User blogs

Tag search results for: "bahaya kista"


Apa itu Kista ?

Kista yaitu sebuah penyakit yang bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, namun kista biasanya menyerang pada wanita dan tumbuh pada organ reproduksi. Kista ini berbentuk seperti kantung yang isinya bisa cairan, gas, atau bahan semi padat. Kista bisa tumbuh besar dan walaupun tergolong tumor jinak, jika tidak ditangani secepatnya bisa berbahaya bagi kesehatan dan bisa berubah menjadi kanker karena pada beberapa kasus ditemukan sel kanker pada kista.

Gejala utama kista adalah benjolan yang tumbuh pada bagian tubuh tertentu, yang letaknya tergantung kepada jenis kista yang dialami. Benjolan dapat tumbuh di wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.

Ukuran benjolan sangat bervariasi, dan dapat disertai sejumlah gejala berikut:

  • Kemerahan di kulit sekitar area kista.
  • Keluar darah atau nanah berbau tidak sedap dari benjolan.
  • Infeksi yang memicu nyeri pada kista.
  • Kaku atau kesemutan, terutama pada bagian tubuh yang ditumbuhi kista.
  • Mual dan muntah.
  • Demam.
  • Pusing.

Diagnosis Kista

Dokter dapat mendiagnosis kista dengan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan. Namun untuk memastikannya, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Uji pencitraan. Dokter dapat menjalankan USG, CT scan, atau MRI, terutama bila benjolan tidak terlihat langsung (misalnya kista ovarium). Uji pencitraan dilakukan untuk melihat isi benjolan, dan apakah benjolan bersifat kanker.
  • Biopsi. Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan kista, untuk diteliti di laboratorium. Biopsi akan membantu dokter menentukan apakah kista bersifat kanker.

Pengobatan Kista

Kista dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Pasien dapat mempercepat proses penyembuhan dengan mengompres kista menggunakan kompres hangat. Jangan mencoba memecahkan kista, karena dapat menyebabkan infeksi.

Bila kista tidak hilang, kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Dokter dapat menghilangkan kista dengan beberapa metode berikut:

  • Menyuntikkan kortikosteroid, guna mengurangi radang di kista.
  • Menusuk kista dengan jarum dan melakukan penyedotan (aspirasi) cairan dalam kista.
  • Mengangkat kista melalui operasi, bila aspirasi tidak berhasil.

Baca juga : Obat Kista Tanpa Operasi

Pencegahan Kista

Meskipun pada umumnya kista tidak dapat dicegah, namun beberapa jenis kista dapat dihindari. Sebagai contoh, wanita dengan kista ovarium dapat mencegah terbentuknya kista baru dengan minum pil KB. Kalazion dapat dicegah dengan membersihkan kelopak mata menggunakan pembersih yang lembut. Sedangkan kista pilonidal bisa dicegah dengan menjaga kulit tetap kering dan bersih, serta tidak duduk terlalu lama.

Jenis – Jenis Kista

Penyakit kista ini banyak sekali macamnya dan isinya pun bisa berbeda-beda. Berikut ini macam-macam penyakit kista.

1. Kista Ovarium.

Yaitu kista yang tumbuh di ovarium atau indung telur wanita.

2. Kista Evidermoid.

Kista ini tumbuh di bawah kulit, bisa di wajah, leher, punggung dan alat vital.

3. Kista Payudara.

Kista ini tumbuh di payudara, jika kista membesar akan sangat terasa menyakitkan.

4. Kista Dermoid.

Kista ini bisa tumbuh di bawah kulit dan bisa tumbuh di organ tubuh lainnya seperti pada otak, tulang belakang, rongga perut, dan di dalam hidung. Isinyapun bisa berupa cairan, rambut, gigi, kelenjar, dan jaringan saraf.

5. Kista Ganglion.

Benjolan yang tumbuh pada persendian, biasanya tumbuh pada pergelangan tangan.

6. Kista Baker.

Kista yang menimbulkan benjolan di belakang lutut, bisa mengakibatkan bengkak dan rasa nyeri.

7. Kista Bartholin.

Tumbuhnya benjolan pada salah satu kelenjar di sisi vagina ataupun keduanya.

8. Kista Ginjal.

Kista yang tumbuh di dalam ginjal. Ketika masih kecil kista tidak berasa sama sekali, namun ketika pertumbuhannya membesar, maka akan menimbulkan gejala seperti demam, sering buang aing kecil, dan terdapat darah di dalam urine.

Bentuk Kista Yang Hancur

 Setelah mengetahui macam-macam kista di atas dan kamu telah melakukan upaya untuk penyembuhan. Langkah selanjutnya kamu harus mengetahui apakah sudah sembuh atau belum. Nah, untuk mengetahui apakah kista sudah sembuh, hilang, luruh atau musnah, kamu bisa perhatikan ke 6 tanda di bawah ini.

1. Benjolan sudah tidak lagi terasa.

Semua kista memang menimbulkan benjolan, baik itu pada kulit, kemaluan, payudara maupun pada ovarium. Bila kista tumbuh dikulit, saya rasa kamu akan gampang sekali merasakan benjolannya, namun jika kista tumbuh di organ dalam seperti oarium, pasti akan sulit untuk merasakannya.

Caranya cukup mudah, anggap saja kamu terkena kista ovarium, setidaknya kamu merasakan gejala walaupun sedikit, bila benjolan membesar pasti gejalanya akan bertambah, dan bila berkurang berarti kista sudah mengecil atau bahkan hilang.

 

2. Rasa nyeri hilang.

Semua jenis kista pastinya akan menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri biasanya akan terasa ketika tersentuh atau tertekan. Jadi bila kamu misalnya menderita kista di kulit yang awalnya jika tersentuh akan nyeri dan kemudian rasa nyeri itu tidak ada, berarti penyakit kista sudah hilang.

3. Haid kembali lancar.

Jika kamu terkena kista ovarium, gejala yang akan dirasa salah satunya yaitu adanya gangguan pada haid. Baik itu siklus haid yang tidak lancar ataupun darah yang dihasilkan tidak seperti biasanya (bisa banyak atau sedikit). Bila kista sudah hilang, maka masalah haid pun akan kembali normal.

4. BAB dan BAK normal kembali.

Perlu kamu ketuhui jika Buang Air Besar (BAB) tidak lancar disebabkan karena usus atau saluran cerna yang tertekan oleh kista yang membesar. Akibatnya saluran cerna bisa terhambat, sehingga penderita akan sulit untuk BAB.

Sedangkan, masalah ketika Buang Air Kecil (BAK), kista yang membesar bisa menekan kandung kemih. Akibatnya kandung kemih akan terasa penuh, padahal sebetulnya belum (bukan tersisi karena urin, tapi karena benjolan). Jadi penderita akan terus-terusan untuk selalu buang air kecil. Gejala ini terjadi pada seseorang yang terkena kista ovarium dan endometrium. Jika BAB dan BAK kamu sudah kembali normal, berarti kista yang diderita sudah luruh.

5. Bisa hamil.

Walapun banyak sekali faktor yang menyebabkan wanita sulit hamil, tapi jika itu karena kista, pasti siklus haid juga tidak akan lancar. Pada penderita kista ovarium, salah satu gejala yang benar-benar berpengaruh besar yaitu kesulitan untuk hamil. Jika kamu menderita kista ovarium dan lama-kelamaan bisa hamil, berarti kista yang diderita sudah hilang.

Nah, itulah tanda-tandanya. Dari kelima tanda di atas bisa disimpulkan bahwa benjolan kista sudah mengecil dan bisa dikatakan kista sudah atau akan hilang.

Bagaimana, cukup mudah bukan untuk mengetahuinya.

Baca juga :

·         Tips Agar Cepat Hamil Walaupun Ada Kista

·         Tips Terbaik Untuk Mencegah Kista


Bagi wanita, masalah kesehatan yang menyerang organ reproduksi merupakan hal yang paling dihindari, salah satunya kista ovarium. Lantas apa bahaya kista ovarium bagi wanita? Simak penjelasan di bawah ini.

 

Sebelum membahas lebih jauh mnegenai bahaya kista ovarium bagi wanita, ada baiknya jika Anda mengenal lebih jauh seperti apa itu penyakit kista ovarium. Kista ovarium merupakan kondisi di mana kista tumbuh pada indung telur atau ovarium. Kista sendiri adalah kantung berisi cairan yang berupa benjolan, yang mana dapat tumbuh dengan ukuran yang beragam.

 

Pada dasarnya, setiap wanita memiliki dua buah ovarium, yaitu di bagian sisi kanan dan sisi kiri rahim. Kista ovarium seringkali muncul selama masa subur atau selama wanita berada dalam masa menstruasi.

Lantas, apa fungsi dari ovarium? Ovarium sendiri berfungsi untuk menghasilkan sel telur di setiap bulannya, mulai dari masa pubertas hingga menopause. Tak hanya itu, ovarium juga berfungsi untuk memperoduksi hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Meski begitu, fungsi ovarium terkadang dapat terganggu, dan salah satu penyebabnya adalah kista.

Perlu Anda ketahui bahwa pada dasarnya kista ovarium dimiliki oleh setiap wanita. Akan tetapi, jika ukurannya masih kecil, maka tidak akan menimbulkan gejala apapun yang membuat Anda tidak nyaman. Maka dari itu, kondisi ini jarang disadari, dan seringkali baru disadari ketika ukurannya sudah semakin besar dan menimbulkan gejala yang cukup mengganggu. Meski begitu, kista ovarium dapat menghilang dengan sendirinya dalam beberapa kali siklus menstruasi.

Sementara itu, jenis kista ovarium yang paling sering ditemukan adalah kista fungsional. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan pada siklus menstruasi. Gangguan tersebut terjadi akibat kista tunggal terbentuk pada bagian sekitar telur yang matang dan terus tumbuh sebelum akhirnya melepaskan telurnya ke tuba fallopi.

Tak hanya kista fungsional, jenis kista ovarium lain yang juga cukup sering terjadi adalah kista hemoragik luteum. Jenis kista ini terjadi akibat kista fungsional yang umumnya hanya berisi cairan bening ternyata juga mengandung darah. Dalam beberapa kasus, jenis kista ini dapat berkembang menjadi kanker, sehingga harus tidak bisa dibiarkan begitu saja dan harus segera diatasi dengan pengobatan yang tepat.

 

Penyebab Kista Ovarium

 

Munculnya kista diovarium dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Umumnya kondisi ini terjadi akibat siklus menstruasi atau akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Meski ada pertumbuhan sel yang tidak normal, namun Anda tidak perlu panik, sebab kista ovarium kebanyakan bersifat jinak atau non-kanker.

 

Selain dapat terjadi akibat gangguan siklus menstruasi dan adanya perumbuhan sel normal, kista ovarium juga dapat terjadi akibat gagalnya folikel berovulasi, faktor genetik (turunan), serta kurangnya asupan makanan berserat.

 

Gejala Kista Ovarium

 

Dalam kebanyakan kasus yang ada, kista ovarium tidak menimbulkan gejala apapun yang spesifik, sehingga sering kali tidak disadari oleh pengidapnya. Meski begitu, kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala berupa nyeri di area perut atau pinggul, yang mana merupakan gejala utama yang terjadi akibat kista ovarium.

 

Rasa nyeri akibat kista dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, di antaranya adalah :

 

- Pertumbuhan kista yang cenderung berlangsung dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan pelebaran jaringan.

- Kista yang mengalami ruptur atau kista pecah.

- Terjadinya pendarahan pada kista.

- Kista yang terlilit pembuluh darah, atau yang juga dikenal dengan kondisi torsi.

 

Selain nyeri di bagian perut dan pinggul, kista ovarium juga dapat menimbulkan gejala lain ketika ukurannya semakin membesar. Gejala lain yang timbul juga mungkin saja terjadi akibat adanya perubahan pada struktur tubuh. Gejala tersebut antara lain adalah :

 

- Perut membesar, terasa penuh dan kembung.

- Terasa nyeri di bagian bawah punggung.

- Tidak dapat menahan keinginan untuk buang air kecil, atau bisa juga disebut beser.

- Gangguan pada sistem pencernaan.

- Menjadi lebih mudah merasa kenyang, meski hanya makan sedikit.

- Kesulitan untuk buang air kecil.

- Susah buang air besar atau sembelit.

- Merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual.

 

Selain menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu, kista yang pecah juga dapat menyebabkan terjadinya pendarahan. Rasa nyeri yang timbul akibat kondisi ini umumnya datang secara tiba-tiba dan hanya terasa pada salah satu sisi saja. Rasa nyeri juga dapat timbul saat melakukan kegiatan olahraga yang berat. Meski begitu, kista yang pecah tidak menimbulkan gejala seperti demam atau gangguan pencernaan.

 

Bahaya Kista Ovarium


Dalam kebanyakan kasus, kista ovarium sebenarnya tidak berbahaya dan tidak akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa kista ovarium juga bisa tumbuh dengan ukuran yang bervariasi. Nah, ketika ukuran kista ovarium tumbuh semakin besar, maka dapat pecah dan menyebabkan terjadinya pendarahan. Hal ini tentunya bisa menjadi bahaya dan harus segera di atasi dan membutuhkan perawatan medis secepat mungkin. Pasalnya, aliran darah yang menuju ke organ lain di tubuh Anda jadi berkurang. Bahkan kondisi seperti ini dapat berujung pada kematian, meskipun jarang terjadi.

Meski begitu, sebenarnya belum diketahui dengan pasti bahwa kista yang dialami seseorang bisa pecah dalam segala situasi, sebab ada juga kista ovarium yang tidak pecah. Kista sendiri berisiko akan pecah ketika penderita terlalu sering melakukan aktivitas berat atau aktif dalam kegiatan seksual.


Selain itu, seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa jenis kista ovarium yang seringkali ditemukan adalah kista fungsional. Jenis kista ini hanya terjadi pada wanita yang belum mengalami masa menopause atau terjadi ketika sel telur tidak terlepas dari ovarium selama terjadinya ovulasi. Nah, jenis kista inilah yang rentan pecah. Jadi, apabila Anda rentan atau berisiko mengalaminya, maka Anda harus mempertimbangkan tindakan operasi atau pembedahan kista.

 

Mengatasi Kista Ovarium dengan Obat Herbal

 

Pengidap kista ovarium perlu untuk melakukan pemantauan secara rutin untuk melihat perkembangan kista. Cara ini juga bertujuan untuk mencegah agar kista tidak tumbuh membesar dan menimbullkan gejala-gejala yang mengganggu. Selain melakukan pemantauan atau pemeriksaan secara rutin, Anda juga dapat mencegah dan mengatasi kista ovarium menggunakan obat herbal.



 

Salah satu obat herbal alami dan aman dan tentunya ampuh dalam mengatasi kista ovarium adalah obat herbal LING SHEN YAO. Obat herbal ini teruji secara praklinis, dan terdaftar di BPOM. Tak hanya itu, obat herbal Ling Shen Yao kini juga telah dapat label halal dari MUI.

 

Ling Shen Yao sendiri adalah obat herbal cina yang dapat mengobati kista tanpa efek samping. Obat herbal yang satu ini sudah dipercaya selama 30 tahun lebih akan khasiatnya yang dapat menyembuhkan kista.

 

Obat herbal Ling Shen Yao juga terbuat dari bahan alami berkualitas dan berasal dari tumbuhan yang sudah diuji pra klinis dari Perguruan Tinggi Negeri Terakreditasi. Selain itu, obat herbal ini juga terbukti berkhasiat untuk mengobati kista secara alami tanpa operasi.

 

Selain dikenal dapat melakukan pencegaha terhadap kista, Ling Shen Yao juga dapat membantu meminimalisir pertumbuhan sel kanker dan dapat membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit yang tergolong serius, seperti miom, endometriosis, gangguan kehamilan, tiroid, hingga diabetes.

 

Belum cukup sampai disitu, Ling Shen Yao juga dapat dijadikan sebagai terapi pendamping jika Anda harus melakukan penyembuhan secara medis, seperti kemoterapi atau terapi radiasi.

 

Jika Anad tertarik untuk mencoba obat herbal LING SHEN YAO, Anda dapat mengunjungi situs resminya disini.

 

https://lingshenyao.id/obat-herbal-kista/