Penyakit kista rahim sering kali dikaitkan dengan
menstruasi. Kista sendiri merupakan salah satu penyakit yang banyak menyerang
seorang wanita. Namun, ternyata kista pada pria juga sering terjadi di bagian
tubuh lain. Misalnya mulut, lutut, ginjal pancreas, usus, dan bagian
lainnya. Nyeri ketika haid merupakan keluhan penyakit kista rahim yang paling
sering ditemui. Jika ukurannya sudah besar kista pecah apakah bahaya?
Pada jenis kista tertentu dapat
mengecil dengan sendirinya, misalnya kista ovarium fungsional yang terjadi pada
wanita. Kista fungsional muncul ketika haid berlangsung dan dapat menghilang
dengan sendirinya. Sedangkan kista yang patologis, perlu ditangani lebih lanjut
karena terbentuk dari adanya sel abnormal.
Penyebab kista sendiri belum bisa
ditentukan secara pasti. Namun ada beberapa hal yang menjadi faktor pemicunya.
Berikut beberapa hal yang disinyalir menjadi enyebab tumbuhnya kista :
Kista abnormal berpotensi kanker
jika dibiarkan dan semakin membesar. Perbesaran ukuran kista dipengaruhi
beberapa faktor tergantung dari jenis kistanya itu sendiri. Maka dari itu
deteksi dini sangat perlu dilakukan untuk mencegah adanya pembesaran kista.
Berikut ciri kista yang perlu anda waspadi :
Jika merasakan ciri seperti diatas,
sebaiknya konsultasikan pada dokter. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan
untuk melihat melihat ukuran dan tingkat keparahan kista. Umumnya pemeriksaan
cukup dengan pemeriksaan USG untuk kista rahim.
Berdasarkan jenisnya, penanganan
kista dapat dilakukan dengan jalan operasi atau konsumsi obat kista di apotik. Pengangkatan
tumor dengan atau tanpa mengorbankan rahim sering dianjurkan untuk mengurangi
risiko komplikasi penyakit.
Selain dengan pengobatan medis,
kista juga dapat di obati dengan konsumsi obat herbal Ling Shen Yao. Obat
herbal Ling Shen Yao sudah dibuktikan selama lebih dari 30 tahun dalam
pengobatan kista tabpa operasi. Pasien akan mengalami tanda-tanda luruhnya
kista dengan waktu yang berbeda tergantu daya serap masing-masing individu.
Untuk pemesanan dan info lebih lanjut kunjungi web kami lingshenyao.id
Selain melakukan pengobatan,
penderita juga perlu memperhatikan asupan makan. Setiap penyakit pasti
mempunyai faktor pemicunya, begitu juga dengan penyakit kista. Berikut jenis
makanan yang di pantangan untuk meminimlisir keluhan penyakit kista :
Tak hanya untuk pengidap kista saja,
makanan cepat saji memang dinilai kurang baik jika dikonsumsi terlalu sering.
Pada makanan cepat saji mengandung banyak pengawet dan juga kolesterol yang
dapat memperburuk kondisi kista. Kadar kolesterol yang tinggi dapat micu
penyakit jantung coroner pada seseorang.
Minuman bersoda dan alcohol dapat
memicu peningkatan kadar hormone estrogen. Yang dimana ketidaksembangan hormone
dapat membuat kista semakin parah. Selain itu, minuman ini juga tidak baik untu
tubuh. Dapat mememicu obesitas dan tidak baik bagi jantung.
Minuman yang memiliki kandungan
kafein dapat mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh. Selain itu, kopi
dapat membuat kesulitan tidur jika dikonsumsi pada malam hari.
Meski makan daging merah dinilai
baik, namun lain bagi penderita kista. Konsumsi daging merah dapat anda batasi
selama kehamilan. Daging merah mempunyai kandungan kolesterol cukup
tinggi sehingga dapat memicu tumbuhnya sel abnormal termasuk memperbesar
kista.
Pantangan makanan kista yang
berikutnya adalah buah san sayur tertentu. Sayuran dan buah juga baik
dikonsumsi,namun ada beberapa jenis sayur dan buah yang sebaiknya dihindari.
Sayur tauge, sawi putih dan buah nangka, durian, anggur yang sebaiknya
dihindari.
Jika sebelumnya jenis makanan yang
perlu dihindari, sekarang mari kita bahas makanan yang justru direkomendasikan.
Berikut makanan yang bisa mengecilkan kista :
Sayuran untuk penderita kista yang
sudah banyak dipercaya adalah sayur pare. Walaupun sayur pare memiliki rasa
pahit, namun kandungan vitamin Cnya cukup tinggi. Sehingga dapat membantu
meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat proses penyebuhan luka. Daya
tahan tubuh yang menurun dapat menjadi salah satu pemicu kista semakin
membesar..
Dengan konsumsi jus pare dengan
rutin minimal 1 hari sehari dapat membantu mengecilkan miom. Jus ini juga biasa
ditambahkan dengan brokoli yang juga baik untuk pederita miom. Untuk menambah
rasa jus agar tidak terlalu pahit, bisa anda tambahkan perasan jeruk lemon dan
juga madu. Berikut cara membuat jus pare untuk kista :
Bahan yang peru disiapkan :
• 1 batang pare.
• 300 gram brokoli.
• 1 buah lemon.
• 3 sendok madu.
• Air 500 ml.
Cara membuatnya :
1. Cuci bersih pare, brokoli dan lemon.
2. Potong pare agar lebih mudah di blender. Jangan lupa buang biji pare agar
tidak terlalu pahit.
3. Masukan pare, brokoli dan air kedalam blender. Lalu blender hingga halus.
4. Saring jus pare sambil dipindahkan dalam gelas.
5. Tambahkan perasan lemon dan juga madu.
Dalam 1 resep ini bisa untuk 2 kali minum. Sepalin pare dan brokoli Anda juga
dapat konsumsi bayam dan wortel.
Seperti yang sudah ditulis
sebelumnya jika kista termasuk pada jenis tumor. Tumor merupakan sel abnormal
yang tumbuh tidak terkendali dan berpotensi bekembang menjadi kanker. Jika
tumor semakin membesar selain akan berkembang menjadi kanker.
Hasil penelitian juga menunjukkan jika ekstrak mampu menghancurkan sel-sel
ganas didalam tubuh. Tak hanya kista saja, juga termasuk kanker usus, kanker
paru-paru dan kanker payudara. Bahkan banyak peneliti berani mengklaim jika
lemon lebih efektif dalam pengobatan kanker melebihi kemoterapi. Dengan catatan
pasien tah mempunyai masalah lambung dan dikonsumsi dengan rutin dan sesuai
anjuran. Selain lemon, juga bisa konsumsi apel, berry, alpukat dan pisang.
Omega 3 lebih dikenal dapat
menutrisi otak, ternyata Omega 3 memiliki sifat antiradang. Sehingga dapat
mencegah kista membesar. Benjolan yang sedang meradang dapat menimbulkan nyeri
apalagi Ketika haid. Makanan yang mengandung Omega 3 yaitu tuna, salmon,
sarden, kerrang dan kod,
Makanan untuk penderita kista yang
terakhir yaitu makanan yang mengandung zat besi. Kista atau miom dapat
menyebabkan perdarahan jika membesar, sehingga zat besi untuk menanggulanginya.
Zat besi yang hilang perlu diganti agar tidak terjadi anemia. Makanan yang
mengandung zat besi Misalnya daging sapi, sayuran hijau, ikan air tawar,
apricot dan telur.
Apa itu Kista ?
Kista yaitu sebuah penyakit yang bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, namun kista biasanya menyerang pada wanita dan tumbuh pada organ reproduksi. Kista ini berbentuk seperti kantung yang isinya bisa cairan, gas, atau bahan semi padat. Kista bisa tumbuh besar dan walaupun tergolong tumor jinak, jika tidak ditangani secepatnya bisa berbahaya bagi kesehatan dan bisa berubah menjadi kanker karena pada beberapa kasus ditemukan sel kanker pada kista.
Gejala
utama kista adalah benjolan yang tumbuh pada bagian tubuh tertentu, yang
letaknya tergantung kepada jenis kista yang dialami. Benjolan dapat tumbuh di
wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.
Ukuran
benjolan sangat bervariasi, dan dapat disertai sejumlah gejala berikut:
Diagnosis
Kista
Dokter
dapat mendiagnosis kista dengan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan.
Namun untuk memastikannya, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan,
seperti:
Pengobatan
Kista
Kista
dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Pasien dapat mempercepat proses
penyembuhan dengan mengompres kista menggunakan kompres hangat. Jangan mencoba
memecahkan kista, karena dapat menyebabkan infeksi.
Bila
kista tidak hilang, kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Dokter
dapat menghilangkan kista dengan beberapa metode berikut:
Baca
juga : Obat Kista Tanpa
Operasi
Meskipun pada umumnya kista tidak dapat dicegah, namun beberapa jenis kista dapat dihindari. Sebagai contoh, wanita dengan kista ovarium dapat mencegah terbentuknya kista baru dengan minum pil KB. Kalazion dapat dicegah dengan membersihkan kelopak mata menggunakan pembersih yang lembut. Sedangkan kista pilonidal bisa dicegah dengan menjaga kulit tetap kering dan bersih, serta tidak duduk terlalu lama.
Jenis – Jenis Kista
Penyakit kista ini
banyak sekali macamnya dan isinya pun bisa berbeda-beda. Berikut ini
macam-macam penyakit kista.
1. Kista Ovarium.
Yaitu kista yang tumbuh di ovarium atau indung telur wanita.
2. Kista Evidermoid.
Kista ini tumbuh
di bawah kulit, bisa di wajah, leher, punggung dan alat vital.
3. Kista Payudara.
Kista ini tumbuh di
payudara, jika kista membesar akan sangat terasa menyakitkan.
4. Kista Dermoid.
Kista ini bisa tumbuh
di bawah kulit dan bisa tumbuh di organ tubuh lainnya seperti pada otak, tulang
belakang, rongga perut, dan di dalam hidung. Isinyapun bisa berupa cairan,
rambut, gigi, kelenjar, dan jaringan saraf.
5. Kista Ganglion.
Benjolan yang tumbuh
pada persendian, biasanya tumbuh pada pergelangan tangan.
6. Kista Baker.
Kista yang menimbulkan
benjolan di belakang lutut, bisa mengakibatkan bengkak dan rasa nyeri.
7. Kista Bartholin.
Tumbuhnya benjolan
pada salah satu kelenjar di sisi vagina ataupun keduanya.
8. Kista Ginjal.
Kista yang tumbuh di dalam ginjal. Ketika masih kecil kista tidak berasa sama sekali, namun ketika pertumbuhannya membesar, maka akan menimbulkan gejala seperti demam, sering buang aing kecil, dan terdapat darah di dalam urine.
Bentuk Kista Yang Hancur
Setelah mengetahui macam-macam kista di atas
dan kamu telah melakukan upaya untuk penyembuhan. Langkah selanjutnya kamu
harus mengetahui apakah sudah sembuh atau belum. Nah, untuk mengetahui apakah
kista sudah sembuh, hilang, luruh atau musnah, kamu bisa perhatikan ke 6 tanda
di bawah ini.
1. Benjolan sudah
tidak lagi terasa.
Semua kista memang
menimbulkan benjolan, baik itu pada kulit, kemaluan, payudara maupun pada
ovarium. Bila kista tumbuh dikulit, saya rasa kamu akan gampang sekali
merasakan benjolannya, namun jika kista tumbuh di organ dalam seperti oarium,
pasti akan sulit untuk merasakannya.
Caranya cukup mudah,
anggap saja kamu terkena kista ovarium, setidaknya kamu merasakan gejala
walaupun sedikit, bila benjolan membesar pasti gejalanya akan bertambah, dan
bila berkurang berarti kista sudah mengecil atau bahkan hilang.
2. Rasa nyeri hilang.
Semua jenis kista pastinya akan menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri biasanya akan terasa ketika tersentuh atau tertekan. Jadi bila kamu misalnya menderita kista di kulit yang awalnya jika tersentuh akan nyeri dan kemudian rasa nyeri itu tidak ada, berarti penyakit kista sudah hilang.
3. Haid kembali
lancar.
Jika kamu terkena kista ovarium, gejala yang akan dirasa salah satunya yaitu adanya gangguan pada haid. Baik itu siklus haid yang tidak lancar ataupun darah yang dihasilkan tidak seperti biasanya (bisa banyak atau sedikit). Bila kista sudah hilang, maka masalah haid pun akan kembali normal.
4. BAB dan BAK normal
kembali.
Perlu kamu ketuhui
jika Buang Air Besar (BAB) tidak lancar disebabkan karena usus atau
saluran cerna yang tertekan oleh kista yang membesar. Akibatnya saluran cerna
bisa terhambat, sehingga penderita akan sulit untuk BAB.
Sedangkan, masalah ketika Buang Air Kecil (BAK), kista yang membesar bisa menekan kandung kemih. Akibatnya kandung kemih akan terasa penuh, padahal sebetulnya belum (bukan tersisi karena urin, tapi karena benjolan). Jadi penderita akan terus-terusan untuk selalu buang air kecil. Gejala ini terjadi pada seseorang yang terkena kista ovarium dan endometrium. Jika BAB dan BAK kamu sudah kembali normal, berarti kista yang diderita sudah luruh.
5. Bisa hamil.
Walapun banyak sekali
faktor yang menyebabkan wanita sulit hamil, tapi jika itu karena kista, pasti
siklus haid juga tidak akan lancar. Pada penderita kista ovarium, salah
satu gejala yang benar-benar berpengaruh besar yaitu kesulitan untuk hamil.
Jika kamu menderita kista ovarium dan lama-kelamaan bisa hamil, berarti kista
yang diderita sudah hilang.
Nah, itulah
tanda-tandanya. Dari kelima tanda di atas bisa disimpulkan bahwa benjolan
kista sudah mengecil dan bisa dikatakan kista sudah atau akan hilang.
Bagaimana, cukup mudah
bukan untuk mengetahuinya.
Baca juga :
Penyakit endometriosis merupakan penyakit yang semakin banyak menyerang banyak wanita khususnya yang memiliki tempat tinggal di wilayah perkotaan. Untungnya ada banyak sekali metode pengobatan untuk mengatasi penyakit yang satu ini.
Tetapi, jika dilihat dari risiko jangka panjangnya pengobatan dengan cara alami pasti jauh lebih baik untuk kesehatan tubuh Anda.
Penyakit Endometriosis sendiri adalah sebuah kondisi dimana jaringan yang melapisi bagian dalam organ rahim atau biasa disebut juga endometrium mulai tumbuh di bagian luar rahim.
Tetapi, sebagian besar wanita yang terserang endometriosis tidak merasakan gejala sakit apa pun sehingga membuat hal ini baru diketahui setelah menjalani sebuah pemeriksaan rahim.
Tak hanya menyerang wanita di usia dewasa yang mengalami penyakit ini. Penyakit Endometriosis dapat menyerang remaja atau wanita muda di rentang usia sekitar 16 tahun.
Untuk mengatasi penyakit endometriosis ini, ada 8 rekomendasi obat herbal dari tanaman alami berkhasiat yang dapat Kamu coba buat sendiri di rumah. Daftar obat - obatan ini sudah terkenal ampuh akan khasiatnya dalam membantu mengatasi penyakit endometriosis.
1. Jahe
Jahe merupakan salah satu obat herbal terbaik yang memiliki kandungan seperti anti peradangan. Untuk mengkonsumsi jahe sebagai jamu atau obat, ambillah sedikit potongan jahe lalu diparut kemudian masak dengan air sampai mendidih. Tiriskan air tersebut sampai dingin, kemudian tambahkan sedikitnya satu sendok teh madu, lalu diaduk dan bisa Kamu minum sekitar 2 sampai 3 kali dalam satu hari.
2. Castor oil
Castor oil atau biasa disebut juga dengan minyak jarak diketahui memiliki khasiat yang sangat efektif untuk membantu dalam mengobati penyakit endometriosis. Cara untuk menggunakan castor oil untuk penyembuhan penyakit endometriosis, cukup celupkan sebuah kain bersih ke dalam minyak jarak. Lalu buat kain tersebut panas dan kompreskan ke perut bagian bawah selama 20 sampai 30 menit. Dengan melakukan hal ini dapat membantu Kamu untuk menurunkan gejala dari penyakit endometriosis.
3. Flaxseed
Tumbuhan ini sering dikenal dengan benih lenan dan memiliki sifat antioksidan dan juga kandungan asam lemak seperti Omega-3. Biji rami memiliki khasiat untuk mengatasi penyakit endometriosis serta dapat membantu untuk menghilangkan racun - racun yang berbahaya dari dalam tubuh Kita.
4. Kunyit
Kandungan kurkumin yang ada di dalam kunyit dikenal berkhasita untuk antiperadangan dan dapat membantu mengatasi gejala penyakit endometriosis secara alami. Untuk cara konsumsi kunyit yang digunakan sebagai jamu dalam proses penyembuhan penyakit Endometriosis, cukup tambahkan satu sendok teh kunyit dengan air mendidih. Kemudian tambahkan sedikit bubuk jahe, lalu satu sendok teh madu dan juga tambahan perasan lemon. Dapat diminum satu kali dalam sehari.
5. Chamomile
Chamomile juga dikenal mampu mengurangi peradangan yang memicu endometriosis. Anda bisa konsumsi chamomile bubuk bersamaan dengan teh dan minum 2-3 kali sehari.
6. Biji Adas
Bahan ini mampu memberikan bantuan untuk mengatasi endometriosis. Cobalah ambil beberapa biji adas dalam kain bersih, gosok dan cium aromanya. Atau bisa juga dengan merebus satu sendok teh biji adas dan minum seperti teh.
7. Brokoli
Sayuran yang satu ini mengandung senyawa yang disebut indoles. Ini membantu untuk meningkatkan metabolisme estrogen sehingga bisa membantu mengendalikan kondisi endometriosis.
8. Minyak ikan
Minyak ikan kaya akan asam lemak Omega-3. Komponen dalam minyak ikan membantu mencegah pertumbuhan sel-sel endometrium. Untuk hasil terbaik, minum satu sendok teh minyak ikan setiap pagi dan sore hari.
Baca Juga : Obat Herbal Ling Shen Yao untuk Endometriosis
Setiap wanita pasti ingin melewati proses kehamilan yang sehat tanpa hambatan. Tetapi di sisi lain, tidak dapat disangkal jika seorang ibu yang sedang dalam kondisi hamil sangat rentan terserang oleh berbagai macam masalah kesehatan selama kondis mengandung. Salah satunya merupakan masalah kehamilan yang sering terjadi yaitu penyakit endometriosis. Apakah efek dari penyakit endometriosis ini jika ibu mengalaminya saat kondisi sedang hamil ? Apa ada risikonya bagi tumbuh kembang bayi dalam kandungan?.
Endometriosis Ketika Hamil
Penyakit Endometriosis merupakan tumbuhnya jaringan lapisan dinding rahim (endometrium) di luar rahim, dan yang paling umum di tuba fallopi Anda. Jaringan ini tetap berfungsi seperti jaringan rahim normal, maka juga akan meluruh menjadi darah saat menstruasi. Namun karena tumbuhnya di luar rahim, darah tidak dapat mengalir ke luar tubuh dan terjebak di dalam. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan yang mengakibatkan rasa nyeri berlebihan saat menstruasi.
Endometriosis pada umumnya sangat menyulitkan wanita untuk dapat hamil. Meskipun begitu, tidak jarang pula ada juga wanita yang terserang endometriosis saat keadaan hamil. Peningkatan hormon progesteron saat hamil dapat menghentikan gejala nyeri hebatnya untuk sementara, karena progesteron menghentikan pembentukan dan peluruhan endometrium.
Akan tetapi, hormon estrogen juga ikut meningkat di saat yang bersamaan. Hormon ini dapat memicu pertumbuhan endometrium sehingga rasa nyeri akibat endometriosis saat hamil mungkin masih dapat dirasakan oleh beberapa wanita.
Faktor hormon kehamilan, kesehatan fisik, dan keparahan gejala endometriosis yang dialami wanita sebelum hamil juga dapat memengaruhi timbulnya gejala saat hamil. Endometriosis adalah penyebab dari peradangan kronis dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko masalah kehamilan yang dialami oleh ibu hamil. Selain itu, efek endometriosis akan kembali lagi ketika Anda sudah tidak lagi hamil dan menyusui.
Risiko komplikasi kehamilan yang disebabkan endometriosis
Peradangan dan kerusakan jaringan endometrium yang disebabkan oleh endometriosis, bersamaan dengan perubahan hormon saat hamil, bisa meningkatkan beberapa risiko komplikasi kehamilan. Di antaranya:
Keguguran
Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa risiko keguguran cenderung lebih tinggi dialami oleh perempuan yang memiliki endometriosis saat hamil. Keguguran yang disebabkan oleh endometriosis dapat terjadi pada usia kehamilan berapapun, tapi umum terjadi di usia yang sangat dini atau sekitar kurang dari 12 minggu usia kehamilan.
Keguguran tidak dapat dicegah. Namun, penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda keguguran yang harus diwaspadai untuk segera mendapatkan pertolongan medis dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Tanda dan gejala keguguran yang umum adalah perdarahan vagina berat, perut kram hebat, dan nyeri punggung bawah.
Plasenta previa
Plasenta previa terjadi ketika seluruh atau sebagian plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim (serviks) ibu selama bulan-bulan akhir kehamilan menjelang kelahiran bayi. Plasenta previa meningkatkan risiko robeknya lapisan plasenta dan menyebabkan perdarahan sebelum maupun selama proses melahirkan, yang bisa membahayakan ibu dan bayi.
Jika Anda memiliki endometriosis saat hamil, risiko Anda mengalami plasenta previa bisa meningkat. Ketika perdarahan saat melahirkan terjadi akibat placenta previa, Anda akan perlu segera mendapatkan transfusi darah dan menjalani operasi caesar.
Untuk menghindari risiko ini, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menghindari kegiatan yang membutuhkan banyak aktivitas fisik termasuk, hubungan seksual dan berolahraga.
Melahirkan prematur
Ibu hamil yang mengalami endometriosis berisiko tinggi untuk melahirkan prematur di bawah usia 37 minggu. Persalinan prematur dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat rendah (BBLR) dan berbagai gangguan tumbuh kembang. Bayi prematur juga umumnya membutuhkan penanganan medis intensif segera setelah dilahirkan.
Oleh karena, perhatikan beberapa tanda dan gejala Anda mungkin akan melahirkan prematur, seperti:
- Kontraksi berulang seperti pengerasan otot di sekitar perut yang dapat disertai atau tanpa rasa nyeri.
- Perubahan pada cairan vagina seperti lendir yang berwarna bening ataupun disertai darah.
- Tekanan secara tiba-tiba di area panggul.
Mungkinkah persalinan bisa lancar ketika punya endometriosis saat hamil?
Hamil dengan endometriosis merupakan kondisi yang sangat berisiko terhadap banyak komplikasi kesehatan. Namun, ibu hamil masih dapat memiliki kehamilan yang aman dan melahirkan dengan selamat hingga akhir masa.
Untuk mencapai hal ini diperlukan pengawasan ekstra ketat dan konsultasi dengan dokter secara rutin. Segera laporkan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang tidak biasa atau ketika mengalami tanda dari komplikasi-komplikasi di atas sedini mungkin.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek endometriosis saat hamil
Endometriosis biasanya dapat ditangani dengan terapi hormon, tapi metode pengobatan ini tidak berlaku bagi ibu hamil.
Endometriosis saat hamil hanya dapat diatasi dengan meringankan gejala yang timbul, seperti dengan minum obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakitnya. Penggunaan obat ini pun perlu Anda konsultasikan dulu dengan dokter terkait frekuensi dan dosis obatnya yang aman.
Beberapa hal lain yang lain dapat dilakukan seperti relaksasi dengan berendam air hangat, mencegah sembelit dengan mengonsumsi makanan kaya serat, serta olahraga ringan seperti berjalan kaki dan yoga untuk mengatasi nyeri punggung saat hamil.
Baca Juga:
Tahukah Anda apa itu penyakit kista? Dan benarkah ada jus untuk menghilangkan kista? Selengkapnya akan dijelaskan dalam ulasan berikut ini. Namun, sebelum membahas mengenai jus untuk menghilangkan kista, ada baiknya jika Anda mengenal apa itu kista dan beberapa jenis kista yang perlu diketahui.
Pada dasarnya, kista adalah kantung tertutup atau benjolan berisi cairan, udara, atau jaringan semipadat, yang dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja. Di antaranya adalah kulit, wajah, lengan, kulit kepala, lutut, belakang lutut, hingga di organ dalam tubuh seperti indung telur (ovarium), rahim, hati, ginjal, hingga otak.
Kista umumnya bersifat jinak atau non-kanker, sehingga tidak termasuk kedalam penyakit serius yang dapat membahayakan nyawa. Meski begitu,perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa jenis kista yang mungkin berpotensi untuk menjadi sel kanker.
Selain itu, seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa ada beberapa jenis kista yang dapat terbentuk di dalam tubuh. Namun tidak seperti penyakit lainnya, kista yang tumbuh di dalam organ tubuh justru seringkali tidak diketahui penyebabnya dan juga jarang menimbulkan gejala yang spesifik, sehingga pengidapnya seringkali tidak menyadari bahwa Ia menderita kista.
Mengenal Jenis-Jenis Kista
Berikut ini adalah beberapa jenis kista yang perlu Anda ketahui :
1. Kista Dermoid
Kista dermoid merupakan benjolan yang berisi bermacam-macam struktur jaringan, seperti gigi, folikel rambut, kelenjar keringat, hingga jaringan saraf. Jenis kista yang satu ini dapat mucul di permukaan kulit atau organ lain yang ada di dalam tubuh, seperti rongga perut, otak, tulang belakang, rongga sinus, dalam hidung, hingga ovarium.
2. Kista Epidermoid
Kista epidermoid merupakan benjolan jinak yang terbentuk di bawah kulit yang dapat tumbuh di bagian kulit manapun. Di antaranya adalah wajah, leher, kepala, panggung, bahkan alat vital sekalipun. Kista epidermoid biasanya tidak menimbulkan masalah yang serius. Namun, pada beberapa kasus, jenis kista ini dapat mengganggu penampilan, sehingga membuat pengidapnya merasa tidak percaya diri. Selain itu, kista epidermoid juga bisa terasa nyeri, mengalami infeksi, atau pecah.
3. Kista Ovarium
Kista ovarium merupakan benjolan berisi cairan yang terbentuk pada bagian indung telur (ovarium). Jenis kista ini sebenarnya tergolong umum terjadi pada wanita. Dalam sebagian besar kasus, kista ovarium juga tidak berbahaya (jinak) dan dapat menghilang dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus. Munculnya kista di ovarium juga cenderung tidak menimbulkan gejala yang dapat mengganggu kenyamanan pengidapnya.
Meski begitu, kista ovarium juga dapat tumbuh dengan ukuran yang sangat besar. Bahkan, kista ovarium juga bisa pecah dan menimbulkan gejala yang cukup serius. Gejala yang dapat timbul di antaranya adalah demam, pusing, bernapas lebih cepat, nyeri di bagian panggul atau perut yang cukup parah, hingga menyebabkan pengidapnya pingsan.
4. Kista Bartholin
Kista bartholin merupakan benjolan yang terbentuk pada salah satu atau kedua kelenjar vagina. Benjolan ini muncul akibat kelenjar pelumas pada vagina (kelenjar bartholin) mengalami penyumbatan. Jenis kista ini umumnya terjadi akibat adanya infeksi bakteri penyebab klamidia atau gonore. Sementara itu, gejala utama yang muncul akibat kista bartholin dapat berupa pembengkakan di area sekitar vagina yang terkadang disertai dengan rasa nyeri.
5. Kista Payudara
Kista payudara merupakan benjolan jinak yang tumbuh di payudara dan di dalamnya berisi cairan. Benjolan ini terbentuk di jaringan payudara dan umumnya tidak berkembang menjadi sel kanker. Dalam beberapa kasus, kista payudara cenderung tidak membutuhkan pengobatan khusus, kecuali jika ukuran kista semakin membesar atau menimbulkan gejala yang mengganggu kenyamanan pengidapnya.
6. Kista Ganglion
Kista ganglion merupakan jenis kista yang tumbuh di sepanjang persendian. Namun perlu Anda ketahui, bahwa pada dasarnya kista ganglion merupakan jenis kista yang cenderung jarang terjadi.
7. Kalazion
Kalazion adalah jenis kista yang tumbuh di bagian kelopak mata. Penyebab utama terjadinya kondisi ini adalah akibat adanya penyumbatan pada kelenjar minyak yang terdapat di bagian mata. Penyumbatan ini pada akhirnya memicu terbentuknya benjolan atau kista di kelopak mata.
Kalazion sering kali dianggap sebagai bintitan, namun sebenarnya kalazion dan bintitan merupakan dua hal yang berbeda. Kista cenderung tidak menimbulka rasa sakit dan teksturnya pun kenyal.
Meski begitu, kalazion terkadang dapat membesar dan menyebabkan rasa nyeri pada kelopak mata. Jika hal tersebut terjadi, maka kalazion dapat membuat penglihatan Anda terganggu. Apabila tidak segera diobati, kalazion juga dapat menyebabkan kerontokan pada bulu mata.
8. Kista Baker
Kista baker merupakan kondisi di mana munculnya benjolan pada bagian belakang lutut. Penyebab utama terjadinya kistabaker adalah akibat adanya penumpukan cairan pelumas sendi (cairan sinovial) yang berlebih pada jaringan lutut. Selain itu, kondisi ini juga dapat dipicu oleh sejumlah masalah pada lutut, seperti peradangan sendi atau tulang rawan lutut yang robek.
9. Kista Ginjal
Kista ginjal merupakan benjolan bulat berisi cairan yang terbentuk di dalam ginjal. Jenis kista ini umumnya bersifat jinak dan tidak berpotensi menjadi kanker. Kista ginjal juga seringkali tidak menyebabkan terjadinya komplikasi yang serius.
10. Kista Pilonidal
Jika umumnya kista merupakan benjolan berisi cairan atau darah, maka lain halnya dengan kista pilonidal. Jenis kista yang satu ini umumnya berisi rambut dan serpihan kulit. Kista pilonidal paling sering ditemukan di bagian punggung bawah, tepatnya di dekat tulang ekor.
Jus untuk Menghilangkan Kista
Sebenarnya, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa mengonsumsi aneka jus dapat membantu menghilangkan berbagai macam kista. Namun, pada dasarnya pola hidup sehat dapat mencegah dan meminimalisir kemungkinan gejala yang timbul akibat kista serta mencegahnnya agar tidak tumbuh lebih besar. Nah, salah satu pola hidup sehat tersebut adalah dengan mengonsumsi makanan sehat, terutama sayuran dan buah-buahan.
Berikut in adalah buah-buahan yang baik dikonsumsi penderita kista dan dapat diolah menjadi jus, yaitu :
1. Tomat
Tomat merupakan salah satu jenis buah yang kaya akan manfaat untuk kesehatan tubuh. Buah yang satu ini bahkan sering dimanfaatkan untuk menjaga berat badan dan kecantikan kulit. Selain itu, tomat juga memiliki kandungan senyawa alami yang dapat membantu meredakan gejala-gejala yang timbul akibat kista.
2. Jeruk
Jeruk merupakan jenis buah yang dikenal kaya akan kandungan vitamin C. Tak hanya dapat membantu mengobati sariawan dan meningkatkan daya tahan tubuh, ternyata kandungan yang ada pada jeruk juga bermanfaat dalam mengobati kista secara alami.
3. Pepaya
Berdasarkan penelitian yang dikemukakan dari Universiy of Maryland Medical Center, buah pepaya dapat membantu mengobati gangguan reproduksi pada wanita, khususnya yang terjadi akibat kista. Pepaya juga merupakan makanan yang memiliki kandungan papain, yakni enzim pencerna protein, yang mana dapat membantu pengidap kista yang mengalami masalah pencernaan.
4. Jambu biji
Buah jambu juga merupakan salah satu jenis buah-buahan yang memiliki kandungan vitamin C tinggi, yang mana dapat membantu mengecilkan ukuran kista secara alami. Selain itu, jambu biji juga memiliki kandungan asam folat yang pada dasarnya merupakan nutrisi penting bagi wanita, terutama untuk Ibu hamil.
5. Apel
Buah apel juga mengandung sejumlah manfaat yang tak kalah baik untuk kesehatan tubuh. Bahkan, apel diketahui dapat membantu sebagai makanan alami untuk menurunkan tekanan darah tinggi secara alami, serta mencegah berbagai jenis kanker yang dapat menyerang tubuh. Jika buah ini dikonsumsi secara rutin, maka juga dapat membantu mengecilkan ukuran kista bagi pengidapnya.
Baca Juga : Pilihan Obat Kista Selain Operasi di Apotik Online
Kista
Bartholin merupakan benjolan yang berisikan cairan akibat karena tersumbatnya
kelenjar Bartholin. Kista Bartholin pada umumnya berukuran kecil dan tidak akan
menimbulkan rasa sakit. Meski begitu, jika cairan dalam kista Bartholin
terinfeksi, maka nanti bisa terjadi abses.
Bartholin
sendiri adalah kelenjar yang terletak pada bagian kedua sisi bibir vagina.
Kelenjar ini berukuran kecil, sehingga tidak mudah terdeteksi tangan maupun
mata. Kelenjar ini dapat berfungsi mengeluarkan cairan yang dapat berperan
sebagai pelumas ketika berhubungan seksual.
Penyebab
Kista Bartholin
Kista
Bartholin disebabkan tersumbatnya pada saluran kelenjar Bartholin. Saat saluran
tersumbat, cairan akan tertampung di dalam saluran atau kembali masuk ke dalam
kelenjar. Yang lama-kelamaan, hal itu akan menjadi penyebab saluran atau
kelenjar menjadi bengkak dan membentuk kista.
Belum
diketahui secara pasti penyebab dari tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin
ini. Namun, luka, cedera, iritasi berulang, dan menjalani operasi, pada vagina
bisa bisa turut meningkatkan risiko tersumbatnya kelenjar Bartholin.
Pada
beberapa kasus, kista Bartholin dikaitkan dengan infeksi menular seksual yang
disebabkan karena Neisseria gonorrhoeae. Selain itu, infeksi Escherichia
coli juga sering dikaitkan sebagai penyebab kista Bartholin ini.
Kista
Bartholin bisa mncul di semua golongan usia. Namun, kondisi ini lebih sering
terjadi pada wanita yang berusia antara 20–30 tahun yang aktif secara seksual.
Kista ini jarang terjadi kepada wanita yang telah menopause karena kelenjar
Bartholin ini telah menyusut.
Gejala
Kista Bartholin
Kista
Bartholin jarang sekali menimbulkan gejala. Gejala baru akan muncul jika ukuran
kista sudah cukup besar. Namun, secara umum, sumbatan pada kelenjar Bartholin bisa
menimbulkan gejala berupa:
Keberadaan kista Bartholin biasanya memang
baru disadari oleh wanita ketika ukuran kista sudah membesar atau terinfeksi.
Tanda-tanda kista Bartholin yang jika sudah terinfeksi sebagai berikut:
Ketika mengalami infeksi, kista Bartholin akan semakin
besar hingga bisa seukuran bola golf. Isinya bisa penuh dengan cairan ataupun
gas. Jika kista tumbuh pada salah satu labia, satu sisi dari bibir vagina akan
tampak menggantung lebih rendah dari pada sisi bibir yang lain.
Kista Bartholin yang sudah semakin besar akan menimbulkan rasa
nyeri, terutama ketika melakukan hubungan intim atau ketika sedang beraktivitas,
seperti duduk dan berjalan.
Saat infeksi tidak segera Anda tangani, kista Bartholin dapat
membentuk abses (benjolan berisi nanah). Abses ini bisa berkembang dengan
sangat cepat dan terasa sangat menyakitkan.
Tanda-tanda kista Bartholin jika sudah mengalami abses
ialah kulit di sekitarnya menjadi kemerahan, bengkka dan serta sakit dan hangat
ketika disentuh. Penderita juga dapat mengalami demam hingga di atas
38 derajat Celcius, maupun keluarnya cairan yang abnormal dari vagina.
Baca juga : Mengenali Gejala Kista
Coklat
Kapan
harus ke dokter
Disarankan
untuk segerae melakukan pemeriksaan ke dokter jika timbul benjolan di area sekitar
vagina. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab pasti benjolan dan
mendeteksi sedini kemungkinan bila terjadinya kondisi yang lebih serius.
Segera
lakukan pemeriksaan pada dokter jika benjolan timbul ketika Anda berusia lebih
dari 40 tahun. Meski cukup langka, kondisi ini bisa mengindikasikan penyakit
atau kondisi lain yang lebih serius, seperti kanker.
Selain
itu, kista Bartholin bisa kambuh. Lakukanlah pemeriksaan ke dokter jika gejala
kista muncul kembali munul meskipun Anda sudah pernah dinyatakan sembuh.
Diagnosis
Kista Bartholin
Pada
tahap awal, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai keluhan serta riwayat
kesehatan pasien. Setelah itu, dokter melakukan pemeriksaan fisik, terutama di
daerah panggul dan vagina untuk melihat kista secara langsung. Pada umumnya,
kista hanya terjadi pada satu sisi vagina, sementara sisi lainnya tetap
berukuran normal.
Jika
diperlukan, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti berikut
ini:
Baca
juga : Obat Kista Alami Tanpa Operasi
Pengobatan
Kista Bartholin
Pengobatan
kista Bartholin ditentukan berdasarkan ukuran kistanya dan gejala yang
ditimbulkan. Kista kecil yang tidak menimbulkan gejala biasanya juga tidak
memerlukan penanganan dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Sebaliknya,
kista membutuhkan pengobatan lebih lanjut bila sudah menimbulkan gejala atau
mengalami infeksi dan berkembang menjadi abses. Berikut merupakan beberapa
metode pengobatan yang bisa dilakukan:
1.
Berendam di air hangat atau sitz bath
Duduk
berendam dalam air hangat setinggi panggul atau sitz bath. Cara ini bisa dilakukan bertujuan meredakan rasa nyeri dan
rasa tidak nyaman pada organ intim dan terkadang bisa mengatasi kista yang
masih berukuran kecil. Penanganan ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah.
2.
Obat-obatan
Obat pereda nyeri, contohnya
seperti paracetamol, bisa dikonsumsi untuk meredakan rasa sakit.
Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat antibiotik untuk meredakan infeksi penyebab dari timbulnya
abses pada kista.
Obat
anitibiotik juga bisa digunakan pada kasus di mana infeksi akan menyebar ke
kulit atau jaringan di sekitar abses atau ketika penderita mengalami infeksi yang
menular dari kegiatan seksual.
3.
Operasi insisi dan drainase
Operasi
insisi dan drainase perlu dilakukan apabila ukuran kista cukup besar, terlebih
jika terjadi infeksi. Operasi dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil
(insisi) pada kista agar cairan nanah di dalamnya bisa keluar (drainase).
4.
Pemasangan kateter
Pemasangan
selang dengan balon kateter dilakukan bertujuan untuk mengeluarkan cairan
nanah. Pada prosedur ini, sayatan kecil akan dibuat dan memasukkan kateter ke
dalam kista, lalu balon dikembangkan untuk menjaga agar kateter tidak lepas dan
bertahan selama 2 hingga 6 minggu.
5.
Marsupialisasi kista
Marsupialisasi
kista dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil pada kista untuk mengeluarkan
cairan nanah dan menjahit ujung irisan pada kulit sekitarnya agar kista tetap
terbuka secara permanen. Prosedur ini bisa dikombinasikan dengan pemasangan
kateter.
6.
Pengangkatan kelenjar Bartholin
Prosedur
ini dilakukan ketika prosedur lain tidak berhasil. Operasi dilakukan bertujuan
untuk mengangkat seluruh kelenjar Bartholin.
Selama
proses penyembuhan, penting agar selalu menjaga kebersihan area kista sesuai
dengan anjuran dokter. Sebaiknya juga hindari aktivitas seksual selama proses
penyembuhan. Gunakan pembalut selama kateter masih terpasang, karena nanah akan
terus mengalir seiring dengan hilangnya infeksi.
Komplikasi
Kista Bartholin
Komplikasi
yang mungkin disebabkan karena kista Bartholin adalah kambuhnya kista atau
infeksi. Jika tidak ditangani, infeksi juga bisa masuk ke dalam aliran darah
dan menyebar ke seluruh tubuh hingga menyebabkan sepsis, walaupun hal ini jarang sekali terjadi.
Pencegahan
Kista Bartholin
Karena
penyebabnya belum bisa diketahui secara pasti, kista Bartholin sulit untuk
dicegah. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko
terjadinya abses atau infeksi pada kista, yaitu:
Baca
juga
Penyakit Kanker payudara merupakan kondisi disaat munculnya sel kanker dan mulai terbentuk pada jaringan sekitar payudara. Penyakit Kanker dapat terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus), atau pada bagian saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar menuju puting payudara. Penyakit Kanker juga dapat muncul pada jaringan lemak atau juga pada jaringan ikat di bagian dalam payudara.
Penyakit Kanker payudara muncul disaat kondisi sel-sel di dalam payudara mulai tumbuh tidak normal dan tidak dapat dikendalikan. Sel tersebut biasanya akan membentuk sebuah tumor yang akan terasa seperti benjolan. Walaupun umumnya sering menyerang pada kaum wanita, Penyakit kanker payudara ini juga dapat menyerang kaum pria.
Jenis Penyakit Kanker payudara
Ductal carcinoma in situ. Kanker ini tumbuh di duktus, dan tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Jenis kanker ini termasuk kanker stadium awal dan mudah diobati. Namun demikian, kanker ini bisa menyebar ke jaringan sekitarnya jika tidak segera ditangani.
Lobular carcinoma in situ. Adalah kanker yang tumbuh di lobulus. Sama seperti ductal carcinoma in situ, kanker ini tidak menyebar ke jaringan sekitarnya.
Invasive ductal carcinoma. Kanker ini tumbuh di duktus dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan bisa menyebar ke area tubuh yang lain. Jenis kanker ini terjadi pada 70-80% kasus kanker payudara.
Invasive lobular carcinoma. Adalah kanker yang tumbuh di lobulus dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya. Kanker ini terjadi pada 10% kasus kanker payudara.
Untuk Jenis kanker payudara jarang
Angiosarcoma. Adalah jenis kanker yang tumbuh di pembuluh darah dan saluran getah bening di payudara.
Penyakit Paget. Penyakit Paget merupakan kanker yang tumbuh di puting payudara, lalu meluas ke area hitam di sekitar puting (areola).
Tumor phyllodes. Jenis kanker yang jarang ini tumbuh di jaringan ikat payudara yang disebut stroma.
Inflammatory breast cancer. Adalah jenis kanker payudara yang jarang, namun berkembang cepat dan menyumbat saluran getah bening, sehingga membuat payudara tampak meradang seperti infeksi.
Triple negative breast cancer. Adalah jenis kanker yang menunjukkan hasil negatif pada pemeriksaan keberadaan reseptor hormon estrogen (ER), reseptor hormon progesterone (PR), dan reseptor protein HER-2 pada jaringan kanker, yang biasanya positif pada kanker payudara.
Gejala & Penyebab Kanker Payudara
Kanker payudara seringkali sulit terdeteksi di tahap awal karena ukurannya yang kecil. Benjolan baru dapat teraba jika ukurannya cukup besar. Meski demikian, tidak semua benjolan di payudara berarti kanker. Oleh karena itu, pemeriksaan penting dilakukan guna memastikan apakah benjolan tersebut kanker atau bukan.
Belum diketahui apa yang menyebabkan sel kanker tumbuh di payudara. Tetapi ada sejumlah faktor yang bisa membuat seseorang berisiko terkena penyakit ini. Misalnya mengalami menstruasi pada usia yang terlalu muda atau terlalu tua, dan memiliki anggota keluarga yang juga menderita kanker payudara.
Cara Mengobati dan Mencegah Kanker Payudara
Kanker payudara bisa diobati dengan beberapa cara, tergantung kepada kondisi penderita dan jenis kanker payudara itu sendiri. Upaya pengobatan itu meliputi:
- Terapi radiasi- Terapi hormon- Kemoterapi- Prosedur bedah
Pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara secara mandiri atau pemeriksaan oleh petugas medis. Pemeriksaan harus dilakukan secara rutin bila Anda berisiko terserang kanker payudara. Selain itu, disarankan untuk berolahraga secara rutin dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
Baca Juga :