulai terbentuk pada jaringan sekitar payudara. Penyakit Kanker dapat terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus), atau pada bagian saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar menuju puting payudara. Penyakit Kanker juga dapat muncul pada jaringan lemak atau juga pada jaringan ikat di bagian dalam payudara.


Penyakit Kanker payudara muncul disaat kondisi sel-sel di dalam payudara mulai tumbuh tidak normal dan tidak dapat dikendalikan. Sel tersebut biasanya akan membentuk sebuah tumor yang akan terasa seperti benjolan. Walaupun umumnya sering menyerang pada kaum wanita, Penyakit kanker payudara ini juga dapat menyerang kaum pria.


Jenis Penyakit Kanker payudara
Ductal carcinoma in situ. Kanker ini tumbuh di duktus, dan tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Jenis kanker ini termasuk kanker stadium awal dan mudah diobati. Namun demikian, kanker ini bisa menyebar ke jaringan sekitarnya jika tidak segera ditangani.
Lobular carcinoma in situ. Adalah kanker yang tumbuh di lobulus. Sama seperti ductal carcinoma in situ, kanker ini tidak menyebar ke jaringan sekitarnya.
Invasive ductal carcinoma. Kanker ini tumbuh di duktus dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan bisa menyebar ke area tubuh yang lain. Jenis kanker ini terjadi pada 70-80% kasus kanker payudara.
Invasive lobular carcinoma. Adalah kanker yang tumbuh di lobulus dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya. Kanker ini terjadi pada 10% kasus kanker payudara.
Untuk Jenis kanker payudara jarang
Angiosarcoma. Adalah jenis kanker yang tumbuh di pembuluh darah dan saluran getah bening di payudara.
Penyakit Paget. Penyakit Paget merupakan kanker yang tumbuh di puting payudara, lalu meluas ke area hitam di sekitar puting (areola).
Tumor phyllodes. Jenis kanker yang jarang ini tumbuh di jaringan ikat payudara yang disebut stroma.
Inflammatory breast cancer. Adalah jenis kanker payudara yang jarang, namun berkembang cepat dan menyumbat saluran getah bening, sehingga membuat payudara tampak meradang seperti infeksi.
Triple negative breast cancer. Adalah jenis kanker yang menunjukkan hasil negatif pada pemeriksaan keberadaan reseptor hormon estrogen (ER), reseptor hormon progesterone (PR), dan reseptor protein HER-2 pada jaringan kanker, yang biasanya positif pada kanker payudara.
Gejala & Penyebab Kanker Payudara
Kanker payudara seringkali sulit terdeteksi di tahap awal karena ukurannya yang kecil. Benjolan baru dapat teraba jika ukurannya cukup besar. Meski demikian, tidak semua benjolan di payudara berarti kanker. Oleh karena itu, pemeriksaan penting dilakukan guna memastikan apakah benjolan tersebut kanker atau bukan.
Belum diketahui apa yang menyebabkan sel kanker tumbuh di payudara. Tetapi ada sejumlah faktor yang bisa membuat seseorang berisiko terkena penyakit ini. Misalnya mengalami menstruasi pada usia yang terlalu muda atau terlalu tua, dan memiliki anggota keluarga yang juga menderita kanker payudara.
Cara Mengobati dan Mencegah Kanker Payudara
Kanker payudara bisa diobati dengan beberapa cara, tergantung kepada kondisi penderita dan jenis kanker payudara itu sendiri. Upaya pengobatan itu meliputi:
- Terapi radiasi- Terapi hormon- Kemoterapi- Prosedur bedah
Pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara secara mandiri atau pemeriksaan oleh petugas medis. Pemeriksaan harus dilakukan secara rutin bila Anda berisiko terserang kanker payudara. Selain itu, disarankan untuk berolahraga secara rutin dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.


Baca Juga : 

obat herbal kanker payudara

Perfect Breast Mask



Tumor payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak menyerang wanita. Namun, tahukah Anda bahwa tumor payudara dapat tumbuh kembali meski telah dilakukan operasi atau pembedahan. Lantas apa penyebab tumor payudara tumbuh lagi? Simak ulasan di bawah ini. 

 

Sebelum membahas mengenai penyebab tumor payudara tumbuh lagi, ada baiknya jika Anda mengenal lebih jauh seperti apa itu penyakit tumor payudara itu.Tentunya, sebagai wanita Anda akan merasa takut, panik, dan khawatir ketika dirinya terdiagnosis mengalami tumor payudara. Pasalnya, kondisi ini seringkali dikaitkan dengan kanker payudara yang mana merupakan salah satu penyakit paling mematikan bagi wanita. Padahal, tidak semua benjolan di payudara bersifat berbahaya atau kanker. 

 

Perlu Anda ketahui bahwa, dalam sebagian besar kasus benjolan yang muncul di payudara sebenarnya merupakan jenis tumor payudara jinak. Maka dari itu, penting bagi Anda, khususnya para wanita, untuk mengetahui perbedaan antara benjolan tumor payudara yang bersifat jinak dan benjolan tumor payudara ganas, atau yang disebut dengan kanker payudara, seperti yang akan dijelaskan dalam ulasan di bawah ini.

 

Tumor payudara jinak merupakan benjolan tumor yang terbentuk di payudara, tidak terbentuk dari sel-sel ganas, dan tidak akan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Umumnya tumor jinak tidak membahayakan nyawa penderitanya.

Jenis Tumor Payudara Jinak

Berikut ini adalah beberapa jenis tumor payudara jinak yang umum terjadi, yaitu :

Fibroadenoma

Fibroadenoma merupakan jenis tumor payudara jinak yang dapat dibilang paling umum dan paling sering dialami oleh wanita, mulai dari usia 15 sampai 35 tahun. Penyebab utama fibroadenoma adalah akibat adanya sel-sel di kelenjar dan jaringan ikat di payudara yang tumbuh secara berlebihan. Fibroadenoma juga diduga dapat terjadi akibat perubahan hormon estrogen yang ada di dalam tubuh wanita.

 

Dalam kebanyakan kasus, benjolan pada fibroadenoma dapat hilang dengan sendirinya, namun terkadang kondisi ini juga dapat menetap dan tumbuh membesar.

Fibrokistik

Jika benjolan yang tumbuh di payudara Anda hilang dan timbul sesuai dengan siklus menstruasi Anda, maka kemungkinan itu adalah fibrokistik. Kondisi ini umumnya muncul akibat adanya perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi. Biasanya, fibrokistik dialami oleh wanita dengan kisaran usia 20 hingga 50 tahun.

Kista Payudara

Kista payudara merupakan kantong atau benjolan berisi cairan yang bisa tumbuh pada salah satu maupun kedua payudara. Benjolan ini bersifat jinak alias non-kanker, sehingga Ada tidak perlu terlalu khawatir.

 

Kista payudara dapat terjadi pada wanita di berbagai usia, namun paling sering dialami oleh wanita dengan kisaran usia 35 hingga 50 tahun.

 

Perbedaan Tumor Payudara Jinak dan Ganas

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang membedakan antara tumor payudara jinak dan ganas atau kanker payudara :

- Tumor payudara jinak cenderung memiliki batasan yang jelas di antaranya dengan jaringan lain yang berasa di sekitarnya. Sementara itu, benjolan yang muncul di payudara akibat tumor payudara ganas atau kanker payudara tidak memiliki batasan yang jelas.

- Benjolan yang muncul akibat tumor jinak di payudara biasanya dapat digerakkan ketika disentuh. Namun, jika benjolan tumor adalah tumor ganas atau kanker, maka benjolan tersebut cenderung tidak dapat digerakkan sama sekali dan seperti menyatu dengan jaringan di sekitarnya.

- Benjolan tumor payudara jinak memiliki tekstur yang cenderung lebih kenyal dan terasa lunak ketika Anda menyentuhnya. Sementara itu, tumor payudara ganas atau kanker payudara justru akan terasa keras dan padat ketika Anda menyentuhnya.

Penanganan Tumor Payudara Jinak

 

Sebenarnya, dalam kebanyakan kasus yang ada, tumor payudara jinak justru tidak memerlukanperawatan khusus. Hal ini disebabkan karena,tumor tersebut dapat menyusut dan menghilang dengan sendirinya. Sementara itu, tindakan medis atau operasi baru akan dilakukan apabila tumor payudara jinak semakin membesar dan menimbulkan rasa nyeri.

 

Berikut ini beberapa prosedur yang dapat dilakukan untuk mengangkat tumor jinak yang ada di payudara :

 

- Bedah lumpektomi, yaitu prosedur yang dilakukan dengan tujuan untuk mengangkat tumor atau benjolan yang tidak terlalu besar, beserta dengan sebagian kecil jaringan sehat yang ada di sekitarnya.

 

- Bedah krioterapi, yakni prosedur bedah yang dilakuakn dengan menggunakan jarum khusus, yang mana akan dimasukkan langsung ke area tumor payudara. Setelah itu, melalui jarum ini akan disemprotkan gas cair yang dapat membekukan dan menghancurkan jaringan tumor yang ada.

Apakah tumor payudara jinak bisa tumbuh lagi?

 

Perlu Anda ketahui, bahwa terkadang tumor atau benjolan dapatmuncul lagi di payudara meski telah dilakukan operasi pengangkatan tumor. Namun Anda tidak perlu terlalu khawatir, sebab hal ini bukan berarti tumor tersebut berubah menjadi tumor ganas atau kanker, melainkan adanya tumor jinak baru yang tumbuh di payudara. Penyebab tumor jinak tumbuh kembali umumnya adalah akibat pengangkatan tumor jinak yang tidak tuntas.

 

Maka dari itu, penting bagi Anda yang sudah melakukan operasi tumor payudara untuk melakukan pemeriksaan ke dokter secara berkala untuk memastikan bahwa tak ada lagi jaringan tumor yang tumbuh di payudara.

 

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa benjolan yang tumbuh di payudara sering kali merupakan tumor payudara jinak. Meski begitu, penting bagi Anda untuk mengenal ciri-ciri tumor payudara jinak dan ganas seperti yang telah disebutkan di atas. Namun, akan lebih baik lagi jika Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebab munculnya benjolan tersebut serta agar mendapatkan penanganan secara cepat.

 

Pencegahan Tumor Payudara

 

Meski tidak ada cara spesifik yang dapat mencegah terjadinya tumor payudara secara langsung, namun Anda harus menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat dan menjaga berat badan dengan rutin berolahraga. Pasalnya, gaya hidup sehat merupakan kunci utama untuk dapatterhindar dari berbagai macam penyakit, termasuk tumor payudara

 

Selain itu, jangan lupa untuk selalu memeriksa kondisi payudara Anda dengan rutin secara mandiri. Anda juga dapat melakukan pemeriksaan payudara dengan bantuan medis, yaitu skrining. Skrining dilakukan untuk mendapat diagnosis dan hasil pemeriksaan yang lebih akurat mengenai kondisi payudara Anda.

 

Penanganan Tumor Payudara Jinak Dengan Obat Herbal

 

Selain dengan menjalani pengobatan tumor payudara secara medis, tumor payudara juga dapat diobati dengan memanfaatkan obat herbal. Salah satu obat tumor payudara yang terbukti ampuh menumpas tumor payudara dan mencegah terjadinya kanker payudara adalah obat herbal Ling Shen Yao.



 

Obat herbal Ling Shen Yao terbuat dari bahan alami berkualitas yang berkhasiat dalam menumpas berbagai macam penyakit, di antaranya adalah tumor, kista, miom, endometriosis, hingga kanker. Obat herbal yang satu ini juga telah teruji secara klinis di Perguruan Tinggi negeri Terakreditasi dan telah terdaftar di BPOM. Anda juga tidak perlu khawatir, sebab obat herbal Ling Shen Yao telah mendapat label ahala dari MUI.

 

Jika Anda tertarik untuk mencoba obat herbal Ling Shen Yao, silahkan kunjungi websitenya disini.


https://lingshenyao.id/obat-herbal-tumor-payudara/